Jumat, 31 Januari 2020

TUHAN, JAGALAH AKU

TUHAN, JAGALAH AKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 01/02/2020 Mazmur 16:1 (TB) Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Psalms 16:1 (RWV) Michtam of David. Preserve me, O God: for in thee do I put my trust. Anda masih ingat musibah yang menimpa Bpk Jenderal Wiranto selaku Menkopolhukam, saat berkunjung ke daerah Pandegelang Banten. Dia di ditusuk oleh pelaku yang diduga teroris pada tanggal 10 Okt 2019 hingga menyebabkan luka dan harus dirawat intensif. Satu hal yang diperbincangkan adalah prosedur tetap penjagaan seorang pejabat yang lengah dan tidak antisipatif. Dipihak lain mau menyatakan, sehebatbapapun penjagaan yang dilakukannoleh manusia akan selalu ada ruang-ruang yang membuat manusia terkena musibah. Kejadian seperti menjadi alarm bagi semua agar berjaga-jaga, dan penjagaan yang sempurna itu hanya ada pada Tuhan. Jika pejabat publik mengandalkan prosedur tetap penjagaan, namun pemazmur dalam renungan hari ini meminta dan menyerahkan perlindungan hidupnya hanya dari Tuhan. Dalam perjalanan hidupNya yang penuh resiko, tantangan Dan hambatan hanya menyerahkan penjagaan pada Tuhan. Tuhanlah satu-satunya penjaga dan pelindung bagi Pemazmur. Penjaga yang bertugas bisa saja lengah namun Penjaga Israel tak pernah tidur. Mazmur 121:4 (TB) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Itulah sebabnya Pemazmur meminta dalam semua perjalanan kehidupannya memohon Tuhan yang menjaga. Tidak ada penjaga yang laian atau kekuatan lagi yangbteepikirkan bagi Pemazmur dalam hiduonya. Satu-satunya penjaga, sumber keselamatan dan perlindungan baginya hanya pada Tuhan. Mazmur 16:2 (TB) Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!" Hal ini sangat beralasan, nampaknya Pemazmur telah belajar dari pengalaman perjalanan sejarah bangsa Israel. Dimana orang yang meninggalkan Tuhan dalam mengahadapi kesusahan justru semakin terbebani dengan kesusahan. Sebaliknya bagi orang-orang Kudus, sekalipun hidupnya menghadapi beban dan pergumulan, beban menghimpit dan diterpa oleh masalah demi masalah namun dalam menghadapi semua itu dengan mengandalkan Tuhan pada akhirnya akan memperoleh keselamatan dan mendapatkan kebahagiaan. Tuhan adalah penjaga, tidak ada penjaga yang lebih terjaga dari penjaga Israel. Sebagai penjaga Tuhan berjalan di depan dan di sebelah kanan kita. Di depan berarti Tuhan merintis dan penyedia masa depan indah dan cerah. Menempatkan Tuhan disebelah Kanan berarti Tuhan penjaga dan pelindung dalam hidup. Dia selalu beserta kita kemanapun kita berada dia disebelah kanan kita yang selalu berkenan melindungi dan menjaga. Sahabat yang baik hati! Tuhan adalah satu-satunya penjaga yang memberikan jaminan pasti atas keselamatan dan perlindungan 100 persen. Karena penjaga Israel tak penah tidur, namun segera menolong dan pertolongannya tidak pernah terlambat. Kita sadar dalam setiap perjalanan hidup tentu tidak semuanya mulus, ada saja duka dan air mata bahkan berhadapan dengan orang-orang yang tidak menghendaki kita bahagia..renungan hari ini mengajak, mari jadikan Tuhan sebagai satu-satunya penjaga dan pemelihara hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 30 Januari 2020

MEMBERITAKAN KRISTUS DENGAN TULUS

MEMBERITAKAN KRISTUS DENGAN TULUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 31/01/2020 2 Korintus 4:5 (TB) Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. 2 Corinthians 4:5 (RWV) For we preach not ourselves, but Christ Jesus the Lord; and ourselves your servants for Jesus’ sake. Perumpamaan "lalang diantara gandum" merupakan realitas yang terjadi pada gereja. Perumpamaan ini menjadi peringatan awal bagi gereja mula-mula bahwa disaat murid-murid Tuhan Yesus bekerja dengan tulus, akan ada juga murid-murid palsu yang mengasut dan mengacaukan jemaat. Disaat ada rasul yang memberitakan Injil dengan murni, asa saja pemberita-pemberita Injil palsu yang menyebarkan kebencian. Pemberita palsu biasanya tampil mempesona, pintar berargumentasi dan melakukan berbagai propaganda dengan tujuannya mengacaukan dan memecah belah jemaat sehingga Injil terhambat dan pertumbuhan jemaat terbengkalai. Realitas inilah yang dihadapi oleh Paulus dalam beberapa surat yang disampaikannya kepada jemaat seperti di Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tessalonika dll. Khusus di Korintus, ada juga rupaya yang sengaja memberitakan kebohongan mengenai diri Paulus. Paulus dianggap tidak rasul karena bukan dari salah satu dari kedua belas. Paulus memberitakan Injil tanpa Hukum Taurat dan kebiasaan Yahudi. Di kalangan Yahudi, Paulus melakukan itu demi mengambil hati non Yahudi. Itulah berbagai tuduhan yang disebarkan agar orang beralih dari Injil Paulus. Diam tak selamanya emas, ada saatnya harus bersuara memberitakan yang benar dan melawan kebohongan. Itulah yang dilakukan oleh Paulus menghadapi pemberita Injil palsu. Di Galatia Paulus mengatakan: Galatia 1:9 (TB) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. Di Korintus ini, Paulus sendiri mengajak jemaat Korint untuk menilai sendiri tentang apa yang dikerjakan Paulus. Paulus tidak pernah memberitakan Injil agar mendapat pujian dari jemaat tetapi murni untuk memberitakan Kristus. Paulus memberitakan Injil bukan mengambil keuntungan justru baginya memberitakan Injil adalah hutang dan keharusan. Paulus berkata: "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (1 Korint 9:16) Jika ada orang yang mengatakan bahwa Paulus bukankah rasul dan Injil yang diberitakannya adalah palsu, Paulus menjelaskan bahwa Galatia 1:11-12 (TB) "Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus." Jadi kedua belas murid dan Paulus adalah sama-sama rasul yang menerima Injil Yesus Kristus secara langsunf dari Kristus. Jika kedua belas murid diajari langsung namun Paulus menerima Injil melalui penyataan sebagaimana kisah pertobatan Paulus (Kis 9:1-19). Jika setelah kebangkitan, Yesus sendiri menampakkan diri kepada murid-murid dan juga kepada Paulus. 1 Korintus 15:7-8 (TB) Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya." Maka baik Paulus maupun kedua belas murid sama-sama menerima Injil langsung dari Yesus Kristus. Sahabat yang baik hati! Ikut dalam panggilan pelayanan selalu ada tantangan; dibenci dan mungkin dimusuhi oleh banyak orang. Bukan hanya tantangan dari luar dari kalangan yang menerima Injil ada saja godaan untuk menerima pujian dan sanjungan. Semua itu diantisipasi Paulus dengan baik. Dia tidak surut oleh tantangan, dia juga bekerja dan melayani tidak tergantung pada pujian namun fokus pada pemberitaan tentang Yesus Kristus. Bagi Paulus, semua pelayanan yang dilakukannya hanya satu tujuan, yaitu: biarlah Kristus yang terpuji dan dimuliakan. Fokus pada tujuan akan membawa kita pada tujuan yang murni dalam setia pekerjaan yang kita lakukan..seperti ungkapan jaman now mari ikut dalam.pelayanan dengan tujuan tulus dan apa adanya, bukan dengan ada apanya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 29 Januari 2020

