Sabtu, 26 Juni 2021

PERSAUDARAAN DI DALAM KASIH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5744916162247069/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu IV Stlh Trinitatis, 27/06/2021

Nas: 2 Samuel 1:17-27


*PERSAUDARAAN DI DALAM KASIH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini merupakan ratapan Daud atas meninggalnya Saul dan Yonathan. Ratapan ini menunjukkan penghormatan Daud kepada Saul dan kasih persaudaraan yang sangat kental dengan Yonathan. Mungkin muncul pertanyaan di benak kita,  mengapa Daud meratapi kematian Saul? Bukankah Saul telah berulangkali mengejar dan menginginkan nyawa Daud? Itulah kelebihan sikap Daud yang luar biasa, dia tidak mengingat masa lalu yang pahit dengan Saul, dia berduka karena mengingat kasih kebaikan dan kebaikan. Daud meratapi kematian Saul sebagai seorang raja yang diurapi Tuhan mati mengenaskan di tangan orang Flistin. Daud meratapi kematian Saul bukan karena mengenang Yonathan saja, namun lebih dari itu Daud meratapi kematian kedua pahlawan Israel dan pasukannya yang gugur medan perang karena mempertahankan harkat dan martabat Israel sebagai umat pilihan Allah.  telah mendandani Israel dan menjunjung Bagi Daud kematian Saul dan Yonathan adalah kekalahan Israel atas bangsa asing. Ini adalah duka bangsa bukan masalah pribadi Daud. 


Jika kita baca keseluruhan nas ini, Banyak pelajaran yang perlu kita terapkan dalam kehidupan kita.


*Pertama, Daud dengan tegas menghukum orang Amalek yang mengaku telah membunuh Saul.* 

Ini adalah tindakan hukum yang ditegakkan oleh Daud. Tindakan menjadi pelajaran penting agar setiap pelaku yang melanggar hukum mendapat sanksi yang tegas. Pelajaran seperti ini menjadi penting, jika.pelanggaran dibiarkan biasa akan bertumbuh menjadi pelanggaran yang lebih besar bahkan membenarkan pelanggaran itu sendiri. Betul jugalah apa yang sering diingatkan oleh para Pengkotbah, jangan membenarkan yang biasa namun membiasakan yang benar. 


Sikap Daud menghukum orang Amalek yang mengaku telah membunuh Saul merupakan amarah, apalagi dengan penjelasan ayat 2 Sam 1:5-7 Saul sudah luka parah. Memang hukum perang berat menghabisi semua musuh, namun jika musuh sudah tidak berdaya tidak boleh membunuhnya. Dalam ayat 6; Saul telah meminta agar dia dibunuh, menjukkan pernyataan kalah. Tapi orang Amalek ini tetap mebunuhnya. 

Bisa saya ini menjadi perdebatan, namun tidak manusiawi musuh yang sudah kalah dan menyerah pasrah untuk dibuh tetap dibuh juga. 


Selain hukum perang, pertimbangan mengapa mengapa Daud membunuh orang Amalek adalah dasar teologis. 2 Samuel 1:14 (TB)  Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Bagaimana? Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN?" Sebagaimana kita ketahui bagi kaum Yahudi tidak boleh ada orang yang menjamah orang yang diurapi Tuhan (Band 1 Sam 24:6,10). Daud sendiri ada beberapa kali kesempatan untuk membunuh Daud, nanunhal itu tidak dilakukannya karena Saul orang yang diurapi. 


*Kedua, Berkaitan dengan kematian Saul sebagai orang yang diurapi ini merupakan duka bagi seluruh bangsa Israel. Itu suatu pengakuan akan status Saul menjadi raja. Daud menjadikan Saul dan Yonatahan sebagai Pahlawan Nasional. Daud bukan hanya mengajak orang Israel berduka, namun Yehuda yang mendukungnya menjadi raja. Benar pengikut-pengikut setia Saul pasti berduka, namun bukan hanya mereka yang berdua. Daud mengatakan jasa-jasa Saul terhadap Israel. 


Sebagaimana kita ketahui setelah Roh Tuhan undur dari Saul, Samuel telah melantik Daud menjadi raja. Saat itu Daud masih memimpin wilayah Yehuda, sementara Saul memimpin suku-suku Israel.  Daud tidak membedakan yang mengakui dia dan yang mengakui Saul, tetapi sebagai pemimpin Daud menyatakan ini duka seluruh bangsa Israel. 


Daud tidak mengutamakan apa yang dialami oleh bangsa Israel daripada perseteruannya dengan Saul. Daud mengatakan: 2 Samuel 1:19, 24 (TB)  Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! 

Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. 


Bagi Daud sendiri Saul telah berbuat bagi bang Israel, dia raja dan telah mendandani Israel dengan pakaian mewah. Suatu pengakuan dari Daud bahwa dibalik segala pengalaman yang dialami oleh Daud, Daud melihat sisi baik dari Saul sendiri.


Ini adalah sikap baik dan bijak sana, alangkah indahnya mengungkapkan kebaikan orang lain saat dia telah tiada. 


*Ketiga, kematian Saul dan Yonathan menjadi peristiwa penting untuk menyatukan Israel.*


Dalam 2 Samuel 1:20-21 (TB)  Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di lorong-lorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin, supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat! 

Hai gunung-gunung di Gilboa! jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak. 


Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kematian Saul dan Yonathan adalah duka yang seharusnya tidak diketahui oleh Bangsa asing. Apa jadinya penilai orang Folistik, Amalek dan bangsa sekitar bahwa raja Orang Israel mati mengenaskan? Ini berita duka yang membangkitkan naaionalisme bangsa Israel. Mereka harus menjaga martabatnya diantara bangsa-bangsa asing. 


Ajakan Daud ini sangat memotivasi agar setiap orang Israel menjaga Marwah dan martabat mereka sebagai umat pilihan Allah. Duka ini adalah duka bersama dan hal yang sama tidak akan terulang kembali dalam sejarah bangsa Israel. 


*Keempat, kesedihan kehilangan seorang sahabat.*

Daud sangat dekat dengan Yonathan, sekalipun dia anak Saul namun kebaikan hatinya melebihi dari ikatan darah. Yonathan pernah meluputkan Daud dari upaya pembunuhan Saul. Kenangan itu membuat Daud tidak melupakan Yonathan.

 

Persaudaraan Daud dan Saul disebutkan dalam 1 Samuel 18:3 (TB)  Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. 

Mereka bukan hanya sebagai saudara tetapi menganggap diri sendiri.


Ratapan Daud ini sangat mendalam sampai disebut kasihnya terhadap Yonatahan melebihi seorang perempuan. 2 Samuel 1:26 (TB)  Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. 


Ratapan Daud ini dapat kita bandingkan dengan ungkapan orang Batak: 'sirang maraleale na lobian matean ina.' Duka kehilangan sahabat yang tidak terlupakan merupakan duka yang sangat mendalam. 


Apa yang dilakukan oleh Yonathan terhadap Daud dan sebaliknya duka Daud terhadap Yonathan merupakan contoh nyata yang perlu diteladani dalam persaudaraan kita di jaman ini. Persahabatan melebihi kepentingan. Benar apa yang disampaikan oleh Amsal 17:17 (TB)  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. 


Kiranya kita semua diberi kekuatan untuk menjadikan setiap orang sebagai saudara di dalam kasih Kristus. Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...