Sabtu, 19 Juni 2021

MELAYANI DENGAN PENUH KASIH

 Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis, 20 Juni 2021

Nas: 2 Korint 6:1-10


MELAYANI DENGAN PENUH KASIH


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, saya sangat tertarik membaca topik kotbah Minggu ini yakni melayani dengan kasih. Saya menangkap pesan yang sangat penting untuk dipedomani gereja baik pelayan dan jemaat. Seorang pelayan harus melayani penuh dengan kasih. Buah pelayanan seorang pelayan Tuhan sangat penting dan pada pihak jemaat tidak menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.


Pengasihan Tuhan adalah hari ini, kini dan disini, bukan besok atau lusa tetapi saat ini. Karena itu jika ingin menerima Kristus dan berubah, hari ini saatnya saat kita mendengar Berita akeselamatan, sambutbdan lakukan, jangan tunggu besok atau cari alasan lain sebagai dalih. 

Untuk itu setiapmpelayan harus sungguh-sungguh dan melayani dengan penuh kasih.  Tugas hamba Tuhan memberitakan pengasihan Allah.  Pada pihak lain jemaat harus segera merespon kasih karunia Tuhan, selagi Tuhan berkenan jangan sampai pintu tertutup. 


Untuk menjelaskan hari pengasihan ini, bisa juga kita pakai contoh. Di zaman PL kota-kota dikelilingi tembok dan hanya ada satu akses masuk yaitu pintu gerbang. Pintu gerbang ini ada waktunya terbuka pada jam tertentu gerbang akan tertutup. Selagi gerbang terbuka maka setiap orang berkesempatan untuk masuk ke kota namun ketika sudah tertutup maka orang tidak akan bisa memasuki kota. Demikianlah hari pengasihan Tuhan, keampunan dosa terbuka dan barang siapa memanfaatkannya akan diberikan maaf dan pengampunan. Jangan tunggu besok tapi lakukan sekarang.


Jemaat Korintus memiliki pergumulan khusus mengenai bibit-bibit perpecahan diantara mereka. Namun upaya Paulus terus meyatukan jemaat baik melalui surat, pesan dan kunjungannya. Jangan sampai perpecahan dan ego kelompok kehilangan kesempatan menerima kasih karunia Kristus. Gereja akannbertumbuh jika semua pelayan melayani dengan kasih, dan jemaat berkenan diberdayakan menjadi rekan sekerja Allah untuk Missi Allah di dunia ini. 


Dalam kotbah Minggu ini, menurut saya penting kita kembangkan dalam pelayanan dan persekutuan kita, yakni:


1. Sebagai rekan sekerja Allah, melakukan tugas pelayanan dengan saling meneguhkan dan menguatkan.


Pertama Paulus menyapa para pelayan Tuhan dan jemaat sebagai teman-teman  sekerja. Istilah yang dipakai dari kata "synergoi", menjelaskan kebersamaan, kerjasama dan terhubung satu sama lain. Synergoi berarti ada saling memahami, saling mengerti, apa yang dikerjakan oleh orang lain didukung disambut dan dilanjutkan oleh orang lain sehingga persekutuan benar-benar mendapat tujuan. Tanpa kerja sama tentu sulit mencapai tujuan. 


Synergoi juga menggambarkan ada pemberdayaan, setiap pelayan dan jemaat memiliki potensi masing-masing untuk melayani.  Dalam pemahaman seperti ini ada pemberitaan segala potensi yang ada, tanpa membanding-bandingkan namun semuanya berguna dan bermanfaat untuk saling membangun dan menopang. Tidak menunggu untuk dilayani tetapi setiap orang dengan penuh rasa tanggung jawab untuk melayani.


Dengan sikap demikianlah gereja bertumbuh, hangat dalam persekutuan dan jauh dari ancaman perpecahan. Dengan pengertian rekan sekerja Allah, baik jemaat dan pelayan bukan asyik dengan mencari pujian diri tetapi pengabdian diri.



2. Jangan menyia-nyiakan waktu yang ada: hari inilah hari perkenalan Tuhan. 


Tugas gereja adalah mengingatkan jemaat akan tujuan orang percaya. Kita menerima kasih karunia di dalam Yesus Kristus, karena itu setiap orang harus menyambutnya. 

Keselamatan itu bukanlah esok atau lusa, atau selesai dulu kebutuhan dan kepentingan saya baru mengurusi hal-hal rohani atau iman. 


Sering sekali orang beranggapan demikian, saat diminta terlibat dalam pelayanan banyak yang berdalih: kesibukan, pekerjaan dan berbagai alasan lainnya. Dalam pelayanan Tuhan tidak ada kata besok, tapi kapan Tuhan memanggil pada saat itu harus sedia. Panggilan pelayanan itu ibarat call emergency, dipanggil harus direspon. Kalau nanti dulu sudah keburu lewat. Saat kita merespon mungkin banyak guna dan manfaat bagi orang lain. Namun saat kita berdalih dan menunda mungkin Tuhan telah memanggil orang lain yang bersedia.


Masih ingat Yesus berumpama tentang ornag kaya yang mengadakan jamuan? Seluruh orang yang diundang punya alasan masing-masing dan tak seorang pun yang menerima undangan itu menikmati pesta. Namun tuan itu menyuruh hambanya yang di jalan, lorong dan gang untuk ikut bersukacita dengan tuan yang empunya pesta. 


Demikianlah kita memahami hari pengasihan Tuhan. Jika saat ini kita merasakan ada panggilan, tergerak melakukan yang baik, bertobat dari kebiasaan buruk dan perubahan dalam hidup anda. Saat ini firman Tuhan menyampaikan respon dan lakukanlah. 


Saat disebut dalam Yunani "Kayros", menjelaskan waktu yang tidak dapat berulang. Kayros adalah kesempatan, saat dimana ada ruang dan peluang, kalau itu tidak digunakan maka Kayros itu tidak akan pernah terulang kembali. 


3. Kuat dan teguh dalam segala keadaan


Melayani harus memiliki sikap yang kuat, elastis dan tahan banting. Kuat karena tantangan dihadapi sangat banyak, bahkan dari orang-orang yang berkuasa dan pengaruh. Melayani harus elastis dan tahan banting bukan ditelan oleh keadaan namun harus dapat memiliki adaptasi yang tingggi dalam segala keadaan. 

2 Korintus 6:4-6 (TB)  Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,

dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;  

dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;


Dalam melakukan pelayanan seseorang harus tetap menguasai diri, jangan sampai puas diri apalagi lupa diri. Paulus telah memberikan contoh yang dialami sendiri. 2 Korintus 6:8-10 (TB)  ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,

sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;

sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.


Dalam segala keadaan seorang pelayan harus mengutamakan Tuhan. Melayani bukanlah untuk unjuk diri karena melayani bukan untuk pujian diri.


Sahabatku! Bukan hanya pelayanan dalam gereja seorang melayani dengan kasih, tatapi menjadi dasar eror kerja orang Kristen. Apapun pekerjaan, professi dan usaha serta aktifitas yang kita kerjakan hendaklah kita lakukan dengan penuh kasih. 

Dalam bekerja ada ungkapan "love" or "leave", suatu pilihan bagi setiap.orang yang bekerja. Jika ingin bertumbuh dan berkembang dalam pekerjaannya maka cintailah. 


Tuhan memberkati kita semua!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...