Rabu, 31 Juli 2019
BERGENTILAH MENGUTUKI KEADAAN MULAILAH MEMPERBAIKINYA
JANGAN MENGUTUKI KEADAAN TAPI LAKUKANLAH SESUATU MEMPERBAIKI KEADAAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 01/08/2019
Yohanes 9:4 (TB) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
John 9:4 (RWV) I must work the works of him that sent me, while it is day: the night cometh, when no man can work.
"Lebih baik menyalakan lilin kecil dari pada mengutuki kegelapan"
Pernah dalam suatu kejadian, sekumpulan pelajar sidi melakukan retreat. Dalam suatu diskusi kelompok pada sesi malam tiba-tiba PLN mati. Ruangan pun gelap dan mereka ribut saling menyampaikan kata-kata yang terpikir di kepala mereka masing-masing. Ada yang menyalahkan PLN, ada yang menyalahkan panitia dianggap tidak pintar mencari tempat retreat yang baik, ada yang menyalahkan pengelola pemondokan mengapa tak persiapkan genset dll. Pokoknya semuanya berlomba untuk bertanya dan berargumentasi siapa yang disalahkan. Mendengar itu pendeta menginstruksikan agar ketua kelompok menjadikan kesempatan tersebut dipakai untuk doa berantai. Pemimpin kelompok pun mengorganisir agar menghentikan semua keluh atas matinya arilus listrik menjadi silent momen (doa hening). Kegiatan itu dinikmati bersama selama mati lampu menjadi doa hening yang khusuk.
Itu salah satu contoh kejadian yang sering kita alami, jikalau ada kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita sangat sering menyalahkan ini dan itu. Tapi sangat jarang untuk mengasah otak untuk berpikir tentang: apa yang bisa kita lakukan
Yesus menghadapi murid-murid sibuk bertanya ketika mereka berjumpa dengan seorang yang buta sejak lahir. Mereka berkutat pada pertanyaan siapakah yang salah atau berdosa, apakah orang tuanya atau anaknya. Mungkin ada yang pro si anak, bagaimana mungkin anak ini berdosa dia belum tahu apa-apa sudah buta sejak lahir. Diskusi para murid adalah diskusi pada pertanyaan siapa yang salah? Kalaupun tahu siapa yang salah mau diapakan toh anak ini buta yang butuh pertolongan. Kalau pun tahu orang tuanya yang salah karena kurang urus dll, apakah akan menolong anak itu dengan terus menyalahkan orang tuanya?
Disinilah Yesus hadir, mengubah mindset berpikir para murid-murid. Berjumpa dengan anak yang buta sejak lahir bukan bertanya siapa yang berdosa, tetapi panggilan untuk menolong dan menyembuhkan anak tersebut. Yesus mengingatkan bahwa demikianlah keadaan disekitar kita kalau pagi merekah sampai malam pun tiba akan selalu ada masalah yang dihadapi, akan selalu ada pertistiwa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berhentilah untuk bertanya siapa yang salah, namun mulailah berpikir apa yang dapat kita lakukan untuk merubah keadaan lebih baik.
Sahabat yang baik hati, benar ungkapan pembuka renungan ini, Yesus menghendaki kita berubah pola pikir. Berhentilah mengutuki keadaan, mengungkapkan kekesalan hati masa lampau tetap awalilah berpikir solutif. Lebih baik menyalakan lilin yang kecil menerangi kegelapan daripada menghabiskan energi untuk menyalahkan dan mengutuki keadaan.
Sahabtku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selasa, 30 Juli 2019
FIRMAN TUHAN AKAN TERLAKSANA
FIRMAN TUHAN AKAN TERLAKSANA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 31/07/2019
Yeremia 1:12 (TB) Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
Jeremiah 1:12 (RWV) Then said the LORD to me, Thou hast well seen: for I will hasten my word to perform it.
"Ramba naposo na so tubuan lata, hami naposo na so umboto hata." (terj. tumbuhan muda belum banyak daun ranting, kami yang muda belum mahir berkata). Suatu kata pendahuluan yang sering disampaikan orang Batak kala disuruh orang muda menyampaikan kata dalam acara adat formal maupun non formal. Dalam setiap upacara adat orang Batak akan selalu berkaitan dengan menyampaikan kata. Biasanya yang menyampaikan adalah yang dianggap lebih dewasa, banyak pengalaman, mahir adat dan sanggup memberi petuah. Maka jika diberi kesempatan pada orang muda kata-kata itu akan dijadikan sebagai kata pendahuluan agar para pendengar memaklumi kekurangan jika ada yang kurang lebih.
Saya pikir bukan hanya orang Batak demikian, masyarakat secara umum memahami kaum muda dianggap kurang pengalaman. Maka sering sekali tugas dan tanggungjawab besar diserahkan kepada kaum senior dan berpengalaman. Sekalipun teori management diterima selalu ada anggapan orang muda dianggap kurang pengalaman mengemban tanggungjawab besar baik dalam pekerjaan, berorganisasi dan bermasyarakat.
Itulah kelebihan ajaran Alkitab, Tuhan memanggil dan memakai siapa saja yang diutus Tuhan menyampaikan FirmanNya, tanpa membedakan laki atau perempuan, tua atau muda. Semuanya dapat dipakai Tuhan untuk melakukan missinya. Tuhan memiliki otoritas tersendiri tentang siapa saja yang dipanggil dan diutus.
Dalam renungan hari ini, Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan untuk menyampaikan Firman di tengah-tengah bangsa Israel. Sejarah membuktikan bahwa bangsa Israel ini adalah bangsa yang tegar tengkuk. Musa tokoh hebat saja kewalahan menghadapinya. Nabi-nabi besar seperti Elia dan Elisa yang melakukan mujizat juga kewalahan menghadapi bangsa Israel. Maka wajar saja apa yang disampaikan oleh Yeremia kepada Tuhan bahwa dirinya belummoantas karena masih muda dan tak cakap berkata-kata . Apalagi masa Yeremia dipanggil ada peegolakan politik yang dari negara asing. Raja-raja terakhir Yehuda mengalami tekanan politik dari Mesir, dan Assyur. Bagaimana Yeremeria seorang yang masih muda dapat melayani bangsa Israel?
Tuhanlah yang memanggil maka Tuhan pula yang meneguhkan. Tuhan telah mempersiapkan Yeremia sejak kandungan dan apa yang akan disampaikan Tuhan untuk umatNya Yeremia harus menyampaikanNya. Allah telah mengenal dan memilih Yeremia sejak kandungan untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan. Karena itu tidak ada alasan untuk menghindar dari panggilan Allah dengan berbagai alasan. Allah mentahirkan, menguatkan, meneguhkan dan melayakkan. Jangan Takut, Allah sendiri yang memelihara dan menjamini hidup para hambanya.
Peneguhan ini semua untuk meyakinkan Yeremia yang muda untuk mau memenuhi panggilan Tuhan. Sebelum Yeremia menyatakan komitmennya Tuhan meyakinkannya lewat suatu penglihatan. Yeremia 1:11-12 (TB) Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?" Jawabku: "Aku melihat sebatang dahan pohon badam."
Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."
Maka demikianlah juga Yeremia sekalipun muda, kala Tuhan bersabda, Tuhan sendiri akan siap sedia mewujudkan FirmanNya.
Sahabat yang baik hati! Apa yang dialami Yeremia ini adalah menjadi pelajaran berharga bagi kita. Siapapun kita dapat dipakai Tuhan untuk melaksanakan missiNya. Janganlah menolak panggilan Tuhan. Tuhan lebih mengetahui diri kita siapa dari pada diri kita sendiri. Renungan ini menjadi motivasi bagi kita semua siapapun kita kala Tuhan memanggil dan menghendaki kita melakukan missi Allah, lakukanlah untuk Tuhan. Tuhan menyertai, memberi kekuatan dan menolong kita melakukan semua itu. Tuhan sendiri yang menjadikan Firman itu terlaksana.
Sahabtku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Senin, 29 Juli 2019
KEAGUNGAN TUHAN DAN ALAM
KEAGUNGAN TUHAN DAN ALAM
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 30/07/2019
Mazmur 147:8 (TB) Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.
Psalms 147:8 (RWV) Who covereth the heaven with clouds, who prepareth rain for the earth, who maketh grass to grow upon the mountains.
Alam memiliki pesona yang luar biasa, dan memiliki daya pikat sehingga setiap orang ingin berwisata. Dalam industri oariwisata, wisata alam merupakan tempat yang paling diminati oleh banyak orang wisatawan baik lokal maupun manca negara. Dengan melihat alam orang dapat menikmati keindahan alam yang tidak dapat terlukiskan.
Coba anda ingat kapan anda terakhir ke Danau Toba? Coba bayangkan anda sedang berdiri di Panatapan Parapat, minum kopi dan memandang sekeliling Danau Toba, danaunya yang indah, lereng-lereng bukit disertai warna-warni yang tampil ditambah hiasan awan yang begitu indah. Semua itu tidak dapat dilukis oleh seniman. Alam adalah ciptaan Tuhan yang memikat hati setiap orang. Kita sungguh takjub akan pesona alam dan mengakui di dalam hati, ya Tuhan begitu indahnya ciptaanMu.
Demikian juga Pemazmur dalam renungan hari ini, dia membuat suatu perenungan yang mendalam atas misteri alam yang dilihatnya. Pemazmur duduk santai dan menikmati pemandangan disekitarnya. Dia menatap langit dan menemukan misteri alam: dibalik terik matahari yang menyengat Tuhan telah menciptakan awan untuk melindungi ciptaan lain. Bukan hanya itu, pemazmur juga mendalami rencana Allah dibalik titik-titik awan bisa berubah menjadi hujan yang membasahi bumi. Air hujan ini sangat dibutuhkan tanah yang memberikan pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan dan hewan pun akan bersukaria makanan tersedia bagi mereka. Hanya melihat awan namun pemazmur menemukan begitu dahsyatnya rencana Tuhan bagi ciptaanNya.
Inilah relaksasi yang kita temukan dalam renungan ini. Dengan melihat suatu obyek kita mesti semakin bersyukur. Seorang yang selalu mengeluh oleh sakit yang dialami, seolah Tuhan begi kejam Dan Tak berterima atas apa yang dialaminya. Namun ketikan dia dikirim opname ke RS dia melihat sendiri bahwa penyakit yang dialaminya Tak seberapa dengan orang yang telah menjalani penyakit akut.
Sahabat yang baik hati! rajinlah membuat refleksi atas apa yang kita lihat. Temukanlah rahasia cara Allah bekerja lewat apa yang kita lihat di sekitar kita. Maka kita akan semakin diperkaya untuk semakin bersyukur dalam hidup ini.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 28 Juli 2019
MINTA, CARI DAN KETOKLAH
MINTA, CARI DAN KETOKLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 29/07/2019
Matius 7:7 (TB) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Nats renungan di pagi hari merupakan salah satu ayat yang sangat populer di kalangan Kristen karena mudah diingat, berkesan dan isinya sangat memotivasi untuk optimis dalam hidup ini. Apa yang kita inginkan ada dan tersedia bagi Allah.
Mintalah, Allah itu adalah baik, pemurah dan memberi apa yang kita minta. Allah adalah Bapa yang rahmani yang berkenan memberikan apa yang diminta oleh anak-anakNya. Dia hanya sejauh doa. Bagi Allah ada semua, karena Dialah yang empunya segalanya. Mintalah suatu ajakan yang menanamkan rasa optimis dalam hidup, bagi Allah segalanya tersedia. Dia adalah Bapa kita dan kita anak-anakNya. Kasih Allah jauh melebihi kasih seorang kepada anaknya. Tak mungkin seorang ayah memberikan batu ketika anak meminta roti, atau memberi ular sementara anaknya meminta ikan (Mat 7:9-10) atau seorang sahabat memulangkan sahabatnya sementara apa yang diminta ada padanya. Kasih Allah itu jauh lebih dari seorang bapa terhadap anak dan kasihnya melebihi dari seorang saudara (baca Lukas 11:5dyb)
Carilah! Meminta kepada Tuhan bukan seperti menunggu rejeki seperti durian runtuh (penunggu pasif), namun harus ada usaha, mengerjakan apa yang kita doakan. Jika kita berdoa memohon sesuatu bagaimana cara Allah memberikan itu pada kita? Untuk itu carilah. Jika seorang petani ingin menikmati hasil panen melimpah ruah, tentu bekerjalah mengolah lahan, memilih bibit dan merawatnya. Itulah medium Allah memberkati panen kita dengan melimpah. Tuhan akan memberkati tanaman yang kita tanam untuk mendatangkan hasil yang baik.
Ketoklah! Disini yang ditekankan butuh keasabaran. Hal sederhana saja misalnya jika kita mau memasuki rumah teman atau sahabat. Setelah kita ketuk (bell) tentu kita tidak langsung masuk dan menjumpainya di dalam rumah bukan? Namun setelah kita ketok, kita akan menunggu beberapa saat dan ketika tuan rumah mengetahuinya sang tuan rumah pun membuka pintu dan mempersilahkan kita masuk rumah. Jadi Yesus disini hendak mengajarkan suatu ajakan agar kita menunggu respon Allah atas apa yang kita minta. Kita percaya Allah akan mendengarkan doa dan memberikan apa yang kita minta dan memberikannya tepat pada waktunya. Sebagaimana kata Pengkotbah: segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotbah 3:11a)
Sahabat yang baik hati, apa yang diajarkan Yesus pada renungan pagi ini merupakan ajakan untuk hidup optimis. Tuhan akan menjawab doa kita. Sebagaimana disebutkan dalam Matius 21:22 (TB) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 27 Juli 2019
KEMENANGAN BERSAMA TUHAN
Kotbah Minggu VI Stlh Trinitatis
Minggu, 28 Juli 2019
Nas: Hakim-Hakim 7:2-9
*KEMENANGAN BERSAMA TUHAN*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kitab Hakim-hakim menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Israel, masa transisi dari komunitas yang berpindah-pindah dan akhirnya menetap. Tidak ada pemimpin yang menetap bagi mereka, namun dikala bangsa asing datang menindas dan merampas panen orang Israel, Tuhan mengutus Hakim yang membebaskan bangsa Israel. Dari kisah Hakim-hakim kita belajar tentang pemimpin bagi bangsa Israel adalah pemimpin yang sepenuhnya bergantung pada Tuhan. Pemimpin tidak boleh gegabah seperti Yefta, pemimpin harus mengandalkan Tuhan, menjaga diri dari kuasa licin dan menjatuhkan dari perempuan (kasus Simson). Dalam sejarah Israel tercatat ada 15 orang Hakim-hakim yang pernah dipanggil Tuhan memimpin bangsa Israel, menegakkan hukum dan melawan bangsa asing yang menindas.
Masa hakim-hakim adalah masa transisi bagi bangsa Israel. Menurut perhitungan sejarah masa hakim-hakim berlangsung selama 450 Tahun. Kisah Para Rasul 13:20 (TB) selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. Perhitungan itu setelah kematian Yosua sampai pelantikan Saul menjadi raja oleh Hakim terakhir yaitu Samuel.
Sejak meninggalnya Josua mereka tidak memiliki satu pemimpin yang menyatukan seluruh suku-suku Israel. Mereka hanya komunitas suku yang tinggal di Kanaan menurut suku dan wilayah pembagian pusaka. Mereka bercocok tanam dan beternak di negeri Kanaan yang nan subur. Namun dalam keadaan demikian mereka sangat mudah dijajah oleh bangsa asing. Dikala gandum atau anggur mereka hendak panen bangsa-bangsa sekitar merampas milik mereka. Mereka pun berseru kepada Tuhan. Tuhan menjawab mereka dengan mengutus para Hakim untuk membebaskan bangsa Israel.
*1. Gidion bangkit melawan penindasan Midian.*
Midian adalah penindas bagi Israel: merampas dan merampok hasil.panen mereka. Bangsa Israel komunitas kecil, dari segi jumlah Bani Israel kalah dari Midian. Bahkan ornag Israel ketakutan terhadap dominasi Midian. Hakim-hakim 6:2 (TB) "dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu."
Israel tidak hanya tinggal meratapi nasib buruk, tetapi mereka berseru-seru meminta tolong kepada Tuhan. Maka Tuhan memanggil Gidion untuk membebaskan umatNya
Gidion salah satu hakim-hakim yang sangat berani. Dia memiliki bangkit menentang bangsa Midian yang merampok dan menindas bangsa Israel. Perlawanan Gidion diawali dengan memporakporandkaan dewa-dewa ball orang Midian. Akhirnya Midian mengejar Gidion. Dalam pengejaran itu Gidion tidak takut namun meminta petunjuk dari Tuhan, dengan tanda khusus. (Baca 6:35-38). Tuhan meneguhkan Gidion agar maju berperang melawan orang Midian. Tuhan yang mengutus dan menyertai Gidion.
Bagaimana Gidion melawan Midian? Ini merupakan hal yang menarik, seleksi pasukan ala Gidion. Gidion pun mengumpulkan tiga puluh dua ribu orang. Tapi Tuhan mengatakan itu terlalu besar, jangan-jangan bangsa ini mengatakan mereka menang karena kekuatan mereka.
*2. Seleksi ala Gidion*
Keberanian Gidion membuat bangsa Israel bangkit. Gidion menghimpun bangsa Israel aga siap angkat senjata mengusir orang Midian. Sehingga terkumpullah orang Israel yang mau bersama Gidion melawan Midian. Tuhan tidak setuju dengan pasukan yang banyak Israel mengusir Midian. Hakim-hakim 7:2 (TB) Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
Maka untuk mengurangi pasukan Gidion, Tuhan memerintahkan Gidun melakukan seleksi.
*2.1. Penakut pulang saja.*
Seleksi pertama adalah penakut. Barang siapa yang takut dan gemetar silahkan kembali ke rumahnya. Memang dimanapun akan sulit bekerjasama dengan penakut, tidak berani mengambil resiko, sulit percaya pada orang lain dan sering berdalih. Gidion pun memerintahkan barang siapa yang takut hendaklah dia pulang. Maka ada 22 ribu orang yang takut dan dipulangkan, sementara yang tinggal sebanyak 10 ribu orang (baca 7:3).
Data ini penting dicatat karena kita tahu bahwa lebih dari 2/3 mereka adalah penakut dalam hidupnya. Seleksi awal ini menunjukkan Tuhan tidak memakai orang yang takut dan gemetar menghadapi musuh. Tuhan hanya membutuhkan orang yang berani dan teguh pendirian.
*2.2. Menguasai mulut*
Tuhan menyuruh Gidion menseleksi lagi, karena bagi Tuhan sepuluh ribu terlalu banyak untuk melawan Midoan. Maka disuruhlah mereka melewati sungai, siapa yang meminum langsung dengan mulutnya tidak ikut berperang. Tetapi siapa yang meminum air dengan tangannya Itulah yang dipilih. Maka tinggallah 300 orang mendampingi Gidion maju berperang melawan Midian. Sementara orang yang langsung meminum air dari sungai pakai mulutnya disuruh pulang.
Saya kurang tahu coba anda perhatikan sikap emosional seseorang kala lapar atau haus, apakah tetap dapat menguasai diri atau tidak. Gambaran pasukan yang langsung berlutut dan menjulurkan mulutnya langsung ke sungai tidak diikut sertakan menjadi bahagian dari penguasaan diri.
Sekalipun seleksi ini dianggap bukan karena kualitas mereka, karena siapapun Tuhan dapat pakai untuk melakukan missinya. Namun dapat juga kita anggap sebagai seleksi etika. Dapat kita bayangkan bagaimana bedanya orang yang minum pakai tangan dan langsung minum pakai mulut. Orang yang tidak menguasai mulut tak pantas untuk mengemban Missi Allah yang penting.
Dalam kisah selanjutnya, Gidion memukul mundur pasukan Midian Dan membebaskan Israel hanya dengan pasukan 300 orang. Itu mau menunjukkan kemenangn Gidion bukanlah karena kehebatan pasukannya tetapi karena kuasa dan penyertaan Tuhan.
Sahabat yang baik hati!
Orang yang terseleksi maju bersama Tuhan mendampingi Gidion menjadi penting untuk kita renungkan. Dalam perjuangan hidup seleksi ala Gidion ini penting juga direnungkan agar memiliki pendirian yang teguh (bukan penakut), menguasai diri dan menjaga mulut. Tuhan memakai kita untuk melaksanakan missi. jangan takut merasa tak berdaya, merasa komunitas kecil tetapi andalkan Tuhan.
Hal kedua, kemenangan Gidion dan pasukannya bukanlah karena kehebatan mereka tetapi karena penyertaan dan kuasa Tuhan.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 26 Juli 2019
DERU PERANG DAN TANDA-TANDA ZAMAN
DERU PERANG DAN TANDA-TANDA ZAMAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejanak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 26/07/2019
Markus 13:7 (TB) Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
Mark 13:7 (RWV) And when ye shall hear of wars and rumours of wars, be ye not troubled: for such things must needs be; but the end shall not be yet.
Perang adalah tanda zaman. Bagaimana perang antar manusia bisa berkaitan dengan akhir jaman? Apakah dunia ini bisa berakhir dengan terjadinya perang antar bangsa? Jika kita kaji lebih mendalam, jaman Tuhan Yesus yang belum mengetahui alat perang yang canggih sepeeri sekarang ini, tak mungkin rasanya ada kaitan akhir jaman dengan perang antar bangsa. Namun jika kita membuat suatu perenungan yang mendalam tentang perang, memang sangat berkaitan dengan akhir jaman. Akhir kehidupan di palnet bernama bumi ini bisa berakhir jika terjadi perang nuklir yang paling mengkuatirkan. Penemuan bom nuklir yang maha dahsyat dapat merusak dan meluluhluntahkan bumi dan segala mahkluk hidup yang menghuninya melalui gelombang elektromagnetika.
Dengan kondisi demikian maka dapat kita tangkap pesan Tuhan Yesus kepada murid-murid bahwa perang antar bangsa akan menjadi tanda jaman. "Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya."
Prinsip perang adalah melumpuhkan dan menghancurkan orang lain, tiada kepedulian dan tiada kasih. Penemuan alat-alat perang cangggih yang mematikan dan senjata biologis pembunuh massa seolah kalah cepat daei penemuan tehnologi yang membantu dan menolong manusia. Lihatlah grafik senjata dari terus mengalami kemajuan, dari pedang, tumbak panah, senjata api, granat, roket dan misil pintar dan bom atom hingga bom nuklir. Hal yang paling mengkuatirkan dunia adalah perang bom nuklir. Salah menekan satu tombol saja bisa menghancurkan kehidupan umat manusia penghuni bumi. Jadi dalam tafsir modern tentang peringatan Tuhan Yesus akan akhir jaman berkaitan dengan perang benar adanya. Perang antar bangsa adalah tanda jaman yang dapat menghantarkan manusia kepada akhir zaman.
Perang adalah kebalikan dari Injil. Jika dalam perang manusia berpikir bagaimana membunuh dan memusnahkan orang lain, berbeda dengan Injil. Di dalam Injil kita hidup mengasihi, peduli dan berbagi kasih. Hidup di dalam kasih itulah panggilan manusia yang sesungguhnya yang mengenal kasih Allah di dalam diri Yesus Kristus. Peringatan Yesus ini penting kita maknai jika terjadi perang antar bangsa tanpa alasan ini adalah tanda jaman yang mengingatkan kita hari Tuhan sudah dekat. Sebelum kedatangan Tuhan orang percaya, bertugas dan berkewajiban menghadirkan damai sejahtera di bumi.
Perang adalah tanda jaman, dunia sudah tak ada lagi tempat untuk Injil. Itu berarti dunia tidak ada lagi tempat bagi Iniil. Maka bisa saja sama dengan zaman air bah, Tuhan datang menghakimi dunia ini. Atau dalam skop tertentu mungkin sama seperti Sodom dan Gomora, jika dunia sudah penuh dengan dosa, amoral, peperangan, kebencian dan permusuhan dan tak ada ruang untuk Injil dan kebenaran. Maka hukuman Tuhan segera datang meluluhluntahkan bumi dimana kit tinggal.
Perang berkaitan dengan tanda jaman merupakan bahagian dari nasihat Tuhan Yesus kepada murid-murid agar berjaga-jaga karena hari Tuhan akan datang tidak terduga. Yesus mengajarkan akan ada akhir jaman yakni hari penghakiman. Semua ciptaan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan Tuhan dan tak seorang pun tak dapat mengelak dari penghakiman Tuhan.
Kapankah hari Tuhan itu datang? Yesus menegaskan tak seorang pun mengetahui kapan akhir zaman itu tiba. Itu sepenuhnya adalah keputusan Tuhan. Tak seorang pun mengetahui kapan, Yesus sendiri tidak mengetahuinya. Hanya Bapa yang tahu. Sekalipun demikian Yesus mengisyaratkan akan ada tanda-tanda yang mendahului hari penghakiman. Jika kita baca keseluruhan Markus 13 ada beberapa: munculnya nabi-nabi atau mesias palsu, terjadinya perang antar bangsa. Tetapi dalam semua itu jangan gelisah, tetaplah setia, berpengharapan dan menyongsong Tuhan.
Sahabat yang baik hati! Hari Tuhan akan datang, namun tak seorang pun mengetahuinya kapan. Hanya Bapa yang mengetahuinya. Orang percaya terpanggil untuk menghadirkan damai sejahtera, jika dunia ini sudah tak ada tempat bagi Injil dan damai, ini pertanda akhir jaman dan hari penghakiman segera tiba. Inilah bedanya orang percaya (anak-@nak terang), memaknai kehadirannya di dunia ini untuk menggarami dan menghadirkan damai sejahtera. Berbeda dengan dunia ini menguasai dunia dengan kekerasan dengan peperangan. Inilah PR berat orang percaya, tinggal di bumi yang Tuhan berikan ini haruslah menghadirkan damai sejahtera agar kita semua siaga menyambut Tuhan Yesus yang kedua dengan penuh damai sejahtera.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
KEUTAMAAN KRISTUS DALAM SEGALA HAL
KEUTAMAAN KRISTUS DALAM SEGALA SESUATU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 27/07/2019
Kolose 1:18 (TB) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Colossians 1:18 (RWV) And he is the head of the body, the church: who is the beginning, the firstborn from the dead; that in all things he may have the preeminence.
Jika anda pernah mengikuti suatu expo atau pamaren tentu ada hal menarik yakni masing-masing kontestan akan berlomba mengekspose karya terbaiknya bahkan mengekspose apa yang tidak dimiliki oleh orang lain sebagai bukti keutamaan, kunggulan dan keistimewaan mereka. Expo produk terbaik seperti itu bertujuan untuk meyakinkan orang atau pengakuan dari pengunjung bahwa apa yang dipamerkan benar-benar diakui sebagai produk unggulan dan patut diapresiasi.
Hal semacam itulah yang dikemukakan Paulus dalam Kolose 1:15-23 tentang keutamaan Kristus. Paulus mengekplorasi Kristus dari segala sesuatu. Ketutamaan Kristus itu dijelaskan bertujuan meyakinkan setiap orang agar percaya kepada Yesus Kristus sebagai pemenuhan anugerah Allah atas seluruh ciptaanNya. Kristus adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh dia dan untuk Dia (Kol 1:15-16). Keutamaan Kristus itu nyata pada penebusanNya, Dia datang ke dunia ini, rela mati dan dibangkitkan. Kristuslah yang sulung yang bangkit dari kematian membuat Dia yang utama dari segala sesuatu.
Selain itu, Paulus juga menjelaskan arti kematian Yesus Kristus sebagai anugerah Allah dengan
- Pertama adalah Kristus kepenuhan Allah. Dengan penjelasan ini Paulusmenjelaskan bahwa seluruh janji Allah sepenuhnya dipenuhi dan digenapi di dalam diri Yesus Kristus.
- Kedua adalah penebusan. sejak manusia jatuh dalam dosa sesungguhnya manusia menjadi hamba dosa dan akan terus tunduk diperbudak oleh dosa. Manusia dari dirinya sendiri tak dapat melepaskan diri dari kuk dosa. Allah menetapkan Yesus Kristus menjadi tebusan akan dosa. Penebusannitu dilakukan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Kristus menebus kita dari hutang dosa bukan dengan emas atau permata, tetapi oleh harga yang sangat mahal yaitu darah Yesus yang tercurah di Golgata. Penebusan Kriatus menjadikan kita menjadi milik Kristus.
- Ketiga adalah pendamaian, ibarat orang yang berseteru dan saling bermusuhan, namun dapat diperdamaikan kembali. Demikianlah Tuhan tidak berkenan atas orang berdosa karena tidak taat dan melanggar perintah Allah. Dalam tradisi Perjanjian Lama seorang yang berdosa akan mempersembahkan mempersembahkan korban penghapusan dosa agar memperoleh perdamaian. Di dalam Kristus kita memperoleh pendamaian. Oleh pengorbanan Kristus sebagai anak domba Allah yang dipersembahkan sebagai korban pendamaian, menjadikan manusia dengan Allah diperdamaikan.
Penjelasan Kristus sebagai yang utama dari segala sesuatu bertujuan untuk mengarahkan dan menyadarkan setiap orang bahwa Yesuslah Yuruselamat yang ditentukan Allah. Tidak ada nama lain yang di erikan Allah di bawah kolong langit ini selain nama Yesus Kristus. Selengkapnya dikatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12 (TB) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Sahabat yang baik hati! Kristus yang utama dari segala sesuatu, mengangkat keberadaan manusia dihadapan Allah. Kita yang percaya kepada Yesus Kristus adalah menjadi bahagian dari anggota tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala. Kita adalah bahagian dari anak-anak Tuhan yang utama dari segala sesuatu. Status seperti itu penting disadari oleh orang percaya dalam hidupnya. Sehingga dimanapun berada, kapanpun dan professi apapun kita memiliki kekuatan melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Jika Paulus menjelaskan keutamaan Kristus agar setiap orang menerima dan mengakui Kristus dalam hidupnya, maka tugas kita kini sebagai anak-anak Tuhan adalah melakukan karya terbaik dalam hidup ini sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala.kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Rabu, 24 Juli 2019
MANUSIA BERPIKIR, TUHAN MENENTUKAN
MANUSIA BERPIKIR , TUHAN MENENTUKAN
Selamat Pagi, sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 25/07/2019
Amsal 16:9 (TB) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Proverbs 16:9 (RWV) A man’s heart deviseth his way: but the LORD directeth his steps.
Sebelum mengetik renungan ini, saya baru membaca iklan di medsos berjudul "LAPS" singkatan dari "Life Auto Pilot System". Suatu aplikasi yang menawarkan kiat sukses dalam menjalani hidup dan mengatasi kegagalan. Saya menangkap makna iklan ini menawarkan hidup auto pilot jika seseorang melakukan ini dan itu maka secara otomatis melalui sistem akan menuju hasil seperti yang diharapkan. Namanya iklan banyak semboyan yang diuber untuk menarik orang untuk mendownloadnya tapi ada yang saya tak sukai ada satu sembonyan: "sedikit usaha keuntungan berbukit-bukit." Menurut saya ini merupakan salah satu contoh bentuk dari dampak kemajuan, seolah manusia oleh segala akal dan ketrampilannya dapat mencapai segala sesuatu dalam hidupnya.
Menurut para futurolog bahwa manusia semakin canggih dan oleh tehnologinya akan mencapai segala apa yang diimpikan. Yuval Noah Harari menyebutkan manusia macam itu disebut dengan "Homo Deus". Era digital yang kita kenal dengan era industri 4.0 ini seolah manusia telah mencapai segala yang diinginkan dalam hidupnya lewat akal dan kemajuan tekhnologi yang dimilikinya. Tekhnologi yang semakin canggih era virtual akan mendorong manusia semakin tak membutuhkan Tuhan.
Benarkan manusia telah mencapai segala keinginannya melalui tehnologi di dalam hidupnya sehingga tidak membutuhkan Tuhan? Pandangan semacam ini akan mengalami hal yang sama dengan jaman pembangunan menara Babel. Manusia dengan segala kecanggihannya dan dengan segala potensinya ingin menjadi sama dengan Tuhan pada akhirnya akan menuju kegagalan sehingga manusia tercerai berai.
Suatu tantangan bagi keimanan kita. Memang berilmu dan beriman dua kata yang saling melengkapi dalam hidup orang percaya. Beriman mengabaikan ilmu akan membuat kita buta. Dan sebaliknya berilmu mengabaikan beriman bisa membuat manusia kehilangan rasa kemanusiaan. Bagi saya ilmu membantu dan menolong kita, dan beriman menolong manusia bahwa manusia memiliki keterbatasan dalam menjawab misteri dalam kehidupan ini. Karena itu sangat perlu menyadari ada kekuasaan Tuhan dan keputusan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup ini.
Amsal sangat mendorong setiap orang untuk mengejar ilmu pengetahuan, hikmat dan kepandaian. Misalnya dalam Amsal 2:11 (TB). "Kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau." Bahkan menyarankan untuk membeli kebenaran, hikmat, didikan dan pengertian. (Baca: Amsal 23:23). Tentu disini tersimpan pemikiran dasar bahwa didikan dan kepandaian akan menuntun seseorang kepada kesuksesan: lepas dari jerat sijahat dan menggiring langkah orang kepada keberhasilan.
Sekalipun Amsal menjunjung tinggi ilmu namun kitab Amsal mengingatkan bahwa dibalik semua keberhasilan dan kemujuran bukanlah karena ilmu atau kepandaian semata, tetapi ada Tuhan yang menentukan. Tuhan berkenan atas rancangan kita. Lihatlah pembangunan menara Babel, seluruh bahan bangunan yang dibutuhkan sudah tersedia, SDM yang mengerjakan juga tersedia dan segala.pendukung lainnya sudah dipersiapkan namun Raja Nimrot gagal.membangun menara Babel. (Band Kej 11). Demikian dengan Raja Daud, dia telah berhasil.menyatukan seluruh suku-suku Israel dalam kerajaannya, dia telah berhasil membangun istananya namun dia juga merencakan pembangunan Bait Allah mempersatukan seluruh kehidupan beragama orang Israel. Daud sangat serius mempersiapkan pembangunan Bait Allah, mempersiapkan material yang dibutuhkan dan SDM yang akan mengerjakannya namun Tuhan menentukan bukan Daud yang membangun Bait Allah bagiNya tetapi Salomo.
Inilah yang harus kita sadari dari renungan hari ini. Tuhan berdaulat atas hidup kita. Manusia merencanakan sesungguhnya Tuhan yang menentukan. Jika kita baca Amsal 16 secara keseluruhan dijelaskan bahwa hal sekecil apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah atas kuasa Allah. Allah berdaulat atas segala apa yang terjadi dalam hidup kita. Itulah sebabnya Amsal menyebutkan: "percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5)
Manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan langkahnya. Suatu pengakuan bahwa tidak ada yang terjadi dalam hidup kita tanpa kuasa dan keputusan Allah. Tuhan telah menganugerahkan akal dan pikiran kepada manusia. Maka manusia akan mendayagunakan segala akal mencapai tujuannya dalam hidup. Akal membantu manusia untuk berpikir, merencanakan dan melaksanakan apa yang berguna dalam hidupnya. Oleh akan manusia berpikir dan membuat pertimbangan akan apa yang diputuskan dalam hidupnya. Namun semua pikiran logis kita harus disertai dengan iman bahwa Tuhanlah pengambil keputusan yang terbaik dalam hidup kira.
Sahabat yang baik hati! Mari capai segala apa yang kita cita-citakan dalam hidup ini dengan menggunakan dan pengoptimalkan segala potensi yang ada di dalam hidup kita, baik oleh ilmu, pengetahuan dan ketrampilan namun dibalik semua itu kita harus harus seturut dengan kehendak Allah. Sikap demikian akan menolong kita menerima realitas apapun yang terjadi baik sukses atau gagal, baik beruntung atau rugi semuanya serta dapat mengambil hikmatnya. Ketika berkhasil kita bersyukur atas rahmatnya, ketika gagal tetap bersyukur juga dannpercaya Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita lebih dari apa yang kita pikirkan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Selasa, 23 Juli 2019
YESUS MENGGENAPI JANJI ALLAH
YESUS MENGGENAPI JANJI ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 22/07/2019
Lukas 4:21 (TB) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Luke 4:21 (RWV) And he began to say to them, This day is this scripture fulfilled in your ears.
Pengharapan Mesianis adalah satu topik yang sangat banyak kita temukan pada jaman nabi-nabi. Pengharapan Mesianis berisi penantian akan kehadiran Mesias sebagaimana janji Allah yang telah lama ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel. Menurut para penafsir Perjanjian Lama, pengharapan Mesianis muncul ketika bangsa Israel menjalani masa pembuangan di Babel. Dalam pembuangan mereka kembali memeriksa dan membaca ulang akan janji-janji Allah sebagaimana dalam teks-teks kitab suci yang disampaikan kepada leluhur mereka. Janji Allah sejak Abraham, Ishak dan Jakub tidak akan pernah berubah (Kej 12) dan Kerajaan Daud akan kekal selama-lamanya (1 Sam 8). Jika janji Tuhan tetap selama-lamanya, maka Tuhan tak akan membiarkan umatnya terbuang dan menjadi budak di negeri orang asing.
