Rabu, 30 Juni 2021

BENIH DI SEMAK DURI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5763925227012829/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 01 Juli  2021


*BENIH DI TENGAH SEMAK DURI!*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 13:22 (TB) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar Firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.  


Matthew 13: 22 (NKJV) Now he who received seed among the thorns is he who hears the word, and the cares of this world and the deceitfulness of riches choke the word, and he becomes unfruitful.


Yesus berbicara dengan perumpamaan yang sangat dekat dengan kehidupan orang yang mendengarkannya. Untuk memudahkan mereka dalam memahami pesan dari pengajaran yang disampaikan oleh Yesus. dalam hal ini Yesus menggunakan perumpamaan tentang seorang penabur. Penabur yang selalu menaburkan benih dengan harapan benih tersebut dapat berakar, bertumbuh dan menghasilkan buah. Seperti seorang petani yang ketika menanam benih tanamannya dibarengi dengan harapan akan menghasilkan buah yang melimpah. Ketika hasilnya baik atau tidak baik, petani akan tetap menanam benih dengan harapan tanamannya dapat menghasilkan buah. 


Pertumbuhan benih yang ditanam juga tergantung kepada jenis tanah, temapt benih tersebut ditanam. Dalam perumpamaan ini Yesus menggunakan empat jenis tanah tempat benih tersebut jatuh. Empat jenis tanah ini menggambarkan tanggapan-tanggapan yang berbeda terhadap pesan Allah. Orang memberi tanggapan secara berbeda sebab situasi kesiapan merreka berbeda-beda. Sebagian orang keras hatinya sehingga tidak berespon sedikitpun terhadap pesan Allah melalui Firman Tuhan sebagai benih yang akhirnya hilang yang digambarkan dimakan burung. Sebagian dangkal pikirannya, merespon diawalnya dengan semangat penuh namun sedikit saja tantangannya langsung layu, langsung kecewa dan akhirnya mati. Sebagian lain tercemar oleh kekhawatiran yang mengganggu, benihnya jatuh di semakduri, yang dihimpit semakduri sehingga tidak menghasilkan buah. Dan Sebagian lain lagi mau menerima, itulah benih yang jatuh di tanah yang subur dan menghasilkan buah. 


Benih yang jatuh di semak duri, memiliki akar dan mengalami pertumbuhan, tetapi pertumbuhannya tidak baik sebab dihimpit oleh semakduri tersebut. benih adalah Firman Tuhan yang ditaburkan, yang disampaikan oleh Allah kepada kita baik melalui para pengkhotbah atau banyak cara Tuhan untuk menyampaikan FirmanNya kepada kita. kita menerimanya dengan baik, namun perlu kita persiapkan hati kita sebagai tempat Firman Tuhan tersebut. Tanpa persiapan yang baik, hati kita tidak akan menjadi tempat yang baik bertumbuhnya Firman Tuhan. 


Jika ingin Firman Tuhan berbuah melalui kehidupan kita, tanah itu yaitu hati kita terlebih dahulu kita bersihkan. Jika seorang petani sebelum menanam benih di ladangnya tentu pertama sekali petani harus membersihkan dari tumbuhan-tumbuhan yang merugikan, mencangkul kemudian dia menanamnya dengan harapan tanamannya akan menghasilkan buah. Dalam prosesnya juga dia harus mencabuti rumput dan merawat sedemikian untuk mendapatkan hasil yang terbaik. 


Demikianlah kita dalam menerima Firman Tuhan setiap hari kita menyingkirkan semakduri dari dalam hati kita berupa kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan yang menghimpit, yang selalu menyesakkan hati kita. sebab jika kedua hal ini selalu berkuasa memenuhi hati dan pikiran kita, mungkin saja kita selalu menerima Firman Tuhan namun pertumbuhannya tidak akan pernah menghasilkan buah. 

Hati dan pikiran kita hanya dipenuhi oleh kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan sehingga peran Firman Tuhan menjadi dikesampingkan. Seharusnya adalah Firman Tuhan yang telah ditaburkan dalam hati dan pikiran kita izinkan leluasa bekerja untuk menuntun dan membimbing kita menjauhkan segala kekuatiran dan tipu daya kekayaan duniawi ini. 


Apakah yang kita kuatirkan saat ini? Keadaan sekarang tentu banyak menyita pikiran kita semua, meningkatnya penyebaran virus covid 19 yang berpengaruh kepada semua aspek kehidupan dapat memengaruhi dalam kerohanian kita juga. Apakah dengan mengijinkan kekuatiran akan keadaan ini merajai hati dan pikiran kita membuat kita menjadi tenang dan membuat kita mengalami pertumbuhan kerohanian dengan baik? saya pikir justru dapat membuat kita dihimpit oleh kekuatiran dan kecemasan, yang menguras energi kita dengan baik. Jika ada kekuatiran dalam porsi yang baik justru akan dapat kita pergunakan untuk menentukan tindakan, dan mengatur hal yang harus kita kerjakan tetap dalam kebenaran Firman Tuhan.  

Firman Tuhan yang telah sampai kepada kita mari kita respon dengan baik, dan kita gunakan dalam menghadapi keadaan sulit sekarang ini. Firman Tuhan menjadi kekuatan kita di tengah keadaan yang sulit ini, Firman Tuhan kita pergunakan sebagai penenang hati dalam menghadapi pergumulan, sakit penyakit dan keadaan ekonomi atau pergumulan di tengah rumah tangga. Dengan demikian, Firman Tuhan akan bekerja dan berkuasa dalam hidup kita dan akan menghasilkan buah yang baik. Yesus menginginkan hati kita tempat benih itu bertumbuh bagaikan tanah yang subur, walau harus mengalami pembentukan dengan mencabut semakduri kekuatiran dan tipudaya kekayaan mari siap dibentuk oleh Firman Tuhan supaya kita dapat menghasilkan buah yang berguna bagi diri kita sendiri maupun sesama kita. Pujilah Tuhan yang menganugrahkan FirmanNya bagi kita umat yang dikasihiNya. 

Amin


Salam dari Tim: MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...