Jumat, 31 Maret 2017

KASIH DAN PERINTAH ALLAH

KASIH DAN PERINTAH ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Sabtu 01/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

1 Yohanes 5:3 (TB)  Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
1 John 5:3 (UKJV)  For this is the love (o. agape) of God, that we keep his commandments: and his commandments are not grievous.

Orang yangvjatuh cinta pasti menuruti apa yang diminta oleh sang kekasih. Pembuktian cinta sangat penting dengan kesetiaan dan komitmen. Itulah sebabnya jika seseorang mencintai sang kekasihnya dia akan membuktikan kata-katanya,  menepati setiap janji yang diucapkan dan berusaha membuat bahagia orang yang dikasihinya.

Analogi di atas sangat tepat untuk menjelaskan hubungan kasih Allah dan melakukan perintah Allah. Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dengan mengutus Yesus Kristus. Pengorbanan kasih Yesus ditunjukkan lewat kesediaannya hingga mati di kayu salib. Tiada kasih yang lebih besar dari mengorbankan diri sendiri untuk kebaikan orang lain. Namun itu dilakukan oleh Yesus karena kasih demi kasihNya yang besar untuk menyelamatkan manusia.

Apakah respon kita? Jawabnya: mengasihi Allah. Rumus membuktikan apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dijelaskan dalam renungan hari ini: melakukan perintah Allah. Yesus juga telah menyampaikan hal ini kepada murid-murid: Yohanes 14:15 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
John 14:15 (UKJV)  If all of you love me, keep my commandments.

Menuruti segala perintah Allah adalah bukti komitmen, kesetiaan dan keteguhan hati untuk sungguh-sungguh hidup di dalam.lasih Allah. Bagi penulis Yohanes sangat sederhana membuktikan apakah seseorang mengasihi Allah, yaitu dengan kasih terhadap sesama. Bagaimana mungkin seseorang mengasihi Allah yang tidak kelihatan namun tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan. Jika dia membenci saudaranya, maka dia adalah pembohong. (1 Yoh 4:20)

Inilah perintah Allah yaitu agar kita hidup di dalam kasih.  Kasih senantiasa harus melekat di dalam diri orang percaya karena menyadari bahwa hidup ini adalah kasih Allah maka kita harus mengasihi. Di mana ada orang-orang yang mengasihi Allah akan terpancar kasih sayang dan penuh damai sejahtera. Di mana ada anak-anak Tuhan, kasih akan mengalir, damai sejahtera berdiam di tengah-tengah persekutuan, jauh dari kebencian, permusuhan dan saling menggigit. Karena kasih lebih berkuasa di dalam hidup orang beriman.

Apakah perintah Allah yang harus kita lakukan hari ini? Yesus menginginkan kita untuk melakukan kasih. Buahkanlah kasih karena itu perintah Allah dimana pun dan kapan pun tanpa mengenal batas suku, ras dan agama. Agama tidak mengajar kita untuk membenci orang lain, justru memerintahkan kita untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.

Kamis, 30 Maret 2017

TUHAN BERDAULAT ATAS ALAM

TUHAN BERDAULAT ATAS ALAM

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Jaumat 31/03/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Mazmur 89:9 (TB)  (89-10) Engkaulah yang memerintah kecongkakan laut, pada waktu naik gelombang-gelombangnya, Engkau juga yang meredakannya.
Psalms 89:9 (UKJV)  You rule the raging of the sea: when the waves thereof arise, you still them.

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan, lautnya lebih luas dibanding daratan. Cerita-cerita kelautan, kemaritiman menjadi kisah favorit seperti kisah Hang Tuah, Malim Kundang dll yang tidak terlepas dari kisah kelautan. Ganasnya ombak yang dapat mengkaramkan kapal besar memberikan  gambaran bahwa laut bisa marah dan ganas. Tahun 80an misalnya isak tangis atas tragedi tenggelamnya kapal Tampo Mas. Kapal sebesar itu bisa karam di laut. Demkian dengan kisah Titanic, kapal pesiar termewah dan terhebat menurut arsiteknya namun bisah terhempas di laut dan menelan kotban jiwa orang-orang terkaya di jamannya.  Kisah lain seperti peristiwa Tsunami 2004 menjadi suatu kenyataan bahwa laut sangat berbahaya dan ganas bagi kehidupan. Inilah sisi ancaman laut bagi kehidupan manusia yang mendatangkan ke angkara murkaan.

Selain sisi ancaman di dalam laut kita juga memahami bahwa laut bukan hanya penyedia kebutuhan pokok manusia dengan sumber daya alam yang luar biasa; ikan, rumput laut, mineral dan keindahan karang  tetapi juga bagaimana indah dan bahagianya menikmati tamasya di pantai; deru ombak yang sangat merdu dan gambaran kebahagiaan bahkan dianggap sebagai paradise.  Laut adalah sorga kehidupan dan tang melukiskan dan menceritakan keagungan Tuhan.

Dalam kedua sisi yang digambarkan diatas demikian peMazmur menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat atas laut. Tuhanlah yang mengendalikan dan meredakan ombak yang ganas, yang siap menghempaskan kapal-kapal niaga yang berlayar. Tuhan melindungi kehidupan nelayan dari ombak yang tinggi bisa saja menghempaskan mereka. Tuhan berkuasa atas arus ombak yang deras menghempaskan pantai dan membelah karang-karang yang kokoh. Tuhan berdaulat dan berkuasa atas kekuatan arus dan ombak laut. Kekuatan ombak yang ganas ada ditangan Tuhan yang dapat diredakan menjadi lautan tenang dan teduh.

"Guru kita binasa!" Demikian murid-murid membangunkan Yesus ketika ombak menderu, angin terus bertiup kencang, kapal pun hampir karam. Yesus bersabda: "diamlah!" Seketika itu ombak pun diam dan angin pun reda. Laut kembali tenang dan murid-murid takjub. Yesus dan murid berlayar.

Mazmur ini meyakinkan kita bahwa bahaya terhebat apapun yang datang dari alam yang dapat mengancam dan mengkaramkan kehidupan kita, Tuhan berkuasa atas segalanya. Tuhan meredakan ombak menjadi laut tenang. Dia menghentikan  angin puting beliung yang siap menerbangkan apa saja menjadi udara yang sejuk dan sepoi-sepoi.

Alam ini adalah ciptaanNya, Tuhan berkuasa dan memerintah atas alam. Tiada kejadian alam yang tidak diketahuiNya. Alam ini diciptakan untuk menopang kehidupan manusia.

Terpujilah Tuhan yang menciptakan alam ini. Alam ini menggambarkan keindahan dan keagungan Tuhan.

Rabu, 29 Maret 2017

HANYA SATU YANG BAIK

HANYA SATU YANG BAIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini 30/03/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Matius 19:17 (TB)  Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Matthew 19:17 (UKJV)  And he said unto him, Why call you me good? there is none good but one, that is, God: but if you will enter into life, keep the commandments.

Jawaban Yesus ini merupakan respon terhadap pertanyaan seorang kaya muda yang bertanya kepada Yesus: perbuatan baik apakah yang mesti dia lakukan agar memperoleh hidup yang kekal? Orang kita kenal dari pertanyaannya. Demikian pemuda ini datang bertanya bukan untuk sungguh-sungguh mencari jalan kehidupan, namun mungkin mencoba menguji atau hendak menonjolkan diri karena merasa telah berhasil melakukan kebaikan dalam hidupnya dan hidupnya pun berkelimpahan dengan  harta dan kekayaan.

Mencari kebaikan? Yesus menjawab hanya satu kebaikan, yaitu lakukan perintah Allah. Di dalam perintah Allah kita mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat. Di dalam perintah Allah ada tuntunan apa yang dilarang dan apa yang dianjurkan untuk kita lakukan. Di dalam perintah Allah kita mengenal kehendak Allah dan yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan sesama. Tidak ada kebaikan lain di luar perintah Allah yang dianjurkan oleh Yesus di dalam ajarannNya. Pemuda itu pun lanjut bertanya perintah yang mana? Yesus menjawab: jangan membunuh, jangan berzinah dll sebagaimana tertulis dalam dekalog dan yang lazim dihapalkan anak sekolah minggu. Entengnya dia menjawab: oh, itu semua telah kulakukan. Jawab Yesus: pergilah juallah hartamu dan bagikan kepada orang miskin. Dan datanglah ke mari dan ikutlah aku. Apa yangvterjadi pemuda tang kaya itu pun sedih karena hartanya banyak. Orang kaya sukar masuk sorga, bahkan lebih muda seorang onta masuk ke lobang jarum dari pada orang kaya masuk sorga: karena kebaikan baginya adalah telah berhasil melakukan kebaikan dan melakukan perintah Allah.

Kembali kepada kebaikan: kebaikan yang kita lakukan semestinya kita pahami bukanlah sebagai usaha untuk berkenan kepada Allah atau memperoleh keselamatan. Keselamatan itu adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus yang kita terima melalui iman. Tak seorang pun mampu berkenan di hadapan Allah karena perbuatan baiknya. Kebaikan yang kita lakukan semestinya adalah buah dari iman. Keharusan dan sebagai respon manusia yang telah menerima anugerah. Sesungguhnya manusia telah memiliki perintah Allah untuk membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, dalam suasana abu-abu pun manusia dapat menimbang mana yang baik dan jahat karena di dalam diri kita ada hati nurani (sunaidesys). Maka sekalipun manusia tidak hapal perintah Allah atau tidak pernah membaca hukum Taurat sesungguhnya hati nurani kita telah menjadi hukum Taurat untuk mengenal kebaikan itu sendiri.

Lakukanlah yang baik bukan untuk dinilai baik tetapi karena kebaikan itu sendiri. Kita telah mengenal kebaikan di hati kita namun apakah kita telah melakukannya dengan sungguh. Tugas Agama sesungguhnya demikian mendorong dan memotivasi setiap orang untuk melakukan  kebaikan karena kwalitas hidupnya yang baik. Bukan untuk dinilai baik apalagi merasa diri sudah baik dan menganggap diri telah melakukan semua perintah agama. Ini adalah kesombongan rohani dan sungguh gersang dan kosong.

Manusia semestinya lebih takut dan taat kepada Allah sumber kebaikan dan satu-satunya kebaikan.

Selasa, 28 Maret 2017

TUHAN ADALAH BAGIANKU

TUHAN ADALAH BAGIANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini 29/03/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita, yang tertulis pada:

Ratapan 3:24 (TB)  "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Lamentations 3:24 (UKJV)  The LORD is my portion, says my soul; therefore will I hope in him.

Pukulan terberat bagi Yahudi (Israel Selatan) adalah jatuhnya Yerusalem di tangan Babel. Peristiwa itu terjadi pada tahun 685 SM dan pemerintah Babelonia mengangkut penduduknya menjadi rodi di Babel. Sejak itu mereka hidup dalam pembuangan dan meratapi Yerusalem. Jatuhnya Yerusalem bukan hanya kehancuran politik semata tetapi juga dari segi spiritual karena Bait Allah Yerusalem yang diagungkan sebagai tempat  Tuhan Allah Israel berdiam, dirubuhkan hingga rata dengan tanah dan tak satupun batu bertindih. Kota Yerusalem pun menjadi puing, korban perang, sunyi dan senyap tak ada kehidupan di lorong-lorong dan di jalan. Kota yang megah dan kebanggaan sirnah sudah menjadi puing-puing. Pukulan ini sangat berat bahkan terberat dalam sejarah kehidupan Israel sebagai umat Allah.

Kitab Ratapan ada merupakan buah ungkapan hati yang luluh yang digubah sedemikian rupa meratapi Yerusalem yang telah hancur menjadi puing. Ratapan ini nyanyian keluh dan di dalamnya ada pengharapan.

Dalam renungan harian ini diungkapkan bahwa Tuhan adalah bagianku. Tidak ada lagi yang menjadi pegangan; kota kebanggaan telah hancur berkeping, Bait Allah sebagai kemegahan dan tempat paling bahagia yang biasa dinyanyikan dalam nyanyian mazmur sungguh berubah sudah karena sudah rata dengan tanah. Keluarga pun entah di mana, apakah masih hidup atau tidak, tiada kepastian karena korban keganasan perang. Tiada harapan yang tersisa  akan ada tanda-tanda kebaikan baik sebagai bangsa, keluarga dan pribadi. Semuanya dalam ketidak pastian. Hanya satu yang tersisa itu pun bagi mereka yang punya iman: Tuhan adalah bagianku. Pasrah sempurna. Satu-satunya harapan adalah pasrah kepada Tuhan.

Pengalaman seperti in sudah berada dititik nadir, tiada yang bisa menolong. Satu-satunya adalah Tuhan sendiri. Ibarat bayi tergantung pada ibunya, demikianlah umat dalam pembuangan tidak ada yang dapat dilakukan kecuali bersandar dan berpengharapan kepada Tuhan.

