WARISAN PEMBERIAN ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 20/03/2017
Mazmur 16:6 (TB) Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Psalms 16:6 (UKJV) The lines are fallen unto me in pleasant places; yea, I have a goodly heritage.
Bagi orang Israel tanah adalah milik pusaka pemberian Allah. Hingga saat ini menurut Israel tanah tak boleh dijual sembarangan karena itu pusaka, ada aturan atau hukum yang ketat dalam menjual tanah. Hal ini diyakini karena tanahnadalah pemberian Allah, manusia hanya mengolahnya. Sejarah pembagian tanah bagi Umat Allah ketika mereka memasuki tanah Kanaan. Yosua memimpin pembagian tanah disaksikan oleh tua-tua Israel. Undi pun dibuang dan tali pengukur ditetapkan untuk menetapkan batas-batas masing-masing. Demikianlah seluruh suku2 mendapatkan warisan dan milik pusaka kedua belas suku Israel kecuali Levi karena mereka hidup dari perpuluhan. Tidak ada yang komplein apalah itu tanah yang subur, berbukit atau lembah atau berbatu atau berpasir mereka menerimanya dengan penuh sukacita karena mereka percaya itu adalah pemberian Tuhan. Tidak ada yang bersungut-sungut dengan membandingkan pemberian kepada yang dengan yang lainnya. Demikian pulalah setiap suku-suku Israel membagi tanah warisan masing-masing keluarga dengan membuang undi dan menetapkan tali pengukur.
Ungkapan seperti itu juga diungkapkan oleh Mazmur Daud dalam mikhtan ini (mazmur pujian). Bahwa bahagian yang ditetapkan bagi dia adalah merupakan pemberian Allah. Tali pengukur yang menetapkan warisan tanah baginya menunjukkan pada tanah yang subur, permai dan menguntungkan itu bukanlah karena kekuatan dia atau budi baiknya namun karena penentuan Tuhan. Warisan dan pusakanya adalah pemberian Allah. Pemberian Allah itu dia sukai dan membuat hatinya senang dan bahagia.
Apa yang disampaikan pemazmur disini menjadi inspirasi bagi kita. Semua yang ada dalam hidup kita adalah pemberian Allah. Apa yang kita miliki bukanlah karena kita sendiri yang mengambil bahagian yang kita kehendaki, tetapi kita percaya campur tangan Tuhan dalam menetapkan apa yang ada dan terjadi hidup ini haruslah kita syukuri. Tuhan telah menetapkan bahagian kita masing-masing atau jalan hidup yang harus kita lalui dan kita harus jalani dengan syukur dan bersukacita. Jangan bandingkan hidupmu dengan yang lain. Kalaupun membandingkannya lihatlah ke bawah atau kesamping kiri kanan, jangan hanya melihat keatas yang kau anggap lebih darimu. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur karena banyak hal yang menyenangkan hati kita yang tidak dimiliki oleh orang lain. Allah menetapkan yang terbaik untuk kita.
Apapun yang terjadi dalam hidup kita mari jalani dengan senang hati; ketika suka duka, manis pahit, tertawa atau menangis semuanya ditetapkan Tuhan untuk kita lalui demi kebahagiaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar