Minggu, 05 Maret 2017

KESETIAAN YANG BERHARGA

KESETIAAN YANG BERHARGA

Selamat Pagi! Saudaraku, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam melakukan aktifitas hari ini, Senin 06/03/2017

Rut 1:16 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Ruth 1:16 (UKJV)  And Ruth said, Implore me not to leave you, or to return from following after you: for where you go, I will go; and where you lodge, I will lodge: your people shall be my people, and your God my God:

Kisah Naomi dan Ruth merupakan salahn satu cerita alkitab yang sangat mengagumkan. Dikisahkan pahit getirnya kehidupan, kesetiaan dan buah kesetiaan. Di jaman hakim-hakim Elimelek dan istrinya Naomi mencoba mengadu nasib di negeri Moab karena masa kelaparan di Israel; mereka membawa kedua anaknya Mahlon dan Kylion. Mahlon memperisteri Orpa dan Kylion memperisteri Ruth keduanya adalah orang Moab. Apa yang terjadi seperti ungkapan orang Batak: niruppu parhunihan hape pargadongan, dirippu parsaulian hape hamagoan. Bukan nasib lebih baik, namun hidup semakin sengsara. Tidak lama Elimelek meninggal disusul anaknya Mahlon dan Kylion. Sebagai mertua Naomi memanggil kedua menantunya dan membujuk mereka untuk meninggalkannya pergi bebas dan siapa tahu nasibnya berubah karena mereka masih muda. Permintaan Naomi ini wajar dari seorang mertua karena masa depan mereka masih panjang. Mereka pun menangis, Orpa mantu pertama pun pamit pada Naomi, namun sangat berbeda dengan Ruth justru terjadi hal mengejutkan. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan nasib Naomi, bagaimana dia menjalani hidup sebatang kara, dia sudah tua bagaimana dia mengelola hidupnya seorang diri. Jawaban Ruth sangat mengejutkan ini:

Rut 1:16 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Justru janji kesetiaan; kemana Naomi pergi, ke situ dia pergi, dimana bermalam ya ke situ bermalam, menjadi bagian dari bangsa Israel dan percaya kepada Allah Israel. Ruth pun di bawa kembali ke Bethlehem Efrata, negeri asal keluarga Elimelek. Disana masih ada kerabat yang tinggal. Getirnya kehidupan dialami Naomi; mereka tak punya lahan untuk diolah; namun mereka hidup dari belas kasihan orang; menjadi buruh harian dan memungut berkas gandum yg tertinggal dari orang-orang panen. Ini adalah janji kesetiaan yang tiada tara. Penyerahan total kehidupan Ruth kepada mertuanya. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan Naomi. Hidup Naomi adalah hidupnya, bangsa Naomi adalah bangsanya dan iman kepercayaan Naomi adalah iman dab kepercayaannya. Ruth bukan sekedar proselit non Yahudi yang masuk Yahudi tetapi sesungguhnya adalah bahagian Yahudi itu sendiri.

Dalam kisah berikutnya Naomi memperkenalkan Ruth kepada Boas yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan keluarga Elimelek.  Boas cukup berada dan memperhatikan kehidupan Naomi dan Ruth. Boas beberapa kali memberikan bekal bagi ruth untuk dibawa ke Naomi. Dalammkisah selanjutnya Naomi mengajar Ruth untuk meminta belas kasihan Boas dengan masuk ke kemah Boas. Boas pun berpikir panjang sebagai seorang Yahudi, dia memperhatikan Ruth. Maka dia pun membawa masalah yang ada dihadapannya dengan mengumumkan kepada tuatua bahwa jika ada masih keluarga yang paling dekat dari Elimelek untuk menerima warisan sebagaimana hukum levirat. Namun jika tidak ada Boss bersedia mewariskan keturunan buat keluarga Elimelek. Boas akhirnya mengambil Ruth menjadi isterinya sesuai hukum levirath dan melahirkan Obed, Obed melahirkan Isai ayahnya Daud.

Inilah kehidupan; upah kesetiaan bukan instan atau langsung pada orang yang bersangkutan. Hidup Naomi dan Ruth yang pahit, namun kesetiaan Ruth menghasilkan sejarah dalam kehiduoan Israel. Orang yang paling merasakan pahitnya kehidupan menjadi sejarah yang berharga, dari keturunan Ruth lahir kemudian seorang Raja bagi Israel.

Memang benar ungkapan; ada banyak teman yang dapat diajak bahagia, namun siapakah sahabat yang setia dalam kesusahan? Ruth memberikan teladan dalam kesetiaan dan bersedia menjalani kepahitan itu dan buahnya pun manis, bukan hanya pada dia namun keturunannya yang ketiga keempat dan seterusnya. Mari hasilkan pribadi yang setia, bukan manusia pragmatisme sempit. Apalagi dalam kehidupan rumah tangga; bersabar dan setialah menjalani rumah tangga baik dalam suka dan duka, karena Tuhan bukan hanya bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita ketika hal-hal baik terjadi dalam hidup. Tuhan suka bekerja dan berkarya dalam diri kita ketika hal sulit dan buruk terjadi dalam hidup ini. Maka setia dalam suka dan duka menjalani hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...