MARBUHABUHA IJUK & TELOR PASKAH
Makna Ibadah subuh Dari Kubur Kosong ke Telor Paskah
Selamat Paskah!
Buhabuha ijuk jika diterjemahkan berarti "subuh", namun kalau sudah Marbuhabuhabijuk sudah menunjukkan kepada suatu tradisi gereja yang melakukan kebaktian atau ibadah subuh di pemakaman umum. Seluruh anggota secara bersama-sama mengikuti kebaktian merayakan kebangkitan Yesus Kristus.
Tradisi Alkitab
Kebaktian buhabuha ijuk ini didasarkan pada kesaksian Alkitab. Adapun para perempuan, Maria Magdalena, Yohana dan Maria ibu Yakobus dan lainnya telah mempersiapkan rempah rempah untuk mayat Yesus. Di pagi subuh mereka hendak ke kubur Yesus, dalam percakapan siapakah yang hendak membantu mereka membuka kubur Yesus yang ditutup dengan batu. Ini juga suatu pertanyaan banyak orang tentang seputar kubur kosong, jika mereka tahu kubur tertutup dgn batu mengapa toh mereka pergi dan membawa rempah di subuh. Bisa saja kepergian perempuan ke kubur dianggap kurang rasional, namun sesungguhnya mereka telah menjadi saksi utama kebangkitan Kristus dan bahwa kubur telah kosong. Yesus telah bangkit dan Dia sudah tidak ada di kubur, kubur telah kosong. Bahkan pertanyaan yang sangat mengejutkan: mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? (Luk 24:5). Ini menyadarkan suatu kesadaran baru akan pesan-pesan Yesus ketika mereka bersama-sama. Kubur telah kosong, Yesus telah bangkit, Dia mendahului murid ke Galilea. Peristiwa penting ini membuat gereja mengadakan kebaktian subuh, yang awalnya di pemakaman umum dan akhir-akhir ini aktifitas kebaktian subuh atau buhabuha ijuk dilaksanakan di Gereja.
Persekutuan yang hangat dan gotong royong
Di bergagai gereja di Bona Pasogit, kebaktian buhabuha ijuk ini masihbterus bertahan bahkan di dalamnya ada banyak makna yang sangat mendalam. Yaitu persekutuan diantara jemaat dalam mempersiapkan kebaktian buhabuha ijuk. Aktifitas itu nampaknya masih ada karena beberapa pendeta dan juga jemaat membuat postingan gotong royong membuat lapet sebagai snack yang dihidangkan untuk jemaat yang mengikuti ibadah buhabuha ijuk.
Ketika masih anak-anak saya masih ingat bahwa kaum remaja akan mengumpulkan beras dari masing-masing rumah anggota jemaat, tidak dipatok berapa yg harus diberikan dari tiap rumah, namun seiklasnya. Ada juga yang memberikan kelapa, dan beras yang dikumpul sebahagian dijual untuk membeli gula. Sebagai bahan untuk membuat lappet. Sebahagian lagi diatur untuk mengambil daun pisang, semua pemuda dan kaum ibu gotong royong mengolah beras, menumbuk dan membuat lappet sebagai snack kesukaan warga jemaat yang hadir pada kebaktian subuh. Semua anggota jemaat mengambil peran untuk persiapan marbuhabuha ijuk. Suatu aktifitas di.mana ada persekutuan yang hangat, saling membantu dan menolong, saling memberi dan menopang yang lain agar perayaan marbuhabuha ijuk berjalan dengan baik.
Suasana persekutuan, bergotong royong dan bersinegi antara yang satu dengan.yang lain untuk sebuah ibadah, yaitu: marbuhabuha ijuk. Kuburan vukan lagi tempat yang sangat ditakuti dan.menyeramkan, tetapi lagu pujian dan kebangkitan Yesus telah menyeberangkan kita dari kematian.
Dari Kubur Kosong ke Telor Paskah
Perayaan buhabuha ijuk akhir akhir ini nampaknya sudah dilaksanakn di gereja.Perlu juga ada penelitian kapan peralihan kebaktian subuh ini dari Ibadah di Pemakaman Umum menjadi di Gereja. Atau mungkin masih ada jg gereja yang masih.mempertahankan tradisi Ibadah subuh atau buhabuha ijuk di tempat pemakaman umum. Jawaban praktis.memang bisa dipahami bahwa di suatu gereja belum tentu ada pemakaman.umum bersama, demikian dengan daerah tertentu tidak ada pemakaman umum namun masing-masing punya makam keluarga, sehingga gereja menyepakati agar dilaksanakan di gereja. Selain itu dapat kita bayangkan bagaimana repotnya perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk ibadah subuh di pemakaman umum. Mungkin alasan praktis, kenyamanan dan perlengkapan lainlah sehingga gereja mengubah ibadah subuh dari pemakaman umum ke gereja. (Alasan ini masih terbuka untuk didiskusikan)
Umumnya ibadah subuh atau buhabuha ijuk nampaknya sudah berubah kepada pemahaman baru, yaitu: mengubah paradigma kubur kosong kepada telor paskah. Hal itu nampak dengan berbagai persiapan gereja yang dipusatkan pada telor paskah. Berbagai lomba hias telor paskah sampai pencarian telor paskah menjadi aktifitas.
Paskah berubah image menjadi telor paskah. Secara makna itu bisa juga diterima karena telor paskah adalah hendak menjelaskan kehidupan dibalik telor. Dia menetas dan melahirkan kehidupan baru. Telor memang memberi makna yang menetaskan kehidupan baru. demikian kebangkitan Yesus.Kristus yang menetaskan kehidupan kekal, meretas dari kematian kepada kehidupan. Mengimani hal demikian cukup bagus juga yang penting tidak mereduksi makna kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Hai maut dimanakah sengatmu, hai maut di manakah kemenanganmu. Sesungguhnya Kristus telah mengalahkan maut.
1 Korintus 15:54-55 (TB) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Selamat merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Kubur telah kosong. Kubur yang tidak pernah mengatakan cukup untuk menampung dan menunggu setiap orang akan kematiannya merupakan hal yang paling ditakuti setiap orang, namun oleh kebangkitan Kristus, kematian dan maut bukan lagi sesuatu yang ditakuti. Kristus sendiri telah turun ke dunia orang mati. Kubur tidak dapat menahan kita ketika kita menghadapNya, namun kubur akan kosong karena kita akan dibangkitkan sama seperti Kristus yang telah bangkit.
Selamat merayakan paskah di Ibadah subuh! Di manapun kita laksanakan kebaktian subuh yang kita sebut sebagai ibadah Buhabuha Ijuk, kiranya menguatkan kita akan kuasa kebangkitan Kristus. Mengenang kebangkitannya lewat telor paskah bisa memberikan makna akan meretasnya kehidupan baru di dalam kebangkitan Kristus. Demikian halnya Ibadah subuh di pemakaman umum dalam tradisi gereja memiliki makna yang mendalam menjelaskan dan mengubah makna kubur sebagai kematian oleh kebangkitan Kristus kita kelak bangkit memasuki kehidupan kekal.
Selamat Paskah, mari kita sorakkan! Haleluya, Kristus telah Bangkit!