Menurut para teolog yang menelitinkehiduoan selama pembuangan, bahwa masa pembuangan inilah banyak teologi yang muncul di tengah-tengah umatnya: digalinya kembali teologi penciptaan dan teologi pengharapan. Masa sulit yang dihadapi mereka menjadi moment perenungan dan penggalian kembali akan makna spiritalitas mereka. Memang tidak semua orang bertahan dalam penderitaan, hanya mereka yang disebut dengan sisa-sisa Israel terus setia menjalaninya dengan setia dan berpengharapan kepada Allah.

Ratapan ini menjadi sumber kekuatan bagi kita, disaat ada pergumulan dan tidak tahu berbuat apa-apa, masih ada hal yang dapat kita lakukan yaitu berdoa dan menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan, karena Tuhan adalah bagian kita.  Takdir kita ditentukan oleh Tuhan.

Senin, 27 Maret 2017

LAKUKAN DENGAN TULUS

LAKUKAN DENGAN TULUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini 28/03/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita yang terulis pada:

Kolose 3:17 (TB)  Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Colossians 3:17 (UKJV)  And whatsoever all of you do in (o. logos) word or deed, do all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God and the Father by him.

Umumnya orang berpikir bahwa seseorang berbuat baik berharap ada balas kebaikan yang didapatkan. Bagi orang Batak ungkapan ini disebut dengan "holong mangalap holong." Di kalangan politisi atau usahawan hal ini diungkapkan dengan istilah "no free lunch" (tiada makan siang yang gratis). Perbuatan baik dan pengorbanannya adalah memiliki tujuan tertentu untuknleuntungan usaha atau keuntungan politik.  Kebaikan yang dilakukan selalu menuntut balas. Itulah hidup kita di dunia ini, makanya tak heran jika seseorang mau mengabdi untuk membalas budi, atau seseorang kecewa karena budi baik yang telah ditabur tak berbuah dan memetik hasil.

Inilah kelebihan orang beriman yang diciptakan oleh Yesus Kristus sebagai manusia baru. Manusia baru yang ditransformasi Kristus dari manusia lama kepada manusia baru. Manusia lama adalah hidup di dalam keinginan daging, hawa nafsu dan tidak mengenal Allah ditransformasi menjadi manusia baru yang hidup diperdamaikan oleh Allah, bersekutu tanpa memandang suku, ras dan status serta diperbaharui Kristus.

Dalam renungan ini, kita diajari bahwa ciri manusia baru dilihat dari sikap dan perbuatannya terhadap kebaikan.  Melakukan segala sesuatu: sikap, perkataan, perbuatan semuanya itu kita lakukan di dalam nama Yesus Kristus. Motivasi melakukann segala perkataan dan perbuatan digarami oleh iman. Meneladani yesus Kristus; Yesus Kristus melakukan misi Allah dengan pengorbanan yang tulus tanpa menuntut balas. Pengorbanannya murni untuk kebaikan dan keselamatan kita. Itulah kasih agape, kasih yang menuntut balas atau menuntut budi baik. Inilah yang mendasari setiap perbuatan baik manusia baru. Meneladani kasih Yesus yang tulus, berbhakti dan mengabdi serta berbuah kebaikan terhadap sesama di tengah-tengah masyarakat dengan tulus.

Kebaikan hidup kita: bahagia, sukacita, keuntungan dan kemujuran serta kesuksesan yang kita raih yang bukanlah karena usaha diri semata, tetapi karena anugerah. Karena itu dalam segala hal kita diajak untuk berterima kasih. Menabur kebaikan bukan seperti petani yang mengharapkan panen tiba menuai di musim panen. Tetapi menabur kebaikan lebih dari derma sebagai ungkapan terima kasih karena Allah lebih dahulu melakukan kebaikan bagi kita di dalam pengorbanan Yesus Kristus.

Pernah ada nasehat: "janganlah ingat kebaikan yang kamu lakukan!" Nasihat ini sangat tepat sebagaimana diharapkan oleh firman Tuhan di pagi ini. Lakukanlah yang baik dengan tulus, jangan ingat apalagi berharap ada balasan kebaikan. Tuhan yang maha tahu akan memberkati hidupmu, memberikan segala kelimpahan agar kita dapat melakukan  kebaikan yang lebih besar. BahkannYeusa sendiri pernah berpesan apa yang dilakukan oleh tangan manan hendaknya tidak diketahui oleh tangan kiri. Ini mengkritik segala perbuatan baik kita dan dunia kita saat ini. Ada orang berbuat baik demi pencitraan, tak tulus hanya ajang kampanye diri seolah dia baik. Tidak lah demikian anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan bekerja keras dan menghasilkan kebaikan sebagai ungkapan terima kasih atas segala kebaikan  yang telah diterima dari Tuhan.  Orang percaya mengabdi dan berbuat baik dengan tulus karena motivasi dasarnya adalah iman.

Minggu, 26 Maret 2017

KEBAKTIAN SUBUH DAN TELOR PASKAH

MARBUHABUHA IJUK & TELOR PASKAH
Makna Ibadah subuh Dari Kubur Kosong ke Telor Paskah

Selamat Paskah!
Buhabuha ijuk jika diterjemahkan berarti "subuh", namun kalau sudah Marbuhabuhabijuk sudah menunjukkan kepada suatu tradisi gereja yang melakukan kebaktian atau ibadah subuh  di pemakaman umum. Seluruh anggota secara bersama-sama mengikuti kebaktian merayakan kebangkitan Yesus Kristus.

Tradisi Alkitab
Kebaktian buhabuha ijuk ini didasarkan pada kesaksian Alkitab. Adapun para perempuan, Maria Magdalena, Yohana dan Maria ibu Yakobus dan lainnya telah mempersiapkan rempah rempah untuk mayat Yesus. Di pagi subuh mereka hendak ke kubur Yesus, dalam percakapan siapakah yang hendak membantu mereka membuka kubur Yesus yang ditutup dengan batu. Ini juga suatu pertanyaan banyak orang tentang seputar kubur kosong,  jika mereka tahu kubur tertutup dgn batu mengapa toh mereka pergi dan membawa rempah di subuh. Bisa saja kepergian perempuan ke kubur dianggap kurang rasional, namun sesungguhnya mereka telah menjadi saksi utama kebangkitan Kristus dan bahwa kubur telah kosong. Yesus telah bangkit dan Dia sudah tidak ada di kubur, kubur telah kosong. Bahkan pertanyaan yang sangat mengejutkan: mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? (Luk 24:5). Ini menyadarkan suatu kesadaran baru akan pesan-pesan Yesus ketika mereka bersama-sama. Kubur telah kosong,  Yesus telah bangkit, Dia mendahului murid ke Galilea. Peristiwa penting ini membuat gereja mengadakan kebaktian subuh, yang awalnya di pemakaman umum dan akhir-akhir ini aktifitas kebaktian subuh atau buhabuha ijuk dilaksanakan di Gereja.

Persekutuan yang hangat dan gotong royong

Di bergagai gereja di Bona Pasogit, kebaktian buhabuha ijuk ini masihbterus bertahan bahkan di dalamnya ada banyak makna yang sangat mendalam. Yaitu persekutuan diantara jemaat dalam mempersiapkan kebaktian buhabuha ijuk. Aktifitas itu nampaknya masih ada karena beberapa pendeta dan juga jemaat membuat postingan gotong royong membuat lapet sebagai snack yang dihidangkan untuk jemaat yang mengikuti ibadah buhabuha ijuk.

Ketika masih anak-anak saya masih ingat bahwa kaum remaja akan mengumpulkan beras dari masing-masing rumah anggota jemaat, tidak dipatok berapa yg harus diberikan dari tiap rumah, namun seiklasnya. Ada juga yang memberikan kelapa, dan beras yang dikumpul sebahagian dijual untuk membeli gula. Sebagai bahan untuk membuat lappet. Sebahagian lagi diatur untuk mengambil daun pisang, semua pemuda dan kaum ibu gotong royong mengolah beras, menumbuk dan membuat lappet sebagai snack kesukaan warga jemaat yang hadir pada kebaktian subuh. Semua anggota jemaat mengambil peran untuk persiapan marbuhabuha ijuk. Suatu aktifitas di.mana ada persekutuan yang hangat, saling membantu dan menolong, saling memberi dan menopang yang lain agar perayaan marbuhabuha ijuk berjalan dengan baik.

Suasana persekutuan, bergotong royong dan bersinegi antara yang satu dengan.yang lain untuk sebuah ibadah, yaitu: marbuhabuha ijuk. Kuburan vukan lagi tempat yang sangat ditakuti dan.menyeramkan, tetapi lagu pujian dan kebangkitan Yesus telah menyeberangkan kita dari kematian.

Dari Kubur Kosong ke Telor Paskah

Perayaan buhabuha ijuk akhir akhir ini nampaknya sudah dilaksanakn di gereja.Perlu juga ada penelitian kapan peralihan kebaktian subuh ini dari Ibadah di Pemakaman Umum menjadi di Gereja. Atau mungkin masih ada jg gereja yang masih.mempertahankan tradisi Ibadah subuh atau buhabuha ijuk di tempat pemakaman umum. Jawaban praktis.memang bisa dipahami bahwa di suatu gereja belum tentu ada pemakaman.umum bersama, demikian dengan daerah tertentu tidak ada pemakaman umum namun masing-masing punya makam keluarga, sehingga gereja menyepakati agar dilaksanakan di gereja.  Selain itu dapat kita bayangkan bagaimana repotnya perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk ibadah subuh di pemakaman umum. Mungkin alasan praktis, kenyamanan dan perlengkapan lainlah sehingga gereja mengubah ibadah subuh dari pemakaman umum ke gereja. (Alasan ini masih terbuka untuk didiskusikan)

Umumnya ibadah subuh atau buhabuha ijuk nampaknya sudah berubah kepada pemahaman baru, yaitu: mengubah paradigma kubur kosong kepada telor paskah. Hal itu nampak dengan berbagai  persiapan gereja yang dipusatkan pada telor paskah. Berbagai lomba hias telor paskah sampai pencarian telor paskah menjadi aktifitas.

Paskah berubah image menjadi telor paskah. Secara makna itu bisa juga diterima karena telor paskah adalah hendak menjelaskan kehidupan dibalik telor. Dia menetas dan melahirkan kehidupan baru. Telor memang memberi makna yang menetaskan kehidupan baru. demikian kebangkitan Yesus.Kristus yang menetaskan kehidupan kekal, meretas dari kematian kepada kehidupan. Mengimani hal demikian cukup bagus juga yang penting tidak mereduksi makna kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Hai maut dimanakah sengatmu, hai maut di manakah kemenanganmu. Sesungguhnya Kristus telah mengalahkan maut.

1 Korintus 15:54-55 (TB)  Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"

Selamat merayakan kebangkitan Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut. Kubur telah kosong. Kubur yang tidak pernah mengatakan cukup untuk menampung dan menunggu setiap orang akan kematiannya merupakan hal yang paling ditakuti setiap orang, namun oleh kebangkitan Kristus, kematian dan maut bukan lagi sesuatu yang ditakuti. Kristus sendiri telah turun ke dunia orang mati. Kubur tidak dapat menahan kita ketika kita menghadapNya, namun kubur akan kosong karena kita akan dibangkitkan sama seperti Kristus yang telah bangkit.

Selamat merayakan paskah di Ibadah subuh! Di manapun kita laksanakan  kebaktian subuh yang kita sebut sebagai ibadah Buhabuha Ijuk, kiranya menguatkan kita akan kuasa kebangkitan Kristus. Mengenang kebangkitannya lewat telor paskah bisa memberikan makna akan meretasnya kehidupan baru di dalam kebangkitan Kristus. Demikian halnya Ibadah subuh di pemakaman umum dalam tradisi gereja memiliki makna yang mendalam menjelaskan dan mengubah makna kubur sebagai kematian oleh kebangkitan Kristus kita kelak bangkit memasuki kehidupan kekal.

Selamat Paskah, mari kita sorakkan! Haleluya, Kristus telah Bangkit!

PENJAGAMU TAK TERLELAP

PENJAGAMU TAK TERLELAP

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini 27/03/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Mazmur 121:3 (TB)  Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

Psalms 121:3 (UKJV)  He will not suffer your foot to be moved: he that keeps you will not slumber.

Ada syair lagu pujian dalam KJ "Apapun juga menimpamu Tuhan menjagamu. Di naungan kasih pelindung mu, Tuhan menjagamu. Tuhan menjagamu waktu tenang atau tegang. Tuhan menjagamu, Tuhan menjagamu.  Syair ini begitu indah menggambarkan perlindungan Tuhan dalam kehidupan orang beriman; baik di waktu tenang dan rasa bahagia maupun di waktu tegang, bergumul dan ditimpa musibah Tuhan menjaga dan takkan membiarkan kita ditenggelamkan badai masalah. Tetapi sang penjaga yang berkenan menolong.

Pemazmur menyampaikan lagu pujian yang sangat merdu dan sekaligus sebagai kesaksian  akan  siapakah Tuhan itu dalam hidup kita. Bagi pemazmur Tuhan adalah penjaga kehidupan kita, lebih cermat dan teliti dari penjaga pantai. Kita tahu di tempat-tempat wisata pantai akan selalu ada penjaga (watch) yang siap sedia menyelamatkan dan menolong orang yang tenggelam. Tuhan lebih hebat dari penjagaan seorang bodyguard  yang mengawasi dan melindungi pemimpin atau orang yang dijaganya. Penjagaan Tuhan lebih hebat dari CCTV yang tajam sekalipun. Penjagaan Tuhan lebih hebat dari radar deteksi di suatu wilayah pertahanan yang harus terjaga. Itulah kekuasaan Tuhan dalam kehidupan orang beriman.

Tuhan penjagamu dan Dia tidak membiarkan kakimu goyah. Mazmur 121 adalah nyanyian ziarah. Ziarah adalah kewajiban  orang Yahudi untuk beribadah ke Yerusalem. Orang Yahudi yang taat akan selalu melaksanakannya minimal sekali setahun. Zaman dahulu mereka harus melalui perjalanan jauh, melewati gurun, padang pasir dan hutan belantara. Di perjalanan banyak ancaman dari binatang buas, cuaca ektrem hingga perampok jahat. Memang, tiada jaminan keselamatan dalam perjalanan namun harus kembali ke Sion untuk melakukan ibadah.  Nyanyian ini adalah sumber kekuatan dan pengharapan bagi setiap peziarah Tuhan adalah penjaga dan takkan membiarkan kakimu goyah. Betapa pun cerita orang dalam perjalanan namun tak pernah seorang Yahudi gagal ziarah karena takut di jalan. Inilah kekuatan Mazmur ini bagi setiap peziarah. Mereka yakin dan percaya hanya Tuhan  adalah penolong, penjaga dan pelindung yang setia 24 jam. Pertolongannya tidak pernah terlambat bahkan Dia mendahului kita dalam perjalanan dan membekali kita lebih dari yang kita pikirkan.

Renungan harian ini menjadi jaminan bagi kita Tuhan penolong dan penjaga hidup kita. Perjalanan ini masih panjang, dan kita tidak tahu aral apa ang melintang dan menghadang kita. Tuhan menjaga dan menuntun kita hingga sampai ke tujuan. Jika letih dan terlalu berat beban menimpa, yakinlah tak akan membiarkan kakimu goyah. Tuhan memberikan kekuatan dan pertolongan asalkan kita tetap percaya dan berpengharapan kepadanya. Seperti nats berikut:
Yesaya 40:31 (TB)  tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Isaiah 40:31 (UKJV)  But they that wait upon the LORD shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint.

Jumat, 24 Maret 2017

KEKUASAAN KRISTUS

KEKUASAAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu, 25/03/2017

Efesus 1:20-21 (TB)  yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Ephesians 1:20-21 (UKJV)  Which he wrought in Christ, when he raised him from the dead, and set him at his own right hand in the heavenly places,
Far above all principality, and power, and might, and dominion, and every name that is named, not only in this world, but also in that which is to come:

Salah satu pesan surat Efesus adalah penjelasan Paulus akan kepenuhan Kristus. Segala sesuatu dikerjakan Allah di dalam Kristus sebagai kekayaan dan kemuliaan jemaat, kerelaannya hingga mati di kayu salib membuat Kristus dimuliakan dan duduk disebelah kanan Allah. Kerelaan Kristus hingga mati di kayu salib membuat dia diangkat setinghi-tingginya dan segala sesuatu bertekuk lutut di dalam Yesus Kristus.  Jemaat adalah tubuh Kristus dan Yesus sendiri sebagainkepala. Segala sesuatu dipenuhi di dalam Kristus, tidak ada sesuatu yang ada tanpa Dia. Inilah kekayaan yang luar biasa dari umat pilihan yang dijelaskan Paulus dalam surat Efesus.

Dalam nats renungan ini, ada dua hal yang disampaikan oleh Paulus tentang kekuasaan Kristus;

1. Kristus menyeberangkan kita dari dunia fana kepada dunia yang akan datang, dari dunia orang mati kepada kehidupan yang kekal. Kuasa kebangkitan Kristus bukan hanya membuktikan bahwa kuasa dosa dan maut bertekuk lutut di dalam Kristus, tetapi kematian dan kebangkitan Kristus adalah berkuasa untuk menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan yang kekal. Penjelasan ini meyakinkan kita akan adanya kehidupan setelah kematian. Tidak ada seorang pun yang dapat memasuki kehidupan kekal oleh karena kekuatan diri sendiri, hanya Allah sendiri yang mengerjakannya melalui kebangkitan Yesus Kristus. Hidup kita bukanlah hanya berpengharapan pada dunia yang fana ini, hidup di dunia ini hanya sementara: suka duka dan pahit manisnya kehidupan di dunia ini harus menguatkan pengharapan kita kepada kehidupan yang kekal yang dipersiapkan Allah kepada kita melalui karya Kristus.

2. Menempatkan Kristus paling tinggi dari segala pemerintah dan kuasa-kuasa dan kerajaan yang ada di dunia ini hingga di dunia yang akan datang. Apa yang dijelaskan disini menyangkut kedaulatan Kristus. Kristus berdaulat atas segala kuasa dan kerajaan. Tidak ada kuasa pemerintah yang tidak berasal dari Allah (Band Rom 13), Allah sendiri akan meminta pertanggungjawaban akhir dari setiap kuasa dan perbuatan manusia. Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah akan menghakimi setiap orang. Tidak ada yang luput dari pertanggungjawaban perbuatan manusia di dalam hidupnya. Maka tidak seorang pun yang luput dari penghakiman. Manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah di penghakiman kelak. (Band Pengakuan iman rasuli)

Inilah peran Kristus yang sangat penting yang selalu kitabhayati. Pandangan ini mendorong dan meyakinkan kita untuk setia di dalam iman. Kristus sendiri telah menjamin hidup kita di dunia ini dan di dunia yang akan datang. Tidak perlu takut akan kuasa pemerintah dan kerajaan di dunia ini yang memperlakukan kuasanya baik untuk menindas, menganiaya dan segala kebijakannya yang tidak adil karena pada akhirnya segala pemerintah, kuasa-kuasa dan kerajaan yang ada akan bertekuk lutut di dalam satu nama yaitu Yesus Kristus.

Maka pengharapan kita bukanlah hanya hidup di dunia ini, lebih baik menderita sesaat hidup di dunia ini, namun kita hidup dimuliakan bersama Kristus dalam kehidupan kekal. Jika kita hanya hidup berpengharaoan di dunia ini, kita adalah orang yang paling hina dari segala sesuatu, karena itu semua akan berlalu. Namun kita yang beriman berpengharapan kepada kehidupan yang kekal yang disediakan Allah bagi kita, dikerjakan Kristus bagi kita dan dimateraikan oleh Roh Kudus yang menyertai kita hingga akhir jaman.

Kamis, 23 Maret 2017

KEADILAN AKAN NYATA

KEADILAN AKAN NYATA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat 24/03/2017

Yesaya 11:4 (TB)  Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Isaiah 11:4 (UKJV)  But with righteousness shall he judge the poor, and reprove with equity for the meek of the earth: and he shall strike the earth: with the rod of his mouth, and with the breath of his lips shall he slay the wicked.

Prinsip demokrasi adalah semua sama di hadapan hukum, namun kenyataannya hanya berlaku bagi orang yang miskin, lemah dan tak berdaya. Orang kuat dan berkuasa seolah kebal hukum, hukum hanya mainan saja, dan berlaku hanya untuk orang kecil, lemah dan miskin. Dimanakah keadilan dan dimanakah kebenaran? Jeritan seperti itu ada di jaman proto Yesaya, masyarakat yang tertindas, rakyat yang sengsara dan tidak menerima perlindungan hukum akan memperoleh keadilan: kebijakan pemerintah membebani rakyat dari pajak yang tinggi, ketidak pastian hukum dan goncangan politik yang tidak menentu oleh kekuatan asing semakin menambah penderitaan masyarakat.  Yesaya mengumumkan kepada rakyat bahwa Raja adil akan datang  dia akan menegakkan keadilan dan kebenaran.

Hakim Adil: dia akan menghakimi orang yang lemah dengan keadilan. Keadilan akan milik semua orang yang benar. Keadilan yang selama ini adalah milik orang kuat, waktunya akan datang bahwa keadilan adalah milik orang-orang yang lemah. Secara proses hukum memang bisa benar bahwa kebenaran adalah milik orang kuat dan kaya yang dapat menyewa pengacara hebat dan suap bagi aparatur hukum. Jika demikian kapan keadilan milik orang lemah? Akan datang waktunya Raja Adil akan datang yang membela perkara dan memberikan keadilan bagi yang lemah.

Ada pameo di masyarakat: "orang jujur tak akan mendapatkan apa-apa maka harus pandai-pandai dalam hidup". Pameo ini mengajarkan orang agar pandai-pandai. Para orang tua juga sudah banyak yang mengajarkan pada anak-anaknya akan pandai-pandai, yang penting aman dan menghindar dari masalah. Ini adalah mental masyarakat yang mendidik kita menomorduakan (mengesampingkan) kejujuran dan menomorsatukan (mengutamakan) pandai-pandai yang bisa ditafsir kompromis dan mental zona aman. Dampaknya adalah manusia selalu bermain-main hal kebenaran dan sulitnya kejujuran didapatkan di tengah-tengah masyarakat sehingga terus hidup dalam sandiwara; dari sandiwara akting dalam kehidupan sehari-hari hingga sandiwara politik tontonan warga.  Padahal inilah masalah yang paling mendasar; semakin orang tidak jujur akan semakin menimbun masalah yang akhirnya berdampak bagi setiap orang. Ketikaa semuanya terbongkar akan ada kegaduhan besar dan anarkhis.

Ada Anekdot wawancara orang yang hendak diterima menjadi bendahara. Pimpinan bertanya: berapakan 2+2?  orang pertama menjawab dengan jujur: 4, dia tidak diterima. Orang yang kedua menjawab jawabnya terserah bapak: dia dianggap benar dan diterima menjadi bendahara.  Dampak mental seperti ini adalah kebenaran milik mereka yang memiliki wewenang atau berkuasa saja. Akhirnya semua takut kepada kekuasaan dan kejujuran pun akan sulit ditemukan.

Raja kebenaran akan datang mengembalikan hukum mejadi payung bagi semua orang, kejujuran akan menjadi pribadi bagi setiap orang dan kekuasaan bukan lagi alat penindasan tetapi sebagai pelayanan. Itulah kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Membela orang yang lemah, menyembuhkan dan membalut luka mereka bahkan orang yang harus mati divonnis berdosa dan hukum mati namun dibenarkan oleh kasih karunia agar memperoleh hak hidup (band penebusan da  pembenaran). Orang percaya yang menerima kasih karunia harus hidup jujur menurut suara hati (sunaydesis). Kuasa atau tongkat yang berkuasa  dipahami sebagai alat kekuasaan telah diubahnya menjadi tongkat seorang gembala yang melayani dan menuntun gembalaannya ke air sejuk dan rumput yang hijau.

Janganlah gusar dan galau jikankita diperlakukan tidak adil dalam hidup ini. Namun percayalah dan serahkan semua kepada Tuhan bahwa keadilan akan tiba, kebenaran akan nyata dan kejujuran akan terungkap. Tuhan tidak tinggal diam dan membiarkan orang2 yang dikasihinya terus tertindas. Tuhan akan datang membela dan memberikan keadilan bagi yang lemah, miskin dan terpinggirkan. Tuhan itu adil dan menyukai kejujuran.

Rabu, 22 Maret 2017

AKU TELAH MELIHAT KESELAMATAN

AKU TELAH MELIHAT KESELAMATAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Kamis 23/03/2017

Lukas 2:30-32 (TB)  sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Luke 2:30-32 (UKJV)  For mine eyes have seen your salvation,
Which you have prepared before the face of all people;
A light to lighten the Gentiles, and the glory of your people Israel.

Penantian Mesias adalah spiritualitas yang melekat bagi orang Yahudi. Mereka menantikan Mesias kelepasan dan keselamatan Israel sebagaimana dijanjikan oleh Firman yang disampaikan para nabi-nabi. Namun tidak semua lagi yang setia menantikannya. Di dalam pembuangan hanya sisa-sisa Israel yang setia menantikan Mesias. Hingga jaman PB masih ada komunitas-komunitas religius yang menantikan kedatangan Mesias, seperti Golongan Essenni yang menunggu Mesias dengan bertapa dan retreat dengan mengasingkan diri ke gua-gua atau gurun menantikan Mesias. Namun ada juga seperti Simeon dalam nats ini yang menantikan  kedatangan Mesias dengan rutin datang ke Bait Suci Yerusalem.

Dalam Lukas 2 ini Simeon salah satu dari sisa-sisa Israel yang memiliki spiritualitas penantian Mesias. Dia telah memperoleh nazar melalui roh bahwa dia tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias. Lukas menceritakan kelahiran Mwsias tidak segempar Injil Matius; yang mengisahkan kegemparan Herodes hingga berdampak pada pembunuhan bayi-bayi di jaman itu. Namun Lukas mengisahkan spiritualitas orang-orang sederhana yang menantikan Tuhan seperti Simeon dan Hanna.

Kembali kepada Simeon; seorang saleh yang terus menantikan kedatangan Mesias dan dalam pengharapannya dia tidak akan meninggal sebelum melihat Mesias. Tepat hari ke delapan sebagaimana hukum Taurat, Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah untuk ditahirkan dan memberikan kurban bakaran di Bait Allah (Lih Imamat 12:3,  red: bagi tradisi bayi yang lahir adalah nazis maka harus ditahirkan). Disinilah peristiwa yang sangat menarik ketika Simeon melihat bayi Yesus spontan menyambut dan menatangnya dan menyampaikan pujian dan mazmur. Dia bahagian dan  menyampaikan doa, nazarnya telah dipenuhi bahwa dia tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Akhirnya penantian Simeon akan Mesias telah digenapi bahkan telah pasrah untuk menghadap Tuhan karena telah melihat Mesias yang membawa keselamatan bagi Israel. Yesus adalah kepenuhan Janji Allah untuk menyelamatkan Israel dari penjajahan bangsa asing, tetapi keselamatan yang menyeluruh, keselamatan manusia dari dosa dan maut. Dia adalah jalan pendamaian Allah dan manusia. Peristiwa salib, kematian dan kebangkitannya menyeberangkan manusia dari kematian kepada kehidupan kekal.

Mataku telah melihat keselamatan suatu kalimat pembuktian iman yang nyata di dalam diri Simeon sekaligus menjadi teladan bagi setiap orang percaya. Kita percaya bahwa keselamatan itu telah nyata di dalam diri Yesus Kristus menebus kita dari dosa. Seperti kesetiaan Simeon menantikan keselamatan demikian kita setia menunggu dan penuh pengharapan akan kepenuhan keselamatan sampai maranatha kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaan.

Selasa, 21 Maret 2017

KUASANYA BESAR DAN KERAJAANNYA KEKAL

KUASANYA BESAR DAN KERAJAANNYA KEKAL

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita, Rabu 22/03/2017

Daniel 4:3 (TB)  Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahan-Nya turun-temurun!
Daniel 4:3 (UKJV)  How great are his signs! and how mighty are his wonders! his kingdom is an everlasting kingdom, and his dominion is from generation to generation.

Kalau kita baca sebelum teks ini kita akan mengetahui bahwa nats diatas lahir dari Nebukadnezar. Suatu pengakuan atas apa yang disaksikannya di depan matanya sendiri. Tiga orang Yahudi yang dicampakkan ke perapian panas yang menyala-nyala yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak terbakar sehelai rambut pun. Malah penjaga yang mecamppaknya saja sudah mati terbakar hangus . Mereka dicampakkan ke perapian panas yang menghanguskan karena tidak mau menyembah dewa tuangan yang dititahkan raja.

Itulah kehebatan Allah Israel,  yang dikisahkan kitab Daniel, dalam segala penindasan umat Allah di pembuangan Alla bekerja dan berkarya melalui hamba-hambanya bahwa Tuhan itu besar dan berkuasa serta kerajaanNya kekal. Sekalipun dihimpit, ditindas dan berbagai tekanan berat dilakukan namun ada saja mujizat bahwa Tuhan menolong, melindungi dan memelihara umatnya. Bahkan Nebukadnezar sendiri yang merencanakan langsung upaya menekan Daniel dan kawan-kawan justru berubah pikiran bahkan memuji Tuhan atas segala mujizat yang terjadi di depan matanya.

Siapa yang tidak takjub akan kebesaran Tuhan yang memelihara dan melindungi Daniel dan kawan-kawan di Istana Nebukadnezar? Sekeras apapun upaya untuk menindas Daniel dkk, Tuhan menjaga dan memeliharanya. Sehebat apapun kebencian yang dihasutkan para cerdik pandai di istana untuk mengucilkan Daniel, tetapi tetap tampil sebagai orang terbaik, dia tabah menjalani dan tidak membalas kejahatan.  Atas apa yang disaksikan sendiri Nebukadzar akhirnya mengakui kebesaran dan hebatNya Tuhan itu. Daniel tetap setia kepada Tuhan, dia tidak membalaskan kejahatan dan tetap melakukan kebaikan. Hidup Daniel dan apa yang terjadi padanya telah menjadi kesaksian bagi orang lain bahkan turut memuji dan memuliakan Allah.

Renungan ini menguatkan iman kita bahwa Tuhan itu besar kuasaNya untuk melindungi orang-orang yang dikasihinya. Kuasa dan mujizatnya nyata,  KerajaanNya kekal dan abadi tiada banding, tidak seperti kekuasaan dan kerajaan dunia ini yang timbul tenggelam, rezim berganti rezim silih berganti. Marilah kita memuji dan memuliakan Tuhan yang kekal dan abadi dalam hidup kita.

Senin, 20 Maret 2017

KEBENCIAN

KEBENCIAN;
Barabas Lepas, Yesus disesah!

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Selasa, 21/03/2017

Lukas 23:25 (TB)  Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Luke 23:25 (UKJV)  And he released unto them him that for sedition and murder was cast into prison, whom they had desired; but he delivered Jesus to their will.

Jika kebencian muncul maka pikiran logis pun sirna, bahkan bahayanya jatuh pada membenarkan yang salah dan menyalahkan kebenaran. Itulah yang terjadi dalam detik-detik pengambilan keputusan Pilatus dalam kasus pengadilan penistaan agama yang dituduhkan imam-imam kepada Yesus. Dalam tuduhan itu sesungguhnya tidak ada bukti dan Pilatus sendiri menyatakan menurut penyelidikan tidak ada kesalahan Yesus. Namun desakan massa terus bergelora dan bergerumuh semakin keras: salibkan Dia! Salibkan  Dia! Pilatuas makin terpojok oleh massa hingga takut dituduh bukan sahabat kaisar? Maka Pilatus mencoba menawarkan sebagaimana tradisi perayaan Paskah selalu ada 'amnesty' atau 'gratia' pembebasan seorang penjahat. Momen itu dipakai Pilatus untuk membuat pilihan dihadapan massa: mana lebih baik melepaskan Barabas atas Yesus. Massa yang dirasuki kebencian makin menggila mereka berseru: Barabas! Barabas! Seorang penjahat besar yang menakutkan sekalipun harus dibenarkan dan dibebaskan karena kebencian kepada Yesus yang penuh dengan kasih. Inilah hilangnya pikiran logis karena kebencian.

Bukankah Yesus bersama-sama dengan mereka? Bukankah diantara mereka sudah menyaksikan dan bahkan merasakan kasihnya yang besar menyembuhkan orang sakit? Mengajar dengan penuh kharisma dan berkotbah yang menggugah hati? Yesus telah bersama-sama dengan orang banyak untuk melayani mereka. Bahkannletika Yesus mau memasuli gebang Yerusalem disambut laksana raja dengan peristiwa palmarum? Inilah kebencian mengubah segalanya: kasih menjadi kebencian, benar menjadi kesalahan, niat baik dianggap jahat. Kebencian memutarkan logika lebih baik melelepaskan Barabas, penyamun yang ganas, penjahat yang sadis. Sebaliknya Yesus yang baik hati, mengajar dengan lembut dan tangannya yang penuh kasih harus disesah? Pilatus memutuskan atas desakan dan amarah massa: lepaskan Barabas dan Yesus pun disesah. Dalam nats ini dikatakan; "....Yesus diserahkan kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya."

Mengapa pikiran logis bisa sedemikian hilang dan lenyap? Kuncinya adalah karena dirasuki oleh kebencian. Kebencian bukan hanya menyakiti orang lain namun menjerumuskan diri sendiri kepada kesalahan yang tidak termaafkan. Kebencian akan mencari kepuasan, seperti anak panah yang hendak dilepaskan. Sasaran kebencian akan menembus siapa saja jika kebencian sudah tak terbendung. Amarah dan kegeraman serta kalap mata oleh luapan emosi yang tak terkendalikan. Bagai anak panah yang terlepas memakan korban yang tersasar. Jika kebencian tidak bisa dibendung akan melupakan segalanya yang ada: puas melampiaskan emosi kebencian.

Barabas dilepas dan Yesus disesah, suatu peristiwa kebencian yang sangat menggugah hati. Mengingatkan kita selalu agar waspada terhadap kebencian. Bisa saja kita tidak menerima kesalahan, namun jangan sampai kebencian yang tak terkendali. Jika amarahmu ada, berdoalah dan jangan sampai matahari terbenam amarahmu tidak padam sebagaimana pesan firman Tuhan:

Efesus 4:26 (TB)  Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
Ephesians 4:26 (UKJV)  Be all of you angry, and sin not: let not the sun go down upon your wrath:

Minggu, 19 Maret 2017

WARISAN PEMBERIAN ALLAH

WARISAN PEMBERIAN ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 20/03/2017

Mazmur 16:6 (TB)  Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Psalms 16:6 (UKJV)  The lines are fallen unto me in pleasant places; yea, I have a goodly heritage.

Bagi orang Israel tanah adalah milik pusaka pemberian Allah. Hingga saat ini menurut Israel tanah tak boleh dijual sembarangan karena itu pusaka, ada aturan atau hukum yang ketat dalam menjual tanah. Hal ini diyakini karena tanahnadalah pemberian Allah, manusia hanya mengolahnya. Sejarah pembagian tanah bagi Umat Allah ketika mereka memasuki tanah Kanaan. Yosua memimpin pembagian tanah disaksikan oleh tua-tua Israel. Undi pun dibuang dan tali pengukur ditetapkan untuk menetapkan batas-batas masing-masing. Demikianlah seluruh suku2 mendapatkan warisan dan milik pusaka kedua belas suku Israel kecuali Levi karena mereka hidup dari perpuluhan. Tidak ada yang komplein apalah itu tanah yang subur, berbukit atau lembah atau berbatu atau berpasir mereka menerimanya dengan penuh sukacita karena mereka percaya itu adalah pemberian Tuhan. Tidak ada yang bersungut-sungut dengan membandingkan pemberian kepada yang dengan yang lainnya. Demikian pulalah setiap suku-suku Israel membagi tanah warisan masing-masing keluarga dengan membuang undi dan menetapkan tali pengukur.

Ungkapan seperti itu juga diungkapkan oleh Mazmur Daud dalam mikhtan ini (mazmur pujian). Bahwa bahagian yang ditetapkan bagi dia adalah merupakan pemberian Allah. Tali pengukur yang menetapkan warisan tanah baginya menunjukkan pada tanah yang subur, permai dan menguntungkan itu bukanlah karena kekuatan dia atau budi baiknya namun karena penentuan Tuhan. Warisan dan pusakanya adalah pemberian Allah. Pemberian Allah itu dia sukai dan membuat hatinya senang dan bahagia.

Apa yang disampaikan pemazmur disini menjadi inspirasi bagi kita. Semua yang ada dalam hidup kita adalah pemberian Allah. Apa yang kita miliki bukanlah karena kita sendiri yang mengambil bahagian yang kita kehendaki, tetapi kita percaya campur tangan Tuhan dalam menetapkan apa yang ada dan terjadi hidup ini haruslah kita syukuri. Tuhan telah menetapkan bahagian kita masing-masing atau jalan hidup yang harus kita lalui dan kita harus jalani dengan syukur dan bersukacita. Jangan bandingkan hidupmu dengan yang lain. Kalaupun membandingkannya lihatlah ke bawah atau kesamping kiri kanan, jangan hanya melihat keatas yang kau anggap lebih darimu. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur karena banyak hal yang menyenangkan hati kita yang tidak dimiliki oleh orang lain. Allah menetapkan yang terbaik untuk kita.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita mari jalani dengan senang hati; ketika suka duka, manis pahit, tertawa atau menangis semuanya ditetapkan Tuhan untuk kita lalui demi kebahagiaan kita.

