Rabu, 16 Juni 2021

KEBENARAN MENINGGIKAN DERAJAT BANGSA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 17 Juni 2021



*KEBENARAN MENINGGIKAN DERAJAT BANGSA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Amsal 14: 34 (TB) Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.


Proverbs  14: 34 (KJV)  Righteousness exalteth a nation: but sin is a reproach to any people. 


Sahabat yang baik hati.

Menurut Laporan Tahunan PBB mengenai World Happiness Report, yang dilansir pada 20 Maret 2021, Finlandia, Islandia, Denmark, Swiss dan Belanda merupakan 5 negara yang menduduki peringkat teratas sebagai negara paling bahagia di dunia. Penilaian merupakan hasil survei Sustainable Development Solutions Network pada tiga indikator utama, yaitu Life Evaluations, Positive Emotions, dan Negative Emotions. Finlandia selama 4 tahun terakhir menduduki peringkat sebagai negara paling bahagia. Indonesia menempati peringkat ke-82, naik 2 tingkat dari tahun 2019. Yang membuat Indonesia naik peringkat di tengah Pandemi ini adalah karena masyarakat Indonesia selalu diajak bersyukur di tengah pandemi ini.


Bagaimana hubungan kebahagiaan warga negara dengan kejahatan? 5 negara yang paling bahagia tersebut menduduki peringkat sebagai 10 negara yang sangat baik dalam Indeks Persepsi Korupsi. Kelima negara tersebut juga memiliki indeks Kriminalitas yang rendah. Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan warga suatu negara sangat berhubungan dengan kesadaran untuk tidak berperilaku jahat dan korup. Perilaku adil dan benar perlu menjadi “nilai hidup” (value) untuk meningkatkan kualitas kebahagiaan hidup. Sebaliknya dapat kita perhatikan, negara-negara dengan indeks Kriminalitas tinggi, adalah negara yang Indeks Persepsi Korupsi paling rendah sekaligus juga negara yang paling tidak bahagia di antara negara-negara di dunia.


Sahabat yang baik hati.

Indonesia dikenal sebagai negara yang religius, dengan mendaftarkan 6 agama (Islam, Katolik, Kristen Protestan,Hindu, Budha, Konghuchu) sebagai agama resmi yang boleh dianut oleh warganya. Tetapi mengapa bermacam kriminalitas dan korupsi tetap menjadi persoalan di negara kita? Apakah menganut suatu agama tidak berkaitan dengan nilai hidup yang dianut? Mengapa orang yang beragama, yang mengaku beriman, tetapi sekaligus orang yang sulit berperilaku adil dan baik?


Persoalannya pasti bukan terletak pada agama apa yang dianut, melainkan penghayatan pengajaran iman sebagai nilai hidup. Jika kehidupan beragama kita hanya sebatas melakukan ritual keagamaan semata, dan juga hanya sebatas mengejar keuntungan berupa berkat/pahala atau ganjaran keuntungan lainnya, maka kita masih jauh dari perilaku menjadikan iman atau ajaran agama sebagai nilai hidup. Semua agama mengajarkan tentang kebenaran, keadilan dan kasih. Dan inilah nilai hidup yang seharusnya dihidupi oleh seluruh umat beragama. 


Sahabat yang baik hati.

Bukankah Tuhan Yesus telah memberikan berkat yang terbaik bagi setiap orang percaya tanpa meminta atau mengejarnya? Tuhan Yesus memberikan kehidupan yang kekal, bahkan Roh-Nya dicurahkan agar setiap orang percaya menjalani kehidupan dengan lebih bernilai, yaitu hidup dalam kebenaran sebagai Anak-anak terang, dan berperilaku baik dalam kehidupannya. Marilah semakin giat melakukan kebaikan dan kebenaran. Dan dengan demikian bangsa dan negara kita pun akan terberkati dengan keberadaan kita di negeri ini. Sudah saatnya bagi kita memberi kontribusi yang baik bagi negeri ini dengan perilaku hidup yang baik dan benar, sebagai garam dan terang. 


Sahabatku, jika kita menginginkan agar hidup kita bahagia dan tenang maka hidupilah kebenaran yang telah diajarkan Tuhan Yesus. Setialah pada perbuatan–perbuatan kebenaran, dan hindarilah perbuatan-perbuatan dosa kejahatan. Sebagaimana renungan hari ini yang mengatakan: “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.” Hal ini mau mengatakan bahwa orang yang hidup dalam kebenaran adalah orang yang mampu membawa keharuman bagi suatu bangsa maupun membawa keharuman bagi nama keluarganya, tetapi jika seseorang lebih memilih hidup dalam dosa atau kejahatan maka hal itu akan menjadi noda bagi bangsa dan keluarganya. Oleh karena itu, hendaklah kita mau berusaha untuk hidup dalam kebenaran supaya dengan kehadiran kita, keluarga dan bangsa kita menjadi terberkati. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam : Tim Renungan (JZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...