Rabu, 22 Februari 2023

MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA (Yesaya 49:1-7)

 Kotbah Minggu II Setelah Ephipanias

Minggu, 15 Januari 2023
Nas: Yesaya 49:1-7
MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA
Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, semua kita pasti setuju bahwa menyembuhkan trauma merupakan pekerjaan yang berat. Seseorang yang mengalami trauma secara tidak sadar memiliki ketakutan dan kecemasan yang berlebihan tanpa alasan. Tetapi akhir-akhir ini ada yang disebut dengan "traumatic healing". Traumatic healing dapat dilakukan dengan berbagai metode; bernyanyi, game, sugesti dan motivasi agar mereka melupakan apa yang seharusnya tidak diingat dan berani atas apa yang tidak perlu ditakutkan.
Demikianlah rencana Tuhan dalam kotbah minggu ini, nabi Yesaya menysampaikan pesan dimana Tuhan meneguhkan, memulihkan dan hendak menyembuhkan trauma umat Allah di pembuangan. Mereka yang terpukul di pembuangan disapa oleh Yesaya bahwa mereka akan dipulihkan. Allah akan bertindak dan menjadikan umatnya menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Jika mereka merasa terpukul dan terhina oleh bangsa-bangsa, Tuhan akan mengangkat mereka dari keterpurukannya.
Janji Tuhan itu pasti, dan akan dipenuhi karena rencana Allah jauh sebelum kita ada dan apa yang akan terjadi di hari esok ditentukan oleh Tuhan.
1. Memilih sejak kandungan
Allah telah memilih hambaNya sejak dari kandungan. Istilah ini dipakai oleh Yesaya sampai dua kali dalam perikop kotbah minggu ini. Yesaya hendak menekankan bahwa Allah yang menentukan segala sesuatu sebelum ada. Demikianlah pemilihan Yesaya, Tuhan telah menetapkan dia menjadi hambaNya sejak kandungan. Hal yang sama dipakai juga terhadap pemilihan umat Israel, umatNya Israel yang disebut "Yakub".
Pemahaman yang sama disampaikan oleh nabi Yeremia, dikatakan dalam Yeremia 1:5 (TB) "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Dipilih sejak kandungan dan sebelum kita terbentuk dalam rahim ibu Tuhan telah memiliki rencana atas ciptaanNya. Arti pemilihan demikian hendak menegaskan bahwa Tuhanlah perencana hidup ini sejak semula dan apa yang telah terjadi dan akan ternadi merupakan kehendakNya. Maka kita harus percaya kepada Janji Tuhan, janjiNya tetap dan akan digenapi pada waltunya. Allah telah berencana sebelum manusia terbentuk.
2. Menjalani Rencana Tuhan
Bagian kedua kotbah ini mengajak kita merenungkan suatu pertanyaan apa rencana Tuhan dalam hidup saya? Kita dipanggil sejak semua tentu bertujuan untuk melakukan dan mewujudnyatakan kehendak Allah
Dari kotbah ini kita menemukan tindakan Allah untuk mewujudkan rencana Tuhan
a. Allah memperlengkapi pilihanNya
Yesaya menyadari tugasnya sangat berat, bagaimana meyakinkan orang dalam keadaan trauma? Umat Israel sangat sulit diyakinkan karena pengalaman pahit di Pembuangan. Sudah banyak diantara mereka yang berbalik, tidak perduki akan janji dan status umat pilihan. Jumlah mereka hanya sedikit dan disebut dengan 'sisa-sisa Israel'. Sulitnya meyakinkan umat di pembuangan membutuhkan strategi khusus dan kemamluan khusus inilah yang disebutkan oleh Yesaya dalam ayat berikut:
Yesaya 49:2 (TB) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Apa yang dialami Yesaya, sekalipun dia seorang yang nazis bibir, tidak pandai bicara namun gelah diperlengkapi Tuhan untuk menyampaikan maksud Tuhan. Yesaya 6:5, 7 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Sekarang mari kita ambil pelajaran dari Yesaya, tugas yang maha berat itu tidak dapat dilakukan dengan kekuatan diri sendiri. Bagi Yesaya bekerja dengan kekuatan diri sendiri adalah pekerjaan yang percuma dan siasia (baca ayat 6), karena kekuatan kita sangat terbatas. Manusia yang terbatas membutuhkan kekuatan dan pertolongan Tuhan yang tanpa batas. Kita percaya Tuhan yang memanggil dan mengutusNya maka Tuhan pula yang memperlengkapi sehingga pekerjaan yang diemban dapat dilakukan seturut dengan kehendak Tuhan.
b. Memuliakan yang terhina
Beda orangbyang terbully dengan yang terhina. Terbully adalah korban, dimana seseorang yang dibully belum tentu salah, namun karena yang membully lebih besar kuasanya atay pengaruhnya maka orang dibully adalah korban yang lemah.
Terhina disini suatu kesalahan yang telah terbukti. Umat Allah yang berbalik dari Allah terbukti salah dan pembuangan Babel adalah hukuman Tuhan atas keselahan mereka. Mereka mendapat malu atas perbuatan mereka. Maka dalam keadaan demikian sulit mengangangkat muka. Dulu mereka bangga sebagai umat pilihan tetapi sekarang hanya bangsa buangan di negeri orang. Dulu mereka bangga dengan Bait Allah di Yerusalem, tetapi tidak ada satu betu bertindih. Dulu mereka bangga dengan kota Yerusalem atau Kota Sion yang ramai dari anak-anak hingga orang tua. Tetapinkiji telah hampa dan menjadi puing-puing korban perang.
Itulah keadaan umat Allah saat disapa.oleh Yesasa. Namun mereka jangan berkecil hati, umat yang terhina agar tidak berputus asa. Allah sendiri akan bertindak. Allah penebus dan Allah yang Maha kudus akan memuliakan umatNya serta memulihkan keadaan. Jika bangsa-bangsa merasa jijik dan memandang rendah, waktunya akan dimuliakan.
Yesaya 49:7 (TB) Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau."
Penebusan Allah menegakkan wajah yang telah tertunduk malu. Inilah pemulihan yang dilakukan oleh Tuhan terhadap umatNya.
c. Menjadi terang bagi bangsa-bangsa
Yesaya meneguhkan rencana Tyhan yang besar bagi umatNya. Allah tidak hanya sekedar membuat mereka menjadi hambaNya. Tetapi rencana yang lebih besar lagi yakni menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Yesaya 49:6 (TB) "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Untuk mewujudka rencana ini Yesaya meneguhkan bahwa Tuhan adalah penebus Israel (ay 7). Yesaya menjelaskan bahwa pembuangan bukanlah akhir perjalanan mereka, namun bahagian dari rencana Allah untuk membentuk dan memurnikan umatNya. Perjanjian Allah tetap dan tidak berubah sejak Abraham, Ishak dan Yakub. Allah memanggil Abraham dan memberkatinya agar menjadi berkat bagi dunia. Missi Allah lewat pemanggilan umatNya adalah rencana keselamatan bagi dunia. Allah berkarya bukan untuk kepentingan umat itu sendiri, namun lebih jauh lagi. Allah hendak memakai umatNya menjadi keselmaatan bagi dunia, keselamatan bangsa-bangsa.
Sekalipun pembuangan terasa gelap dan sesak, masa depan tak jelas namun waktunya akan tiba untuk memulihkan umatNya. Ibarat berjakan dalam lembah kekelaman, mereka digambarkan seperti bangsa yang berjalan dalam kegelapan (Yes 9:1).Tuhan memenuhi janjiNya, mereka kembali dari pembuangan. Tuhan memanggil, bangkitlah dan menjadi teranglah: Yesaya 60:1 (TB) Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Menjadi terang bagi bangsa-bangsa adalah juga tugas orang percaya. Di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi umat Allah dan milik kepunyaanNya. Kita adalah umat tebusanNya. Matius 5:14 (TB) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Menjadi terang berarti harus bersinar. Sama seperti dian atau obor, bersinar menyinari sekitar yang tak menyala tak mungkin menyinari sekitar.
3. Refleksi perjalanan 2023
Kita tidak tahu akan apa yang terjadi esok, namun kita percaya bahwa kita menyeberang ke tahun 2023 bukan karwna kebetulan atau karena perhalanan waktu saja. Kita percaya bahwa kuta bisa menyeberang di tahun 2023 merupakan rencana Allah. Ada missi Allah yang hendak terjadi di tahun 2023 ini, dan Tuhan he dak memekai kita untuk terlibat didalamnya. Karena itu, marilah kita jalani tahun 2023 ini dengan penuh harapan. Tuhan hendak memakai kita menjadi terang seperti pesan Tuhan Yesus dalam:
Matius 5:14-16 (TB) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Tuhan memberkati!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...