Senin, 13 Maret 2017

IMAN YANG TANGGUH LEBIH DARI SEORANG PEMENANG

LEBIH DARI PEMENANG

Selamat pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Selasa 14/03/2017

Roma 8:35, 37 (TB)  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Romans 8:35, 37 (UKJV)  Who shall separate us from the love (o. agape) of Christ? shall tribulation, or distress, or persecution, or famine, or nakedness, or peril, or sword?
Nay, in all these things we are more than conquerors through him that loved us.

Dalam penjelasan pasal 8 ini, Paulus menjelaskan peran kasih Kristus yang sangat besar  Kasih Kristus adalah ikatan yang kuat dari Allah terhadap umat pilihanNya. Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa tidak ada lagi yang dapat memisahkan kita dari Allah, baik oleh kuasa apapun di dunia ini berupa penindasan atau intimidasi atau penganiayaan atau kelaparan, ketelanjangan atau bahaya atau pedang. Segala bentuk kuasa kuasa baik yang ada di dunia, baik oleh malaikat-malaikat maupun oleh kematian baik kuasa-kuasa yang diatas maupun di bawah tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia. Karena kita telah dimenangkan oleh Kristus melalui kematiannya. Kematian Kristus telah menebus kita dari dunia orang mati.

Itulah sebabnya Paulus menggambarkan iman yang kokoh itu lebih dari pemenang. Setia dalam imannya yang telah dimenangkan oleh Kristus, imannya tangguh dan kokoh dalam pengaharapan mewarisi kehidupan yang kekal. Inilah yang dihayati oleh setiap orang beriman, sehingga tidak takut mengahadapi pengejaran dan penganiayaan, intimidasi dan pedang tetapi apapun yang terjadi hingga mati martyr sekalipun tidak pernah mau menyangkal imannya. Mereka bersedia menjadi tontonan di stadion menghadapi singa lapar, mereka bersedia dibakar hidup-hidup sebagai obor dijalan. Tidak takut miskin atau dimiskinkan, tidak takut dilucuti dari berbagai fasilitas dalam hidupnya. Sekeras apapun tekanan dan intimidasi yang dilakukan tak sedikit mundur dari imannya tang kokoh itu. Bahkan lebih baik mati martyr mempertahankan iman dari pada menyangkal iman.  Karena menyangkal imannya berarti di luar kasih karunia Kristus dan kalah atas ancaman dan intimidasi.

Iman yang kokoh lebih dari seorang pemenang; ibarat dalam pertandingan dia harus kuat dan tangguh mengalahkan lawan-lawannya satu demi satu hingga menang di partai final dan mengangkat piala kemenangan. Atau dalam ibarat perlombaan seorang atlet harus berlari terus meninggalkan lawan-lawannya dan harus sampai digaris finish dan mengangkat piala kemenangan. Lebih dari itulah kemenangan iman orang percaya menghadapi segala tantangan kehidupan; baik pengejaran, penganiayaan, intimidasi atau oleh pedang, serta segala bentuk tekanan yang hendak melepaskan kita dari kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita sangat pilu atas realitas kehidupan beriman yang menggadaikan imannya; hanya karena jabatan, harta dan kekayaan.

Iman yang tangguh dan kokoh tidak akan beranjak dari kasih karunia Kristus, tetapi setia dan taat kepada Kristus yang mengasihi dan menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan yang kekal. Iman yangbrangguh lebih dari seorang pemenang dengan bersedia menerima dan mengahadapi segala konsekwensi hidup orang yang beriman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...