Jumat, 17 Maret 2017

WARGA SORGA

WARGA SORGA

Selamat Pagi! Sahabat yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas. Sabtu 18/03/2017

Filipi 3:20 (TB)  Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Philippians 3:20 (UKJV)  For our conversation is in heaven; from whence also we look for the Saviour, the Lord Jesus Christ:

Ada dua kewargaan umat Kristen, di dunia dan di  Surga. Di dunia ini kita hidup dalam realitas sosial, masyarakat, membanyar pajak dan menghadapi berbagai masalah dalam hidup ini. Bahkan Paulus mengatakan bahwa dindunia ini kita berhadapan dengan seteru Kristus, yang hidup dalam aib dan bahkan aib mereka dianggap sebagai kemuliaan mereka. Kesudahan mereka adalah kebinasaan.

Tidaklah demikian dengan orang oercaya kepada Kristus. Kita adalah warga sorga yang dimateraikan melalui baptisan yang kutavterima dalam iman. Dunia ini fana dan sementara, tetapi yang kita tunggu adalah kehidupan kekal. Sebagai orang percaya, kita adalah warga sorgawi namun masih tinggal di dunia ini. Selagi di dunia ini harus hidup dalam kebenaran sejat.

Senagai warga sorgawi yang hiduo di dunia ini pertama Paulu semberikan nasihat agar jemaat memikirkan hal-hal sorgawi. Memandang jauh ke depan masa depan yang penuh pengharapan dan penuh kebahagiaan. Lebih baik menderita sesaat di dunia ini, dari pada tidak setia namun menderita dalam penghukuman kekal. Penderitaan yang kita jalani tidak sebanding dengan kebahagiaan yang akan dianugerahkan kepada kita kelak. Karena itu setialah dalam perkara di dunia ini dengan konsisten memikirkan hal sorgawi.

Kedua, sebagai warga sorgai yang tinggal di dunia ini mendorong kita mewujudkan kehendak Allah, hidup menurut kebenaran sejati. Tugas warga sorgawi di bumi adalah mendatangkan suasana sorgawi dan mewujudkan kehendak Allah di dunia ini. Memang dunia ini tidak akan  menerima, atau menolaknya namun orang percaya harus tetap mengusahakannya di dunia ini. Apakah suasana sorgawi itu: damai, bahagia, sukacita, tiada permusuhan, kebencian dan dendam semuanya hidup menurut kasih. Atau dengan kata lain mewujudkan  Kerajaan Allah di dunia ini:
Roma 14:17 (TB)  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Romans 14:17 (UKJV)  For the kingdom of God is not food and drink; but righteousness, and peace, and joy in the Holy Spirit. (o. pneuma)

Dengan demikian setiap orang percaya harus.menyadari dirinya bahwa hidup di dunia ini adalah sebagai duta Allah menghadirkan Kerjaaan Allah di dunia ini sampai pemenuhan Kristus tiba.

Kamis, 16 Maret 2017

TUNJUKKANLAH JALANMU

TUNJUKKANLAH JALANMU!

Selamat pagi! Marilah mengambil waktu berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Jumat, 17/03/2017

Mazmur 86:11 (TB)  Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.
Psalms 86:11 (UKJV)  Teach me your way, O LORD; I will walk in your truth: unite my heart to fear your name.

Penunjuk jalan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dapat kita bayangkan bagaimana seorang sopir akan kebingungan dan bisa tersesat tak tahu arah tanpa petunjuk jalan. Sekarang agak mudah dengan adanya aplikasi GPS, kita input data alamat dan kita jalan maka GPS akan mengarahkan kita ke jalan yang hendak dituju sampau ke tujuan. Sebegitu canggihnya GPS kadang juga kita tersesat dan salah. Namun itu sudah membantu kita dalam perjalanan.  Dalam perjalanan petunjuk jalan sangat penting agar sampai ke tujuan.

Bagaimana jika kita berjalan dalam traveling di hutan yang tidak ada petunjuk? Tak ada orang tempat bertanya.  Sungguh gelap dan berjalan dalam ketidak pastian. Berjalan dan berjalan namun penuh keraguan dan ketidak pastian? Jika dia berjalan ke utara atau selatan takut semakin terjebak dalam hutan, diam di tempat sama saja  tak ada jalan pulang.  Pengalaman seperti inilah yang dirasakan oleh pemazmur dalam menjalani hidup ini. Dia tidak mau berjalan tanpa petunjuk Tuhan. Dia hanya mau berjalan melalui petunjuk Tuhan.

Dalam hidup ini banyak hal yang tidak kita tahu, jalan yang nampak seolah mulus seperti jln tol namun di jalan tol banyak kenderaan tabrakan beruntun. Ada jalan yang seolah sulit, terjal dan seram berliku namun orang lalu lalang dan selamat. Jalan hidup ini memang demikian, kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini, kita tidak tahu apa aral yang ada di depan kita; mungkin jebakan, ancaman, intimidasi dan teror. Sekalipun demikian kita tidak boleh berhenti, karena hidup ini harus tetap berjalan. Namun jalan yang harus kita lalui adalah jalan yang berdasarkan petunjuk Tuhan. Janganlah lalui jalan yang tidak dikehendaki oleh Allah. Firman telah memberitahukan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan yang tidak kita lakukan. Berjalanlanlah bersama terang Tuhan.

Kedua dari renungan ini, bahwa pemazmur memohon kepada Tuhan agar hatinya bulat untuk takut kepada nama Tuhan. Hati ibarat mesin yang menggerakkan dalam kenderaan. Demikian hati manusia menggerakkan manusia melakukan sesuatu. Hati nurani yang disertai takut akan Tuhan akan berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Namun hati yang sudah tidak ada nurani, yang didalamnya ada kebencian, ambisi, hawa nafsu, ambisius dan keinginan yang tinggi menggapai kepentingan diri bisa saja berjalan tanpa pentunjuk Tuhan. Tidak sedikit ada tindakan koyol dan tega menghabisi orang lain demi mencapai kentingan diri. Disinilah pemazmur meminta pertolongan Tuhan agar tetap menjaga hatinya selalu takut akan Tuhan.

Oh Tuhan berilah petunjuk-Mu, doa permohonan minta tolong yang selalu menguatkan kita dalam perjalanan hidup ini. Demikian kita dalam menjalanibhari-hari kita; yang terkadang bergumul, berbeban berat dan berjalan di jalan yang tidak tahu arah. Mintalah petunjuk Tuhan, dia selalu berkenan memberikan petunjuk jalan bagi hidup ini.

Rabu, 15 Maret 2017

MENGENAL WAJAHBDI CERMIN

MENGENAL WAJAH DI CERMIN
Dari Samar-sama kepada Kepastian

Selamat Pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas. Kamis 16/03/2017

1 Korintus 13:12 (TB)  Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

1 Corinthians 13:12 (UKJV)  For now we see through a glass, darkly; but then face to face: now I know in part; but then shall I know even as also I am known.

Semua kita sudah pernah mengamati wajah kita di cermin, bukan? Setiap kali di depan cermin mungkin kita senyum atau sedikit bergaya, mungkin ada yang memuji wajahnya atau mungkin ada juga wajahnya jelek, hidungnya kurang mancung dll, tapi kitabdiingatkan akan keberadaan  kita; kita ada.   Namun setelah beranjak dari cermin coba kita ingat kembali akan wajah di cermin pasti tidak sepenuhnya kita ingat. Pasti meraba-raba akan bagaimana wajah kita yang sesungguhnya. Sekarang orang sudah lebih mudah mengabadikan wajahnya dengan selfie atau photo bareng dan mempostingnya di FB atau aplikasi apapun yg dipakai instagram, path, dll. Namun setiap kali kita meninggalkan akun tersebut pasti ingatan kita tidak sempurna akan wajah kita. Sehebat apapun ingatan kita dalam cermin masih banyak yang terlupakan dan samar tetapi yang pasti wajah itu ada (narsis) dan milik kita. Apakah hubungannya mengenal wajah dicermin dengan iman?

Paulus memakai istilah mengenal wajah dalam cermin sebagai contoh dalam beriman. Kita hidup di dunia ini di dalam iman; kasih Allah yang telah nyata dalam hidup ini kita syukuri dan kehidupan kekal adalah warisan yang sangat berharga. Namun bagaimana itu dapat kita rasakan, selama di dunia ini, pengenalan kita masih samar tetapi pasti, kepastian ini akan jelas ketika kita berhadapan muka dengan muka dalam kehidupan kekal. Pengetahuan kita terbatas, ingatan dan ratio kita pun memiliki limit kemampuan untuk menjelaskan kasih Allah dalam hidup ini. Ibarat anak yang bertumbuh, dari minum susu, kemudian semakin bertumbuh menjadi makan bubur dan akhirnya semakin dewasa memakan nasi keras. Pada akhirnya semuanya akan jelas dan nyata.

Apa yang digambarkan oleh Paulus dalam renungan ini adalah pengenalan kita tentang iman dan kasih Allah terbatas, ada banyak pertanyaan, ada mungkin juga terkadang keraguan sehingga masih banyak yang belum jelas baik tentang hidup kini dan esok itu merupakan hal yang bisa saja terjadi, namun tetaplah bertumbuh sampai tiba waktunya semua ini jelas ketika kita berhadapan muka dengan muka bersama Bapa di Sorga.

Paulus menjelaskan ada tiga hal yang pasti yang menuntun kita dalam hidup ini dan ketiga hal ini tidak boleh lepas dari hidup orangbpercaya, yaitu iman, kasih dan pengharapan.

Dalam hidup ini kita masih bergumul dan berjuang, terkadang ada keraguan, kasih Allah seolah smsamar dalam hidup ini. Jangan berputus asa tetaplah setia dan bertahan dalam setiap cobaan. Tiga hal utama kekuatan kita menuju kepastian yaitu iman, kasih dan pengharapan harus tetap kita pelihara dalam hidup ini sampai tiba waktunya memasuki kepastian. Maranatha!

Selasa, 14 Maret 2017

JANJI TUHAN

JANJI TUHAN

Selamat pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk bedoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Rabu 15/03/2017

Mazmur 119:148 (TB)  Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.
Psalms 119:148 (UKJV)  Mine eyes prevent the night watches, that I might meditate in your word.

Cobalah kita ingat bagaimana sikap dan perasaan kita menanti janji. Apalagi janji itu adalah hal yang kita tunggu-tunggu dan impikan dalam hidup. Ibarat seorang pemuda yang menyampaikan isi hatinya kepada kekasihnya namun kekasihnya belum memberikan jawaban,  dan meminta memberikan waktu satu atau dua bulan menjawabnya. Tentu dalam menunggu ini banyak rasa yang dialami; memikirkan apakah kasihnya bersambut atau tidak, dia memikirkannya siang dan malam sungguh  bahagianya dirinya jika kasihnya bersambut dan sebaliknya tak tahu bilang apa jika kelasihnya menolaknya. Kadang optimisme muncul jika janji sesuai dengan harapan akan membuatnya semakin bersemangat dan sungguh alangkah bahagianya dirinya membayangkan masa depan yang indah bersama kekasihnya. Namun sebaliknya jika kemungkinan jawaban seperti yang tidak diharapkan akan membuat tak bergairah; mungkin sudah ada yang lain di hatinya, sungguh tak terbayangkan perasaan hati. Mungkin rasa nano-nano kehidupan menunggu jawaban ini, merenungkannya siang dan malam sampai janji yang ditunggu tiba.

Perasaan gelisah demikianlah pengalaman pemazmur dalam renungan harian ini, rasanya tak sabar menunggu waktu, dia seolah berkejaran dengan sinar fajar mendahului waktu bangun pagi untuk merenungkan janji Tuhan dalam hidupnya. Demikian dengan malam, dia tidak tidur seolah berkata: oh malam cepatlah berlalu besok janji Tuhan akan dipenuhi untuknya. Perenungan pemazmur ini menjadi gambaran kegundahan setiap orang dalam hidup ini, seolah bergumul mempertanyakan apakah Tuhan mengabulkannya atau tidak. Padahal sesungguhya jiwa kita yang goyah dan bimbang karena Tuhan adalah setia.

Apa yang dirasakan pemazmur ini merupakan perasaan kita dalam hidup sekarang ini. Sering melangkah dalam keraguan dan kegamangan dan diombang-ambingkan oleh ketidak pastian. Tidak usah gundah dan galau dalam hidup ini tetapi melangkah dalam kepastian bahwa Tuhan itu setia menepati janjinya dan tidak pernah mengecewakan. Seperti kepastian fajar merekah setiap pagi demikian janji Tuhan nyata dalam kehidupan ini. Tuhan setia pada janjinya , justru manusia yang sering melupakan janji Tuhan.

Bagaimanakah pemazmur memelihara dan menjaga janji Tuhan dalam hidupnya? Renungan hari ini memberikan contoh yang sangat menarik. Dia memelihara janji Tuhan dalam hidupnya lebih cepat dari seperti seorang penjaga malam. Seorang penjaga malam tentu tidak terpengaruh oleh gelapnya malam, dia tidak akan tertidur oleh beratnya rasa ngantuk atau keinginan tidur yang kuat tetapi tetap berjaga berlomba dengan waktu sampai fajar merekah. Dia terus terjaga dan tak terlelap sedikit pun hingga fajar tiba. Jika subuh sudah tiba penjaga akan mengumumkan agar warga bangun dari tidur dan melakukan aktifitasnya di pagi hari.

Dalam kehidupan desa, umumnya memahami dan itu realita jika ayam berkokok pertanda pagi telah merekah. Masyarakat akan bangun dan bekerja melakukan aktifitasnya. Maka pemazmur dalam hal ini sebelum ayam berkokok dia telah bangun menyongsong janji dan berkat Tuhan. Mungkin perlu juga direnungkan agar bangun sebelum ayam berkokok, jika bangun setelah fajar merekah rejeki kita telah dipatok ayam.

Mari bangun lebih cepat, mendahului waktu dari penjaga malam demikianlah kesiapan dan kesediaan pemazmur menapaki hari-harinya menanti berkat dan janji Tuhan dalam hidupnya. Hidup demikian pasti lebih optismis dan lebih berhasil dalam hidup ini.

Senin, 13 Maret 2017

IMAN YANG TANGGUH LEBIH DARI SEORANG PEMENANG

LEBIH DARI PEMENANG

Selamat pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Selasa 14/03/2017

Roma 8:35, 37 (TB)  Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Romans 8:35, 37 (UKJV)  Who shall separate us from the love (o. agape) of Christ? shall tribulation, or distress, or persecution, or famine, or nakedness, or peril, or sword?
Nay, in all these things we are more than conquerors through him that loved us.

Dalam penjelasan pasal 8 ini, Paulus menjelaskan peran kasih Kristus yang sangat besar  Kasih Kristus adalah ikatan yang kuat dari Allah terhadap umat pilihanNya. Kebangkitan Kristus membuktikan bahwa tidak ada lagi yang dapat memisahkan kita dari Allah, baik oleh kuasa apapun di dunia ini berupa penindasan atau intimidasi atau penganiayaan atau kelaparan, ketelanjangan atau bahaya atau pedang. Segala bentuk kuasa kuasa baik yang ada di dunia, baik oleh malaikat-malaikat maupun oleh kematian baik kuasa-kuasa yang diatas maupun di bawah tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia. Karena kita telah dimenangkan oleh Kristus melalui kematiannya. Kematian Kristus telah menebus kita dari dunia orang mati.

Itulah sebabnya Paulus menggambarkan iman yang kokoh itu lebih dari pemenang. Setia dalam imannya yang telah dimenangkan oleh Kristus, imannya tangguh dan kokoh dalam pengaharapan mewarisi kehidupan yang kekal. Inilah yang dihayati oleh setiap orang beriman, sehingga tidak takut mengahadapi pengejaran dan penganiayaan, intimidasi dan pedang tetapi apapun yang terjadi hingga mati martyr sekalipun tidak pernah mau menyangkal imannya. Mereka bersedia menjadi tontonan di stadion menghadapi singa lapar, mereka bersedia dibakar hidup-hidup sebagai obor dijalan. Tidak takut miskin atau dimiskinkan, tidak takut dilucuti dari berbagai fasilitas dalam hidupnya. Sekeras apapun tekanan dan intimidasi yang dilakukan tak sedikit mundur dari imannya tang kokoh itu. Bahkan lebih baik mati martyr mempertahankan iman dari pada menyangkal iman.  Karena menyangkal imannya berarti di luar kasih karunia Kristus dan kalah atas ancaman dan intimidasi.

Iman yang kokoh lebih dari seorang pemenang; ibarat dalam pertandingan dia harus kuat dan tangguh mengalahkan lawan-lawannya satu demi satu hingga menang di partai final dan mengangkat piala kemenangan. Atau dalam ibarat perlombaan seorang atlet harus berlari terus meninggalkan lawan-lawannya dan harus sampai digaris finish dan mengangkat piala kemenangan. Lebih dari itulah kemenangan iman orang percaya menghadapi segala tantangan kehidupan; baik pengejaran, penganiayaan, intimidasi atau oleh pedang, serta segala bentuk tekanan yang hendak melepaskan kita dari kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita sangat pilu atas realitas kehidupan beriman yang menggadaikan imannya; hanya karena jabatan, harta dan kekayaan.

Iman yang tangguh dan kokoh tidak akan beranjak dari kasih karunia Kristus, tetapi setia dan taat kepada Kristus yang mengasihi dan menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan yang kekal. Iman yangbrangguh lebih dari seorang pemenang dengan bersedia menerima dan mengahadapi segala konsekwensi hidup orang yang beriman.

Minggu, 12 Maret 2017

HUKUMAN TERHADAP HOPNI DAN PINEHAS

HUKUMAN TUHAN TERHADAP HOPNI DAN PINEHAS

Selamat Pagi! Sahabat FB yang kekasih, marilah  mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas, senin 13/03/2017

1 Samuel 2:30 (TB)  Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.
1 Samuel 2:30 (UKJV)  Wherefore the LORD God of Israel says, I said indeed that your house, and the house of your father, should walk before me for ever: but now the LORD says, Be it far from me; for them that honour me I will honour, and they that despise me shall be lightly esteemed.

Siapa yang tidak marah dan geram atas perlakuan Hopni  dan Pinehas? Mereka adalah anak-anak Imam Eli di Rama. Imam Eli telah tua, sesungguhnya sangat dibutuhkan  menggantikan penggantinya untuk melayani Tuhan sebagai pusat peribadahan. Warga sangat mengeluh karena Hopni dan Pinehas melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Mereka membuat garpu khusus sehingga kurban yang dipersembahan untuk Tuhan diambil. Bukan hanya itu perlakuan mereka buruk dan mencemari pusat peribadahan dengan perlakuan dursila.

Kelakuan anaknya itu telah sampai kepada imam Eli, Eli memperingati kedua anaknya itu agar merubah kelakuan namun tak diindahkan. Sungguh suatu kesedihan bagi Imam Eli karena perlakuan kedua anaknya. Dalam siatuasi demikianlah Samuel hadir yang direncanakan Tuhan untuk pelayanan yang besar bagi umatNya.

Seorang abdi Allah menyampaikan nubuatan mengenai perilaku Hopni dan Pinehas serta akhir hidup mereka. Mereka akan mati dalam hari yang sama, dan tidak.mempunyai keturunan. Apa yang disampaikan itu benar benar terjadi sebagaimana renungan hari ini.

Tuhan memang telah berjanji untuk memberkati  umatNya Israel, sebagai umat pilihan dan umat yang diberkati. Namun barang siapa yang menghormati Tuhan akan dihormati dan siapa yang menghinakan Tuhan akan dipandang rendah.  Hopni dan Pinehas telah menghinakan Tuhan dengan segala perbuatannya yang memilukan hati Tuhan dan mereka mendapat hukuman.

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan penuh kasih setia. Tidak dibalaskannya perbuatan  kita setimpal dengan yang kita lakukan. Tuhan tidak langsung menghukum, namun diberi waktu dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Baginya ada pengampunan tetap terbuka, namun jika tidak mengindahkannya murka Tuhan akan datang.

Marilah ambil bahagian dalam hidup ini dijalan yang menghormati Tuhan melalui sikap dan perbuatan yang terpuji. Maka Tuhan akan memberkati dan mengangkat hidup kita kepada sinar kemuliaan.

Jumat, 10 Maret 2017

ROH YANG MEMERDEKAKAN

ROH YANG MEMERDEKAKAN

Selamat Pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu 11/03/2017

2 Korintus 3:17 (TB)  Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
2 Korintus 3:17 (TOBA)  Tuhan i do Tondi i; jala ia disi Tondi ni Tuhan i, disi do haluaon.

Bagi Paulus kemerdekaan itu ada pada Kristus. Supaya kamu sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kamu. (Gal 5:1). Kemerdekaan atas dosa, kuasa maut dan kematian. Hal inilah tugas rasul memberitakan bahwa Tuhan telah memerdekakan kita. Kita bukan lagi hamba dosa, tetapi telah menjadi hamba Kristus. Dalam 2 Korint 3 ini Paulus membedakan pelayanan dirinya dengan Musa. Jika Musa masih diselubungi oleh kitab-kitab yang tertulis di dalam log-log Batu, berbeda dengan panggilan Paulus dan rasul lainnya yang  memberitakan bahwa kemerdekaan itu telah disingkapkan melalui karya Yesus Kristus.

Tuhan telah membebaskan kita dari dosa, kematian dan kuk perhambaan. Yesus sendiri juga telah membertahukannya dalam Lukas 4:18-19. Tugas pelayanan gereja adalah memberitahukan pembebasan atau memerdekakankepada semua orang. Gereja harus membebaskan warganya dari beban-beban masa kini.

Sejarah dunia telah mencatat bahwa Injil telah merubuhkan Roh perbudakan, negara-negara yang dulunya melegitimasi perbudakan, rasis, apartheid dan diskriminasi atas perbedaan kulit sekarang telah menikmati kemerdekaan. Namun dalam kehiduoan sehari-hari perlakuan diskriminatif selalu saja terjadi. Hal inilah yang harus kita sadari bahwa setiap manusia yangbtekah dimerdekakan Kristus memancarkan sinar kemuliaan Allah. Janganlah diskriminatif membeda-bedakan sesama karena ras, agama, suku dan daerah namun seluruhnya adalah manusia merdeka yang harus saling menghormati karena dalam wajah mereka rupa kesegambaran dengan Allah bersinar.

Sinar wajah Allah dalam diri manusia sangat penting dihayati karena setiap pribadi didorong menghargai dirinya dan membebaskan dirinya dari berbagai perbuatan cemar dan tercela, diperbudak hawa nafsu, diperbudak oleh pengelolaan ekonomi yang tidak baik dan perbudakan modern lainnya. Dosa yang selama ini menutupi sinar kemuliaan Allah dalam dirinkita telah disingkapkan. Roh memerdekakan kita, kita mampu melepaskan diri dari bebagai mata rantai yang mengikat kita dari kebiasaan-kebiasaan buruk asalkan kita mau. Seorang pecandu narkoba bisa bebas dari ketergantungan obat, seorang perokok berat, judi, peminum  dan kebiasaan buruk lainnya asalkan mau berubah. Seorang ibu bisa merdeka dari shoping maniak yang terus terbeban utang tiap bulan asalkan mau memulai hidup hemat dan apa adanya. Roh membantu kita membebaskan diri dari segala kebiasaan buruk. Inilah Roh yang memerdekakan.

Maka bersinarlah dalam kehidupan ini memancarkan sinar kemuliaan Allah sebagai manusia merdeka yang dimerdekakan Kristus.

Kamis, 09 Maret 2017

BERHIKMAT DAN HATI YANG PAHAM

HATI YANG PAHAM MENIMBANG PERKARA

Selamat Pagi! Sahabat FB yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi. Jumat, 10/03/2017

1 Raja-raja 3:11-12 (TB)  Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

1 Kings 3:11-12 (UKJV)  And God said unto him, Because you have asked this thing, and have not asked for yourself long life; neither have asked riches for yourself, nor have asked the life of yours enemies; but have asked for yourself understanding to discern judgment;
Behold, I have done according to your words: lo, I have given you a wise and an understanding heart; so that there was none like you before you, neither after you shall any arise like unto you.

Salomo dikenal dengan hikmatnya yang luar biasa dan tidak ada raja yang bijaksana seperti dia baik sebelum dan sesudahnya. Hikmat ini diminta Salomo sejak ditahbiskan menjadi raja. Dia tidak meminta kemuliaan, kekayaan, kekuatan senjata untuk mengalahkan musuh dan segala fasilitas seorang raja yang bersahaja. Ketika dilantik menjadi raja Salomo memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang paham menimbang perkara, untuk membedakan mana yang baik dan jahat. Tuhan sangat berkenan atas permintaan Salomo ini. Menjawab doa Salomo Tuhan memberikan hikmat.

Tuhan memberikan hikmat dan hati yang mengerti menimbang perkara. Sebagai pemimpin yang berhadapan dengan permasalahan di tengah-tengah masyarakat, memutuskan kebijakan-kebijakan yang membawa kesejahteraan bagi umat serta kebijakan-kebijakan lainnya baik internal dan hubungan luar negeri yang harus ditetapkan oleh raja. Semua ini membutuhkan hikmat dan hati yang paham menimbang perkara sehingga kebijakan dan keputusan raja berdasarkan kebenaran dan keadilan.

Apa yang diminta Salomo ini sangat berkenan bagi Tuhan. Bukan harta, bukan kekayaan, bukan kemuliaan dan wibawa yang dikejarnya dalam memimpin. Tetapi bagaimana memimpin dan mengendalikan kepemimpinannya itulah yang dia minta kepada Allah. Atas permintaan ini Tuhan menambahkan kekayaan, kemuliaan dan musuh-musuhnya di tangan Salomo serta umur yang panjang.

Permintaan Salomo ini tentu sebagai inspirasi bagi kita dalam melakukan tugas dan pekerjaan. Apalagi diberi kesempatan dalam memimpin pekerjaan apapun yang ditugaskan pada kita. Mintalah hikmat kepada Tuhan, kuasai pekerjaan, kontrol diri agar kebijakan dan keputusan-keputusannya benar dan adil. Dalam setiap keputusan mintalah petunjuk kepada Tuhan. Kepemimpinan demikian akan menjadi amanah dan berkat.

Godaan sebagai pemimpin pasti banyak; godaan korupsi, menggunakan kekuasaan untuk kepentingan diri dan kemudahan lainnya yang dapat menjerumuskan kepada penyelewengan kekuasaan. Seorang pemimpin yang berhikmat pasti akan menguasai dan mengendalikan diri sehingga kepemimpinanya mendatangkan kebaikan.

Jika kita membaca Amsal, rahasia dibalik hikmat Salomo adalah takut akan Tuhan. Maka kepemimpinan yang berhikmat dan mendatangkan kebaikan hanya datang dari pemimpin yang takut akan Tuhan

Rabu, 08 Maret 2017

TUHAN SETIA

TUHAN SETIA

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melakukan aktifitas. Kamis, 10/03/2017

2 Tesalonika 3:3 (TB)  Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
2 Thessalonians 3:3 (UKJV)  But the Lord is faithful, who shall establish you, and keep you from evil.

Aku menyertai kamu sampai akhir jaman (Mat 28:19 merupakan  janji Tuhan Yesus kepada murid-murid dalam pengutusan sekaligus kalimat penutup dalam Injil Matius. Ini adalah janji penyertaan Tuhan Yesus yang menguatkan dan  memberikan jaminan atas hidup para rasul dan orang percaya. Janji setia Tuhan atas penyertaan umatNya menjadi sukacita dan pengharapan bagi setiap orang percaya.

Tuhan setia, tidak pernah lupa apalagi ingkar janjiNya. Janjinya bukanlah seperti janji politisi entah kapan diwujudkan. Janji penyertaan Tuhan itu nyata sebagaimana dialami oleh Paulus dalam perjalanan PI: dipenjarakan, dianiaya, disesah dan berbagai kesulitan lainnya namun tetap hidup dalam penyertaan Tuhan dan masih tetap berkarya memberitakan Injil sampai ke Roma. Demikian dengan pengalaman para pemberita Injil di seantero dunia ini; mereka tidak lagi mengkhawatirkan dirinya sendiri karena garansi Tuhan Yesus. Dalam pengalaman pahit Tuhan memberikan kekuatan bagi jiwa mereka agar tidak berputus-asa, dan kalah atas beban. Kekuatan hati menahan rasa sakit dan resistensi atau daya tahan terhadap penderitaan dan tantangan menjadi modal utama bagi rasul dan jemaat mula-mula menjalani segala pergumulan yang mereka alami. Semakin dibabat semakin merambat, semakin dihimpit semakin melejit, semakin ditekan semakin menyebar. Itu fakta sejarah penyebaran Injil. Semua itu terjadi karena ada spirit dan kekuatan dan keteguhan hati orang percaya mempertahankan iman.

Selain memberikan kekuatan bagi hati dan batin hal kedua dari renungan ini adalah jaminan Tuhan kepada kita yang tetap menjaga dan memelihara kita dari yang jahat. Kita tidak tahu dijalan yang hendak kita lalui ada berbagai perangkap dan jebakan jahat; dsri rancangan kejahatan yang halus hingga kasar pun bisa saja terjadi atas hidup kita. Namun jika kita berjalan di jalan Tuhan, kita yakin dan percaya malaikatNya akan menjaga kita. Masih ingat cerita Yusuf; dia dijual menjadi budak, dipenjara karena firnah namun menjadi jalan Tuhan menghantarkan dia menjadi perdana menteri di Istana Mesir.  Oran jahat bisa saja merancang kejahatannya dan bahkan mungkin seolah berhasil melakukan kejahatannya atas orang beriman, namun sesungguhnya Tuhan memelihara. Lihatlah betapa tulusnya orang Majus bertanya dimanakah Mesias yang lahir itu karena mereka melihat bintangnya. Herodes memanggil imam dan menunjukkan Bethlehem kota kelahiran Mesias. Herodes berpesan jika sudah menemukannya agar memberitahukan agar dia ikut bersujud. Orang maju yang tulus menemukan Bayi Yesus di kandang domba. Ketika mereka hendak kembali malaikat memberitahukan agar tidak kembali ke Herodes.

Dalam ketidak-tahuan kita akan rencana jahat orang, hal yang harus kita sadari adalah TUHAN memelihara dan melindungi kita dari kejahatan.  Malaikat Tuhan dari delapan penjuru mata angin akan mengawasi dan menjagai kita senantiasa. Salah satu permohonan dalam doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah: "...jauhkanlah kami dari pada yangnjahat." Ini garansi bahwa Tuhan menjaga dan melepaskan kita dari yang jahat.

Selasa, 07 Maret 2017

MENGAPA TERTEKAN HAI JIWAKU

MENGAPA TERTEKAN HAI JIWAKU?

Selamat Pagi! Saudaraku marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Rabu, 08/03/2017.

Mazmur 42:9 (TB)  (42-10) Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"
Psalms 42:9 (UKJV)  I will say unto God my rock, Why have you forgotten me? why go I mourning because of the oppression of the enemy?

Mazmur 42 ini merupakan gubahan syair indah dari Bani Korah yang merindukan Tuhan. Syairnya bait demi Bait menggambarkan isi hati yangvterdalam, luluh tak berkekuatan, jiwa tertekan dan tiada semangat. Allah sebagai gunung batu dan benteng kekuatan tidak berdaya atas olok-olokan musuh. Perasaannya melebihi seorang yang optimis menang dalam pertandingan namun kehilangan mahkota karena kalah. Bukan hanya sekedar kalah namun telah menjadi buah bibir yang menyakitkan. Jiwanya tertekan dan tak mampu menghadapkan muka ke publik.

Berulang kali Mazmur ini mengungkapkan perkataan musuh: dimanakah Allah-Mu? Pemazmur sangat membanggakan Tuhan dalam hidupnya, sumber kekuatan dan energy yang tak berkesudahan, namun tak hadir memberikan pertolongan dalam pertarungan hidupnya. Musuh-musuhnya menekan dan menindasnya dengan keras. Tiada gairah, tulang-tulangnya serasa remuk dan tak berdaya. Pemazmur berkesimpulan, Tuhan telah meninggalkannya. Yesus juga di kayu salib pernah berseru: Eloi, eloi lama sabaktanei. Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Dalam keadaan tak berdaya, hilang harapan dan tiada pertolongan. Ini merupakan doa bagi bani Israel ketika menghadapi pergumulan berat. Sama sekali tidak ada pengajaran bahwa Tuhan meninggalkan umatNya. Namun tidak selamanya Tuhan hadir membawakan kemenangan dan kesuksesan. Ada kalanya suatu keadaan tak berdaya mendorong kita untuk bersandar kepada Tuhan. Tuhan seolah membiarkan kita berjalan ke titik nadir atau dalam keadaan zero agar kita tahu bahwa sesungguhnya tanpa Tuhan kita tidak mampu. Tangan yang kuat membutuhkan latihan yang kuat. Iman yang kokoh tentu akan teruji dengan menghadapi pergumulan berat.

Banyak kisah dari zero ke hero; keadaan pahit dan getirnya kehidupan ini, mesti dijalani namun harus merangkak perlahan, berjalan tertatih-tatih dan kadang harus dipapah membuat  kita harus tetap bersandar dan pasrah diri di jalan Tuhan. Dalam keadaan sesulit apapun, dalam tekanan jiwa yang terdalam sekalipun kita harus percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Pertolongannya akan datang tepat waktusesuai dengan rencana Allah bukan sesuai dengan harapan kita.

Senin, 06 Maret 2017

MAKING MELODY IN YOUR HEART

MAKING MELODY IN YOUR HEART

Selamat pagi! Saudaraku marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan hari ini, Selasa 07/03/2017

Efesus 5:19 (TB)  dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

Ephesians 5:19 (UKJV)  Speaking to yourselves in psalms and hymns and spiritual songs, singing and making melody in your heart to the Lord;

Jika orang percaya berkumpul apa yang dipercakapkan? Mungkin akan ngobrol sana sini terang keluarga, pengalamannya di pekerjaan, di pasar dan lain-lain bahwa ada sedikit banyak waktu membicarakan orang lain. Ini suatu kebiasaan orang Indonesia yang senang berkumpul, kongko-kongko untuk menghabiskan waktu kepada hal yang kurang produktif.

Paulus menisihatkan jemaat Efesus berbagai sikap hidup. Di dalam persekutuan Paulus menasihatkan bahwa baiklah berbicara seorang akan yang lain akan pengalaman imannya sebagai suatu kesaksian orang beriman bermazmur memuji dan memuliakan Allah, menaikkan pujian dan dan doa agar saling bertumbuh di dalam iman. Nasihat ini penting agar setiap perjumpaan orang percaya digunakan secara kreatif, perkumpulan atau persekutuan jemaat menjadi produktif menghasilkannpertumbyhan iman yang saling membangun.

Making melody in your heart to the Lord.  Bagi pembaca mungkin sedikit banyak yanh tahu tentang lagu Making Melody.
3 4 5 3 1, 6 7 1 | 3 4 5 3 2 2 3 2| 3 4 5 3 1 6 7 1 | 7 6 5 6 7 1....
Making melody in my heart 3
To the King of Kings
P: Thum up (angka jempol)

Lagu Making melody dinyanyikan...sambil menggerakkan jempol.

Demikian beberapa anggota tubuh lainnya


 Lagu ini mengisahkan seorang yang tuna rungu yang tidak bisa bicara namun dia punya melody dan gerakan bahwa anggota tubuhnya digerakkan untuk memuji dan memuliakan Tuhan.  Jika seorang tuna rungu bisa membuat melody indah dan menggerakkan tubuhnya ikut bernyanyi dan memuliakan Tuhan  bagaimana dengan kita yang diberikan fisik yang lebih sempurna bukankah kita harusnya lebih bersyukur; karena tangan kita bisa menuliskan sajak indah, pikirann kita bisa melahirkan pokok pikiran yang baik tentang Allah dan mulut kita bisa mengeluarkan kata-kata manis, pujian dan syukur bahkan dengan lagu pujian yang sangat merdu.

Apa yang disampaikan Paulus ini menjadi penting untuk mengingatkan kita bahwa dalam perjumpaan dan persekutuan jemaat marilah mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk menaikkan pujian da  menggunakan waktu yang berguna untuk saling membangun. Hindarilah perkumpulan yang hanya membicarakan kelemahan dan keburukan orang yang mungkin merusak persekutuan itu sendiri. Biarlah perkumpulan oran percaya menjadi perkumpulan yang produktif untuk menciptakan melody indah buat Tuhan dan senyum manis buat sesama.

Minggu, 05 Maret 2017

KESETIAAN YANG BERHARGA

KESETIAAN YANG BERHARGA

Selamat Pagi! Saudaraku, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam melakukan aktifitas hari ini, Senin 06/03/2017

Rut 1:16 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Ruth 1:16 (UKJV)  And Ruth said, Implore me not to leave you, or to return from following after you: for where you go, I will go; and where you lodge, I will lodge: your people shall be my people, and your God my God:

Kisah Naomi dan Ruth merupakan salahn satu cerita alkitab yang sangat mengagumkan. Dikisahkan pahit getirnya kehidupan, kesetiaan dan buah kesetiaan. Di jaman hakim-hakim Elimelek dan istrinya Naomi mencoba mengadu nasib di negeri Moab karena masa kelaparan di Israel; mereka membawa kedua anaknya Mahlon dan Kylion. Mahlon memperisteri Orpa dan Kylion memperisteri Ruth keduanya adalah orang Moab. Apa yang terjadi seperti ungkapan orang Batak: niruppu parhunihan hape pargadongan, dirippu parsaulian hape hamagoan. Bukan nasib lebih baik, namun hidup semakin sengsara. Tidak lama Elimelek meninggal disusul anaknya Mahlon dan Kylion. Sebagai mertua Naomi memanggil kedua menantunya dan membujuk mereka untuk meninggalkannya pergi bebas dan siapa tahu nasibnya berubah karena mereka masih muda. Permintaan Naomi ini wajar dari seorang mertua karena masa depan mereka masih panjang. Mereka pun menangis, Orpa mantu pertama pun pamit pada Naomi, namun sangat berbeda dengan Ruth justru terjadi hal mengejutkan. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan nasib Naomi, bagaimana dia menjalani hidup sebatang kara, dia sudah tua bagaimana dia mengelola hidupnya seorang diri. Jawaban Ruth sangat mengejutkan ini:

Rut 1:16 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Justru janji kesetiaan; kemana Naomi pergi, ke situ dia pergi, dimana bermalam ya ke situ bermalam, menjadi bagian dari bangsa Israel dan percaya kepada Allah Israel. Ruth pun di bawa kembali ke Bethlehem Efrata, negeri asal keluarga Elimelek. Disana masih ada kerabat yang tinggal. Getirnya kehidupan dialami Naomi; mereka tak punya lahan untuk diolah; namun mereka hidup dari belas kasihan orang; menjadi buruh harian dan memungut berkas gandum yg tertinggal dari orang-orang panen. Ini adalah janji kesetiaan yang tiada tara. Penyerahan total kehidupan Ruth kepada mertuanya. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri tetapi memikirkan Naomi. Hidup Naomi adalah hidupnya, bangsa Naomi adalah bangsanya dan iman kepercayaan Naomi adalah iman dab kepercayaannya. Ruth bukan sekedar proselit non Yahudi yang masuk Yahudi tetapi sesungguhnya adalah bahagian Yahudi itu sendiri.

Dalam kisah berikutnya Naomi memperkenalkan Ruth kepada Boas yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan keluarga Elimelek.  Boas cukup berada dan memperhatikan kehidupan Naomi dan Ruth. Boas beberapa kali memberikan bekal bagi ruth untuk dibawa ke Naomi. Dalammkisah selanjutnya Naomi mengajar Ruth untuk meminta belas kasihan Boas dengan masuk ke kemah Boas. Boas pun berpikir panjang sebagai seorang Yahudi, dia memperhatikan Ruth. Maka dia pun membawa masalah yang ada dihadapannya dengan mengumumkan kepada tuatua bahwa jika ada masih keluarga yang paling dekat dari Elimelek untuk menerima warisan sebagaimana hukum levirat. Namun jika tidak ada Boss bersedia mewariskan keturunan buat keluarga Elimelek. Boas akhirnya mengambil Ruth menjadi isterinya sesuai hukum levirath dan melahirkan Obed, Obed melahirkan Isai ayahnya Daud.

Inilah kehidupan; upah kesetiaan bukan instan atau langsung pada orang yang bersangkutan. Hidup Naomi dan Ruth yang pahit, namun kesetiaan Ruth menghasilkan sejarah dalam kehiduoan Israel. Orang yang paling merasakan pahitnya kehidupan menjadi sejarah yang berharga, dari keturunan Ruth lahir kemudian seorang Raja bagi Israel.

Memang benar ungkapan; ada banyak teman yang dapat diajak bahagia, namun siapakah sahabat yang setia dalam kesusahan? Ruth memberikan teladan dalam kesetiaan dan bersedia menjalani kepahitan itu dan buahnya pun manis, bukan hanya pada dia namun keturunannya yang ketiga keempat dan seterusnya. Mari hasilkan pribadi yang setia, bukan manusia pragmatisme sempit. Apalagi dalam kehidupan rumah tangga; bersabar dan setialah menjalani rumah tangga baik dalam suka dan duka, karena Tuhan bukan hanya bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita ketika hal-hal baik terjadi dalam hidup. Tuhan suka bekerja dan berkarya dalam diri kita ketika hal sulit dan buruk terjadi dalam hidup ini. Maka setia dalam suka dan duka menjalani hidup ini.

MENJADI CONTOH

MENJADI CONTOH

Selamat pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita hari ini. Sabtu 04/03/2017

1 Timotius 1:16 (TB)  Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1 Timothy 1:16 (UKJV)  Nevertheless for this cause I obtained mercy, that in me first Jesus Christ might show forth all longsuffering, for a pattern to them which should hereafter believe on him to life everlasting.

Di satu kampung masih aman TV antene belem seperti jaman digital segakang, seorang tukang service sibuk memperbaiki tv, pelanggan semakin banyak untuk menservice tvnya. Malam pun dikerjakan hingga tak sempat nyalakan tv sendiri. Rata-rata keluhannya adalah tv buram dan banyak bintik2 hujan membuat menonton tv kurang enak. Yang aneh baginya adalah rata-rata tv yang banyak diantarkan itu tidak ada yang rusak, tukang service semakin merasa ada sesuatu yang janggal. Seorang kostumer mengajak ke rumahnya untuk memasang langsung tvnya. Sang tukang service pun datang ke rumahnya dan dilihatnya masalah bahwa antene jaring TV tidak ada. Sontak diberitahu ini masalahnya jaring antene itu tidak ada sehingga daya tangkap jaringan lemah. Diapun menyambangi, lho bukankah antene bapak juga begitu. Seluruh kampung ini meniru antene bapak mencopot jaring antene. Tukang service pun langsung menyadari kesalahan dan kekliruan warga ini atas contoh antene tvnya yang tak verjaring. Dia melihat atap rumahnya memang jaring antene tvnya berjatuhan entah kemana. Dia pun memberitahukan bahwa sudah lama tak menonton tv karena sibuk menservice tv. Bahkan yang sangat aneh bahwa tv sekampung itu mencopot jaring antene tv meniru antene tv tungkang service tv. Tukang service tv pun  meminta maaf ke seluruh masyarakat sekampung karena telah dijadikan contoh yang seharusnya tidak demikian.

Dapat kita bayangkan bagaimana keadaan sekampung itu meniru antene tungkang service karena dianggap menjadi contoh dengan mencopot jaring2 antene tv. Contoh yang buruk hasilnya buruk. Contoh diatas sangat penting, orang yang dianggap panutu berperilaku yang kurang akan dianggap menjadi contoh yang kurang baik.

Paulus menasihati Timoteus bahwa dirinya orang berdosa, memperoleh kasih karunia dengan dikasihani oleh Tuhan Yesus Kristus, dipanggil untuk menjadi contoh dan teladan bagi orang yang tidak percaya: dalam pemikiran, perkataan dan perbuatan kasih. Sebagaima pesan Yesus kepada murid2 teladan sudah diberikan agar mereka meneladani jejak yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

Satu teladan lebih baik dari seribu kata-kata. Demikianlah pola atau gaya hidup orang percaya dipanggil untuk menjadi teladan bagi sesama. Bagaimana orang lain mempercayai dan memuliakan Kristus dalam hidupnya sementara pengikut Yesus sendiri tidak memberikan teladan dalam hidupnya? Renungan pagi ini mengajak kita untuk menjadi teladan bagi orang lain.

Ingkarso sung tulodo, demikian ungkapan jawa kuno. Pempimpin itu harus mejadi teladan, berikutnya orang akan mengikuti.

Kamis, 02 Maret 2017

BERPEGANG TEGUH PADA JANJI

BERPEGANG TEGUH PADA JANJI

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam melakukan aktifitas hari ini, Jumat 03/03/2017.

1 Raja-raja 8:24 (TB)  Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
1 Kings 8:24 (UKJV)  Who have kept with your servant David my father that you promised him: you spoke also with your mouth, and have fulfilled it with yours hand, as it is this day.

Teks ini merupakan kalimat awal dari doa Raja Salomo di Bait Suci ketika dilaksanakan pentahbisan Bait Suci. Pentahbisan Bait Suci merupakan pesta terbesar bagi umat Israel sepanjang sejarah. Semuanya penuh sukacita dan bahagia karena pembangunan ini bisa selasai dan diresmikan. Pendirian Bait Suci ini sangat panjang, semula raja Daud yang bercita-cita agar dapat membangun Bait Suci. Namun Tuhan berjanji akan memberkati Daud dalam pemerintahannya namun dalam hal membangun  Bait Suci bukanlah jamannya namun anaknya sendiri.

Salomo sendiri mengetahui kerinduan ayahnya, dan janji Tuhan yang kuat. Tuhan berpegang teguh pada janjiNya. Dia tidak pernah lupa atau menunda apa yang dijanjikannya tetapi menggenapinya sesuai janjiNya. Allah itu setia, janjinya dipercaya dan direalisasikan tepat waktu. Inilah yang diingat dan disyukuri oleh Salomo dalam penahbisan Bait Suci.

Makna Bait Suci sangat penting bagi kegiduoa  Israel; menyatukan Israel raya dalam melakukan ibadah karena Bait Suci ini adalah representasi kehadiran Allah. Allah mau hadir dan berdiam di tengah-tengah umatNya. Itulah sebabnya Tabut Perjanjian ditempatkan di ruang maha kudus dan tidak sembarangan orang masuk ke dalamnya hanya imam besar setelah tujuh kali meranyakan tahun sabbath.

Penahbisan Bait Suci adalah janji yang sudah nyata dihadapannya. Dengan pentahbisan Bait Allah,  Salomo dikuatkan bahwa Tuhan berpegang teguh pada janjiNya. Tuhan tidak akan mengecewakan orang-orang yang dikasihinya. Janjinya akan nyata dan digenapi tepat pada waktunya.  Doa syukur Salomo ini menjadi sumber kekuatan bagi kita bahwa Tuhan akan berpegang teguh pada janjiNya. Jika kita kecewa terhadap orang yang ingkar janji pada kita, sebagaimana pengalaman hidup manusia diungkapkan demga  lagu mrmang lidah tak bertulang, tak berbatas kata-kata. Seribu janji yang terucap tak satupun yang dilakukan. Namun  Tuhan tidak pernah mengecewakan. Apa yang dijanjikanNya dipegang teguh dan digenapi tepat pada waktunya. Segala sesuatu indah pada waktunya  karena Tuhan berpegang teguh akan janjiNya.

Rabu, 01 Maret 2017

BERKELUH DALAM PENGHARAPAN

BERKELUH DALAM PENGHARAPAN

Selamat pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas hari ini. Kamis 02/03/2017

Roma 8:23-24 (TB)  Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Romans 8:23-24 (UKJV)  And not only they, but ourselves also, which have the first-fruits of the Spirit, (o. pneuma) even we ourselves groan within ourselves, waiting for the adoption, to know, the redemption of our body.
For we are saved by hope: but hope that is seen is not hope: for what a man sees, why does he yet hope for?

Penederitaan  merupakan salib yang harus dipikul oleh murid-murid Tuhan Yesus. Salib itu tidak ringan makanya bukan ditenteng seperti menenteng rantang nasi sebagai bekal serapan sehari-hari atau seperti membawa tas kerja kantor bagi orang kantoran. Salib itu tidak ringan makanya bukan dijinjing seperti membawa tandok di kepala ketika mengikuti upacara adat namun salib itu berat sehingga harus dipikul.

Jalan memikuk salib adalah konsekwensi seorang murid Tuhan Yesus, memikul beban dan berjalan mengikut kaki Yesus. Perjalanan orang percaya adalah kehidupan kekal, kita telah digaransi oleh darah Yesus Kristus dan dimateraikan melalui Roh Kudus. Itulah dasar bahwa setiap orang percaya mendapat tempat bagi dalam kehidupan yang kekal yang disediakan oleh Tuhan Yesus bagi orang percaya. Inilah yang diharapkan dan dinantikan oleh semua orang percaya bahwa kita akan diangkat dan dimuliakan dalam kehidupan kekal.

Masalahnya adalah bagaimana kita menantikan pengaharapan ini? Jalan masih panjang, aral terus merintang,  para murid harus berhadapan dengan ganasnya realita kehidupan, tantangan dan kebencian dari orang-orang tidak mengehendaki Injil diberitakan dan dari penguasa-penguasa dunia yang sadis mengejar dan menganiaya jemaat. Paulus sangat realitis dan memaklumi keadaan sehingga dia menyatakan bahwa murid harus berkeluh, berkeluh sakit melahirkan. Seorang ibu yang hendak melahirkan merasakan sakit yang luar biasa, menahan rasa nyeri dan bertarung dengan nyawa demi suatu lahirnya suatu kehidupan. Jika dia tidak bertarung dan kuat maka akan bersampak pada dirinya dan bayi yang he dak lahir. Oh, mulianya keluh seorang ibu yang sakit melahirkan, meregang sakit dan getir namun melahirkan kehidupan baru.

Dalam penantian dan pengharapan, berkeluh seperti ibu yang melahirkan suatu istilah yang menjelaskan kepada kita bahwa dalam perjalanan iman menuju kehidupan kekal setialah memikul salib. Sekalipun itu berat dan harus dijalani kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus menolong dan menuntun kita kepada realisasi pengharapan. Waktunya akan tiba melihat dan merasakan kehidupan kekal, kebahagiaan abadi sampai selama-lamanya.

Tuhan Yesus menolong kita semua dalam memikul beban di pundak kita masing-masing.

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...