MENJADI PENJALA MANUSIA

MENJADI PENJALA MANUSIA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 30/01/2020 Lukas 5:10b (TB) Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Luke 5:10b (RWV) And Jesus said to Simon, Fear not; from henceforth thou shalt catch men. Ada saja kejadian yang membuat kita berubah dalam hidup ini. Peristiwa itu bukan suatu kebetulan, namun sebagai kehendak Allah agar kita berubah. Peristiwa semacam itulah yang dialami oleh Petrus dkk dalam narasi Lukas 5:1-11. Mereka berprofessi sebagai nelayan, dipanggil menjadi penjala manusia. Disini ada perubahan yang radikal pada Petrus. Entah kenapa, sudah sepanjang hari mereka berlayar dan menangkap ikan, namun tangkapan mereka masih nihil. Dengan rasa kesal mereka akhirnya meminggir dan hendak pulang. Namun dalam kondisi demikianlah Petrus dkk disapa oleh Tuhan Yesus dan menawarkan sesuatu kepada Petrus: bertolaklah lebih dalam dan tebarkan jalamu. ( Lukas 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Mungkin perintah ini agak aneh bagi Petrus, bagaimana mungkin ikan berada di tempat yang lebih dalam? Perintah Tuhan Yesus ini sesuatu yang lain dari apa yang biasa, namun karena Yesus yang memeritahkannya Petrus pun melakukannya. Apa hasilnya, sungguh luar biasa, jalanya penuh dannhampir robek, dua perahu penuh dengan ikan bahkan karena banyaknya ikan perahu hampir tenggelam. Bagi Simon Petrus ini bukan suatu kejadian biasa atau keberuntungan yang menguntungkan saja. Hatinya berkata lain ada sesuatu pesan di balik peristiwa ini. Dia pun takjub dan sujud tersungkur dihadapan Tuhan Yesus. Kejadian itu menyadarkan dia bahwa yang dihadapannya bukanlah orang biasa. Seketika itu Petrus mengalami perubahan, dia mengenal dirinya dan mengakui Yesus adalah Tuhan: Lukas 5:8 (TB) Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Penganalan Petrus terhadap Yesus memohon agar menjauhi dirinya karena dia menyadari dirinya adalah orang berdosa, suatu ungkapan ketidak layakan dihadapan Yesus. Sungguh di luar dugaan ketidaklayakan yang diungkapakan oleh Simon direspon oleh Yesus dengan penyambutan dan penugasan baru, dari nelayan menjadi pelayan: Lukas 5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Sejak itu, Petrus menjadi murid Yesus, mengikut Yesus dan menjadi pelayan meninggalkan nelayan. Berubah dari nelayan yang mencari ikan untuk menafkahi dirinya, namun menjadi pelayan dia pakai Tuhan untuk menjadi penjala manusia, mengingatkan dan mengajak semua orang untuk percaya dan mau mengikut Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati! Itulah pemanggilan Petrus dan kawankawanya: Yakobus, Yohanes dan anak-anak Zebedeus. Mereka nelayan biasa, namun dipakai Tuhan menjadi luar biasa. Mereka menjadi murid dari nelayan menjadi pelayan. Mereka mendapat tugas baru dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Perubahan itu terjadi ketika mereka mengikuti apa yang dikatakan oleh Yesus. Sepanjang hari mereka menjala dengan pola yang biasa namun tak dapat apa2, atas perintah Yesus bertolak ke yang lebih dalam mereka mendapatkan hal yang luar biasa. Perubahan hidup pun terjadi, jalan Tuhan memanggil dana memakai mereka menjadi penjala manusia. Mereka orang2 sederhana, miskin dan tak memioiki strata: Yesus memakai mereka mengubah dunia dari peradaban lama ke peradaban yang lebih manusiawi dannkasih sesuai kehendak Allah. Apa yang terjadimPetrus sebenarnya kita alami, dalam setiap pengalaman yang terjadi dalam hidup kita ada saja rencana Tuhan. Melalui pengalaman yang terjadi dalam hidup kita, baik kala suka dan hal yang tidak kita sukai, suatu keadaan yang membuat kita mengambil keputusan justru disitu Tuhan hendak memanggil kita melakukan kehendakNya. Mari ikuti panggilan untuk mengikut Yesus, jangan menunggu lagi, ambil keputusan untuk berubah dari kebiasaan lama kepada apa yang berkenan kepada Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 28 Januari 2020

SEMUA MEMUJI PENGAJARAN YESUS

SEMUA ORANG MEMUJI PENGAJARAN YESUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 29/01/2020 Lukas 4:15 (TB) Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Luke 4:15 (RWV) And he taught in their synagogues, being glorified by all. Yesus mengajar secara luar biasa dan dipuji oleh semua orang. Maka pertanyaannya adalah apa yang membuat pengajaran Yesus dipuji semua orang? Jika kita baca keterangan dari keempat Injil: Marius, Markus, Lukas dan Yohanes. Banyak hal yang ditemukan perbedaan Yesus dengan rabbi-rabbi Yahudi. Pertama, Yesus memakai perumpamaan agar mudah dipahami oleh para pembacanya. Perumpamaan yang dipakai umumnya apa yang biasa dilihat dan dimengerti orang. Lihatlah misalnya pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah, perumpamaan yang dipakai adalah aktifitas yang umum diketahui oleh orang lain: Kerajaan itu seumpama penabur, biji sesawi, lalang diantara gandum, harta yang terpendam, mutiara yang berharga, ragi dan jala atau pukat. Semua perumpamaan ini adalah aktifitas yang biasa dilakukan dan dilihat mereka. Inilah yang dipakai oleh Yesus menjelaskan bagaimana Kerajaan Allah bekerja. Sehingga siapapun dapat memahami secara mudah apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Kedua, Yesus mengajar dengan tidak bertele-tele tetapi jelas dan nyata. Lihatlah ketika Yesus mengajar di Synagogue. Lukas 4:20-21 (TB) Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Pengajaran Yesus seperti membentuk pemahaman bahwa Yesus memenuhi apa yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Ketiga, Yesus sangat dekat dengan para pendengarnya dan menjadikan pendengarnya sebagai sahabat (Baca Yohanes 15:14). Yesus tidak pernah menempatkan diri orang lebih tinggi dari pendengarnya. Yesus adalah sahabat bagi murid-muridNya. Bahkan Yesus membasuh kaki murid-muridnya, membasuh kaki merupakan pekerjaan yang dilakukan seorang hamba atas tuannya. Kedek Keempat, Yesus mengajar tanpa membeda-bedakan siapa orangnya. Yesus berkenan mengajar siapa pun yang datang kepadanya dan pengajarannya dapat di terima oleh semua orang. Yesus menerima Nikodemus seorang Farisi, Yesus mengajar di rumah Zakaeus seorang pemungut cukai, Yesus mengajar dan mengampuni seorang perempuan yang berzinah dan Yesus mengajar orang banyak. Bagi Yesus Siapapun terbuka menjadi murid-murid Tuhan Yesus. Dia berseru: Kelima, Pengajaran Yesus berbeda dengan Farisi dan Ahli Taurat. Jika memperhatikan dialog Yesus dengan ahli Taurat tentang Hukum Taurat, Perceraian, Hari Sabath , Doa dan Puasa serta berbagai topik lainnya bahwa pengajaran Yesus berberbeda dengan Rabbi Yahudi khususnya Ahli Taurat dan Farisi. Yesus mengajar dan setiap pendengar dapat memahami kemurahan Tuhan melalui hukum, perintah dan FirmanNya sehingga setiap orang merasakan Tuhan itu baik dan murah hati. Liatlah seperri ungkapan: Markus 2:27 (TB) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." Ahli Taurat sering menjadi penilai bagi setiap tindakan orang lain yang melanggar hukum Taurat. Demikian dengan Kotbah di bukit yang melegakan hati dan tindakan Yesus yang mengampuni. Sikap pengajar demikian membuat Yesus disukai oleh orang banyak. Dimana Yesus mengajar ke situ orang berbondong-bondong. Sebaliknya rabbi-rabbi Yahudi menempatkan diri sebagai orang yang mengetahui dan hapal akan Taurat, sehingga mereka menilai orang menurut hukum Taurat. Dengan sikap demikian ahli Taurat menempatkan diri sebagai hakim dan penilai perilaku orang lain. Maka setiap kali orang menghindar dari Farisi dan ahli Taurat. Keenam, Yesus bukan hanya sebagai guru bagi murid-muridNya, tetapi Yesus adalah Yuruselamat yang mengorbankan dirinya untuk menebus semua orang. Yesus bukanlah hanya mengajarkan tentang jalan keselamatan tetapi Yesus sendirilah jakan, kebenaran dan kehidupan yang kekal. Dialah gembala yang baik yang Sahabat yang baik hati! Kita bersyukur mengenal Yesus Kristus sebagai Guru yang Agung penuntun kehidupan kita. Pengajaran Yesus membuat kita mengenal Allah yang murah hati dan penuh kasih sayang. Mari jadikan pengajaran Yesus sebagai petunjuk dan pedoman dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 27 Januari 2020

TUHAN MENGINGAT DAN MELAWAT UMATNYA

TUHAN MENGINGAT DAN MELAWAT UMATNYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Seelasa, 28/01/2020 Lukas 1:68 (TB) "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Luke 1:68 (RWV) Blessed be the Lord God of Israel; for he hath visited and redeemed his people, Zakaria adalah seorang imam dari rombongan Abis, dia bertugas di Bait Allah sebagai imam. Dia bersama isterinya bernama Elisabeth hidup seleh dan benar serta tak bercacat di hadapan Tuhan. Lukas 1:6 (TB) Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Keluarga saleh ini masih memliki hubungan keluarga dengan Maria ibu Tuhan Yesus. Maria dan Elisabet adalah perempuan yang diberkati Tuhan menjadi slauran berkat bagi manusia. Keluarga Zakaria/Elisabet sudah tua, namun belum mendapat keturunan. Menurut petunjuk ayat 13 "doamu telah didengarkan", mereka nampaknya terus berdoa agar mendapatkan karunia anak. Namun secara rasional dari dialog Zakaria dengan malaikat Gabariel, Zakaria realistis bahwa tidak mendapat keturunan merupakan kehidupan yang harus dijalani dan tegap setia di hadapan Tuhan. Rupanya ada rencana Tuhan bagi Zakaria dalammpenantian yang panjang tersebut. Tuhan tidak lupa, seperti namanya Zakaria (Ibrani ) berarti: Tuhan mengingat. Sekalipun sudah tua dan Elisabeth telah mandul namun tiada yang mustahil bagi Tuhan. Pada waktu gilirannya melayani di Bait Allah, Zakaria melihat malaikat Gabriel dan menyampaikan pesan bahwa dia akan memperoleh anak laki-laki. Zakaria tak percaya, dia menyatakan dia sudah tua dan Elisabeth sudah mandul. Zakaria tak percaya terhadap apa yang dikatakan malaikat itu. Maka sebagai tanda baginya, Zakaria pun bisu sampai anak itu lahir. Elisabeth pun mengandung seperti pemberitahuan malaikat. Ketika waktunya bersalin lahirlah seorang anak laki-laki bagi keluarga Zakaria. Seperti kebiasan Yahudi, pada hari kedelapan anak itu pun dibawa ke Bait Allah dan memberi korban persembahan menurut peraturan Lewi. Mereka bingung siapa nama untuk anak itu. Dengan luar biasa, Zakaria yang bisu itu membuka mulut dan berkata: "namanya adalah Yohanes". Semua orangbheran, dannlercaya Tuhannmenyertai anklak tersebut dan akan dipakai menjadi pekerjaan Tuhan yang besar. Apa yang dilakukan oleh Zakaria setelah menyebut nama anaknya itu? Dia menyampaikan nyanyian syukur kepada Tuhan. Zakaria menyanyikan pujian bagi Allah karena perbuatan Tuhan telah nyata. Bukan hanya itu, jika kita baca keseluruhan isi nyanyian Zakaria ini menyanyikan bahwa Tuhan telah melawat umatNya dan membawa kelepasan bagi umatNya. Yohanes bukanlah mesias, tetapi dia mempersiapkan orang untuk menyambut mesias. Dari sekian lama penantian mesias yang dinanti-nantikan oleh umat Allah, Tuhan tidak lupa namun mengingat janjiNya. Seorang pendahulu bernama Yohanes telah lahir, yang menyuarakan pertobatan agar setiap orang mempersiapkan diri menyambut mesias. Apa yang dialami Zakaria ini, meyakinkan dia bahwa Tuhan akan menggenapi janjinya. Tuhan telah datang melawat dan membawa kelepasan bagi umatNya. Dengan kelahiran Yohanes Pembaptis, seperti pemberitahuan malaikat Gabariel bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya. Yohanes adalah orang yang besar untuk mewujudkan Missi Allah mempersiapkan jalan dan membaptis orang sebagai bukti pertobatan. Yohanes mempersiapkan jalan bagi kedatangan mesias. Sahabat yang baik hati! Dalam penantian panjang ingatlah menerima kasih karunia Tuhan tidak ada waktu yang terlalu lama. Tetaplah setia dan berpengharapan pada Tuhan. Apapun yang telah kita minta kepada Tuhan, bertekunlah dalam doa. Tuhan tidak lupa, Ia mengingat semua janjinya dan memberikannya tepat pada waktunya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 26 Januari 2020

KAUM TERKECIL MENJADI BESAR

KAUM TERKECIL MENJADI BESAR Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin 27/01/2020 Yesaya 60:22 (TB) Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya. Isaiah 60:22 (RWV) A little one shall become a thousand, and a small one a strong nation: I the LORD will hasten it in its time. Memandang rendah orang lain merupakan sikap yang sangat ditentang Alkitab. Sekecil apapun orang lain di mata kita jangan pernah sama sekali melecehkan dan merendahkannya. Pelajaran seperti itu banyak kita temukan dalam narasi Alkitab. Alkitab melawan kesombongan, kecongkakan dan arogansi. Allah bertindak meruntuhkan orang-orang sombong dan meninggikan diri. Lihatlah narasi seperti pembangunan menara Babel, tumbangnya Firaun, jatuhnya Goliat, runtuhnya Nebukadnezaar raja yang dianggap maha tinggi, runtuh menjadi hina dan pemakan rumput. Semua narasi ini bukti Alkitab melawan pendewaan terhadap orang kuat (idolatry) yang meninggikan diri tetapi Tuhan berpihak dan membela orang yang kecil dan lemah. Tuhan bertindak membela orang kecil. Hal inilah yang diyakinkan oleh nabi Yesaya di tengah-tengah pembuangan. Babelonia bisa menganggap rendah umat Allah karena mereka adalah tawanan perang yang dibuang dan dipekerjakan rodi. Pada pihak umat Allah bisa juga merasa ciut dan kecil hati. Dulu mereka bangsa yang disegani namun justru merana di pengasingan dan pembuangan Babelonia. Namun Tuhan memulihkan bangsa Israel dengan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Jangan berkecil hati, Tuhan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar. Tuhan sendiri yang mengumpulkan anak-anak Israel dari berbagai penjuru mata angin, berkumpul dan berhimpun menjadi bangsa yang besar. Yesaya 60:4 (TB) Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Bagaimanakah mereka bisa menjadi besar? Semua itu karena perbuatan Tuhan. Sebab bagi Tuhan tiada yang mustahil. Perbuatan Allah yang menjadikan jmatnya besar telah terbukti dalam sejarah penetapan dan pemilihan bangsa Israel? Bacalah Ulangan 7:7 disebutkan: (TB) "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? —" Allah memilih dan menetapkan bangsa Israel menjadi umatNya bukan karena mereka hebat dan jumlahnya besar. Tetapi Tuhan terpikat kepada mereka komunitas yang kecil bahkan mengikat perjanjian dengan mereka sejak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Jangan menggap rendah ornag kecil. Nabi Mikha juga menyinggung soal kota terkecil. Umumnya orang berpendapat kota besar merupakan sumber beekumpulnya Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang melimpah, tetapi nabi Mika menubuatkan lain Mesias yang akan datang itu datang dannlahir di kota terkecil di Yudea. Mikha (TB) (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Kota tempat lahirnya Mesias bukan dipusat kota besar, tetapi justru yang terkecil dari seluruh Yudea, namun darisitulah Mesia hadir. Yesus sendiri juga menlgingatkan agar murid-muridnya jangan meninggikan diri, melainkann merendahkan diri dan sedia melayani orang lain. Lukas 14:11 (TB) Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengajak kita mengaminkan perbutan Allah yang mengangkat harkat dan martabat orang lemah dan kecil. Orang yang dulu mungkin memandang hina umat Israel yang terbuang, tetapi lihatlah Tuhan sendiri menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar. Tuhan dapat melakukan apa saja dalam hidup menguba yang kecil menjadi besar dan meruntuhkan orang yang meninggikan diri menjadi rendah. Karena itu ingatlah selalu akan Tuhan apapun dan bagaimana pun keadaan kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 25 Januari 2020

TUHAN PERLINDUNGAN DAN BENTENG PERTAHANAN

Kotbah Minggu III Stlh Epiphanias Minggu, 26 Januari 2020 Nas: Mazmur 27:1-6 *TUHAN PERLINDUNGAN DAN BENTENG KESELAMATAN* Selamat hari Minggu, sahabat yang baik hati ancaman dan tantangan dalam hidup ini akan selalu ada. Orang berbuat baik saja pun bisa dibenci dan dimusuhi orang lain. Apalagi masyarakat di Indonesia sangat rentan pada ujaran kebencian. Mudah terbakar issu dan rentan fitnah dan hasutan. Ujaran kebencian dan sikap bermusuhan merupakan ancaman yang mengkuatirkan masyarakat Indonesia menyongsong Pilkada serentak tahun depan. Para analisis sosial berkata: jika hater berhasil maka hancurlah kebaikan. Jika hoax merajalela maka kebenaran pun bisa terkubur. Benar ungkapan yang mengatakan: kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah terhadap kejahatan yang terstruktur. Kebaikan adalah musuh bagi orang fasik. Bagaimanakah orang percaya menghadapi musuh-musuhnya? Akankah kebaikan akan terkubur oleh kejahatan terstruktur? Kekuatiran seperti itu bisa saja muncul dalam benak kita, namun Kotbah Minggu ini membuktikan tidaklah demikian. Pengalaman Daud dalam Mazmur ini membuktikan kebenaran akan tetap menang atas kejahatan. Sekalipun musuh-musuhnya berlapis-lapis, tentara berkemah mengepungnya, dan berbagai strategy dilakukan untuk menjatuhkan dia namun Daud tetap terlindung dan selamat. Atas segala tekanan yang dialami Daud sesungguhnya sudah tak sanggup lagi menegakkan kepala (Mzm 27:6). Tetapi Tuhan membuat musuh-musuhnya jatuh tergenlincir. Daud percaya sehebat apapun siasat jahat, ada banyak cara Tuhan untuk menyelamatkan orang yang dikasihiNya. Itulah sebabnya orang Daud tidak takut (Mzm 27:3) tetapi percaya Tuhan sendiri membuat musuh-musuhnya tergelincir jatuh (Mzm 27:2) serta menghalau musuh-musuhnya. Baiklah kita mengambil pelajaran yang berharga Mazmur 27:1-6 yang menyaksikan orang benar aman dalam perlindungan Tuhan dengan alasan yang kuat: *1 Tuhan terangku* Dengan terang orang bisa melihat sekelilingnya. Terang ibarat obor penuntun. Dengan terang orang bisa beraktifitas sekalipun sudah larut malam. Demikianlah Daud menjadikan Tuhan sebagai terang dalam hidupnya, terang Tuhan bersinar menjauhkannya dari kegelapan. Tuhan membuat segala sesuatu jelas dan menuntun hidupnya dalam setiap langkah yang dijalani. Yesus berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12) Tuhan tak akan membiarkan yang dikasihinya tinggal dalam kegelapan. Tuhan akan meneranginya dan menjadikannya menjadi terang bagi orang lain. Tuhanlah terangku, menegaskan Tuhan menuntun hidup Daud. Dalam tekanan hidup yang sangat berat sekalipun, Tuhan tak membiarkan dia gelap mata. Namun dengan pikiran yang terang dan jernih dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan baik. *2 Tuhan Keselamatanku* Bagi seorang prajurit jaman PL sebelum berperang akan selalu dibekali dengan perisai. Perisai terbuat dari baja yang dapat melindungi diri dari serangan pedang, tombak dan panah. maka sering perisai dianggap sebagai lambang keselamatan. Bagi Daud, Tuhan itu lebih dari perisai, Tuhan adalah penyelamat bagi Daud, yang melindungi dan menyelamatkan dia dari berbagai usaha musuh. Dalam Mazmur ungkapan Tuhan adalah perisai keselamatan sangat banyak kita temukan. Misalnya: "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; (Mzm 7:10, 18:2+35 dll). Apa yang terkandung dibalik dari ungkapan ini? Yaitu kesaksian dan pengakuan Daud bahwa Tuhanlah keselamatannya. Dalam berbagain pengalaman yang terjadi Daud selamat. Daud selamat dari Goliat, manusia raksasa yang membuat seluruh orang Israel ketakutan. Daud juga selamat dari pengejaran dan usaha raja Saul menangkap Daud. Saul seharusnya raja yang melindungi Daud, apalagi Daud telah berjasa bagi Saul karena setiap roh jahat datang, Daud menenangkan Saul dengan kecapi dan nyanuiannya. Daud juga pernah di dikudeta anaknya sendiri bernama Absalom, yang haus akan kuasa dan ingin menggantikan kursi kerajaan. Dari seluruh pengalaman Daud berhadapan dengan musuh-musuh yang dihadapi dia menyaksikan: Tuhanlah keselamatan bagi Daud. Tuhan adalah keselamatanku merupakan ungkapan hati bahwa Daud kmpasrah dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Pasrah di dalam Tuhan dan percaya kepada kuasa Tuhan yang mematahkan segala siasat musuh-musuhnya. *3 Tuhan benteng pertahananku:* Dalam konteks perang benteng pertahanan merupakan hal terpenting dalam suatu kota. Kota yang kuat diukur dari kekuatan benteng pertahanan. Setiap kota kuno dalam PL akan selalu dibuat benteng pertahanan kuat. Semua itu dibangun agar penduduk kota aman dari serangan musuh. (Lih Maz 18:2; 144:2) TUHAN adalah benteng pertahanan bagi ornag percaya. Jika penduduk kota merasa aman karena ada tembok luar sebagai benteng pertahanan mereka dan tak mungkin musuh akan menyerang. Daud lebih percaya kepada Tuhan sebagai benteng pertahanan. Jika Tuhan dipihak kita tidak ada musuhku kita. Karena kuasanya yang besar dan perlindungan Tuhan lebih dari benteng pertahanan. *4. Aman dalam perlindungan Tuhan.* Menurut Perjanjian Lama ada beberapa Kota Perlindungan, yang ditetapkan Lewi ditengah-tengah Israel. Kota Perlindungan sebagai tempat berlindung orang yang melakukan kesalahan secara tidak sengaja. Lewi menetapkan ada enam kota yang dipilih sebagai tempat perlindungan bagi orang yang membunuh tanpa sengaja, sampai pada kematian imam besar. Bil 35:6-15. Adapun kota-kota perlindungan yang dimaksud ialah: Kedesy (1Taw 6:67), Sikhem. (Yos 21:21). Hebron (Yos 21:13) Bezer (Ula 4:34), Ramot-Gilead (Ula 4:43), dan Golan (Ula 4:43).  Kota Perlindungan ini adalah suatu zona dimana jika ada seseorang bersalah dan dinyatakan berhutang nyawa, maka jika dia dapat menghindar dari pengejaran dan dapat masuk ke kota perlindungan dia selamat. Tak seorang pun yang dapat membunuh dia, sekalipun bersalah karena berada dalam kita perlindungan. Bagi Daud, Bait Allahlah yang menjadi rumah perlindungan paling aman. Di Bait Allah Daud merasa aman, tenang dan terlindungi dari musuh. Ini penting mengajak kita merenungkan makna gereja bagi kita.. apakah kita merasa aman, teduh dan terlindungi saat hadir di gereja dan beribadah? Atau kuatir karena banyak pertimbangan? Mari contoh Daud, dia merasakan Bait Allah adalah rumah perlindungan yang Laing aman. Atas keselamatan dan perlindungan yang dialaminya sendiri, Daud datang ke rumah Tuhan untuk bersyukur dan mempersembahkan korban yang harum bagi Tuhan. Daud tak lupa kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dia rindu bait Allah dan merasa aman dan teduh ketika berada di baitNya. Sahabat yang baik hati! Pengakuan Daud, menjadikan Tuhan terang, keselamatan dan benteng pertahanan meneguhkan kita semua. Maka sehebat apapun tantangan yang menimpa hidup kita baik yang datang dari luar, dari orang terdekat bahkan dari keluarga kita sendiri. Mari jadikan Tuhan sebagai terang, perisai dan benteng pertahanan kita. Tuhan memberkati! Salm: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 24 Januari 2020

DENGARKANLAH SERUANKU

DENGARKANLAH SERUANKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 25/01/2020 Mazmur 27:7 (TB) Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Psalms 27:7 (RWV) Hear, O LORD, when I cry with my voice: have mercy also upon me, and answer me. Ada saja orang tidak mau meminta pertolongan orang lain, dia berusaha memaksimalkan segala potensinya untuk mandiri dan mengatasi permasalahan hidupnya. Itu bagus, semestinya demikian selagi masih bisa tidak perlu ditopang orang lain. Namun semandiri apapun seseorang, pasti membutuhkan orang lain. Itu kodrat manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial, manusia tidak baik seorang diri, mesti ada saatnya ditolong dan menolong, diperhatikan dan memperhatikan, dikuatkan dan menguatkan yang satu dengan yang lain. Namun bagaimana jika kita membutuhkan pertolongan, tapi pertolongan itu tidak datang? Orang percaya memiliki kelebihan dalam hal ini, sekalipun tiada pertolongan namun bagi orang percaya pertolongan Tuhan selalu datang. Mazmur ini menyakinkan orang percaya bahwa dalam kesulitan yang berat dan ketika tak ada jalan keluar atas pergumulan yang dihadapi, datanglah dan berserulah kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan apa yang diminta. (Band Matius 21:22 (TB) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.") Memang harus diakui tidak semua jalan yang ditempuh memperoleh kemujuran seperti yang diharapkan, ada kalanya justru pada saat oranh telah berjerih juang dan melakukan yang terbaik justru bukan hasil yang positip yang diterima tetapi kepedihan dan yang membuat sakit hati. Bersyukurlah kalau Tuhan memberi kemujuran, itu adalah kasih karunia Tuhan. Hal yang sama juga, kalau ada duka, kemalangan dan kepahitan tetaplah bersyukur sambil menunggu pertolongan Tuhan. Percaya akan ada pertolongan dari Tuhan. Mari lanjutkanlah hidup dengan penuh kesetiaan dan berpengharapan pada Tuhan. Inilah yang dialami oleh Daud dalam Mazmur 27 ini. Dalam keadaan tersesak dan beban namun lakukanlah seperti doa Daud dalam berbeban berat dia tidak berputus asa. Dia menyampaikan permohonan kepada Tuhan dan dia percaya Tuhan akan menolong dan menjawab doanya. Dalam ayat 2: dijelaskan Daud dalam keadaan tertekan habis: karena musuhNya menekannya habis-habisan dan memakan dagingnya. Selanjutnya musuhmya sudah berkemah mengepung dan mengelilinginya (ay 3), Namun musuhnya tergelincir dan dalam keadaan terkepung dia tidak takut, tetapi yakin Tuhan akan menjawab dan menolongnya. Sahabat yang baik hati; inilah hal yang harus diyakini dalam hidup ini dan menjadi alasan untuk senantiasa berpengharapan yakni Tuhan mau mendengar dan menjawab doa setiap orang yang percaya kepadaNya. Pertolongannya tidak pernah terlambat, tetapi indah pada waktunya. Tuhan akan bersegera menjawab doa kita. Sahabatku, Tuhan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 23 Januari 2020

SEGALA PUJIAN, HORMAT DAN KEMULIAAN HANYA BAGI NAMA ANAK DOMBA ALLAH

SEGALA HORMAT, PUJIAN DAN KEMULIAAN HANYA BAGI ANAK DOMBA ALLAH Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 24/01/2020 Wahyu 5:12 (TB) katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Revelation 5:12 (RWV) Saying with a loud voice, Worthy is the Lamb that was slain to receive power, and riches, and wisdom, and strength, and honour, and glory, and blessing. Kitab Wahyu merupakan kitab yang meneguhkan dan menguatkan jemaat mula-mula mengahadapi penderitaan berat. Jemaat mula-mula dikejar, dianiaya dan banyak diantara mereka dihukum mati: ada yang dimasukkan ke gua singa jadi tontonan dan ada yang dibakar hidup-hidup tanpa proses hukum. Semua penderitaan ini bukan karena kesalahan tetapi karena mempertahankan iman kepada Yesus Kristus. Penderitaan yang mereka alami itu berkepanjangan dan rasanya tidak ada titik terang kapan semua ini berakhir. Sampai kapankah semua ini penderitaan ini berlangsung? Kehausan akan jawaban inilah kitab Wahyu membuka pengharapan baru dan semangat baru untuk tetap bertahan karena dibalik semua penderitaan itu kebahagiaan telah tersedia bagi orang yang setia sampai akhir. Kuasa dunia yang jahat dan lalim (diabolis) akhirnya akan ditahlukkan oleh kuasa Kerajaan Allah yang dipimpin oleh singa dari suku Yehuda (Wahyu 5:5) yaitu Yesus Kristus yang digelari Anak Domba Allah. Dalam kitab ini kita temukan banyak symbol-symbol, menurut para ahli PB itu sebagai petunjuk dan menghindari pengawasan yang ketat dari penguasa Romawi yang sangat kejam di jaman itu. Namun semua symbol-symbol yang diberitakan dalam kitab Wahyu ini pasti dimengerti dan diketahui oleh jemaat pembacanya. Seperti dalam pasal 5 ini disebutkan ada gulungan kitab yang dimateraikan dengan 7 materai. Siapakah yang layak membuka materai itu? Tak seorang pun yang layak membukanya, hanya Yesus, Anak Domba Allah yang dapat membukakannya. Pesan seperti ini mau menekankan bahwa rahasia kehidupan ini sebagaimana dinubuatkan dalam kitab suci hanya digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Pesan ini penting agar merekatetap setia dan bertahan sampai kesudahannya karena pada akhirnya kekuasaan dunia ini akan berakhir kemudian kemenangan akan dialami kuasa Allah dan saat itulah kemenangan orang-orang yang percaya menerima mahkota kehidupan. Bertahanlah karena kuasa Anak Domba Allah kelak akan memenangkan pergumulan. Penguasa dunia yang haus akan kuasa, hormat, kemuliaan dan kejayaan akan ditahlukkan oleh kuasa Anak Domba Allah. Kemenangan ini akan disambut dengan nyanyian kemenangan bahwa Anak Domba Allah-lah yang layak menerima Kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Banyaknya jumlah yang menyerukan nyanyian kemenangan anak Domba Allah menunjukkan banyaknya jumlah dukungan bahkan berlaksa-laksa jumlahnya. Jumlah ini adalah pemberitahuan yang sangat penting bahwa banyak yang setia menantikan kemuliaan Anak Domba Allah. Suara ini merupakan kekuatan besar bagi orang percaya untuk tetap setiap mempertahankan imannya kepada Kristus sampai pada dianugerahkannya kemenangan kepada Anak Domba Allah-lah. BagiNyalah kekuasaan, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian selama-lamanya Sahabat yang baik hati! Apapun yang terjadi dalam hidup ini harus tetap setia kepada Yesus Kristus. Jika dunia ini mencari dan mengejar kuasa, hormat, kemuliaan dan kejayaan dengan cara yang jahat dan lalim kelak akan berakhir dan tahluk kepada kuasa Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristuslah yang layak menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Dialah Anak Domba Allah, satu-satunya Allah yang dipuji dan disembah. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 22 Januari 2020

FILIPUS MEMBAPTIS SIDA-SIDA

FILIPUS MEMBAPTIS SIDA-SIDA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 23/01/2020 Kisah Para Rasul 8:29 (TB) Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Acts 8:29 (RWV) Then the Spirit said to Philip, Go near, and join thyself to this chariot Pernahkah anda hendak menjumpai seseorang, tapi secara tak sengaja orang yang anda ingin jumpai tiba-tiba ada dihadapan anda? Tentu spontan anda akan berkata: "panjang umur". Itu suatu kejadian yang tidak diduga namun terjadi. Dalam iman kita percaya tidak ada yang kebetulan tetapi Roh Kudus bekerja untuk menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup ini. Hal semacam ini jugalah perjumpaan Filipus dengan sida-sida Etiopia. Filipus dengan sida-sida dari Etiopia berjumpa bukan karena kebetulan tetapi merupakan pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus sendiri yang menyuruh Filipus berangkat untuk menjumpai sida-sida tersebut. Sementara sida-sida rajin membaca kitab suci dan memiliki keinginan yang kuat untuk mengetahui isi kitab suci yang dibacanya. Jadi perjumpaan keduanya merupakan perjumpaan yang menghasilkan pertobatan bagi sida-sida. Filipus mengajar dan membaptis sida-sida. Ada pesan tersendiri dari kitab Kisah Para Rasul mengenai peristiwa ini. Filipus sendiri salah seorang murid Tuhan Yesus yang pertama. Dialah yang memperkenalkan Tuhan Yesus kepada Natanael dan mengajaknya untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus (Yohan 1:43). Dalam pemberitaan Injil, Filipus diutus sebagai rasul untuk membawa orang Yunani kepada Yesus, terpilih menjadi salah seorang Diakon, dipilih untuk melayani jemaat dan memberitakan Injil di Samaria. Pada renungan hari ini di bertemu dengan sida-sida dari Etiopia. Keterangan mengenai nama Filipus ini menjelaskan bahwa Injil itu adalah milik semua orang. Di dalam Injil kita semua diterima hidup dalam persekutuan Allah di dalam Yesus Kristus. Siapakah sida-sida? Menurut catatan Alkitab, sida-sida adalah laki-laki yang dikebiri apa kah itu karena kecelakaan atau memang disengaja dan yangbhendak dipekerjakan raja untuk istana. Biasanya dipekerjakan oleh raja dalam mengatur beberapa tugas di istana. Sida-sida dalam bahasa Yunani "eunen ekhos" berarti mengawasi tempat tidur, namun sering juga diartikan orang yang dikebiri. (Mat 19:12). Dalam hal ini sida-sida bisa saja karena berbagai alasan, baik karena kecelakaan, atau karena diperlakukan orang lain dan mungkin juga karena pilihan yang menerapkan diri untuk hidup selibat misalnya, menjaga hidup murni dihadapan Allah (Band Kis 23:1). Menurut Perjanjian Lama sida-sida diperlakukan sangat hina ( Yes 56:4-5), dan di kalangan Yahudi orang seperti ini dikeluarkan dari persekutuan dan tidak dapat diterima menjadi proselit (inisiasi bangsa asing menjadi warga Yahudi). Sida-sida Etiopia dalam Kisah 8 ini seorang pembesar di Istana dan memiliki fungsi pengelola perbendahaaan Sri Kandade di etiopia, dia dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengikuti ibadah ke Yerusalem. Seorang Sida-sida yang diberjumpa dengan Filipus ini adalah dari Etiopia. Dia seorang yang taat dan melakukan tugas ibadah dan rajin membaca kitab suci. Kitab suci yang dibacanya. Kisah Para Rasul 8:32-33 (TB) "Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi." Kalimat ini merupakan pesan yang disampaikan nabi Yesaya menubuatkan kedatangan Mesias. Filipus pun menanyakan: apakah sida-sida mengerti apa yang dibaca? Sida-sida meminta Filipus menjelaskannya bahwa Yesus Kristuslah yang dimaksudkan nabi yang menyelamaykan manusia. Sida-sida sangat puas atas jawaban ini dan menerima Yesus. Ketika mereka melewati sungai, sida-sida meminta Filipus untuk membaptisnya dan menjadi pengikut Kristus. Sahabat yang baik hati! Perjumpaan Filipus dan sida-sida Etiopia merupakan perjumpaan yang sangat menarik; di satu pihak Filipus seorang pemberita injil dan di pihalk lain sida-sida ingin memahami kitab suci yang dibacanya. Keduanya merupakan panggilan Roh. Filipus sendiri tidak mempersalahkan siapa pribadi Sida-sida, apakah dia seorang kaya, pejabat atau mungkin orang yang dikebiri di jaman itu dianggap hina. Yesus Kriatus menerima siapa saja asal percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 21 Januari 2020

PENGAKUAN NATANAEL: YESUS ADALAH PUTRA ALLAH DAN RAJA ORANG ISRAEL

PENGAKUAN NATANAEL Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 22/01/2020 Yohanes 1:49 (TB) Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" John 1:49 (RWV) Nathanael answered and said to him, Rabbi, thou art the Son of God; thou art the King of Israel. Natanael adalah salah satu dari kedua belas murid Tuhan Yesus. Namun nama itu jarang disebutkan, dalam Injil Matius, Markus dan Lukas nama Natanael disebutkan: Bartolomeus. Menurut beberapa catatan bahwa nama Bartolomeus adalah nama keluarga dari Natanael Natanael sendiri berarti: "pemberian Allah", dia dipanggil menjadi murid setelah Simon Petrus (Kefas), Andreas dan Filipus. Mereka menceritakan bahwa mereka telah berjumpa dengan Yesus, Dialah orang yang disebutkan oleh Musa dalam Taurat dan para nabi yaitu, Yesus, anak Yusuf dari orang Nazaret. Natanael seorang yang paham akan sejarah Israel, spontan berkata: apakah ada sesuatu yang baik dari Nazareth? Dalam sejarah Mesias datang dari keturunan Yehuda (Kej 49:10), lahir di Bethlehem (Mikha 5:1), tentulah dia protes jika orang berkata Mesias orang Nazaret. Pastilah dari Yudea dan keturunan Yehuda. Namun Filipus dan Andreas tidak mau berdebat panjang lebar dengan Natanael, mereka langsung mengajaknya berjumpa langsung dengan Yesus. Natanael pun ikut Filipus dan Andreas berjumpa dengan Yesus. Apa yang terjadi setelah Nathanael berjumpa Yesus langsung menyapa Natanael dengan kalimat ini: Yohanes 1:47 (TB) Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Natanael heran baru berjumpa dengan Yesus namun telah memuji Natanael orang yang tidak ada basa basi, orang jujur dan Israel sejati. Maka Natanael pun sujud dan berkata: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Bukankah Natanael baru berkata berkata: adakah sesuatu yang baik dari Nazareth? Namun ketika berjumpa dengan Yesus Natanael berubah 180 derajat bahkan keluar pengakuan yang luar biasa bahwa Yesus adalah Raja orang Israel. Sahabat yang baik hati! Demikianlah hidup kita, segala asumsi negatif, pikiran kotor dan menaruh pra anggapan yang macam-macam. Namun semua itu kan bisa berubah kalau kita mau berjumpa dengan Yesus. Natanael menjadi muridNya mengikuti Simon Petrus, Filipus, Andreas dan murid lainnya. (Band Mat 10:3). Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 20 Januari 2020

MEMPERSIAPKAN JALAN BAGI TUHAN

MEMPERSIAPKAN JALAN BAGI TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 21/01/2019 Lukas 7:27 (TB) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Luke 7:27 (RWV) This is he, concerning whom it is written, Behold, I send my messenger before thy face, who shall prepare thy way before thee. Yohanes Pembaptis adalah seorang utusan atau perintis penting dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Dalam mempersiapkan jalan bagi Tuhan, Yohanes Pembaptis melakukan banyak hal. Yohanes memperkenalkan seseorang yang datang kemudian lebih besar dari dia. Dialah Mesias yang segera memenuhi janji keselamatan Allah seperti dinubuatkan para nabi. Dalam menyambut Yesus, Yohanes Pembaptis menyerukan agar setiap orang mempersiapkan diri, ibarat menyambut tokoh penting ke suatu daerah maka segala jalan diratakan. Yohanes Pembaptis berkotbah dan menyerukan pertobatan dan bukti pertobatan itu adalah memberi diri dibaptis. Yesus sendiri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Lih. Mat 3:13+16) Yohanes Pembaptis juga berdialog dengan banyak orang agar memperbaiki kelakuannya, dia menjumpai dan menasihati rakyat biasa, tentara, pemungut cukai bahkan Herodes sang pemimpin di daerah itu untukmenasihati mereka agar hidup benar dan adil serta melakukan penindasan. Dia bergerak dari Padang gurun, tempat sepi sampai keramaian menyuarakan pertobatan. Suatu gerakan moral agar setiap orang mau memurnikan hatinya untuk siap menyambut dan menyongsong Yesus Kristus. Bagi Yohanes Pembatis, kedatangan mesias tidak lama lagi, tinggal sesaat lagi seperti kapak yang telah siap menebang pohon (Baca Lukas 3:9). Demikian waktu bagi setiap orang untuk bertobat karena saat Mesias datang tak ada lagi yang dapat disesali karena sudah ditebang. Yohanes pembaptis melakukan semua tugas dengan baik, rendah hati dan semuanya demi kemuliaan Tuhan. Bagi Yohanes membuka tali kasut Yesus pun dia tak layak. Itulah hakekat seorang utusan, menyadari sepenuhnya apa yang harus dilakukan dan jika saatnya sudah tiba dia pun undur dan berkata: Yohanes 3:30 (TB) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Maka Yesus memulai pelayanannya dan.mewartakan Kerajaan Allah. Yesus mengajar, berkotbah dan melakukan berbagai mujizat Atas semua yang dilakukannya sebagai utusan Tuhan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan maka Yesus menyampaikan penghargaan yang besar pada Yohanes Pembaptis. Lukas 7:27-28 (TB) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya." Sahabat yang baik hati, tugas utusan atau "duty" sangat penting. Dia harus seorang yang benar-benar dapat dipercaya, melakukan tugas dengan tulus dan apa yang dilakukannya seturut dengan kehendak yang mengutus. Kita semua adalah utusan Tuhan di dunia ini menjadi saksi dan memberitakan perbuatan Allah yang besar. Mari teladani Yohanes pembaptis dalam melaksanakan tugasnya dengan tulus dan rendah hati demi kemuliaan Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 19 Januari 2020

SEPERTIDOMBA YANG TERSESAT

SEPERTI DOMBA YANG TERSESAT Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 20/01/2020 Yesaya 53:6 (TB) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Isaiah 53:6 (RWV) All we like sheep have gone astray; we have turned every one to his own way; and the LORD hath laid on him the iniquity of us all. Konon, penemuan Colombus atas benua Amerika 12 Okt 1492 telah mamacu Negara-negara Eropa untuk berekspansi membentuk negara-negara imperium di America, Asia dan Afrika seperti Britania Imperium, Spanish Imperium dll. Negara Barat berlomba-loma mengutus pasukan termasuk peneliti dengan tujuannya untuk membuat koloni, menguasai kekayaan dan berbagai potensi lainnya. Dalam kenyataannya banyak sekali tersesat dan tak ada kabar berita. Apakah mereka tersesat dan terkubur di hutan rimba baik oleh sulitnya alam atau mati karena perlawanan penduduk lokal yang ganas. Jika anda penonton film petualangan hal semacam ini akan menjadi narasi yang banyak ditonjolkan. Tersesat adalah situasi yang sangat tidak diharapkan karena jika tak ada pertolongan akan terkubur dan hilang tanpa bekas. Bagaimana keselamatan Tuhan terhadap umatNya? Nabi Yesaya menggambarkan bahwa umat Allah seperti domba yang tersesat, jika tidak dilakukan tindakan untuk menolong dan menyelamatkan maka mereka akan tersesat dan binasa. Maka untuk menyelamatkan umat Allah siutuslah Hamba Tuhan-Mesias Hamba. Mesias yang rendah hati dan mengalami berbagai kesengsaraan demi menyelamatkan umatNya. Domba adalah binatang komunal. Kawanan domba biasanya berkumpul dituntun oleh Gembala. Setiap pagi mereka digiring ke padang belantara dan setelah petang hari sang gembala memanggil, mengumpulkan dan membawa mereka kembali ke kandang. Jika ada domba yang tersesat, itu sangat beresiko, karena domba yang terpisah dari kawanan tidak tahu pulang dan akan menjadi sasaran empuk dari binatang buas. Domba yang tersesat sangat tipis kemungkinan untuk kembali bersama dengan kawanan domba. Selamatnya domba yang tersesat hanya dimungkinkan jika sang gembala segera mencari dan menemukannya sebelum binasa. Seperti domba yang tersesat demikianlah nabi Yesaya menjelaskan umat Allah yang akan segera binasa oleh karena pelanggaran dan perbuatan mereka yang meninggalkan Tuhan. Mereka akan binasa, namun Tuhan sayang pada umatNya mengutus Hamba Tuhan untuk menyelamatkan umatNya yang tersesat. Kedatangan hamba Tuhan yang akan menyelamatkan itu memiliki resiko berat. Jika kita baca keseluruhan Yesaya 53 ini, hamba Tuhan itu menderita, dipukuli, tertikam dan terluka. Semua itu dilakukannya untuk menyelamatkan domba yang tersesat. Penderitaan yang dialami oleh Hamba Tuhan bukanlah karena kesalahannya sendiri, tetapi sesungguhnya, kesalahan dan segala Ketersesakan umatNya ditimpakan kepada hamba Tuhan yang mencari, menebus dan menyelamatkan mereka. Hamba Tuhan dalam Yesaya 53 ini adalah nubuatan akan mesias, yaitu kehadiran Yesus Kristus yang datang ke dunia ini menebus dan menyelamatkan umat manusia. Yesus rela menderita hingga mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manuaia berdosa. Sesungguhnya Yesus menderita, tertikam hingga mati di kayu salib bukanlah karena perbuatannya, melainkan hukuman itu seharusnya diterima oleh manusia karena pelanggarannya. Namun Kristus menanggung semua itu karena kasihNya yang menyelamatkan. Sahabatku! Mari syukuri keselamatan yang Tuhan berikan bagi kita di dalam Yesus Kristus. Dia telah menanggung segala dosa dan pelanggaran kita agar kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Jika dulu kita seperti domba yang tersesat, namun Kristus telah menebus kita. Jangan biarkan hidup ini tersesat oleh berbagai keinginan diri tetapi biarlah hari demi hari hidup ini dipimpin dan dituntun oleh Yesus Kristus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 18 Januari 2020

ANUGERAH DAN DAMAI SEJAHTERA KRISTUS MENYERTAI KAMU

Kotbah Minggu II Stlh Ephipanias Minggu, 19 Januari 2019 Nas: 1 Korint 1:1-9 *ANUGERAH DAN DAMAI SEJAHTERA DARI TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI KAMU* Selamat Hari Minggu bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini merupakan kalimat pembuka dari Paulus kepada jemaat Korintus dalam memberikan resolusi atas permasalahannyang dihadapi di Korintus. Tentu dalam menyelesaikan permasalahan kalimat pembuka sangat penting. Jika dimulai dengan sinis jangan harap lawan bicara akan bersikap manis akan memiliki asumsi-asumsi negatif yang menyudutkan dirinya sendiri. Jika terlalu banyak memuji dengan basa-basi yang omong kosong pula akan membuat pembicaraan tak berharga dan sulit bersambung. Maka dalam memulai percakapan dengan orang lain komunikasi yang disampaikan Paulus dalam Minggu ini sangat berharga untuk kita pelajari dalam kehidupan bergereja dan berbagai aspek dalam kehidupan kita. Paulus dalam kotbah Minggu ini memberikan bagaimana dia menyapa jemaat Korintus yang mengalami masalah besar, mereka terancam pecah, gontok-gontokan dan masuk pada kubu-bubu dengan sentiment yang tinggi. Jika tak ditangani dengan baik, perpecahan diantara jemaat pun tak terelakkan. Mereka yang sudah terkooptasi pada kubu-kubu menurut penginjil favorit akan menjadi alasan yang membuat terpecah belah (1 Kor 1:10-12). Sebagai rasul yang terlibat dalam pendirian jemaat Korintus, Paulus merasa terpanggil untuk mendamaikan jemaat Korintus agar hidup kembali sebagai persekutuan orang Kudus dan hidup menuruti kehendak Allah. Paulus telah mengetahui segala sesuatu tentang jemaat Korint dari keluarga Kloe (1:11), sungguh persoalan di Korint sangat komplek dan membutuhkan perhatian yang lebih khusus. Paulus hadir untuk mendamaikan dan memulihkan kembali jemaat Korintus seperti sedia kala di saat Paulus hadir dan tinggal bersama dengan jemaat Korintus. *1. Salam sejuk dan penuh damai sejahtera.* Paulus sebenarnya ikut terseret dalam permasalahan di Korintus karena ada satu komunitas yang menamakan diri kelompok Paulus atau "pengikut Paulus". Namun Paulus tidak terpesona dengan komunitas yang mendukungnya atau terikat dengan itu tetapi kehilangan jemaat yang lain. Paulus hadir untuk lebih memenangkan semua orang di Korintus. Sapaannya hadir bukan untuk kelompok pendukungnya tetapi semua kelompok yang ada dalam Korintus dengan penuh damai. Jika kita baca 1:2 disini Paulus menyebutkan mereka sebagai "jemaat Allah yang Kudus". Tujuan sapaan ini tentu sangat dalam bahwa mereka adalah suatu komunitas yang bukan didasarkan oleh para penginjil yang mereka favoritkan, persekutuan gereja bukankah kelompok yang saling memiliki kesamaa, tetapi gereja adalah persekutuan orang Kudus yang telah ditebus oleh Yesus Kristus. Jika Allah sebagai pemilik gereja, maka seluruh orang yang bersekutu di dalam gereja semestinya taat dan tunduk pada sang pemilik. Hal ini membedakan gereja dengan dunia sekuler. Persekutuan gereja adalah sakral, yang dibangun diatas dasar iman dan percaya kepada Yesus Kristus. Karena itu segala aktifitas gerejawi hendaknya sadar bahwa semua harus tunduk kepada Kristus. Sapaan seperti ini mengingatkan jemaat Korintus akan hakekat gereja yang sesungguhnya. *2. Anugerah Yesus Kristus menjadikan kaya dalam segala hal.* Kalimat kedua ini mengajarkan tentang peranan anugerah dan kasih karunia di dalam jemaat. kasih karunia di dalam Yesus Kristus adalah keselamatan. Orang-orang percaya diperlengkaoi dengan berbagai karunia-karunia berdasarkan pemberian Roh Kudus setiap orang berharga dan memiliki peran yang sangat baik untuk membangun tubuh Kristus. 1 Korintus 1:4-5 (TB) Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, Hal inilah yang diingatkan oleh Paulus di awal pembicaraan ini bahwa semua orang sesungguhnya telah diperlengkapi oleh Kristus dengan anugerah dan kasih karunia yang diterima. Maka seharusnya jugalah orang percaya menyelesaikan segala perbedaan dan permasalahan yang timbul dalam jemaat dengan hikmat yang bertujuan kepada kemuliaan Allah. Paulus yakin, mereka bukanlah orang-orang yang bodoh, miskin ide dan picik. Mereka semua adalah orang yang telah kaya dalam pemahaman dan pengetahuan, maka seharusnya orang percaya berhikmat dan memiliki wawasan yang luas dalam menghadapi setiap persoalan. Dengan pemahaman ini Paulus hendak menekankan perbedaan dalam jemaat Korintus harus dilihat dari kekayaan dari berbagai anugerah dannkasih karunia. Maka semua kekayaan ini harus dirakit di dalam satu kesatuan yaitu hidup dalammkasih dan mempersembahkan kasih karunia masing-masih dalam membangun tubu Kristus (baca= gereja). *3. Anugerah di dalam Kristus membuat kita tak kekurangan.* Bagian berikut ini adalah menegaskan bagian diatas, jika anugerah Kristus menjadikan kaya, maka itu akan menjadikan jemaat tak kekurangan. Sungguh aneh jika kaya namun kekurangan, berarti tidak menggunakan kekayaan yang dimiliki untuk menutupi kekurangannya. Hal ini jugalah yang diingatkan Paulus, anugerah di dalam Yesus Kristus membuat gereja tak kekurangan. Itulah sebabnya dia berkata: 1 Korintus 1:7 (TB) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Jika setiap orang dapat memberikan apa yang ada padanya menutupi kekurangan orang lain. Bukan hanya dalam ukuran materi, tetapi hal-hal yang bersifat immaterial seperti: ide, gagasan, perbuatan, sikap, tindakan dan keahlian. Jika semua mempersembahkan tentu komunitas orang percaya tak kekurangan. Namun jika semua hidup dalam keegoisan, memuji diri sendiri dan tak mau mempersembahkan kasih karunia yang ada padanya orang lain semuanya bisa menjadi serba kekurangan. Disinilahnoengelolaannpersekutuan itu harus baik karena bisa saja dalam berkelimpahan orang bisa kekurangan. Tetapi orang yang hidup di dalam anugerah Yesus Kristus orang percaya tak akan kekurangan. Disini gereja perlu mengelola persekutuan dengan baik. Paulus percaya kekayaan yang dianugerahkan Kristus akan membuag jemaat tak berkekurangan. Demikian jugalah setiap persekutuan orang percaya dimana pun, mari saling menopang yang satu dengan yang lain menolong dan membantu kelemahan orang lain agar tak kekurangan sehingga kita tak bercacat hingga akhir. 1 Korintus 1:8 (TB) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan dalam kotbah Minggu ini mengajak kita untuk hidup dalam penuh damai sejahtera, sejuk dan harmonis serta tinggal di dalam kasih karunia Kristus. Hidup di dalam damai dan kasih karunia Kristus akan membawa persekutuan kita kembali kepada hakekat gereja yang sesungguhNya. Gereja adalah milik Allah, hidup kudus dalam persekutuan orang Kudus. Baiklah masih-masing menjaga kedamaian dan kekudusan gereja. Jauh dari gontok-gookan, perpecahan dan kesombongan diri. Hidup dalam kasih karunia dan damai sejahtera di dalam Yesus Kristus menjadikan orang percaya kaya dalam segala hal; baik materi dan immateri serta saling membekali yang lain hingga tak kekurangan. Hendaklah kita setia dalam panggilan dan memelihara diri kita setia hingga tak bercacat dihadapan Tuhan sampai maranatha. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 17 Januari 2020

TAURATMU ADA DI DALAM DADAKU

TAURATMU ADA DI DALAM DADAKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 18/01/2020 Mazmur 40:8 (TB) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." Psalms 40:8 (RWV) I delight to do thy will, O my God: yea, thy law is within my heart. Ketika saya melayani di satu gereja: ada usulan agar dibuat lomba menghapal hukum Taurat bagi Anak Sekolah Minggu (Sepuluh perintah Tuhan dan artinya). Spontan penatua bertanya untuk apa menghapalkan semuanya Taurat itu, bukankah lebih baik kita buat bagaimana caranya agar anak-anak dapat mengamalkan isi hukum Tuarat itu agar menjadi pedoman hidup mereka. Usul itu sampai sekarang masih terngiang di telinga saya, maka saya tak pernah lagi mengusulkan yang namanya hafalan-hafalan ayat Alkitab yangbhanya konsumsi otak saja, namun menekankan bagaimana setiap orang dapat menghayati firman yang dibàca dan didengarkan. Ini jugalah yang menarik dari renungan di pagi hari ini yang mengatakan: TauratMu ada di dalam dadaku. Manfaat Taurat Tuhan dalam diri orang percaya tentu sangat banyak: menuntun hidup orang percayaseturut dengan kehendak Allah. Hidup menurut perintah Tuhan adalah kebahagiaan sebagaimana dikemukakan Mazmur 1:1-2 (TB) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pemazmur dalam Mazmur 40:4 (TB) (40-5) Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! Jika.kita baca dengan teliti kedua ayat diatas bahwa kebahagiaan bukanlah tersedianya segala sesuatu yang dibutuhkan atau tak adanya kesulitan dan masalah yang dihadapi. Kebahagiaan itu adalah ketika orang percaya merasakan tuntunan Tuhan dalam hidupnya. Sekalipun bergumul berat namun tak jatuh, sekalipun ditimpa musibah namun tak tergeletak namun dalam segala usaha akhirnya mampu menemukan jalan keluar. Taurat Tuhan ada di dalam dadaku? Bagaimana itu terjadi? Dada adalah simbol kebanggaan, orang dapat bernafas dan membusungkan dada sebagai simbol keberadaan dan eksistensi diri. Dengan ungkapan ini Pemazmur hendak menyatakan bahwa apa yang dibanggakan dalam hidupnya adalah kehendak Allah dan hidup menurut hukum Taurat. Inilah kebanggaan pemazmur dalam semua problema hidup yang dijalani dia tidak lari menyimpang dari kehendak Tuhan. Mengurai persoalan yang rumit dan berat dalam hidup, Pemazmur selalu berpedoman kepada Taurat Tuhan. Tuhan menuntun dan memberikan kekuatan baginya. TauratMu ada di dadaku. Ungkapan yang menjelaskan bahwa hidupnya disemangati dan diteranginoleh kehendak Tuhan. Hukum Taurat bukanlah hapalan di otak, atau buku yangvtersusun di rak buku. Hukum Taurat ada di dalam dadaku memnunjukkan hukum Taurat Tuhan menjadi dasar segala dari segala yindakan, kebijakan dna keputusan Pemazmur dalam hidupNya. Sahabat yang baik hati! Mari menjadi bagian dari orang percaya yang mencintai kehendak Allah dan menjadikan Taurat Tuhan menjadi pedoman dalam hidup. Memang, manusia tidak selamat oleh karena melakukan hukum Taurat, Kristuslah yang menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Orang percaya membutuhkan penuntun hidup yaitu kehendak Allah yang tertulis dalam kitab suci, hukum Taurat dan pesan para Nabi. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 16 Januari 2020

HIDUP KEKAL ADA DI DALAM YESUS KRISTUS

HIDUP KEKAL ADA DI DALAM YESUS KRISTUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 17/01/2020 1 Yohanes 5:11 (TB) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 1 John 5:11 (RWV) And this is the testimony, that God hath given to us eternal life, and this life is in his Son Awal Juni 2018, 12 orang anak remaja dan pelatih sepak bola bernama "Wild Boars FC" mengadakan wisata ke Goa Tham Luang, Thailand. Sangat mengagetkan, mereka terjebak di dalam goa tersebut. Hari-hari pun semakin banyak desakan agar ada tindakan untuk menyelamatkan mereka. Berbagai organisasi semacam SAR di Thailand menyatakan sangat sulit untuk melaksanakan missi penyelamatan terhadap mereka, selain posisinya tidak jelas dan harus memasuki area yang sangat sulit di dalam laut. Missi penyelamatan ini disebut dengan "mission impossible". Warga Thailand terus memberikan dukungan agar pemerintah terus mengupayakan penyelamatan terhadap kedua belas anak itu dan pelatihnya. Pemerintah Thailand membentuk tim penyelamatan khusus yang dikomandani Angkatan Laut Thailand. Atas dukungan doa dan dana seluruh rakyat Thailand akhirnya tanggal 23 Juni dinyatakan seluruh anak remaja dan pelatihnya berhasil diselamatkan. Namun kabar yang menggugah hati salah satu tim penyelam bernama Saman Kuman, mantan anggota AL Thailand meninggal dunia karena kehabisan oksigen demi menyelamatkan kedua belas anak dan pelatihnya. Sungguh pengorbanan yang sangat mulia. Missi penyelamatan ini mendapat Apresiasi dari pemimpin dunia Presiden Amerika Serikat, Presiden Rusia dll. Mereka disambut luar biasa oleh masyarakat Thailand bahkan pemimpin FIFA mengundang anak remaja tersebut untuk menghadiri Final Piala Dunia 2018 di Rusia. Demikian dengan management Manchester United FC mengundang kedua belas remaja tersebut ke camp MU dan kesempatan baik lainnya dalam dan luar negeri Apa yang kita tangkap dari kejadian tersebut? Pengorbanan tim penyelamat yang sampai mati demi menyelamatkan merupakan tindakan pengorbanan yang luar biasa. Pada pihak anak-anak yang diselamatkan dari kematian dan mereka dapat merayakan kehidupan. Jika tidak datang penyelam menyelamatkan mereka, mereka akan terkubur mati di Goa. Kisah diatas dapat dijadikan sebagai contoh uat sebagai perbandingan sebagaimana menjelaskan keselamatan. Bagaimana Yesus Kristus menyelamatkan manusia berdosa. Seharusnya manusia akan binasa oleh karena dosa dan pelanggaran kita. Namun Yesus Kristus datang ke dunia ini meggantikan manusia berdosa dengan mati di kayu salib menebus manusia dari segala pelanggaran dan dosa. Manusia dari dirinya sendiri tidak akan dapat menyelamatkan diri karena telah terkungkung oleh dosa. Syukur kepada Allah yang mengutus anakNya menebus manusia dari dosa dan kematian. Maka pada pihak manusia, mensyukuri keselamatan yang diberi. Manusia selamat dan beroleh hidup hanya karena tindakan penyelamatan Yesus Kristus. Sahabat yang baik hati! Inilah kesaksian kita hari demi hari dalam hidup ini. Kristus Yesus telah menyelamatkan kita sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Maka mari rayakan keselamatan dan kehidupan yang dianugerahkan Allah didalam Yesus Kristus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 15 Januari 2020

