KOTBAH MINGGU ESTHOMIHI, 19 Februari 2023
Nas: 2 Petrus 1:16-20
*MENYAKSIKAN YESUS KRISTUS RAJA YANG MAHA MULIA*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, dalam konsep berpikir kita kemuliaan adalah puncak kejayaan. Bagaimana seseorang mencapai puncak kemuliaan? Seorang raja bermahkotakan kerajaan pasti dipilih dari pangeran pewaris kerajaan. Dalam dunia olah raga kemuliaan dimiliki oleh sang juara atau sang "the champion" yang mengalahkan lawan-lawannya mulai dari babak awal hingga final akhirnya mereka naik di atas panggung dan mengangkat piala kehormatan. Dalam kehidupan sehari-hari kehormatan bisa diperoleh melalui keberhasilan, prestasi dan kesuksesan. Tak heran orang mau berlelah, bekerja keras demi kejayaan atau kesuksesan. Benar ada ungkapan "No pain no gain", tak mungkin ada kemenangan tanpa jerih juang sekalipun harus menderita. Prinsip seperti itulah hendaknya ada dalam setiap orang untuk mau berjerih kuah dalam hidup ini
Sahabat yang baik hati! Demikian dalam kotbah minggu ini, rasul Petrus memberikan pengajaran yang berharga tentang iman Kristen. Dibalik penderitaan yang dialami gereja mula-mula, mereka percaya akan ada kemenangan dan mewarisi hehidupan yang kekal. Kristus sendirilah aka. Datang dalam kemuliaanNya dan semua orang percaya harus tetap berpenghasilan.
Gereja mula-mula menghadapi banyak tantangan dikejar i, dianiaya dan tidak sedikit yang mati martyr. Bukan hanya itu ada juga guru-guru palsu dengan berbagai ajarannya yang menghasut. Mereka bersuaha mengacaukan iman jemaat agar berbalik dari Kristus. Ibarat sekarang, mereka menyebarkan hoax agar orang meragukan kebesaran Yesus Kristus menyelamatkan dunia. Namun para rasul tanggap dan sikap untuk meneguhkan dan meyakinkan jemaat mula-mula. Tidak ada alasan untuk meragukan kebenaran tentang Yesus Kristus, karena mereka adalah saksi sama, yang masih mendengar sendiri tentang pernyataan Allah dan bagaimanapun aku Yesus mati, bangkit dan naik ke Sorga.
Pertanyaan sekarang adalah bagaimana mereka tetap percaya kepada Yesus Kristus dan bertahan dari setiap penderitaan serta tangguh atas berbagai ajaran-ajaran palsu. Disini rasul Petrus memberikan penjelasan yang sangat penting untuk tetap berdiri kokoh dalam pengajaran rasul.
*1. Dasar iman: Saksi mata*
Hal pertama yang diyakinkan oleh rasul Petrus dalam kotbah imi adalah bahwa dasar iman orang Kristen adalah percaya kepada Yesus. Cerita tentang Yesus Kristus bukanlah dongeng atau cerita yang dibuat-buat. Pelayanan Yesus adalah nyata dalam sejarah. Yesus mengajar, berkotbah, melayani serta menyembuhkan berbagai penyakit. Atas semua pelayanan Yesus ada banyak saksi mata i, diantaranya adalah para rasul sendiri. Kisah tentang Yesus adalah kebenaran, tidak ada yang perlu diragukan.
Jika ada saksi mata atas suatu kejadian mengapa harus goyah oleh rupa-rupa ajaran yang belum tentu benar? Disinilah diajak agar jemaat mula-mula tetap berdiri teguh diatas dasar pengajaran para rasul.
2 Petrus 1:16 (TB) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Sejalan dengan itu Paulus juga pernah memberikan penjelasan tentang Injil yang diberitakan oleh para rasul, bukanlah yang mereka terima dari manusia tetapi dari Kristus itu sendiri. Galatia 1:11-12 (TB) Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.
Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
*2. Kemuliaan Kristus:*
Hal kedua yang dijelaskan oleh rasul Petrus adalah kemuliaan Kristus Benarkan Yesus itu telah menerima mahkota kemuliaan?
Sebenarnya hal ini telah dapat dijawab dengan peristiwa Yesus Naik ke Sorga. Murid-murid sendiri menjadi saksi mata atas peristiwa itu Allah sendiri yang menyatakan: Inilah AnakKu yang Kukasihi kepadanya lah Aku berkenan.'
Disini rasul Petrus memberikan testimoni bahwa kemuliaan Kristus itu telah mereka saksikan sediri saat mereka berada di atas bukit. peristiwa itu dapat kita baca dalam Matius 17:2-4 (TB) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Bagi Petrus sendiri ini merupakan peristiwa Yesus dimuliakan diatas bukit yang sangat mengagumkan sampai-sampai dia meminta agar mereka berkemah disitu. Namun Yesus menolak karena murid harus bergerak untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi.
Konteks kedua dalam PB tentang pernyataan: Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Hal ini terjadi saat Yesus dibaptis. langit terbuka dan Yohanes sendiri melihat langit terbuka dan Roh Tuhan turun berupa burung merpati dan suara yang berseru: Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. (Lih. Mat 3:17; 12:18, Markus 1:11, Lukas 3:22)
Kemuliaan Kristus itu menjadi garansi bagi orang percaya, kelak kita juga ikut bersama dalam kemuliaan Kristus dalam kerajaanNya.
*3. Kitab suci dan pertolongan Roh Kudus*
Hal ketiga dari kotbah Minggu ini, agar kita membaca dan mencintai Alkitab. HKBP Hingga saat ini terus mencetak Almanak, didalamnya ada ayat harian bacaan pagi dan bacaan malam. Tujuan pengadaan Almanak adalah agar jemaat mencintaiKitab Suci. Dengan mendengar Firman melalui bacaan-bacaan yang disediakan iman bertumbuh.
Manfaat membaca Firman Tuhan disebutkan dalam 2 Timotius 3:16-17 (TB) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Dengan demikian Firman Tuhan sangat bermanfaat baginorang percaya. Karena itu kita harus mencintai kitab suci. Rasul Petrus mengingatkan agar tidak salah memahami Alkitab dan menafsirkan sendiri kitab suci menurut pikiran dan kemauan sendiri. Banyaknya.muncul aharan-ajaran palus bidaat dan sekte-sekte dalam gereja karena menafsirkan Alkitan menurut pikiran sendiri. Makan untuk menghindari diri rasul.Paulus mengingatkan dalam 2 Petrus 1:20-21 (TB) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Rasul.Petrus mengingatkan tidak boleh seenaknya menafsirkan Alkitab, nubuatan-nubuatan dalam kita suci ditaksir-taksir menurut keinginan sendiri. Bagi Rasul Petrus di dalam iman harus ditambahkan pengetahuan. Baca 2 Petrus 1:5 (TB) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
Mempelajari kitab suci tidak boleh menafsirkannya dengan keinginan sendiri. Apa jadinya jika masing-masing menafsirkan kitab suci menurut keinginan sendiri? Dampaknya adalah bukan kehendak kitab suci yang diajarkan namun idiologi dan keinginan si penafsir. Jika masing-masing menafsirkan kitab suci menurut keinginan sendiri yang terjadi membenarkan diri dan menafikan yang lain.
Disinilah sejak awal tasul Petrus mengingatkan gereja bahwa dalam menafsirkan Alkitab harus memilikk dasar hermeneutis yang dapat dipertanggung jawabkan secara iman dan didasarkan pada tujuan pemberitaan Alkitab itu sendiri. Penafsir Alkitab harus menggali makna teks di dalam konteksnya. Tugas penafsir selanjutnya adalah bagaimana merelevankan pesan teks pada konteks kita kini. Sehingga Alkitab menyinari dan memberikan pesan-pesan barharga bagi kehidupan kita masa kini. Jadi sekalipun ribuan tahun silam teks-teks Alkitab dituliskan, tetapi relevan bagi masyarakat di masa kini.
Sahabat yang baik hati! Dalam perjalanan sejarah gereja, telah banyak muncul bidaat atau sekte yang menafisrkan Alkitab dari satu sudut pandang tertentu sehingga tersesat. Menonjolkan ayat tertentu yang disukai, namun mengabaikan teks lain. Bahkan bahaya paling berbahaya dalam agam bukanlah dari luar agama, tetapi dari agama itu sendiri yang menafsirkan Alkitab menurut pemahaman sendiri sebagaimana munculnya berbagai aliran fundamental di dalam agama. Membenarkan diri dan menyesatkan yang lain.
Dari kotbah minggu ini kita disegarkan kembali untuk berdiri kokoh dan tidak goyah beriman dan percaya kepada Tesus. Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang telah menyelesaikan missi di dunia ini hingga mati di kayu salib. Allah meninggikan Yesus sebagaimana disampaikan oleh Paulus dalam Filipi 2:8-11 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Tugas kita saat ini adalah bagaimana kita memberitakan dan menyaksikan Yesus Kristus agar semua orang percaya ikut menjadi pewaris Kerajaan Allah.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar