Jumat, 11 Juni 2021

PERSEMBAHAN SUKARELA KEPADA TUHAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=5675455085859844&id=216559085082832&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 12 Juni 2021


*PERSEMBAHAN SUKARELA KEPADA TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1Tawarikh 29:9a (TB) : "Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan."


1Chronicles 29:9a (KJV) : "Then the people rejoiced, for that they offered willingly, because with perfect heart they offered willingly to the LORD."


Sahabat yang baik! Sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, Alkitab mengajarkan umat Tuhan untuk memberikan persembahan sebagai wujud rasa syukur, rasa hormat serta cinta kasih atas kebaikan Tuhan sekaligus pengakuan bahwa Dia lah Allah yang kita sembah dan kita puji serta muliakan. Dia yang menciptakan kita, memelihara, menyertai serta melindungi dengan kasih anugerah dan berkat-berkat-Nya yang kita terima di sepanjang hidup kita. Persembahan yang kita berikan bukan hanya berupa uang atau materi lainnya saja, melainkan juga pelayanan dan hidup kita sebagai ibadah yang sejati. Perlu pula kita pahami bahwa ada persembahan yang berkenan bagi Tuhan Allah dan menyenangkan hati-Nya, namun ada juga persembahan yang mendukakan bahkan menjijikkan bagi-Nya.


Pertanyaannya adalah, sejauh mana persembahan yang telah kita berikan menyenangkan hati Tuhan? Apakah kita memberikan persembahan dilandasi kecintaan untuk memuliakan-Nya? Ataukah ada motivasi terselubung atau tujuan lain agar menerima imbalan yang lebih besar alias  memiutangi Tuhan? Sang Pemazmur melalui Nas hari ini mengingatkan kita bahwa persembahan yang dikehendaki Tuhan adalah persembahan yang didasari serta dimotivasi hati memberi yang rela dan tulus sebagai penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Baik. Itu merupakan refleksi kebersyukuran dan terima kasih kepada Tuhan yang telah lebih dulu berbuat amat baik kepada kita. Yaitu memelihara, melindungi, memberkati bahkan menebus kita dari kematian kekal. Apapun yang kita miliki dalam hidup ini semuanya bersumber dari pemberian Tuhan, semua adalah milik-Nya yang dititipkan kepada kita untuk memuliakan-Nya.  Kita bisa seperti sekarang ini bagaimana pun keadaan kita, termasuk setiap tarikan nafas dan denyutan jantung kita adalah karena karya dan campur tangan Tuhan. 


Daud adalah salah satu sosok di dalam Alkitab yang begitu mengasihi Tuhan yang mempersembahan sedemikian besar jumlah emas, perak dan lainnya untuk pembangunan Bait Suci-Nya. Ia memberi dengan sukarela, tulus ikhlas, bahkan dengan sukacita. Ia sadar betapa Allah sangat mengasihi umat Israel dengan menuntun nenek moyang mereka keluar dari perbudakan Mesir, berjalan di padang gurun dengan mujizat-mujizat-Nya yang ajaib hingga sampai ke Tanah Perjanjian Kanaan. Persembahan seperti inilah yang berkenan kepada Tuhan seperti dikatakan dalam 2 Kor.9:7b: "...sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."  Ketulusan hati merupakan sikap yang diperkenan Allah dan seharusnya merupakan ciri semua pemberian kita umat-Nya. 


Mari kita mengintrospeksi diri mencek motivasi dan sikap hati kita, cara kita mempersiapkan dan memberikan persembahan dalam bentuk apapun selama ini! Apakan semata-mata cerminan ucapan syukur dan terima kasih serta pujian kita yang tulus bagi kemuliaan nama Tuhan? Dan bukan untuk imbalan atau agar dipuja dan dipuji orang lain demi kepuasan diri. Jika demikian maka semua persembahan itu pasti sia-sia karena tidak berkenan di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya Alkitab dalam Matius 6:2-3 mengatakan: "Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah …..supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. ….., janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu."  Artinya, supaya nama Tuhan lah yang dipuji dan dipermuliakan melalui persembahan kita. Kita hanya menjadi alat saluran berkat-Nya. Bagi Tuhan Allah bukan soal jumlah besar kecilnya persembahan seseorang karena Tuhan kita maha kaya. Namun Allah hanya menilik kedalaman isi hati dan motivasi kita dalam memberi persembahan. Oleh karenanya kita harus memiliki hati yang memberi dengan sukarela dan tulus yang berkenan di hati Tuhan. Janganlah kita pernah hitung-hitungan dengan Tuhan, apalagi menahan berkat yang seharusnya kita berikan.


Sahabat yang baik! Mari kita memberikan persembahan terbaik kita dengan tulus segenap hati dan sukarela penuh sukacita sebagai bukti  rasa cita kasih kita kepada Tuhan yang sudah begitu baik dan bermurah hati. Percayalah, kita akan menikmati berkat-berkat Allah yang sebenarnya. Kita mohonkan Roh Kudus untuk selalu menolong kita memberikan persembahan yang terbaik bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

 

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.  


Salam dari tim penulis TEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...