FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Rabu, 10 Februari 2021
*BERJALAN DALAM TERANG TUHAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yesaya 2:5 (TB) Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!
Isaiah 2:5 (KJV) Come, descendants of Jacob, let us walk in the light of the Lord.
Sahabat yang baik hati. Nas kita pagi ini adalah bahagian dari apa yang sering disebut oleh para ahli Pemikir Kristen sebagai proto Yesaya (Yesaya Pertama sebelum Pembuangan). Pasal 1 memang sangat kontras dengan pasal ke 2 dari kitab Yesaya ini. Jika pasal 1 pertama bebicara tentang kejahatan bangsa Israel dan situasi yang semakin menjauh dari Tuhan sehingga pasal itu menekankan datangnya nubuatan akan kehancuran Yerusalem. Nas kita pagi ini, yaitu khusus Yesaya 2:1-5 bernuansa pengharapan akan kedamaian yang datangnya dari Sion.
Proto Yesaya menekankan jaman sebelum pembuangan dimana bangsa Israel sudah semakin jauh dari Tuhan, kehidupan berhala, kesombongan rohani dan masa kemakmuran yang tidak membawa mereka semakin dekat kepada Tuhan melainkan kepada pesta pora atau kepuasan daging yang jauh dari tuntunan Firman TUHAN. Untuk itulah Yesaya sedari dini mengingatkan Umat TUHAN, kiranya mereka berbalik dan kembali ke jalan Tuhan.
Sahabat yang baik hati, Nas ini mengarahkan kita minimalapda dua hal
Pertama, Hidup dalam terang Firman Tuhan. Firman Tuhan ibarat pelita cahaya yang menuntun kita dan memberi harapan dalam melalui seluruh pergumulan dan tantangan hidup. Hidup dalam tuntuan terang Firman adalah hidup sesuai dengan kehendak-Nya dengan menaklukan Ego atau kepuasan kehendak sendiri. sahabat yang baik hati, bisa saja hidup berjalan dalam terang Firman Tuhan tidak melulu membawa kita di jalan yang rata dan lurus. Namun bisa juga melalui jalan-jalan sulit atau melalui lembah dan jurang dalam. Demikianlah Tuhan tidak pernah berjaji jalan selalu lurus langit selalu biru. Tapi Tuhan pasti memberikan terang dan tujuan kita selalu menjadi jelas arahnya mau berakhir dimana dan mau kemana. Ini pasti jika hidup senantiasa berjlan dalam terang Firman Tuhan.
Sahabat yang baik, Ada sebuah Perumpamaan tentang tawanan dalam Gua oleh Plato terdapat di bukunya yang terpenting dan berjudul Politeia. Perumpamaan ini merupakan pemikiran dasar daripada filsafat Plato. Cerita ini diakukan oleh Plato kepada Sokrates. Ada orang-orang yang tertawan di dalam sebuah goa. Mereka tidak pernah melihat keluar dari goa, yang mereka lihat hanyalah bayangan-bayangan yang muncul karena cahaya dari api unggun yang ada di dalam goa. Suatu hari, salah satu dari mereka ada yang berhasil keluar. Dia pun melihat ada api unggun: "ah, dari situ datangnya bayangan". Akan tetapi tidak berhenti pada "melihat api unggun" saja, dia terus berjalan ke ujung pintu goa dan akhirnya dia keluar dari goa. Di luar goa, akhirnya dia menyadari ada matahari sebagai sumber terang (Kebenaran). Dia senang sekali melihat keadaan yang baru saja dilihatnya. Kemudian dia memutuskan untuk kembali masuk ke dalam goa untuk menceritakan kepada teman-temannya tentang apa yang telah dilihatnya di luar goa itu. Apa yang terjadi setelah dia menceritakan hal itu kepada teman-temannya? Ditertawakan dan diacuhkan.
Sahabat yang baik hati, demikianlah orang yang hidup dalam terang Tuhan harus juga berani megambil keputusan atau pilihan yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Mungkin akan lebih banyak orang memilih jalan berbeda, mungkin anda dan saya pernah merasa sendiri mengambil jalan bersama Tuhan. Tetaplah setia dalam terang Firman Tuhan.
Kedua, Berjalan dalam terang Tuhan artinya hidup dalam damai sejahtera. Sahabat yang baik hati, tentu kita selalu berharap bersama, Sion dan Yerusalem menjadi simbol perdamaian dunia. Kota yang menggambarkan indahnya toleransi akan keberagaman Agama. Harus diakui, hingga saat ini rasanya belum ada titik terang pasti antara masalah Israel dan Palestina. Namun pengharapan kita tidak hanya berhenti di Sion dan Yerusalem secara historis. Firman Tuhan berkata di Yesaya 2:2, Akan terjadi pada hari hari terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di ats bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Kita sebagai orang Kristen yang sudah ditebus dalam nama Yesus Kristen terpanggil untuk menjadi agen pendamaian di setiap tempat, di manapun kita berada.
Nubuatan dalam nas kita hari ini khususnya Yesaya 2:1-5 telah nyata dalam kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Kita tidak harus mendengar dan beribadah di Sion atau Yerusalem secara historis. Tapi Tuhan berjalan bersama kita, menuntun kita, di setiap aktifitas hidup kita di manapun kita berada. Tuhan hadir dalam setiap pergumulan kita sebagaimana Dia menyertai umatNya bersama dalam Pembungan Babel kemudian. Tuhan tidak tinggal diam di Yerusalem, tetapi Dia adalah Allah yang mau bergumul bersama dengan UmatNya hingga akhirnya kembali bersatu dan menerima berkat damai sejahtera. Sebagai orang percaya, hidup dalam terang Tuhan harus menjauhkan kekerasan apalagi peperangan. Membangun jembatan persahabatan, memutus rantai permusuhan. Menjauhkan perbuatan-perbuatan kegelapan. Rasul Paulus berkata dalam Efesus 5:8-10 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Sekali lagi, kita ingat satu lagu Rohani dari Afrika Selatan oleh Andrias Van Tonder 1950. Siyahamba ku khan Yen kwen khos (Mari jalan dalam Terang Tuhan). Selamat beraktifitas.
Salam Tim Renungan Pdt Nekson M Simanjuntak (FS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar