Kotbah Minggu I Setelah Ephipanias
Nas: Matius 3:13-17
KEHENDAK ALLAH DIGENAPI DI DALAM YESUS KRISTUS
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati dalam minggu pertama setelah Ephipanias ini kita diajak menyaksikan suatu peristiwa dimana kehendak Allah dinyatakan. Peristiwa ini meyakinkan kita semua bahwa kuasa Allah nyata dan digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Dialah Anak Allah, dan kepadaNyalah Allah berkenan. Hal itu terjadi saat Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan.
Injil Matius memuat Peristiwa Yohanes membaptis Tuhan Yesus mengandung makna tersendiri yakni Yesus dinobatkan menjadi Mesias-Hamba. Kata inilah AnakKu yang kukasihi sebagai deklarasi akan siapa Yesus. Injil Matius dituliskan kepada kaum Yahudi yang mengerti akan arti Anak Allah dalam Perjanjian Lama. Yesus datang memenuhi janji Keselamatan Allah.
Dari kejadian marilah kuta mengambil beberapa pelajaran hang berharga, diantaranya:
1. Kesadaran diri Yohanes
Apa yang dikerjakan oleh Yohanes Pembaptis adalah pekerjaan yang diyakininya dapat melakukan kehendak Allah. Seruan pertobatannya berbuah dimana ada banyak orang yang mau bertobat dan bersedia dibaptis. Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptis. Saat itulah Yohanes Pembaptis menyadari dirinya siapa dan merendahkan dirinya dihadapan Tuhan Yesus. Dia hanyalah suara yang berseru-seru dipadang gurun, yang mempersiapkan orang untuk menyambut dan menyongsong Mesias. Yesuslah yang seharusnya membaptis dia. Yesus memahami apa yang ada di dalam bathin Yohanes Pembaptis, dan meyakinkan Yohanes pembaptis melakukanNya demi kehendak Allah.
Yohanes Pembaptis adalah salah satu dari golongan Essene, suatu komunitas yang mengasingkan diri dari keramaian dan fokus pada doa, membaca kita suci dan menantikan Mesias. Di Qumran, telah ditemukan kampung kelompok Esseni, mereka giat memelihara dan menyelamatlan kitab suci. Mereka menulis ulang kitab-kitab Perjanjian Lama sebagai pedoman dan panduan hidup. Mereka memusatkan diri menyonsong Mesias.
Yohanes Pembaptis dalam kotbah-kotbahnya menekankan bahwa Mesias segera datang. Setiap orang sudah harus siap sedia. Bukti kesiapan itu merwka harus bertobat dan memberi diri dibaptis. Yohanes pembaptis menyampaikan seriluan pertobatan kepada deluruh lapisan warga, kepada rabbi dan kepada prajurit agar mereka tidak menindas tetapi mencukupkan gajinya. Yohanes Pembaptis juga mengkritik Herodes yang akhirnya membuat Yohanes dibunuh dan kepalanya dipenggal.
Satu dari cerita pelayanan Yohanes Pembaptis adalah saat Yesus datang untuk memberi diri dibaptis. Selain Yohanes merasa tidak layak melakukan itu justru merasa seharusnya Yesuslah yang membaptis dia. Dia hanyalah hamba yang menyuarakan pertobatan agar orang mempersiapkan jalan bagi Mesias yang segera datang. Yesus itu mulia, sementara Yohanes pembaptis merasa bahwa membuka tali kasutNya saja dia tak layak. Namun Yesus menjawab Yohanes biarlah demikian terjadi sepatutnya untuk menggenapkan kehendak Allah (Baca Mat 3:14-15)
Kesadaran Yohanes Pembaptis ini dapat kita rangkumkan, mengenal siapa dirinya dan tugasnya, mendalami dan menghidup firman Tuhan serta menyampaikan pertobatan kepada semua orang melalui gerakan moral di tengah-tengah masyarakat.
2. Ketaatan Yohanes Pembaptis kepada Yesus
Yohanes sebenarnya menolak untuk membaptis Tuhan Yesus karena dia sadar siapa dirinya. Justru sebaliknya Yesuslah yang seharusnya membaptis Yohanes. Namun setelah Yesus menjawab Yohanes disebutkan Matius 3:15 (TB) Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Setelah Yohanes pun menuruti apa yang disampaikan oleh Yesus. Itulah sesungguhnya tugas seorang murid, murid yang harus menaati dan menuruti perintah Tuhan Yesus. Kita tidak menemukan penolakan Yohanes, atau dalil yang dibangun untuk menghindar, namun karena ketaatan kepada Kristus, Yohanes pembaptis melakukanNya. Yohanes pembaptis menuruti apa yang disampaikan Yesus.
Yohanes Pembaptis yang melakukan tugasnya membaptis Yesus memiliki pengalaman yang tidak dapat dialami oleh orang lain. Yohanes sendiri menyaksikan sendiri Roh Allah turun dalam bentuk burung merpati dan suara terdengar berkata: Inilah anakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.
Penglihatan dan suara yang didengar Yohanes pembaptis merupakan pengalaman rohani dan meyakinkan diriNya tentang Yesus Kristus, Anak Allah yang menggenapi janji Allah.
3. Yesus menggenapi Janji Allah: "Kepadanyalah Aku Berkenan"
Apa yang terjadi ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Ini suatu peristiwa keajaiban; langit terkoyak, Roh keluar seperti burung merpati dan suara berseru: Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Inilah Anakku yang kukasihi! Hal serupa dituliskan oleh Injil Markus 1:10-11).
Bagi kaum Yahudi nas ini bukanlah sesuatu yang baru, tetapi kata-kata ini ada pada Mazmur pelantikan raja (Band Mazmur 2:7). Raja-raja yang diangkat dan diurapi adalah disebut sebagai Anak Allah, Allah berkenan atas raja yang memimpin dan menggembalakan umatNya.
Bangsa Israel menganut sistem theokrasi, artinya Allah sebagai raja atas umatNya. Sekalipun ada raja yang dipilih dan diurapi untuk pemimpin umat Israel, kapasitasnya adalah sebagai hamba Allah yang memerintah umatNya seturut dengan perintah dan kehendak Allah. Raja harus tunduk kepada Allah. Jika kita baca kisah Raja-raja dalam kitab Tawarikh selalu disebutkan penilaian atas raja yang memerintah: melakukan apa yang baik di mata Tuhan atau sebaliknya. Itulah sebabnya raja dipahami sebagai Anak Allah. Raja yang dilantik untuk menggembalakan umat atas perkenaan Allah.
KepadaNyalah Aku berkenan! Apa yang dilihat dan didengarkan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah proklamasi yang menahbiskan dan mengurapi Yesus sebagai Mesias - Hamba. Yesus bukanlah raja dalam arti pemimpin pemerintahan dan memulihkan kerajaan Israel sebagai bangsa namun mendirikan Kerajaan Allah lewat pelayananNya. Yesus memerintah bukan seperti raja-raja dunia, tetapi agar setiap orang berkenan menuruti kehendak Allah. Dialah Mesias yang dijanjikan nabi-nabi termasuk apa yang diserukan oleh Yohanes pembaptis. Dengan peristiwa ini Yohanes pembaptis menyaksikan sendiri bahwa nubuatan akan Mesias digenapi.
Baptisan yang diterima Yesus penting karena segera setelah baptisan ini, Yesus memulai pekerjaannya. Tahap awal yang dilauinya adalah lulus dari pencobaan. Setelah Yesus menghardik iblis pada pencobaan ketiga baru Yesus melayani orang banyak: mengajar, menyembuhkan dan berkotbah serta melakukan berbagai tanda mujizat.
Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Allah berkenan atas pelayananNya yang mebghadirkan Kerajaan Allah. Melalui tindakan dan perbuatan Yesus Allah memberitakan anugerah dan mewujudkan kasihNya bagi dunia.
Peristiwa langit terkoyak dan keluar Roh seperti burung merpati; menunjukkan suatu peristiwa penting Allah turun ke bawah dan berkenan bersama umatNya di dunia ini melalui pelayanan Yesus Kristus. KepadaNyalah Aku berkenan! Suatu pernyataan kesediaan Allah untuk menerima manusia berdosa melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus berseru: datangkah kepadaku hai yang letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Akibat dosa manusia telah menderita, dan diperhamba dosa serta diasingkan dari kasih karunia. Namun di dalam diri Yesus Kristus Allah berkenan kepada kita. Kisah Para Rasul 4:12 (TB) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
Sahabat yang baik hati, di dalam Yesus Kristus, Allah berkenan kepada kita. Yesuslah Anak Allah yang memulihkan umatNya kembali kepada Allah.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar