Selasa, 08 Juni 2021

JANGAN MENGHAKIMI

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Rabu, 09 Juni 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan. 


JANGAN MENGHAKIMI!


Roma 2:1 (TB)  Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.


Romans 2:1 (KJV) Therefore thou art inexcusable, O man, whosoever thou art that judgest: for wherein thou judgest another, thou condemmest thyself; for thou that judgest doest the same things. 


Sahabat yang baik hati. Setiap orang bisa dengan sangat mudah menuduh orang lain bersalah tanpa melihat dirinya sendiri. Dan akan dengan sangat lantang menyatakan kesalahan temannya tersebut. Dan tanpa dipungkiri mungkin dirinya sendiri pernah melakukan kesalahan yang sama. Berpura-pura atau tidak ingat, dia akan menghiraukan kesalahannya tersebut dan melihat dengan jelas kesalahan orang lain. 


Sahabat yang baik hati, mari sejenak mengingat apa yang terjadi pada seorang perempuan yang telah melakukan zinah (Yoh 8:1-11). Ketika ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka mengatakan bahwa menurut hukum Musa dan hukum Taurat, dia harus dilempari batu. Walaupun sebenarnya mereka melakukan hal tersebut adalah untuk mencobai Yesus, supaya mereka mendapatkan sesuatu yang boleh menyalahkan Yesus. Tetapi Yesus berkata kepada mereka “Barang siapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Dan tidak ada seorangpun yang berani melempar terlebih dahulu”, yang artinya mereka adalah sama-sama orang yang berdosa. Dan Tuhan tidak ingin satupun dari mereka yang menghakimi sesamanya sendiri. 


Dalam nas ini Rasul Paulus mengingatkan Jemaat yang ada di Roma, supaya tidak menghakimi satu dengan yang lain, karena kesalahan yang telah dilakukan orang lain kitapun juga pernah melakukannya. Bukan berarti mereka menutup mata dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi, tetapi supaya mereka melakukannya dengan benar. Ukuran yang telah diberlakukan kepada orang lain harus diberlakukan pada diri sendiri. Ketika mengetahui kesalahan orang lain yang harus dilakukan adalah mengingatkan, dan menegurnya secara empat mata.


Pengajaran tentang menghakimi. Ada orang-orang yang bertugas untuk menghakimi, misalnya para hakim yang telah dipilih untuk menyatakan kesalahan. Itupun harus dilaksanakan dengan baik dan sangat hati-hati supaya tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan keributan/ketidak adilan. *Kristus pun tidak memperlakukan dirinya sebagai hakim, datang kedunia bukan untuk menghapus tugas para hakim untuk menghakimi, sebab.* Tetapi larangan untuk menghakimi ini ditujukan kepada perorangan secara pribadi. Kita tidak bisa dengan gampangnya menghakimi orang lain. Tetapi kita harus terlebih dahulu menjadi hakim atas diri sendiri, atas kesalahan yang kita perbuat karena kita mengetahui kita telah bersalah lebih banyak kemungkinan untuk memperbaikinya, daripada kita melakukan kesalahan tetapi pura-pura tidak melakukannya. 


Sahabat yang baik hati marilah kita hidup saling mengingatkan satu dengan yang lain ketika terjadi kesalahan, kita tidak dapat menutup mata terhadap kesalahan yang dilakukan oleh sesama kita. Tetapi bukan juga untuk menjatuhkan atau kesempatan bagi kita menjatuhkan hukuman atau penghakiman. Tetapi untuk saling mengingatkan dan memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. Karena ketika kita menghakimi orang lain kita menghakimi diri sendiri karena kita sendiri pun telah melakukan kesalahan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 



Salam dari Tim Renungan: BP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...