Sabtu, 13 Februari 2021

HAMBA TUHAN YANG SETIA

 Kotbah Minggu Esthomihi

Minggu, 14 Februari 2021

Nas: 2 Kor 4:1-6


HAMBA TUHAN YANG SETIA


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini mengingatkan kita akan tanggung jawab orang percaya memberitakan Injil Kristus, secara khususnya hamba Tuhan agar tetap setia dalam tugas panggilannya. Bagi Paulus menjadi rasul bukanlah karena keberhasilannya berkenan dihadapan Tuhan, melainkan karena kemurahan Tuhan. 


Gereja-gereja di masa kini tentu dalam merekrut hamba Tuhan, ada syarat-syarat yang dipenuhi, pemahaman theologisnya melalui pendidikan theologi, skill dan kompetensi yang dibutuhkan dan syarat administratif lainnya. Itu semua adalah bahagian seleksi normatif yang dilakukan oleh lembaga gerejawi yang memiliki indikator-indikator umum sebagai pelayan atau hamba Tuhan agar  berdaya melakukan tugas pelayanannya. Namun di atas semua itu menjadi Hamba Tuhan harus diakui sebagai panggilan dan penetapan Tuhan sendiri. Panggilan dan penetapan itu adalah kemurahan Tuhan. Karena itu totalitas hidup seorang hamba Tuhan harus tunduk dan taat kepada Kristus sang raja Gereja.


Bagaimanakah Paulus memaknai panggilannya sebagai rasul? Dalam kotbah ini Paulus mengajak kita memaknai:


1. Menjadi Hamba Tuhan adalah Kemurahan Tuhan semata

Tidak ada yang perlu disombongkan menjadi seorang hamba Tuhan. Menjadi hamba Tuhan bukan karena kemampuan, namun karena kemurahanNya belaka. Tidak karena layak, namun dilayakkan, bukan karena mampu namun dipampukan. Jika pun dalam pelayanan dituntun kompetensi itu semua adalah tanggungjawab seorang hamba Tuhan untuk mengasah diri mampu dan berdaya melakukan pelayanan seturut dengan pengutusan. 


Saat seorang hamba Tuhan diutus, tentu harus membenahi diri. Kisah para Misionaris situs ke daerah sendiring, umumnya mereka dibekali dalam berbagai ilmu: adaptasi akan alam, mengenal budaya dan bahasa bahkan filosopi hidup jemaat yang akan dilayani dan membekali diri agar dapat bertahan hidup. Kemurahan Tuhan harus dimaknai juga tanggung jawab hamba Tuhan untuk membenahi diri dan membangun diri agar dapat melakukan pelayanan dengan baik..


2 Korintus 4:1 (TB)  Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 


Menjadi hamba Tuhan tidak tawar hati, namun senantiasa siap sedia melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Benar apa yang disampaikan oleh Paulus kepada Timoteus 

2 Timotius 4:5 (TB)  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!


2 Timoteus 4:5 (TOBA)  Alai anggo ho, sandok unang ma mabuk roham, taon ma na jat i; radoti na tama ulaon ni parbarita na uli; sahat ula tohonanmi!


2. Hamba Kebenaran dan jauh dari kelicikan.

Ada banyak tuntutan moral kepada seorang hamba Tuhan. Tidak boleh begini dan tidak boleh begitu. Hal Itu wajar karena hamba Tuhan adalah hamba Kebenaran, teladan dalam kata, pikiran dan perbuatan. Bagaimana seorang hamba Tuhan menasihati atau mengkotbahkan pertibatan namun hamba Tuhan tidak memperbaharui diri? Kotbah Minggu ini mengajak kita semua bahwa Hamba Tuhan adalah hamba yang mewartakan kebenaran Firman Tuhan. Sebagai hamba Kebenaran harus menjauhkan diri dari segala kelicikan, kebohongan, kebusukan dan rencana tersembunyi dibalik niat-niat akal yang jahat di balikmpemberitaan Firman.


Paulus menghadapi oarabhater di jemaat yang didirikan. Kemana Paulus memberitakan Injil kesitu juga ada pemberita Injil yang lain untuk merusak pekerjaan Paulus. Paulus tetap memberitakan Injil kebenaran dan menjaga diri tetap sebagai pemberita Injil yang benar. 


Hamba Tuhan adalah hamba kebenaran, karena otoritas kebenaran yang disampaikan adalah otoritas kebenaran Allah. Seorang hamba Tuhan tidak boleh mempermainkan Firman Tuhan dengan maksud yang tidak seturut dengan kehendak Tuhan. 


3. Segalanya untuk Kristus dan demi kemuliaan Allah

Sebagai hamba Tuhan, Paulus tidak mau mengambil kemuliaan Kristus dibalik pelayanannya. Pelayanan Paulus semuanya bertujuan untuk kemuliaan nama Allah. 

Dalam semua yang dilakukannya tidak pernah menganggap diri, namun merendahkan diri dihadapan Kristus.


Galatia 1:5 (TB)  Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin. 


Paulus tidak segan-sengan menasihati orang percaya yang memegahkan diri atas pelayanan yang dilakukan. Paulus berkata: Roma 11:18 (TB)  janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.


Selanjutnya Paulus berkata: 1 Korintus 1:31 (TB)  Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."  


Apa yang disampaikan Paulus menjadi penting bagi kita untuk merenungkan bagaimana dengan pelayanan kita. Bukan sering orang bangga membeberkan apa yang dilakukannya di jemaat? Palayanan adalah pengabdian diri sebagai hamba Kristus. Biarlah yang kita lakukan dalam pelayanan sebagai persembahan yang harum yang mendatangkan sukacita bagi jemaat dan kemuliaan bagi nama Tuhan


Sahabat yang baik hati! Hamba Tuhan disini bukan hanya pendeta atau pekerja gereja. Kita semua orang percaya adalah hamba Allah yang siap sedia menjadi alat Tuhan dimana kita berada. Biarlah kita menjadi saluran berkat, dan oleh kita nama Tuhan dipuji dan dimuliakan Tuhan. 


Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...