Kamis, 17 Juni 2021

CELAKALAH ORANG YANG MEMUTARBALIKKAN KEBENARAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5702522316486454/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 18 Juni 2021


*CELAKALAH ORANG YANG MEMUTARBALIKKAN KEBENARAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 5:20 (TB)  Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit. 


Isaiah 5:20 (RWV)  Woe to them that call evil good, and good evil; that put darkness for light, and light for darkness; that put bitter for sweet, and sweet for bitter! 


Nabi adalah hamba Allah yang dipakai Tuhan untuk menyatakan Firman Allah kepada umatNya. Firman yang disampaikan itu bisa berupa nubuatan (hal yang akan terjadi esok), bisa berkat dan nasihat dan bisa juga berisi kecaman dan kutukan. 


Dalam pasal 5 ini ada lima perbuatan yang sangat dikecam dan dikutuki oleh nabi Yesaya khususnya pada ayat 15-24. Lima kebiasaan buruk itu sangat dikecam sampai disebut dengan kata: celakalah! Lima kebiasaan buruk itu yakni:  Sombong dan tinggi hati, dusta, membenarkan kejahatan, menganggap diri bijak dan jago minum.


Ala bisa karena biasa ungkapan ini merupakan suatu fakta bahwa kebiasaan membentuk karakter seseorang. Kebiasaan tidak datang dengan sendirinya atau bakat bawaan, tetapi karena kebiasaan dan dibiasakan.  Kebiasaan itu bisa bersifat baik dan bisa juga bersifat buruk. Kebiasaan baik biasanya menjadi nilai dan karakter positip di dalam diri seseorang yang membangun kehidupannya, namun kebiasaan buruk akan merusak diri sendiri dan menjadikan citra diri yang buruk. Kebiasaan buruk tentu tidak kita inginkan bahkan tidak sedikit orang yang mengecamnya seperti kritik para nabi. 


Dalam renungan pagi ini, Yesaya mengecam keras orang yang memutarbalikkan kebenaran. Selengkapnya,Yesaya 5:20 (TB)  Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit. 

Bagaimana bisa orang mengganggap baik padahal merupakan kejahatan? Berarti nuraninya sudah mati, dan mata mereka sudah buta karena tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk mana yang baik dan mana yang jahat. 


Membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar adalah kejahatan dan celakalah orang yang menyebutkan kejahatan itu baik. Hal ini sangat berbahaya, dan sungguh merusak tatanan  nilai-nilai. Jika ada orang yang sudah sampai membenarkan kejahatan dan menjahatkan yang baik, ini suatu sifat yang sangat buruk dan telah meniadakan nurani dengan menyangkal kebenaran. 


Bagaimana pun manusia mengetahui apa yang baik dan jahat. Sejak manusia diciptakan TUHAN jauh sebelum Hukum Taurat datang, Allah telah menciptakan hati  nurani di dalam diri manusia sebagai hukum moral yang mengetahui apa yang baik dan apa hang jahat. Sebagaimana dijelaskan dalam Roma 2:14-15 (TB)  Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. 

Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

 

Maka jika ada orang yang sudah sampai menjahatkan kebaikan dan membaikkan kejahatan telah mematikan hati nuraninya sendiri. Allah itu adalah Roh, Toh yang berdiam di dalam hati manusia. Jika manusia bisa membohong orang namun Allah tidak bisa dibohongi karena Allah mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati seseorang. Nas renungan ini mendorong kita hidup jujur, berkata benar jika benar dan salah jika salah. Sebagaimana dikatakan oleh Yesus dalam Matius 5:37 (TB)  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.


Sahabat yang baik hati! Kebiasaan buruk akan merusak diri sendiri dan mencelakai kehidupan orang lain. Apa yang diserukan oleh nabi Yesusya ini sangat penting untuk diperhatikan.  Mari mengelola hidup kita masing-masing dengan jujur dan membiasakan yang baik. Ada ungkapan, jangan membenarkan yang biasa, tetapi membiasakan yang benar. Itulah tugas dan tanggungjawab bersama orang percaya Tuhan menguatkan kita melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan menolong  kita menempa diri melakukan kebiasan-kebiasaan baik.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...