Nabi-nabi pembuangan seperti Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel menekankan hal ini. Banyak teks-teks yang kita temukan tentang janji Mesias bahwasanya Tuhan akan datang menyelamatkan dan menebus umatNya melalui kehadiran Mesias. Salah satu yang sangat diingat oleh bangsa Israel adalah nubuatan Yesaya:
Yesaya 61:1-3 (TB) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Nas ini dibacakan oleh Yesus kala mengajar di Bait Allah. Adalah merupakan kebiasaan bagi para Rabbi untuk membuka kitab suci dan memberikan pengajaran. Yesus adalah Rabbi di kalangan murid-murid dan orang banyak.
Kala mengajar Yesus membaca Yesaya 61:1-3 Setelah membaca, Yesus bukan menjelaskannya, tetapi dengan kalimat: "pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarkannya."
Pengajaran Yesus ini bukanlah hanya bersifat edukasi atau pencerahan semata. Tetapi suatu deklarasi bahwa janji Allah sebagaimana dinubuatkan oleh nabi-nabi benar-benar telah digenapi di diri Yesus. Hal itu didukung dari pelayanan Yesus yang mengajar, berkhotbah dan menyembuhkan hingga kematianNya di kayu salib dan dibangkitkan oleh Allah pada hari yang ketiga. Semua itu dilakukan oleh Yesus agar setiap orang percaya Yesuslah penggenapan janji Allah.
This day is this scripture fulfilled in your ears. Hari ini janji Tuhan telah dipenuhi bagi orang yang mendengarkan Firman. Pemenuhan janji Allah bukan tunggu dulu hari esok atau lusa tetapi janji Allahbitu digenapi 'kini' atau sekarang ini juga dengan syarat mau mendengarkan Firman Allah. Yesus mengajarkan akan keutamaan kerajaan Allah. Yesus berkotbah dan menghendaki kita bertobat, berubah dari perilaku hidup lama kepada yang baru dan Yesus menyembuhkan agar tidak ada lagi penghalang bagi kita karena fisik yang lemah, sakit dan berbagai roh-roh kemalasan yang menghambat kita melakukan kehendak Allah. Janji Allah kini dipenuhi dalam hidup kita di dalam Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita syukuri dalam hidup ini. Janji Allah itu bersifat kekinian, sekalipun pemenuhan janji Allah itu disempurnakan pada hari parusia (eskhatologi) tetapi dalam menjalani hari-hari kita, janji Tuhan itu nyata. Dengan demikian kita harus percaya bahwa Tuhan memenuhi janji-janjiNya kepada umatNya. Hanya saja, kita diajak untuk berkenan membuka hati dan mempertajam pendengaran, yaitu pendengaran Firman Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak
APAKAH YANG ENGKAU PERBUAT INI?
APAKAH YANG KAU PERBUAT INI?
Renungan Atas Perbuatan Kain Terhadap Habel
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, motvasi dan inspirasi dalam beraktifitas.
Kejadian 4:10 (TB) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Genesis 4:10 (RWV) And he said, What hast thou done? the voice of thy brother’s blood crieth to me from the ground.
Jika dikaji lebih mendalam narasi Kain dan Habel memiliki banyak makna yang dapat kita refleksikan dalam kehidupan umat manusia. Bukan hanya dari dimensi teologis (keagamaan) tetapi juga dari persfektif peradaban. Sebagai contoh para penganut tafsir sosial menganggap kisah Kain dan Habel adalah pesan yang sangat bermakna menggambarkan berakhirnya hidup Nommaden (penggembara) dan manusia memulai peradaban baru menjadi hidup menetap, hidup dari pertanian atau mengelola kehidupan bercocok tanam. Hal itu terlihat dari sikap Allah yang menerima kurban persembahan yang pro terhadap Habel. Kain dan Habel sama-sama membawa persembahan kepada Tuhan. Kain membawa kurban persembahan kepada Tuhan dari hasil pertaniannya.
Habel adalah penggembara dan berburu menyerahkan persembahan terbaiknya dari hasil buruannya. Tuhan menerima kurban persembahan Habel. Hal ini membuat Kain bertindak dan akhirnya membunuh Habel. Pembunuhan Kain atas Habel ditangkap sebagai pesan perubahan besar berakhirnya hidup nommanen telah berakhir dan manusia memasuki peradaban baru dari pertanian. Penafsiran demikian sah-sah saja, karena hal itu dikuatkan dengan berbagai cerita Alkitab yang sangat mendukung pertanian. Praktek peribadahan dikaitkan dengan perintah untuk mempersembahkan buah sulung dari hasil pertanian dan peternakan. Perjalanan Israel di Padang gurun adalah riwayat akhir penggembaraan. Mereka harus memulai bercocok tanam dengan penetapan Tanah Kanaan sebagai tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran pro pertanian. Hal yang sangat menakjubkan, bangsa di dunia yang paling banyak menggeluti pertanian adalah Israel yang berhasil mengekspor hasil pertanian ke berbagai penjuru dunia.
Selain tafsir peradaban, dimensi yang paling menarik dalam kisah Kain dan Habel adalah pesan moral melawan kekerasan dan korban. Habel adalah korban kebencian Kain. Alkitab menolak sikap Kain yang akhirnya membunuh Habel karena cemburu akan terhadap Habel. Tuhan adalah pengawal kehidupan, yang mengetahui apa saja yang dilakukan oleh setiap orang. Tuhan menuntut pertanggungjawaban atas setiap perbuatan yang dilakukan setiap orang. Hal ini dijelaskan dalam narasi Kain dan Habel. Kejadian 4:9-10 (TB) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Tuhan menanyakan Kain dimanakah adikmu? Bukan berarti Tuhan tidak tahu apa yang dilakukan Kain. Sesunggunhnya Tuhan mengetahuinya perbuatan Kain namun dengan menanyakan tersebut sesungguhnya Tuhan meminta pertanggungan jawab.
Jawaban Kain sangat ganjil, apakah aku pemelihara adikku? Respon Kain ini adalah ketidak pedulian. Komunitas keluarga, suku bangsa dan sesama umat manusia harus menjadi penjaga dan pemelihara terhadap sesamanya.
Ada peringatan yang besar dari Kain atas apa yang dialaminya. Kain yang membunuh adiknya mengalami ketakutan. Kain takut, hendak bersembunyi dari Tuhan. Dia takut berjumpa dengan orang lain, karena hal yang sama orang lain akan membunuhnya. Kejadian 4:14 (TB) Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
Sahabat yang baik hati! Apakah yang kau perbuat ini? Suatu pertanyaan terus menerus yang harus kita jawab dalam hidup ini. Dengan pertanyaan ini kita diingatkan untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang kita lakukan di hadapan Tuhan. Tuhan mengetahui, Tuhan mengawasi dan Tuhan meminta pertanggungjawaban kita masing-masing.
Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 21 Juli 2019
DIPELIHARA TUHAN
DIPELIHARA TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 22/07/2019
2 Korintus 6:9 (TB) sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;
2 Corinthians 6:9 (RWV) As unknown, and yet well known; as dying, and, behold, we live; as chastened, and not killed;
Bruce Willis seorang aktor Hollywood yang sangat apik memainkan tokoh utama dalam film yang berjudul: Die Hard, sukses Fil tersebut menyusul Die Hard 2, 3 dan 4. Dia memainkan peran yang sangat baik, alur cerita yang menegangkan dan konteks cerita yang berbeda dari maaing-masing film. Namun ada ide dasar dari Die Hard tersebut yaitu satu karakter Bruce Willis sulit mati. Ada saja celah yang membuat Bruce Willis bisa lolos dari sergapan lawan-lawannya. Tahan banting, tokoh yang menderita, bahkan sudah dianggap tamat oleh musuhnya, namun dalam situasi sulit itu dia bisa lolos dan membalikkan keadaan dan mengatasi lawan-lawannya. Jalan hidup seperti itu tentu sangat minor terjadi dalam hidup seseorang. Kalau pun terjadi, tak seperti jalan sesualit yang dialami.
Gambaran semacam itu juga dialami oleh Paulus dalam pelayanannya memberitakan Injil. Mari kita baca apa yang dialami oleh Paulus dalam 2 Korintus 6:3-5, 7-10 (TB) "Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela
ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,
sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;
sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu."
Semua yang dijelaskan Paulus benar adanya; dia pernah ditangkap dan dipenjarakan, kapal yang dia tumpangi pernah terdampar, pernah menghadapi kerusuhan di kota Efesus. Di setia kota di mana dia memberitakan Injil, selalu ada juga agitasi dari pemberita Injil palsu dan guru-guru yang palsu.
Sebagai orang yang nyaris mati namun hidup, sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati. Paulus bukan hanya dapat bertahan hidup namun dalam segala keadaan Paulus tetap dapat memberitakan Injil. Mengapa Paulus bisa menjalani semua itu? Sungguh merupakan diluar kemampuan manusia biasa. Semua itu terjadi hanya karena penyertaan dan jaminan pemeliharaan Tuhan atas hambaNya.
Sahabat yang baik hati! Tuhan memelihara hambaNya yang tekun dan tulus melaksanakan amanatnya. Sekalipun harus menempuh jalan yang sulit, berliku dan mengancam nyawa namun semua itu bisa dijalani karena penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. Benar sabda Yesus kepada murid-muridNya Lukas 21:18-19 (TB) Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
Sahabatku! Mari tetap bertahan dalam segala keadaan yang menimpa hidup kita. Tuhan menolong dan menyertai kita sekalian. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 20 Juli 2019
BERIMAN DAN BERHIKMAT MENGHADAPI PENDERITAAN
Kotbah Minggu V Stlh Trinitatis
Minggu, 21 Juli 2019
Nas: Jakobus 1:2-12
BERIMAN DAN BERHIKMAT MENGHADAPI PENDERITAAN
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu merupakan nasihat bagaimana orang percaya menghadapi penderitaan.
Coba anda ingat setiap anda naik pesawat pasti ada penjelasan dari pihak penerbangan menjelaskan bagaimana menghadapi keadaan darurat, mulai dari memasang safetybelt, pendaratan darurat dan oksigen. Itu semua sebagai SOP untuk mengurangi resiko korban dalam keadaan darurat.
Dalam hal iman juga demikian diminta atau tidak kesusahan bisa terjadi menimpa hidup kita tanpa kita duga dan perkirakan. Bahkan menjadi Kristen harus siap menderita karena panggilan kita adalah panggilan untuk ikut menderita sebagaimana ajakan Tuhan Yesus: barang siapa yang mau mengikut Yesus, dia harus menyangkal diri dan memikul salib. Jadi tak usah heran atau terkejut, jika tanpa salah dan tanpa diundang penderitaan datang merenggut kebahagiaan dan sukacita kita
Apakah yang harus kita lakukan pada saat penderitaan menimpa hidup kita? Dalam kotbah ini rasul Jakobus memberikan nasihat yang berharga, yakni: jalani penderitaan dengan sukacita, beriman dan berhikmat.
1. Menganggap penderitaan sebagai suatu kebahagiaan.
Yakobus 1:4 (TB) Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Sejarah gereja membuktikan bahwa menjadi pengikut Kristus tidaklah mudah, mereka mengalami pengejaran dan penganiayaan yang tak terperikan. Banyak diantara mereka dieksekusi mati tanpa diberi kesempatan untuk membela diri dan tidak sedikit orang percaya mati martyr: dimasukkan ke gua singa, gladiator dan dibakar hidup-hidup.
Sekalipun demikian berat penderitaan yang dialami oleh gereja mula-mula. Fakta membuktikan kekristenan tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah-tambah. Semakin dibabat semakin merambat, semakin dihimpit semakin melejit. "no pain, no gain". Ungkapan ini megingatkan bahwa tak mungkin ada piala kemenangan tanpa kerja keras. Ungkapan yang sangat tepat dalam menggambarkan kehidupan orang percaya. Ini berarti bahwa pengikut Tuban Yesus harus memiliki daya tahan dan daya juang.
Daya tahan menghadapi penderitaan akan membentuk spiritualitas yang tinggi dan tahan uji. Paulus menggambarkan hal ini di dalam Roma 5:3-5 (TB) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Dari urutan diatas, kita dapat memaknai penderitaan membentuk pribadi yang tahan uji. Maka jika ada penderitaan jangan dianggap sebagai beban yang menjatuhkan, tetapi terimalah dan jalanilah sebagai proses pembentukan pribadi yang lebih matang dan dewasa serta tangguh menghadapi masalah. Penderitaan itu membentuk pribadi yang tangguh dan tahan uji, maka janganlah berputus asa, sebaliknya bahagiakan, ambil hikmatnya ada rencana Tuhan yang baik bagi hidup kita.
2. Berhikmat menjalani dan memaknai setiap peristiwa dalam hidup ini.
Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Dalam keadaan darurat orang akan mengalami kecemasan, panik dan terguncang. Dalam keadaan demikian biasanya jiwa labil dan mengambil keputusan dengan gegabah tanpa berpikir panjang. Dampak keputusan seperti itu akan berdampak buruk. Sikap demikianlah yang disebut oleh Yakobus kurang berhikmat.
Orang Kristen dalam segala keadaan harus menguasai diri dan berhikmat menghadapi setiap persoalan. Jika kita habis akal, jangan dipaksakan untuk mengambil keputusan, karena keputusan emosial bukanlah buah pemikiran yang matang dan dewasa. Berilah waktu untuk berdoalah dan meminta hikmat serta petunjuk kepada Tuhan.
Berhikmat juga dipahami sebagai kemampuan menempatkan diri secara tepat. Dalam ayat 5 diingatkan hal hidup murah hati dan keterbukaan hati untuk memberi. Adalah tidak berhikmat jika memberi tapi membangki-bangkitkan apa yang diberi. Baiklah setiap orang hidup dengan rendah hati dan pemberiannya merupakan pertolongan yang tulus iklas.
Selanjutnya dalam Yakobus 1:9-10 (TB) "Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput."
Nasihat yang sangat bijaksana agar setiap orang menyadari dirinya dihadapan Tuhan dan menempatkan diri dengan benar jangan sampai ada yang yang memegahkan diri. Apapun keberadaan hidup kita semuanya itu adalah bersumber dari Tuhan, baik kaya, diberi kesempatan hidup mulia dengan status sosial yang tinggi dalam masyarakat. Hiduplah dengan penuh hikmat dan bijaksana jangan sampai kemegahaan dan keharuman namanya jatuh oleh perbuatan yang bercela yang tidak seturut dengan kehendak Tuhan.
3. Beriman: Tidak bimbang, Berpendirian teguh dan Tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa ajaran.
Yakobus 1:6 (TB) Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Dalam kotbah ini beriman diidentikkan dengan berpendirian kokoh, tidak ragu dan tidak bimbang. Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (1:8).
Banyak pengalaman tokoh-tokoh Alkitab yang menjadi teladan dalam iman yang berpendirian kokoh.
a) Abraham : beriman tanpa ragu
Lihatlah seperti Abraham, percaya pada peritan Alakh dan menuruti sepenuhnya. Tak ada keraguan dalam dirinya meninggalkan kampung halaman orang tuanya. Tak ada keraguan sedikitpun baginya di saat Tuhan meminta Abraham mempersembahkan putranya Ishak. Maka Tuhan pun menjadikan Abraham menjadi bapa segala.ornag percaya.
b) Nuh: beriman berarti taat mengerjakan sesuatu yang mustahil.
Contoh kedua Nuh, perintah Allah pada Nuh membuat perahu adalah "imposible mission", dapat kita banyangkan bagaimana rasional Nuh menerima itu sungguh irrasional. Namun oleh iman yang dimilikinya, dia melakukannya dengan taat. Nuh mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dia dan keluarganya selamat dari hukuman air bah.
c) Petrus, berawal dengan pasang surut berakhir dengan kuat dan kokoh
Petrus, sesungguhnya murid yang baik, murid kebanggaan Tuhan Yesus, dalam berbagai hal, Petrus dapat diandalkan. Ketika Yesus bertanya siapakah anak manusia? Jawaban yang sangat membanggakan Yesus sampai Yesus menyerahkan mandat sorgawi. Selengkapnya
Matius 16:16, 18-19 (TB) Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Apa yang terjadi dengan Petrus dikala persidangan Pilatus, Petrus menyangkal Yesus. Namun setelah kebangkitan Yesus dan Roh Kudus turun atas murid-murid Petrus berdiri kokoh, memberitakan Injil dengan penuh kuasa dan rela.martyr untuk Kristus. Iman yang kokoh, resiko apapun diterimanya demi kemuliaan Kristus.
Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini memberikan motivasi yang berharga bagi kita, jangan mau disusahkan oleh kesusahan, anggaplah sebagai kebahagiaan yang membentuk kita lebih cermat, lebih sabar, lebih tekun menuju tahan uji. Dalam semua kesusaan yang menimpa hidup kita, tetaplah berhikmat dan beriman. Lihat Ayub dalam seluruh kesusahannya dia tidak berdoa. Maka Tuhan pun mengembalikan dan memulihkan Ayub. Tuhan menganugerahkan dua kalimlipat dari apa yang dia miliki sebelumnya.
Tuhan memberkati kita semua dan selamat beribadah. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 19 Juli 2019
TOPANGLAH AKU
YA TUHAN ALLAH, TOPANGLAH AKU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 20/07/2019
Mazmur 119:116 (TB) Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.
Psalms 119:116 (RWV) Uphold me according to thy word, that I may live: and let me not be ashamed of my hope.
Sehebat apapun seseorang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Itulah hakekat kita manusia sebagai mahkluk sosial. Kita hidup bersama orang lain dan semandiri apapun kita, kita tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan orang lain. Hakekat manusia sebagai mahklu sosial manusia harus tolong menolong dan saling menopang sesama. Tanpa diminta atau tanpa diwajibkan, sesungguhnya di dalam diri manusia ada moral dalam hati yang mengharuskan manusia menolong sesama.
Dalam berbagai kasus, kita sering kecewa terhadap pertolongan manusia. Saat kita membutuhkan tapi nyatanya pertolongan tak kunjung tiba. Tidaklah demikian dengan Tuhan. Tuhan itu setia dalam janjiNya. Tuhan tak pernah lupa dan mengabaikan janjinya. Pertolongannya akan datang, tepat seperti waktunya sesuai dengan janjinya.
Pelajaran dari Mazmur ini, orang percaya tidak mengutuki keadaan atau menghindar dari permasalahan. orang percaya percaya kepada petolongan Tuhan dan pertolongan Tuhan tidak akan pernah mengecewakan.
Topanglah aku dan sokonglah aku. Daud melihat dirinya bukan saja tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan kekuatan sendiri, dia telah berada dalam bahaya jatuh ke dalam dosa. Oleh karena itu dengan bersungguh-sungguh ia memohon anugerah supaya Allah menopangnya untuk tetap setia ( 41:13). Selain itu permohonan ini meminta agar Tuhan menjaganya dari kejatuhan dan dari kejemuan, supaya ia jangan menyimpang ke jalan yang tersesat. Daud menyadari tanpa topangan Tuhan, dia tidak akan dapat bertahan lama. Kita juga tidak akan dapat berjalan lebih jauh lagi jika Allah tidak menggendong kita.
Sahabat yang baik hati! Topanglah aku dan sokonglah aku suatu permintaan Daud yang percaya pada janji Allah. Janji Allah tidak akan mengecewakan. Dia mempertaruhkan hidupnya dan percaya Tuhan tidak akan membuat dia malu dihadapan musuh-musuhnya. Dia percaya akan firman Allah boleh merasa yakin bahwa janji itu tidak akan gagal, dan karena itu harapan mereka tidak akan membuat mereka mendapat malu. Demikianlah juga kita dalam menghadapi jaman ini, jangan andalkan kekuatan diri sendiri, tetapi andalkanlah Tuhan dalam segala hal.
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Kamis, 18 Juli 2019
DAMAI SEJAHTERAH ALLAH MEMELIHARA HATI DAN PIKIRAN
DAMAI SEJAHTERA ALLAH MEMELIHARA HATI DAN PIKIRAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 19/07/2019
Filipi 4:7 (TB) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:7 (RSV) And the peace of God, which passes all understanding, will keep your hearts and your minds in Christ Jesus.
Jika anda seorang yang sering mengikuti kebaktian minggu tentu anda akan ingat nats ini, bukan? Nats ini adalah doa dan salam yang disampaikan oleh Pendeta sebelum memulai kotbah. Hamba-hamba Tuhan yang diurapi dipakai untuk menyampaikan firman dalam.hati yang damai sejahtera. Mereka adalah saluran berkat bagi jemaat untuk memberitakan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan dan sumber kekuatan. Jemaat yang mendengarkan Firman Tuhan dari hamba Tuhan memperoleh berkat dan seharusnya pula menjadi saluran berkat bagi sesama dengan berbagi apa yang dia dapatkan dari firman. Inilah yang disebut dengan diberkati guna menjadi berkat. Sama seperti Abraham diberkati oleh Tuhan agar menjadi saluran berkat bagi dunia (Kej 12:1-3)
Hidup dalam damai sejahtera Allah merupakan kehidupan yang selalu dicita-citakan oleh umat Allah. Damai sejahtera diterjemahkan dari kata syalom (Ibrani) damai tanpa perang, sejahtera dan penuh kemakmuran. Syalom meliputi sejahtera batin, sejahtera fisik dan sejahtera spiritualitas. Damai sempurna adalah damai masa mesianik sebagaimana digambarkan dalam Yes. 9:6. Dalam PB damai itu disebut 'eirene' (Yunani), tidak hanya berarti hubungan rukun antara bangsa-bangsa (Luk. 14:32), tetapi juga keadaan yang harus ada dalam jemaat-jemaat Kristen yang saling membangun (Rm. 14:19) dan dalam berhubungan dengan orang di luar jemaat (Ibr. 12:14). Kematian Kristus menciptakan damai antara Allah dan umat manusia (Kol. 1:20) dan di antara orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi (Ef. 2:14).
Dari penjelasan arti damai sejahtera di atas, maka cukup tepat pemilihan kata "melampauhi segala akal dan pikiran." Hidup di dalam damai sejahtera Allah merupakan suasana bahagia dan sukacita dengan segala kemujuran yang di luar jangkauan akal. Tak terselami dan tak terpikirkan perbuatan Allah dalam hidup ini. Sekalipun dosa telah menjadi kacau hingga diasingkan dari Eden, namun melalui Yesus Kristus telah ditebus dari kuasa dosa agar kita memperoleh syalom dan damai sejahtera. Biarlah damai sejahtera Allah di dalam diri Yesus Kristus memelihara, memerintah dan menggerakkan segala aktifitas kita.
Yesus memanggil dan mengutus murid-murid untuk menghadirkan damai sejahtera Allah. Lukas 10:5 (TB) Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Demikian dengan para rasul memberitakan Injil untuk mendatangkan damai sejahtera Allah (Baca Kis 10:36) agar seluruh dunia dipenuhi syalom Allah.
Sahabat yang baik hati! Inilah tugas kita orang percaya yang telah menerima damai sejahtera Allah yaitu: menghadirkan syalom atau damai sejahtera Allah dalam ruang lingkup kita masing-masing: lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat sekitar kita. Semua itu diawali dengan damai sejahtera Allah di dalamnhati dan pikiran pribadi lepas pribadi. Sebagai anak-anak Allah kita semua menjadi orang yang pembawa dan pembuat damai sejahtera di manapun dan kapan pun.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Rabu, 17 Juli 2019
HATI YANG MENGENAL ALLAH
HATI YANG MENGENAL ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 18/07/2019
Yeremia 24:7 (TB) Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.
Jeremiah 24:7 (RWV) And I will give them an heart to know me, that I am the LORD: and they shall be my people, and I will be their God: for they shall return to me with their whole heart.
Allah yang membangun Allah yang meruntuhkan. Allah yang meninggikan dan Allah sendiri yang merendahkan. Demikian arti kata Yeremia dalam Bahasa Ibrani. Maka seperti arti namanya demikianlah isi kitab Yeremia menjelaskan bahwa Allah memiliki kekuasaan absolut atas ciptaan-Nya dan absolut atas bangsa-Nya baik untuk meninggikan dan meruntuhkan. Kekuasaan yang absolut itu ditunjukkan oleh Yeremia bahwa Allah tidak hanya dapat membangun umatNya dari Yerusalem, tetapi Allah juga dapat membangun umatNya dari pembuangan Babelonia.
Nabi Yeremia hadir meneguhkan dan menguatkan bangsa Israel yang terbuang. Harapan itu ada ketika Yeremia dalam penglihatannya, dia melihat ada dua keranjang buah Ara. Keranjang pertama berisi buah Ara yang segar, buah pertama dan masih berguna. Sementara keranjang yang lain berisi buah Ara yang sudah kering dan jelek serta tak berguna karena tidak dapat dimakan. Selengkapnya
Yeremia 24:1-2 (TB) Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda, tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke Babel. Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik seperti buah ara bungaran, tetapi keranjang yang lain berisi buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya.
Kedua keranjang tersebut adalah gambaran hati bangsa Israel di dalam pembuangan. Ada yang masih dapat diperbaharui dan diperbaiki yakni mereka sisa-sisa yang masih memiliki pengharapan dan percaya kepada Tuhan Allah Israel yang hidup akan mampu mengembalikan kejayaan bangsa Isrsel. Namun telah ada yang rusak dan tidak dapat dipulihkan lagi, ini gambaran orang-orang yang tidak percaya, tidak ada pengharapan dan iman mereka telah kering dan gersang.
Bagi mereka yang masih memiliki keyakinan dan pengharapan, Tuhan akan menempa mereka agar memiliki hati yang baru. Hati yang lembut, hati yang paham dan mengerti kehendak Allah serta mengenal Allah dalam kehidupannya. Yeremia 24:7 (TB) Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.
Bagi orang yang mau diperbaharui, pembuangan dipahami sebagai penempaan Tuhan atas umat Allah. Sama seperti tukang periuk, akan sesukanya memecahkan dan membentuk periuk yang akan dihasilkan. Yeremia juga memakai istilah pandai besi: alat-alat yang terbuat dari besi dibentuk melalui suatu proses peleburan melalui pemanasan yang tinggi sehingga pandai besi dapat membentuk besi sebagaimana diharapkan oleh pandai besi.
Sahabat yang baik hati! Dalam renungan hari ini, Allah sendiri akan membentuk umatnya di pembuangan dengan menempa hati mereka menjadi suatu hati yang baru. Mereka mau diperbaharui dan bertobat dari hati keras menjadi hati lembut. Hati umat yang memberontak menjadi umat yang penurut. Hati yang tidak mau tahu dengan maksud Tuhan diberi hati yang baru yang mau menimbang dan melakukan kehendak Allah.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpah segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nelson M Simanjuntak
Selasa, 16 Juli 2019
MENGABDI DENGAN TULUS
MENGABDI DENGAN TULUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 17/07/2019
Roma 12:8 (TB) jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Romans 12:8 (RWV) Or he that exhorteth, on exhortation: he that giveth, let him do it with liberality; he that ruleth, with diligence; he that showeth mercy, with cheerfulness.
Setiap orang pasti punya talent, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa tak seorang pun kita yang diciptakanNya yang tidak mempunyai talent. Masalahnya adalah tak semuanya orang mengembangkan talent yang Ada padanya berguna bagi dirinya dan orang lain. Sungguh alangkah sia-sianya Tuhan memberikan talent bagi kita. Atau ada mungkin diantara jemaat yang mengatakan, saya percaya ada talent yang Tuhan berikan namun tidak seperti yang dimiliki orang lain? Seolah Ada perasaan yang Ada padanya Tak Ada apa-apanya dibandingkkan yang Ada pada orang lain. Disinilah Paulus mengajarkan kepada kita bahwa talent itu tidak ada yang lebih utama namun masing-masing memiliki keunikan yang berbeda, sangat berharga dan saling melengkapi namun Tuhan memanggil kita untuk mempersembahkan apa yang ada padanya berdasarkan talent yang diberikan.
Salam 1 Korint 12 ini, Paulus memakai istilah "karunia". Setiap orang memiliki karunia Roh menurut pemberian Roh itu sendiri. Karunia Roh itu berbeda-beda pada setiap orang, namun semuanya itu berguna dan berfungsi untuk saling memperlengkapi. Tidak da yang lebih utama, tetapi semuanya sangat bernilai dan berharga untuk pembangunan tubuh Kristus. Dengan penjelasan demikian, setiap orang mempersembahkan apa yang ada padanya. Tuhan tidak menuntut lebih dari apa yang kita miliki, baiklah masing-masing mempersembahkan karunia-karunia roh yang ada pada diri masing-masing dengan kerelaan dan ketulusan.
Roma 12:6-8 (TB) Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Bagaimana cara kita mempersembahkan kasih karunia yang ada pada kita? Tiga kata yang dipakai dari ayat diatas adalah:
a) Hati yang iklas,
Sebagai orang tua coba kita perhatikan sikap anak ketika kita suruh. Bagaimanakah perasaan anda jika anak yang kita suruh tidak iklas mengerjakannya, pasti kita kurang puas ada sesuatu yang mengganjal di hati mengapa dia Tak tulus, seolah terpaksa dan dipaksa? Jika kita perhatikan lagi, seseorang yang bekerja karena terpaksa dan dipaksa maka hasil pskerjaannya tidak akan menghasilkan kualitas terbaik, tetapi asal-asalan yang penting ada. Etos kerja yang melakukan sesuatu dengan hati yang iklas akan jauh lebih berguna dan berkualitas. Inilah panggilan yang harus Kita sadari dimanapun kita bekerja sebagai anak Tuhan, kita terpanggil mempersembahkan karunia-karunia yang ada pada diri kita masing-masing dengan hati yang iklas.
b) Rajin: orang pintar dikalahkan orang yang rajin. Kata ini digambarkan dalam ungkapan orang Batak: "Nunut Siraja ni ompuna", orang yang rajin dan tekun akan memenangkan segala-galanya. Rajin menggambarkan keuletan, ada upaya yang terus menerus sampai berhasil. Prinsip orang rajin adalah berusaha, berusaha dan berusahadan pada akhirnya Tuhan akan memberkati. Sebaliknya roh kemalasan akan menyertai kegagalan, karena belum bekerja dia sudah membanyakan kesulitan dan berbagai tantangan yang meghalaunya. Padahal sesungguhnya banyangan yang menghalaunya itu hanyalah fatamorgana yang tidak ada apa-apanya. Kalaupun ada yang menghalau kita akan dapat mengataainya karena kita percaya Tuhan akan menyertai kita melampauhinya.
c) Sukacita
Melakukan sesuatu dengan sukacita jauh lebih ringan dan cepat ketimbang orang yang menganggap pekerjaan itu sebagai beban. Dua minggu lalu saya menerima pesanyang sangat bagus dua hasil sorotan CCTV tentang etos kerja di dua Bandara yang berbeda. Satu di Jepang dan satu di Malaysia. Silahkan anda tentukan sendiri Mana itu di Jepang mana di Malaysia: Ada perbedaan yang sangat menyolok, CCtV yang satu aktifitas pekerja dengan perlengkapan kerja yang standard, pakaian dan topi keamanan, mereka menyusun rapi setiap tas dan barang para penumpang pesawat satu persatu, diletakkan secara hati-hati dan disusun dengan rapi. Sebaliknya pekerja di CCTV yang satu lagi, pekerja tidak memakai helm, barang dan tas penumpang asal dilemparkan saja, Ada yang terbanting, terlempar dan jatuh. Jika kita perhatikan juga raut wajah mereka berbeda pula, wajah orang yang bekerja dengan sukacita dan yang satu lagi raut wajah yang madam dan murung. Tak heran cara kerja yang kedua membuat tas anda robek, roda travel bag anda putus dll. Itulah dampak dari etos kerja yang buruk
Sahabat yang baik hati! Syukurlah ada alat perekam berupa kamera atau CCTV sehingga kita bisa memeriksa wajah dan cara kita bekerja. Maka demikianlah kita dihadapan Allah mempersembahkan karunia yang ada pada kita. Tuhan memandang wajah kita dan melihat bagaimana kita bekerja dan mengabdi padaNya? Nas ini mengajarkan, persembahkanlah talents atau kasih karunia yang ada pada kita dengan hati yang iklas, rajin dan penuh sukacita. Hasil kerja demikian akan menjadi berkat bagi orang lain dan membanggakan nama Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 14 Juli 2019
PENDERITAAN MENIMBULKAN KETEKUNAN
PENDERITAAN MENIMBULKAN KETEKUNAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motovasi bagi kita. Senin, 15/07/2019
Roma 5:3 (TB) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
Romans 5:3 (RWV) And not only so, but we glory in tribulations also: knowing that tribulation worketh patience;
Ada ungkapan orang Batak begini: "tonggi unang pintor dibondut, paet unang pintor dibursikhon." Ungkapan inig memiliki arti: jika ada hal manis dalam jangan langsung ditelan, pahit jangan langsung dibuang." Suatu pesan jika hidup senang jangan langsung sombong dan tinggi hati kesombongan awal kejatuhan. Sebaliknya jika ada pengalaman pahit dan penderitaan jangan berputus asa, siapa yang tahu apa dibalik penderitaan ada hal manis yang Tuhan persiapkan. Sama seperti tablet atau kapsul dicicipi mungkin akan pahit, namun rasa pahit itu telah menjadi obat yang menyembuhkan. Demikianlah dalam hidup ini berpikirlah lsiapa tahu dibalik penderitaan dan kepahitan hidup yang harus dijalani Tuhan telah menyediakan yang manis dalam hidup ini. Kita harus percaya dibalik penderitaan yang Kita alami Tuhan menempa dan membentuk kita. Dibalik segala kepahitan
Tuhan sanggup mengubahnya menjadi Manis. Apakah anda tahu apa yang dialami oleh bangsa Israel setelah mereka menyeberangi Laut Merah? Berhasil keluar dari Mesir dan selamat dari pengejaran pasukan kereta Kuda Firaun. Mereka senang dan bahagia, mereka berjalan di padang gurun tak ada air. Pada hari ketiga mereka menemukan air di Mara, namun sangat sayang airnya pahit (Kel 15:23). Mereka geram dalam kehausan, marah dan bersungut-sungut kepada Musa. Musa pun berdoa meminta pentunjuk kepada Tuhan. Tuhan memerintahkan agar Musa melemparkan ranting kayu. Apa yang terjadi seketika itu air berubah menjadi manis dan dapat dinikmati oleh Bangsa Israel. Tuhan mampu mengubah yang pahit menjadi manis. Itulah iman, karena itu jika terjadi sengsara dan kepahitan harus dijalani di dalam Tuhan. Kita percaya Tuhan bisa mengubahnya seketika menjadi sukacita. Setidaknya dengan penderitaan yang dialami Tuhan menempa pribadi yang lebih tabah dan tekun dengan demikian kita memiliki tingkatan spiritualitas yang semakin teruji sehingga mampu menghadapi tantangan yang lebih besar.
Penderitaan yang dialami oleh orang percaya Jika dijalani didalam iman akan menghasilkan ketekunan.
Roma 5:3-5 (TB) “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
Tuhan memberkati saudara dengan mimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.
Pdt. Nekson M Simanjuntak
Sabtu, 13 Juli 2019
ESTER WANITA CANTIK PENOLONG ISRAEL
Kotbah Minggu IV Stlh Trinitatis
Nas: Ester 5:1-8
*ESTER WANITA CANTIK PENOLONG ISRAEL*
Selamat hari minggu! Kitab Ester adalah salah satu kisah yang sangat menarik dalam sejarah Israel. Jalan Tuhan selalu ada untuk menyelamatkan orang-orang yang dikasihiNya. Konteks kitab Ester pada jaman pemerintahan Persia, sebagaimana kita tahu setelah setelah Persia menahlukkan Babelonia, Israel dibawah kekuasaan Persia. Kitab Ester ini mengisahkan perempuan Yahudi yang menjadi permaisuri raja Ahasweros. Inilah jalan Tuhan, Tak selamanya orang buangan itu terbuang selalu Ada jalan yang dipakai Tuhan menuju Istana. Bandingkan kisah Yusuf, Daniel dkk.
1. Siapakah Ester ini? Ester seorang yatim piatu namun diberkati Tuhan. Ester 2:7 (TB) "Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai."
Secara umum orang berpikir bahwa yatim piatu diidentikkan dengan hidup sengsara dan menderita, masa depan suram dan hidup dibawah bayang-bayang ketakutan. Namun kehadiran Ester meneguhkan bahwa masa depan itu ditentukan oleh Tuhan. Sejak kecil Ester ditinggal Ayah dan ibunya, dia diasuh oleh Mordekai anak bapaktuanya seorang pegawai di Istana. Ester sangat cantik, rendah hati dan baik budi. Ketika raja Ahasweros menjadi ratu pengganti Wasty, wanita cantik dan sombong itu.
Mordekai mendaftarkan Ester ikut semacam kontes yang diseleksi menjadi Permaisuri. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dari seluruh wanita cantik di Kerajaan Persia, Ester dipilih Ahasweros menjadi permaisurinya. Sungguh suatu perjalanan yang tak mudah dibayangkan, anak yatim piatu, putri orang Yahudi buangan di negeri asing tetapi menjadi permaisuri raja negeri Persia.
2. Ester adalah wanita cantik, baik budinya dan penolong bagi umat Israel.
Intrik di kalangan para petinggi istana raja Persia selalu ada. Mereka berlomba mengambil hati raja untuk mendapatkan pengaruh. Haman adalah petinggi di Istana yang mendapat perhatian raja. Dia diberi kepercayaan yang besar raja denggan memberi cincin kepercayaan kepadanya. Namun kepercayaan itu digunakan untuk mengucilkan Mordekai dan orang Yahudi. dia tidak suka terhadap Mordekai dan sangat anti terhadap Yahudi. Dia merebut hati raja sehingga kebijakan-kibajakannya selalu dituruti raja. Termasuk hendak menghukum gantung Mordekai dan menghukum seluruh kaum Yahudi. Atas pengaruh Haman, Raja bertitah untuk membunuh seluruh warga Jahudi di kerajaan Persia. Ini suatu Hal yang menakutkan, bisa Kita bayangkan Bagaimana perasaan warga Jahudi, mencekam dan menakutkan. (Band. Nazi membantah Yahudi di Jerman).
Ester sebagai warga Yahudi tergerak hatinya dan memberanikan diri menghadap kepada Raja Ahasweros. Sekalipun itu beresiko baginya, Jika raja Tidak berkenan bisa bernasib yang sama seperti Wasty yang digantikannya. Ester sejak awal menyembunyikan identitasnya sebagai Yahudi ketika mengikuti kontestasi menjadi Ratu di Istana Persia. Kali ini Ester harus melakukan sesuatu untuk menolong kaumnya. Ester 2:10 (TB) Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.
Maka Ester membuat jamuan dan mengundang Raja dan Haman dalam jamuan. Mungkin semacam tradisi bagi kalangan Istana jika meminta sesuatu kepada raja.
Raja sangat senang atas jamuan Ester, raja pun memberikan tongkat bagi Ester bahkan sekalipun setengah kerajaannya diminta Ester raja akan mengabulkannya. Ester berkenan di hati raja, pemberian tongkat sebagai bukti apapun permintaan Ester akan dipenuhi raja. Ester tidak meminta kerajaan dan kekayaan. Hanya satu permintaan Ester agar membebaskan Mordekai dan Yahudi dari rencana jahat Haman. Raja berkenan atas permintaan Ester. Karena raja telah bertitah Menurut Heman untuk membunuh Yahudi, titah itu tak boleh dicabut maka terbitlah titah dari raja, bahwa Oranng Yahudi dapat mempertahankan diri. Ester Dan Mordekhai mengunpulkan seluruh kaum Yahudi, menyuruh berdoa dan mengatur rencana yang meatang untuk mengalahkan musuh mereka. Mordekai Dan bangsa Israel berhasil menghadapi musuh mereka yang di kordinir okeh Haman. Maka selamatlah mereka dari pembunhhan massal, Mordekai dan bangsa Israel bebas dari hukum gantung. Sebaliknya Haman dihukum mati karena telah melakukan apa yang jahat di mata raja Ahasweros. Selanjutnya Mordekai diberikan jabatan yang tinggi Persia dan sangat dihormati.
3. Dari kisah diatas banyak pelajaran berharga yang kita temukan sekaligus nasihat dalam hidup ini:
a. Jika kita diberi kepercayaan jangan sia-siakan seperti Haman, Apalagi menjadikan kekuasaan menjadi alat kekuasaan jahat. Tuhan itu Adil dan mengetahui segala niat dalam hati kita masing-masing
b. Ester adalah inspirasi dalam hidup ini. Sekalipun yatim dan piatu bukan berarti tiada masa depan. Apapun keadaan kita saat ini jangan berputus asa masa depan ditentukan oleh Tuhan. Tugas kita adalah menjalani hidup ini denggan setia.
c. Mari teladani Ester, permaisuri, cantik tetap rendah hati, melayani rakyat dan menolong orang yang berkesusahan.
Tuhan memberkati kita semua dengan melimpahkan segala kebaikan bagi kita. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Jumat, 12 Juli 2019
BERTAMBAH HARI BERTAMBAH PUJIAN
BERTAMBA HARI BERTAMBAH PUJI-PUJIAN
Selamat pagi! Shabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 13/07/2019
Mazmur 71:14 (TB) Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;
Psalms 71:14 (RWV) But I will hope continually, and will yet praise thee more and more.
Menjadi tua adalah suatu proses alamiah pada diri manusia. Siapapun akan memgalaminya, tidak ada yang dapat mengelak dari pusaran waktu yang berjalan, diminta atau tidak detik demi detik waktu terus berjalan. Tidak ada yang dapat mengulanginya atau memutar balik kembali ke awal. Hal inilah yang seeing tidak kita sadari dalam hidup ini. Bagaimana kita memaknai pertambahan waktu dan menjalani masa ini dengàn baik yang semakin hari semakin tua?
Setiap orang pasti ada pergumulan tersendiri menjalani waktu; disatu sisi waktu ini maunya berjalan dengàn cepat sehingga perjalanan yang ditempuh maunya cepat berlalu. Tapi disisi lain, kita sering mengeluh dan seolah menyesali perjalanan waktu begitu cepat berlalu dan tak terulang. Banyak ketidak siapan mental memasuki masa tua.
Seorang isteri mengeluh pada suaminya saat menyisir rambutnya sering berkata, Pak sudah ada uban saya ini? Bagaimana ini ya uda nampak makin tua? Suaminya menjawab: ngak kamu masih muda kelihatan, kalaupun ada uban kan masih satu, lagian menjadi tua adalah berkat? Itu contoh percakapan ringan dan sederhana saja, perihal ada gejolak dalam diri setiap orang saat menyadari waktu berjalan begitu cepat, belum lagi memikirkan kalau sudah tua saya bagaimana, kesehatan, kebutuhan, anak-anak dll?
Mazmur 71 adalah "Dia meminta perlindungan di Masa Tua" , Jika kita baca keseluruhan isinya ada gejolak batin, ada kekuatiran terhadap musuh dan berbagai hal yang mengganjal dihati. Khusus ayat renungan hari ini memberikan pelajaran yang barharga Bagaimana menjalani hari tua, yakni selalu berharap kepada Tuhan dan tetap bersyukur.
Hal pertama menekankan penyerahan hidup, bertambah umur mesti semakin bertambah penyerahan diri. Penyerahan diri adalah kualitas hidup seseorsng yang memberikan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam segala keadaan bersandar dan berpengharapan kepada Tuhan.
Hal kedua bertambah Hari bertambah syukur dan puji-pujian. Mazmur ini tidak menyesali hari-hari yang dijalaninya, tetapi merasakan bertamba hari bertambah rasa syukur. Bertambah waktu yang diberikan Tuhan bertambah pula puji-pujian yang disampaikan kepada Tuhan. Seolah ada prinsip, hari ini adalah pemberian dan berkat maka hari ini harus diisi dengan puji-pujian. Kurangi mengeluh, kesal dan tindakan-tindakan yang menyebalkan tetapi isilah hari-hari yang Tuhan beri dengan syukur dan puji-pujian
Sahabat yang baik hati! Jika kaum masyarakat berbahasa Inggris memakai istilah "time is money", menurut saya ungkapan bukan semata-mata menilai waktu dari sudut pandang uang atau ekeonomi - materialis, tetapi mendorong setiap menghargai waktu. Maka setiap pribadi dapat mempergunakan waktu dengàn sebaik-baiknya pada yang positip dan produktif menghasilkan kebaikan.
Sejajar dengàn itulah renungan hari ini menjalani waktu yang teruh berjalan menuju usia yang semakin tua dengan prinsip: bertambah Hari, bertambah syukur dan puji-pujian.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Kamis, 11 Juli 2019
TUHAN PENOLONG BAGI YANG LEMAH
TUHAN PENOLONG BAGI YANG LEMAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Jumat, 12/07/2019
Mazmur 10:14 (TB) Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.
Psalms 10:14 (RWV) Thou hast seen it; for thou beholdest mischief and spite, to repay it with thy hand: the poor committeth himself to thee; thou art the helper of the fatherless.
Mengapa orang lemah dan tak berdaya sering sekali menjadi korban ketidak adilan? Satu minggu ini saya mengikuti kasus Baiq Nuril (Saya kurang tahu apakah anda juga mengikutinya). Jika nurani kita bicara Baiq Nuril adalah korban. BN adalah seorang guru biasa, awalnya BN merekam percakapan oknum kepala sekolah yang tidak senonoh padanya. Rekaman tersebut akhirnya diberitahukan pada temannya yang akhirnya percakapan umum. Sampai guru kepala sekolah dimutasikan,. Akhirnya sang kepala sekolah mengadukan BN atas tuduhan pencemaran nama baik. Proses panjang dari pengadilan Negeri, PT dan putusan Mahkamah Agung akhirnya BN dinyatakan dinyatakan bersalah, hukuman 6 bulan dan denda 600juta. Kini BN menunggu Amnesty dari Presiden.
Dulu juga ada kasus Pitra, seorang rakyat biasa yang mengeluh di status FBnya tentang lemahnya pelayanan RS tertentu. Atas keluhannya itu pihak RS mengadukan pencemaran nama baik RS. Dalam proses hukum Pitra dinyatakan bersalah dan didenda ratusan juta rupiah. Masyarakat pun memberikan perlawanan dengan gerakan pengumulan koin buat Pitra, akhirnya koin pun terkumpul untuk menebus Pitra dari denda.
Itulah dunia yang kita jalani, rakyat kecil, masyarakat yang lemah dan tak berdaya sering sekali menjadi korban dari orang yang kuat dan berada dalam lingkaran kekuasaan. Kekuatan dan kekuasaan sering digunakan menjadi alat penindasan dan ketidak adilan.
Alkitab adalah salah satu sumber nilai yang melawan ketidak adilan. Allah sangat membenci penindasan dan kesewenangan. Allah yang digambarkan oleh Alkitab adalah Allah penolong orang yang lemah. Dia berpihak kepada korban dan memberikan keadilan bagi orang yang tidak berdaya. Narasi Alkitab bukanlah semata-mata kisah heroik Allah yang menahlukkan musuh, tetapi Allah yang membela orang lemah, menolong orang miskin dan menyelamatkan orang yang berdosa, memulihkan dan memulihkan orang yang hina.
Itu jugalah yang dinyanyikan dalam Mazmur 10:14 ini. Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Tak ada satu kejadian pun di dunia ini yang tidak diketahui oleh Tuhan. Bahkan niat yang terkandung di hati yang terdalam sekalipun Tuhan tahu. Jadi di dalam Tuhan semuanya terbuka dan tak ada yang tersembunyi. Tuhan akan memberikan keadilan bagi setiap orang. Tuhan adalah penolong bagi yang lemah, Dia membela korban dan memberikan keadilan bagi orang benar.
Sahabat yang baik hati! Tuhan tidak tinggal diam atas ketidak adilan. Jika kita menghadapi ketidak adilan, ditindas dan tertipu. Kita tidak kuat melawan kelicikan dan tak berdaya menghadapi orang kuat karena kuasa. Jangan berputus asa, Percayalah kepada pertolongan Tuhan. Ingatlah Tuhan itu adil. Dia hadir membela orang yang lemah dan memberikan keadilan bagi orang benar.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Senin, 08 Juli 2019
SEMPURNA DAN TAK BERCACAT SAMPAI AKHIR
SEMPURNA DAN TAK BERCACAT SAMPAI AKHIR
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 09/07/2019
1 Tesalonika 5:23 (TB) Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
1 Thessalonians 5:23 (RWV) And the very God of peace sanctify you wholly; and I pray God your whole spirit and soul and body may be preserved blameless to the coming of our Lord Jesus Christ.
Mungkinkah manusia sempurna? Seandainya dibuat survey pasti kita akan menjawab: theak ada manusia yang sempurna. Hal itu dikuatkan dengàn ungkapan: "no body perfect". Kita memiliki keterbatasan maka tak seorang pun bisa sempurna.
Jika demikian mengapa Alkitab mengajarkan dannmenuntut Kita sempurna? Orang percaya hidup sempurna bukan karena dirinya sempurna tetapi disempurnakan oleh Kristus. Kristuslah yang mengubah hidup kita sempurna.
Dalam konteks 1 Tessalonika, kesempurnaan dan tak bercacat adalah orang Kristen yang setia di dalam iman dan pengharapan sampai kedatangan Kristus. Sempurna bukan bertarti tanpa kekurangan, tak bercacat bukan berarti tiada ada kesalahan tetapi oleh Iman kita disempurnakan oleh kasih Allah. Yesus Kristus telah menyucikan kita dari segala dosa dan pelanggaran kita.
Kesempurnaan dan tak bercacat di mata Tuhan hingga akhir telah diingatkan juga dalam Tesalonika 3:13 (TB) Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Tidak bercacat di hadapan Allah, merupakan suatu tugas dan tanggung jawab orang percaya. Kita telah menerima anugerah yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu harus kita pelihara dengàn baik sampai kedatangan Yesus Kristus kedua di dunia ini. Jika Tuhan datang, bagaimana hidup kita? Inilah yang diajarkan oleh renungan di pagi ini, jangan tergoda tetapi tetaplah terjaga memelihara iman yang tak bercela. Jika Tuhan datang kita ditemukan hidup kudus dan tak bercacat dihadapan Allah.
Dalam pemahaman Yahudi, Istilah tak bercacat dihadapan Allah adalah suatu istilah peribadahan dalam meyerahkan kurban. Imam telah menentukan jenis-jenis hewan korban (Bil 7:87-88). Jika seseorang menyampaikan kurban bakaran maka imam akan memeriksa ternak yang akan dikurbankan dan dipastikan tidak bercacat atau bercela (Im 22:20-21). Demikian dengan pribadi yang mempersembahkan korban harus benar-benar kudus dan tidak najis. Peratuan Ibadah yang sangat ketat demikian menekankan Allah menghendaki pribadi yang menyerahkan korban harus benar-benar kudus dan kurban yang dipersembahkan juga tak bercatat. Itulah yang diingatkan Paulus dalam jemaat Tessalonika bahwa Tuhan menghendaki kita kudus dan tidak bercela. Dalam hidup perubahan dan aktifitas keseharian kita janganlah bercela dan bercacat, karena itu yang dikehendaki Allah.
Bagaimana kita tidak bercacat dihadapan Allah? Bukankah kita manusia adalah orang berdosa, tercela dan bercacat dihadapan Allah? Sesungguhnya kita tak layak dihadapan Allah. Namun Tuhan telah menerima kita dengan suatu korban pendamaian dan penghapusan dosa didalam Yesus Kristus. Kita datang di hadapaan Allah bukan karena kita layak, tetapi dilayakkan oleh Yesus Kristus. Kita afalahborang yang bergeliman dosa, namunntelah dikuduskan olehdarah Yesus Kristus. Cela dan dosa kita telah dihapuskanNya melalui kerelaannya menjadi kurban perdamaian dihadapan Allah dengan kematiannya di kayu salib. Maka di dalam Yesus Kristus, Allah menerima kita.
Dengan demikian kita yang telah menerima pengampunan dan penghapusan dosa harus memelihara pengampunan itu sampai kedatangan Kristus kelak. Dosa kita telah diampuninya, maka dengan segala kekuatan yang ada pada diri kita harus memelihara keselamatan itu dengan tidak berbuat dosa lagi. Tuhan menghendaki kita sempurna sebagaimana pesan Yesus: Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Sahabat yang baik hati, marilah kita pelihara keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita dengan bersedia melakukan pekerjaan yang terbaik dan berusaha tak bercacat dalam segala tugas dan tanggungjawab yang kita emban.
Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua dalam melakukan firmanNya. Biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Minggu, 07 Juli 2019
TAAT DAN BERIBADAH KEPADA ALLAH YANG KITA KENAL DI DALAM DIRI YESUS KRISTUS
Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis
Minggu, 7 Juli 2019
Nas: Kisah Rasul 17:22-30
PIDATO PAULUS DI AREOPAGUS, ATENA: Dari Allah Yang Tidak Di Kenal Menjadi Sujud Kepada Allah Yang Dikenal Di dalam Diri Yesus Kristus
Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini tertulis dari Kisah Rasul 17:16-34 tentang pidato Paulus di Aeropagus di Atena. Atena adalah kota para filsuf dan pemikir yang sangat terkenal, kota kumpulan masyarakat intelektual. Paulus berjumpa dengan pengikut filsuf Epikurus dan Stoa. Kaum Epikurus memahami dan mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah harta kehidupan yang tertinggi . Sedangkan kaum Stoa adalah aliran Filsafat yang mencari kebenaran sejati. Kebenaran sejati adalah ilmu Pengetahuan. Kaum Stoa memahami bahwa dengan pengetahuan manusia dapat mencapai kebahagiaan dan bebas dari penderitaan. Sementara, Paulus hadir di Atena mengajarkan dan memberitakan tentang Yesus yang mati dan dibangkitkan oleh Allah. Ajaran Paulus ini menjadi sesuatu asing bagi masyarakat Atena dan akhirnya mengajak Paulus untuk menyampaikan dalilnya. Disini letak demokratisnya masyarakat Atena memahami perbedaan. Paulus tidak dihakimi massa karena berbeda pandangan atau membully serta mengkafirkannya tetapi diberi kesempatan menjelaskan pandangannya di podium Areopagus.
Areopagus adalah sebuah bukit di Akropolis di Atena, asal kata Ares, maja Areopagus kita terjemahkan bukit Ares. Di tempat ini seseorang disidang atau diadili dan setiap orang yang diadili diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan. Areopagus bukan hanya dipahami sebagai pengadilan suatu tindakan kriminal, namun sebagai tempat mendengarkan pidato ilmiah atau pemikiran baru yang diajarkan kepada publik. Hal ini dapat dipahami karena penduduk Atena sangat berpendidikan, pengaruh filsafat sangat tinggi. Sehingga menyampaikan gagasan dan pemikiran harus disampaikan lewat orasi atau pidato. Dengàn demikian orang secara bebas untuk menerima atau menolaknya.
01. "ALLAH Yang Tidak Dikenal"?
Dalam pidatonya di Areopagus, Paulus mengangkat ketaatan Masyarakat Atena tentang keagamaan. Paulus memuji ketekunan mereka terhadap pemahaman tentang Tuhan hal itu terlihat dari patung dewa-dewa yang dipuji yang dianggap pemberi kehidupan. Tetapi bagi Paulus adalah suatu keanehan, dari sejumlah deretan patung dewa-dewa yeng mereka sembah tertulis: KEPADA DEWA YANG TIDAK DIKENAL. Inilah pintu masuk bagi Paulus menjelaskan ALLAH YANG KITA KENAL DI DALAMNYESUS KRISTUS. Ini suatu kecerdasan tingkat tinggi dari Paulus dalam memberitakan Injil. Paulus berdialog dengàn mereka bukan dari apa yang mereka tahu dan kuasai tetapi berangkat dari apa yang mereka tidak tahu. Paulus tidak membantah apa yang mereka ketahui tetapi menjelaskan apa mereka tidak tahu sehingga masyarakat Atena memperoleh pengetahuan baru yang mengubah (transformasi) mereka. Sehingga ketidak tahuan mereka dilengkapi oleh Paulus. Ini suatu metode Penginjilan yang sangat kontekstual, Bagaimana kekristenan mengisi ruang kosong pada hidup manusia.
02. Metode Penginjilan Yang Kontekstual:
Bagaimana kita mungkin menyembah dewa yang tidak Kita kenal? Hal inilah pintu masuk Paulus untuk menjelaskan Allah yang kita kenal melalui Yesus Kristus. Perdebatan Paulus dengàn pemikir-pemikir di Atena, membuat Paulus diundang menjelaskan pandangannya di atas podium Areopagus.
Kehadiran Paulus di Areopagus adalah bagian dari pengadilan dan pembuktian, apakah sesungguhnya yang diajarkan oleh Paulus, karena bagi mereka sangat asing, di luar dari dewa atau ilah yang mereka percayai dan akui. Sebelum berpidato di Areopagus, Paulus telah berkeliling di kota Atena yang banyak kuil-kuil. Ada sesuatu yang unik bagi Paulus ketika menemukan satu kuil bernama "Kepada Allah yang tidak di kenal". Tentu banyak kuil di Areopagus ini dan masyarakat secara bebas memilih kepada kulil mana dia beribadah atas berbhakti. Key words kepada Allah yang tidak dikenal merupakan Istilah ini yang dipakai Paulus untuk menyampaikan pidatonya bahwa Injil yang diberitakannya adalah Allah yang mereka tidak kenal.
Pidato Paulus di Areopagus dapat kita baca dari ayat 22-32. Intinya Paulus menjelaskan Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus.
- Allah yang menciptakan langit Dan bumi. Tidak Ada sesuatu yang Ada tanda Dia. Dia adalah Allah yang memelihara dan memberikan kebutuhan manusia. Tuhan yang me menyelamatkan
Dalam banyak metode penginjilan seeing membenturkan Injil dengan tradisi Dan budaya setempat, mengkafirkan dan menolaknya sebagainsuatun praktek yang harus dibumi-hanguskan. Namun Paulus mempergunakan apa yang Ada dalammamsyarakat Atena untuk menjelaskan Injil. Hal demikian perlu dikaji oleh Gereja secara trust menerus agar pemberitaan Injil tetap kontekstual.
03. Memperkenalkan Allah Yang Dikenal Melalui Yesus Kristus
Kisah Para Rasul 17:23 (TB) Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Pada kesempatan itulah Paulus memperkenalkan Allah pencipta, Allah yang menciptakan segala sesuatu, Ia adalah Tuhan atas segala langit dan bumi, dunia dan segala isinha bersumber dari Dia dan oleh Dia. Allah yang tidak diam di kuil buatan tangan manusia. ALLAH tidak kuranvbsuatu apapun sehingga Dia harus dilayani, tetapinoleh Dia Kita beroleh segala sesuatua Dia adalah Allah yang bergerak. Manusia diciptakan oleh Allah, karena itu manusia berasal dari Allah (sama seperti pemahaman orang Atena) dan Ia telah menjadikan semua bangsa. Allah yang memelihara dan memperlengkapi hidup kita dan tak kekurangan apapun. Allah menghendaki manusia bertobat karena Ia akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya, yaitu Yesus Kristus. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan ditentukan untuk menghakimi dunia.
Penjelasan Paulus ini menjadi penting, ada beberapa penegasan tentang apa yang dipahami oleh orang Atena, tentang Allah pencipta dan manusia yang berasal dari Allah. Namun ada juga yang menganggap tidak masuk akal bagi mereka khususnya tentang kebangkitan. Bagi orang Atena ajaran tentang kebangkitan setelah kematian tidak masuk akal. Sehingga ada dua reaksi yang muncul terhadap pidato Paulus, sebahagian mengejek dia yang tak logis karena mengajarakan tentang kebangkitan. Orang Atena tidak mengakui tentang kebangkitan dari orang mati. Namun sebahagian hal ini sangat menarik dan memilih bergabung dengan Paulus.
Penutup
Bapak, ibu dan saudara-saudara, Jika kaum Epikurus mencari kebahagiaan utama dan Kaum Stoa mencari kebenaran sejati serta masyarakat Atena menyembah Allah yang mereka tidak kenal maka Paulus dalam Kotbah ini menjawab didalam Yesus Kristus kita mengenal Allah, di dalam Yesus Kristus menemukan kebahagiaan dan kebenaran sejati.
Jika masyarakat Atena taat beribadah dan menyembah Dewa yang mereka tidak kenal, tetapi dengàn kehadiran Yesus Kristus di dunia ini yang rela mati Demi menebus Kita manusia Kita mengal Allah. Allah yang Maha kasih, Pecipta, Pemelihara dan Penyelamat.
Hal terakhir dari kotbah ini yang patut kita kembangkan dalam hidup adalah sikap demokratis. Sikap demokratis dalam Atena ini adalah contoh yang sangat demokratis hal kebenaran, masing-masing orang diberi kesempatan untuk menjelaskan pemahaman dan apa yang dipercayainya benar. Podium Areopagus adalah memberi ruang bagi setiap orang membuktikan dalilnya, era yang sangat demokratis. Jangan anarkhis dengàn menjadi pelaku kekerasan karena berbedakala. Jangan asal menuduh dan buat keonaran karena tidak puas atas pandangan orang lain biarlah masing-masing dapat menjelaskan hipotesanya dan jangan memvonnnis orang lain salah sebelum memberikan kesempatan pembelaan diri. Orang bebas menilai dan mengambil sikap menerima atau menolak tanpa paksaan. Itulah pelajaran berharga Penginjilan Paulus di Atena dengan Berpidato di Areopagus. Paulus sangat kreatif dan sangat cerdas menangkap makna yang ada. Dengan istilah kepada Allah Yang Tiak Dikenal, maka dengàn penjelasan Paulus masyarakat Atena menjadi mengenal Yesus Kristus. Inilah cara Paulus memperkenalkan Yesus dan orang dapat menerima Yesus dalam hidupnya suatu metode pnginjilan yang kontekstual.
Tuhan memberkati kita semua dengàn melimpahkan segala kebaikan Salam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...