Sabtu, 25 Januari 2020
TUHAN PERLINDUNGAN DAN BENTENG PERTAHANAN
Kotbah Minggu III Stlh Epiphanias
Minggu, 26 Januari 2020
Nas: Mazmur 27:1-6
*TUHAN PERLINDUNGAN DAN BENTENG KESELAMATAN*
Selamat hari Minggu, sahabat yang baik hati ancaman dan tantangan dalam hidup ini akan selalu ada. Orang berbuat baik saja pun bisa dibenci dan dimusuhi orang lain. Apalagi masyarakat di Indonesia sangat rentan pada ujaran kebencian. Mudah terbakar issu dan rentan fitnah dan hasutan. Ujaran kebencian dan sikap bermusuhan merupakan ancaman yang mengkuatirkan masyarakat Indonesia menyongsong Pilkada serentak tahun depan. Para analisis sosial berkata: jika hater berhasil maka hancurlah kebaikan. Jika hoax merajalela maka kebenaran pun bisa terkubur. Benar ungkapan yang mengatakan: kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah terhadap kejahatan yang terstruktur. Kebaikan adalah musuh bagi orang fasik.
Bagaimanakah orang percaya menghadapi musuh-musuhnya? Akankah kebaikan akan terkubur oleh kejahatan terstruktur? Kekuatiran seperti itu bisa saja muncul dalam benak kita, namun Kotbah Minggu ini membuktikan tidaklah demikian. Pengalaman Daud dalam Mazmur ini membuktikan kebenaran akan tetap menang atas kejahatan. Sekalipun musuh-musuhnya berlapis-lapis, tentara berkemah mengepungnya, dan berbagai strategy dilakukan untuk menjatuhkan dia namun Daud tetap terlindung dan selamat. Atas segala tekanan yang dialami Daud sesungguhnya sudah tak sanggup lagi menegakkan kepala (Mzm 27:6). Tetapi Tuhan membuat musuh-musuhnya jatuh tergenlincir. Daud percaya sehebat apapun siasat jahat, ada banyak cara Tuhan untuk menyelamatkan orang yang dikasihiNya. Itulah sebabnya orang Daud tidak takut (Mzm 27:3) tetapi percaya Tuhan sendiri membuat musuh-musuhnya tergelincir jatuh (Mzm 27:2) serta menghalau musuh-musuhnya.
Baiklah kita mengambil pelajaran yang berharga Mazmur 27:1-6 yang menyaksikan orang benar aman dalam perlindungan Tuhan dengan alasan yang kuat:
*1 Tuhan terangku*
Dengan terang orang bisa melihat sekelilingnya. Terang ibarat obor penuntun. Dengan terang orang bisa beraktifitas sekalipun sudah larut malam. Demikianlah Daud menjadikan Tuhan sebagai terang dalam hidupnya, terang Tuhan bersinar menjauhkannya dari kegelapan. Tuhan membuat segala sesuatu jelas dan menuntun hidupnya dalam setiap langkah yang dijalani. Yesus berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12)
Tuhan tak akan membiarkan yang dikasihinya tinggal dalam kegelapan. Tuhan akan meneranginya dan menjadikannya menjadi terang bagi orang lain.
Tuhanlah terangku, menegaskan Tuhan menuntun hidup Daud. Dalam tekanan hidup yang sangat berat sekalipun, Tuhan tak membiarkan dia gelap mata. Namun dengan pikiran yang terang dan jernih dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan baik.
*2 Tuhan Keselamatanku*
Bagi seorang prajurit jaman PL sebelum berperang akan selalu dibekali dengan perisai. Perisai terbuat dari baja yang dapat melindungi diri dari serangan pedang, tombak dan panah. maka sering perisai dianggap sebagai lambang keselamatan. Bagi Daud, Tuhan itu lebih dari perisai, Tuhan adalah penyelamat bagi Daud, yang melindungi dan menyelamatkan dia dari berbagai usaha musuh.
Dalam Mazmur ungkapan Tuhan adalah perisai keselamatan sangat banyak kita temukan. Misalnya: "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; (Mzm 7:10, 18:2+35 dll). Apa yang terkandung dibalik dari ungkapan ini? Yaitu kesaksian dan pengakuan Daud bahwa Tuhanlah keselamatannya. Dalam berbagain pengalaman yang terjadi Daud selamat. Daud selamat dari Goliat, manusia raksasa yang membuat seluruh orang Israel ketakutan. Daud juga selamat dari pengejaran dan usaha raja Saul menangkap Daud. Saul seharusnya raja yang melindungi Daud, apalagi Daud telah berjasa bagi Saul karena setiap roh jahat datang, Daud menenangkan Saul dengan kecapi dan nyanuiannya. Daud juga pernah di dikudeta anaknya sendiri bernama Absalom, yang haus akan kuasa dan ingin menggantikan kursi kerajaan. Dari seluruh pengalaman Daud berhadapan dengan musuh-musuh yang dihadapi dia menyaksikan: Tuhanlah keselamatan bagi Daud.
Tuhan adalah keselamatanku merupakan ungkapan hati bahwa Daud kmpasrah dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Pasrah di dalam Tuhan dan percaya kepada kuasa Tuhan yang mematahkan segala siasat musuh-musuhnya.
*3 Tuhan benteng pertahananku:*
Dalam konteks perang benteng pertahanan merupakan hal terpenting dalam suatu kota. Kota yang kuat diukur dari kekuatan benteng pertahanan. Setiap kota kuno dalam PL akan selalu dibuat benteng pertahanan kuat. Semua itu dibangun agar penduduk kota aman dari serangan musuh. (Lih Maz 18:2; 144:2)
TUHAN adalah benteng pertahanan bagi ornag percaya. Jika penduduk kota merasa aman karena ada tembok luar sebagai benteng pertahanan mereka dan tak mungkin musuh akan menyerang. Daud lebih percaya kepada Tuhan sebagai benteng pertahanan. Jika Tuhan dipihak kita tidak ada musuhku kita. Karena kuasanya yang besar dan perlindungan Tuhan lebih dari benteng pertahanan.
*4. Aman dalam perlindungan Tuhan.*
Menurut Perjanjian Lama ada beberapa Kota Perlindungan, yang ditetapkan Lewi ditengah-tengah Israel. Kota Perlindungan sebagai tempat berlindung orang yang melakukan kesalahan secara tidak sengaja. Lewi menetapkan ada enam kota yang dipilih sebagai tempat perlindungan bagi orang yang membunuh tanpa sengaja, sampai pada kematian imam besar. Bil 35:6-15. Adapun kota-kota perlindungan yang dimaksud ialah: Kedesy (1Taw 6:67), Sikhem. (Yos 21:21). Hebron (Yos 21:13) Bezer (Ula 4:34), Ramot-Gilead (Ula 4:43), dan Golan (Ula 4:43).
Kota Perlindungan ini adalah suatu zona dimana jika ada seseorang bersalah dan dinyatakan berhutang nyawa, maka jika dia dapat menghindar dari pengejaran dan dapat masuk ke kota perlindungan dia selamat. Tak seorang pun yang dapat membunuh dia, sekalipun bersalah karena berada dalam kita perlindungan.
Bagi Daud, Bait Allahlah yang menjadi rumah perlindungan paling aman. Di Bait Allah Daud merasa aman, tenang dan terlindungi dari musuh. Ini penting mengajak kita merenungkan makna gereja bagi kita.. apakah kita merasa aman, teduh dan terlindungi saat hadir di gereja dan beribadah? Atau kuatir karena banyak pertimbangan?
Mari contoh Daud, dia merasakan Bait Allah adalah rumah perlindungan yang Laing aman. Atas keselamatan dan perlindungan yang dialaminya sendiri, Daud datang ke rumah Tuhan untuk bersyukur dan mempersembahkan korban yang harum bagi Tuhan. Daud tak lupa kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dia rindu bait Allah dan merasa aman dan teduh ketika berada di baitNya.
Sahabat yang baik hati! Pengakuan Daud, menjadikan Tuhan terang, keselamatan dan benteng pertahanan meneguhkan kita semua. Maka sehebat apapun tantangan yang menimpa hidup kita baik yang datang dari luar, dari orang terdekat bahkan dari keluarga kita sendiri. Mari jadikan Tuhan sebagai terang, perisai dan benteng pertahanan kita.
Tuhan memberkati!
Salm: Pdt Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar