Selasa, 29 Juni 2021

JANGAN TAWAR HATI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5758817757523576/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 30 Juni 2021


*JANGAN TAWAR HATI*


Amsal 24:10 (TB)  Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu. 


Proverbs 24:10 (UKJV)  If you faint in the day of adversity, your strength is small.


Setiap orang tentunya pernah menghadapi berbagai pergumulan di dalam hidupnya. Baik pergumulan ekonomi, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, karier dan sebagainya. Semua itu adalah bagian dari hidup. Bagaimanakah kita menghadapi setiap pergumulan dalam hidup kita? Bagaimanakah seharusnya orang percaya menjalani kehidupannya ketika menghadapi berbagai tantangan? Apakah kita membiarkan diri kita kalah? Atau justru berjuang untuk menjadi pemenang atas pergumulan hidup di dunia ini? Saya pernah mendengar ungkapan bijak: “Jangan katakan bahwa masalah lebih besar dari Tuhanmu, katakanlah bahwa Tuhanmu lebih besar dari masalahmu”. Jadi, bersama dengan Tuhan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan hidup ini. 


Ketika Allah mengutus Yosua bin Nun untuk melanjutkan tugas Musa untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah kepada Israel, Allah berkata: Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu?Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi (Yosua 1:9). Janganlah takut dan janganlah tawar hati… (Yosua 8:1; Yosua 10:25).


Apakah yang dimaksud dengan tawar hati? Tawar hati, secara sederhana berarti suatu kondisi: takut, gentar, gemetar, cemas, khawatir, kecil hati, ragu, resah, bahkan putus asa. Allah menginginkan agar Yosua hambaNya tersebut, tidak kecut dan tawar hati. Apakah dasarnya bahwa hamba Tuhan dan orang-orang yang percaya tidak boleh kecut dan tawar hati? Tawar hati hanya membuat kekuatan kita semakin kecil (Amsal 24:10). Jadi, pada waktu kesesakan, kita tidak boleh tawar hati. Itulah sebabnya Allah berkata: Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku (Mazmur 50:15). Bersama Tuhan Allah, terutama ketika dalam kesesakan, kita akan memiliki kekuatan yang besar, karena Dialah sumber kekuatan kita, Tuhan adalah kekuatan kita. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku (Mazmur 18:1, 22:19, 28:7,118:14). 


Tawar hati hanya membuat kita menjadi lemah, takut, putus asa dan akhirnya kalah atas pergumulan hidup ini. Jadi, apakah yang harus dimiliki setiap orang agar ia tidak jatuh ke dalam sikap tawar hati? 


1. Beriman

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1). Iman meneguhkan kita, agar senantiasa atas pertolongan Tuhan. Pertolongan Tuhan selalu tetap waktu, Dia tidak pernah terlambat untuk menolong setiap orang yang membutuhkan pertolonganNya. Kita selalu membutuhkan pertolongan Allah, agar kita dapat memenangkan pergumulan hidup kita ini.


2. Berdoa

Doa adalah buah iman orang percaya. Doa adalah nafas kehidupan setiap orang percaya. Dengan berdoa kita mendapatkan kekuatan dari Sang Pencipta. Doa itulah yang mendekatkan kita kepadaNya. Ketika pergumulan hidup datang silih berganti, ingatlah untuk senantiasa berdoa. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b). Bunda Teresa seorang Biarawati Katolik Roma (1910-1997), berasal dari Kalkuta, India pernah berkata bahwa: Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai. Jadi, seorang yang beriman hendaknya senantiasa berdoa di dalam hidupnya, karena doa adalah sumber kekuatan setiap orang percaya. 


3. Berpengharapan

Ciri utama orang percaya adalah tidak pernah putus asa, ia selalu memiliki pengharapan yang lebih baik di hari yang akan datang. Baginya, hari kemarin adalah pengalaman, hari ini adalah kesempatan dan hari esok adalah harapan. Setiap orang tentunya mengharapkan sesuatu yang terbaik terjadi dalam kehidupannya dari hari ke hari. Dengan memiliki pengharapan dalam hidup, kita menjadi lebih kuat dan pantang menyerah. Orang yang memiliki pengharapan akan berprinsip: “Jika salah, perbaiki. Jika gagal, coba lagi. Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai.” Jadi, orang percaya tidak mengenal kata lelah, menyerah dan putus asa. Namun, ia akan senantiasa berjuang untuk menjalani kehidupannya bersama Tuhan, tentunya untuk menjadi pemenang iman. Amin.


Salam dari tim: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...