Minggu, 20 Juni 2021

RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 21 Juni 2021


*RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.


Jeremiah 29:12 For I know the thoughts that I think toward you, saith the Lord, thoughts of peace, and not of evil, to give you an expected end.


Sahabat yang baik hati, sebagai orang-orang berdosa, kita sering keliru memahami Tuhan yang berkehendak dalam hidup kita. Terlebih ketika kita diperhadapkan dengan persoalan, kesulitan atau penderitaan oleh karena kesalahan/dosa kita itu, kita sering salah memahami siapa itu Tuhan dalam hidup kita. 


Salah satunya, kita sering memandang Tuhan itu sama seperti manusia, yang ketika disakiti akan membalas dendam. Karena kita berdosa terhadap Tuhan, dan kita dihukum oleh karena kesalahan kita tersebut, kita sering memandang Tuhan sedang balas dendam kepada kita. Bahkan juga sering menganggap bahwa penderitaan yang kita alami sebagai hukuman tersebut, itu adalah ujung dari hidup kita dan rancangan/kehendak terakhir dari Tuhan. Maka orang-orang yang memiliki pandangan  demikian akan hidup dalam penuh ketakutan. Jika kita hendak bertobat mengakui kesalahan dengan berusaha melakukan perintah Tuhan, kita sering melakukan itu bukan karena mengasihi Tuhan, tetapi karena takut (dalam arti negatif) kepada Tuhan. Ketika keadaan sulit menimpa, maka kita akan mudah down. Semua jalan di depan terlihat gelap dan ditambah ketidakberdayaan karena merasa Tuhan sedang melawan kita. 


Saudara/i yang terkasih, situasi itulah yang dialami oleh orang-orang Yehuda (bangsa Israel). Teks Alkitab ini merupakan surat yang dikirim oleh Yeremia kepada orang-orang Yehuda yang berada dalam pembuangan di Babel. Memang mereka mengalami keadaan yang menyulitkan di sana. Latar belakangnya apa? Selama beberapa generasi, iman bangsa Israel (yang terpecah menjadi kerajaan Israel dan Yehuda) mengalami pasang surut. Sering kali, mereka memberontak kepada Tuhan. Itulah yang menyebabkan mereka dihancurkan oleh bangsa-bangsa di sekitar mereka. Dalam kasus bangsa Yehuda, mereka akhirnya dibuang ke Babelonia. Peristiwa itu membuat mereka terkejut. 

Umat pilihan ternyata bisa terpuruk juga. Mereka sungguh sangat menderita.Tetapi, Tuhan meminta mereka untuk memandangnya dari sudut pandang iman.


Salah satu perintah Tuhan kepada mereka ketika menghadapi penderitaan di pembuangan tersebut adalah "hidup produktif" dengan mengusahakan kesejahteraan kota di dalam pembuangan tersebut (ay. 29:7a). Artinya, Tuhan hendak mengatakan bahwa Ia sendirilah yang mengirim mereka ke pembuangan, kerajaan Babelobia hanya sebagai alat dalam rencana Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan membuang mereka,  bukan karena untuk menghukum mereka semata, seperti balas dendam. Justru Tuhan memiliki rencana yang indah di baliknya. Bangsa Yehuda diizinkan Tuhan mengalami kehancuran supaya hati mereka berbalik kembali pada Tuhan Jika hal tersebut mereka lakukan, maka Tuhan akan memulihkan keadaan mereka. Mereka tidak selamanya akan berada di pembuangan, tetapi mereka akan kembali ke tanah asal mereka. Pemulihan tersebut  menyiratkan bahwa Tuhan juga turut memulihkan mereka secara rohani. 


Sahabat yang baik hati, pekerjaan Tuhan yang demikian hendak mengatakan bahwa kehendak Tuhan dalam mereka bukanlah rancangan yang "mematikan", tetapi rancangan yang "menghidupkan". Dengan penderitaan yang dialami oleh mereka, Tuhan hendak menggiring mereka untuk mengenal rancangan Tuhan dengan baik. Bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan, tetapi rancangan dama sejahtera yang memberikan pembaharuan hidup di masa mendatang. Begitu juga dengan kita sebagai orang-orang percaya saat ini. Sebagai orang percaya, kita harus meyakini bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, asalkan kita ada dalam jalan Tuhan, maka itu akan membawa kebaikan. 


Marilah kita ingat nasihat Paulus dalam Roma 8:28 mengatakan, "kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Oleh karena itu, jika kita mengalami penderitaan atau kesulitan karena kesalahan kita, bertobatlah dan minta pertolongan Tuhan. Peristiwa buruk bukanlah akhir cerita. Tuhan bisa memulihkan masa depan kita. Ingat, kita ada dalam Kristus, yang telah melenyapkan segala penghukuman (Roma. 8:1). Amin.


Salam dari Tim Penulis: FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...