DITEBUA DARI KEMATIAN

DITEBUS DARI KEMATIAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 16/01/2020 Roma 6:11 (TB) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Romans 6:11 (RWV) Likewise reckon ye also yourselves to be dead indeed to sin, but alive to God through Jesus Christ our Lord. Alkitab dimulai dengan narasi penciptaan dan semua ciptaan Tuhan itu baik adanya. Tuhan pun menempatkan manusia di Taman Eden atau Firdaus, taman sempurna dan satu kata menggambarkan kesempurnaan. Namun ada satu perintah Tuhan kepada Adam setelah diberi kesempatan hidup di Taman Eden. Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Ini suatu kebebasan yang terikat, bebas menikmati apa saja namun terikat dengan perintah Tuhan. Sekali-kali melanggar peeintahNya berarti mati. Kenyataannya Adam dan hawa tergoda oleh rayuan si jahat dan jatuh ke dalam dosa. Mereka pun melanggar perintah Tuhan dan akhirnya dikeluarkan dari Eden dan hidup hidup menanggung beban dosa. Puncak beban dosa itu adalah kematian. Sebab upah dosa adalah maut (band Rom 6:23). Dasar inilah yang dijelaskan oleh Paulus bahwa setiap manusia mewarisi dosa. Oleh seorang Adam, dosa telah masuk kepada setiap orang. Pelanggaran Adam menjadikan manusia yang l hidup di dalam dosa dan diperhamba oleh dosa. Allah sendiri telah menghukum bumi ini dengan air bah karena dosa telah penuh, tak satupun yang benar semuanya telah berdosa. Tuhan itu baik, rancangannya kepada.manusia dan seluruh ciotaanNya adalah rancakan kehidupan. Tuhan tidak membiarkan manusia binasa oleh dosa. Oleh kasihNya yang besar yang terikat pada perjanjian maka Tuhan menebus manusia dari dosa dan kematian melalui Yesus Kristus.(Yoh 3:16) Paulus menyebut penebusan Yesus Kristus dari dosa dengan istilah "pembenaran" (Yunani: dikaiosune). Menggambarkan seseorang yang oleh perbuatannya dan pelanggarannya harus menerima hukuman Vonnis mati, namun karena anugerah (Yunani: Xaris), manusia bebas dari segala tuntutan hukuman. Itulah yang disebut dengan anugerah. Allah membebaskan manusia dari segala hutang dosa dan membenarkan manusia dari segala pelanggaran. Sahabat yang baik hati! Inilah anugerah yang besar yang senantiasa harus kita syukuri dalam hidup ini. Dilihat dari segi perbuatan dan pelanggaran kita, sesungguhnya kita tak layak hidup. Namun Kristus telah menggantikan kita dengan kematianNya di kayu salib sehingga segala dosa dan pelanggaran kita telah ditebus dengan penebusan yang mahal. Jika Tuhan memberikakita hidup, itu adalah kesempatan baik bagi kita untuk hidup menghasilkan buah-buah yang baik bagi orang lain. Kemerdekaan kita dari dosa dan kematian harus menjadi persembahan yang harum bagi nama Tuhan. Kita hidup bagi Allah, jangan lagi berikan kesempatan untuk diperhamba oleh dosa dan maut. Seperti Paulus katakan dalam Galatia 5:1 (TB) Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 14 Januari 2020

PERROBATAN DAN KARUNIA ROH

PERTOBATAN DAN KARUNIA ROH Selamat Pag! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 15/01/2020 Kisah Para Rasul 2:38 (TB) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Acts 2:38 (RWV) Then Peter said to them, Repent ye, and each one of you be baptized in the name of Jesus Christ for the remission of sins, and ye shall receive the gift of the Holy Spirit. Bagaimana seorang nelayan dapat secara fasih mengajar dan menjelaskan tentang Yesus Kristus yang mati dan dibangkitkan? Bagaimana seorang nelayan dapat menjelaskan peristiwa turunnya Roh Kudus dikaitkan dengan pemenuhan janji Allah sebagaimana dinubuatkan para nabi dalam Perjanjian Lama? Petrus memang murid Tuhan Yesus, dalam kenyataanNya Yesus sering kecewa atas perilaku murid-murid. Mereka disuruh berjaga-jaga namun mereka semua ngantuk dan tertidur. Berapa kali Yesus mengajar namun sering mereka tak paham apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Inilah karya dan pekerjaan Roh Kudus. Namun Petrus dan murid-murid setelah kebangkitan Yesus dan khususnya setelah peristiwa turunNya Roh Kudus Petrus dan kawan-kawan sangat bersemangat mengajarkan pengajaran Tuhan Yesus dan memberitakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Apalagi dengan peristiwa turunNya Roh Kudus ada suatu mujizat yang besar sehingga setiap orang dari berbagai suku bangsa dapat mengerti mereka bahasa mereka sendiri. Kemudian murid-murid dengan penuh semangat memberitakan Yesus Kristus sebagai pemenuhan janji Allah sebagaimana tertulis dalam kitab Suci. Dalam konteks renungan hari ini, setelah Rasul Petrus berkotbah secara meyakinkan dan mengajarkan secara fasih tentang Yesus Kristus yang dibangkitkan Allah dan sangat benar menurut pemahaman kitab Suci. Yesus Kristus adalah batu yang dibuang tukang bangunan, namun telah dijadikan menjadi batu penjuru. Mereka menyakinkan Yesus namun semua itu supaya genap Firman Allah. Atas kotbah Petrus ini, banyak orang tercengah dan menerima apa yang dikotbahkan oleh Petrus dan berkata: apakah yangsbeharusnya mereka lakukan? Petrus berkata:"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Dari apa yang disampaikan oleh Petrus ini: 1. Pertobatan membuat orang merubah pikiran picik dan sempit sehingga dapat menerima kebenaran. 2. Memberi diri dibaptis sebagai bukti dan kesungguhan bertobat. Dengan sungguh-sungguh mau meninggalkan hidupnya yang lama dan diperbaharui oleh Roh Kudus. 3. Bertobat berarti menerima pengampunan. Tuhan Yesus yang maha baik berkenan menerima siapa saja yang menyesali perbuatannya 4. Orang yang bertobat akan menerima karunia-karunia Roh Kudus. Dalam kotbahnya Petrus menyampaikan: Kisah Para Rasul 2:40 (TB) "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." Sahabat yang baik hati! Sama seperti Petrus setelah kebangkitan Kristus dan TurunNya Roh Kudus, Petrus yang ragu-ragu, penuh semangat namun cepat ciut berubah menjadi Petrus yang plfull power dan semangat yang berapi-api mempersembahkan hidupnya demi Kristus. Kedua, seperti pertanyaan orang banyak setelah mendengarkan kotbah Petrus: apakah yang harus saya perbuat? Jawabannya sama seperti nas ini, bertobat memperbaiki perilaku lama, menerima pengampunan dosa dan memperlengkapi diri sampai membuahkan buah-buah yang baik menurut pemberian karunia-karunia Roh Kudus. Kiranya Tuhan menolong dan menguatkan kita melakukan perobatan dannl menghasilkan buah-buah yang baik dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan kebaikan dalam hidup saudara. Amin. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 13 Januari 2020

HATI YANG BARU

HATI YANG BARU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 14/01/2020 Yehezkiel 36:26 (TB) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Ezekiel 36:26 (RWV) A new heart also will I give you, and a new spirit will I put within you: and I will take away the stony heart out of your flesh, and I will give you an heart of flesh. TUHAN membentuk umat Allah menjadi umat pilihan, umat yang Kudus dannberbeda dengan bangsa-banhsa lainnya di dunia ini. Zaman Musa, Tuhan membentuk mereka dengan melatih 40 tahun di Padang gurun dan memberikan kepada mereka Hukum Taurat yang dituliskan dalam kedua loh batu. Musa pun terus mengingatkan dan memelihara umat Israel hidup seturut dengan hukum Taurat sehingga terbentuklah umat yang mencintai dan memelihara hukum Taurat. Dalam perkembangannya nampaknya bangsa Israel bukankah bangsa yang setia, berulang kali dalam sejarah mereka meninggalkan Tuhan dan tidak setia dengan hukum Taurat - sungguh bangsa yang tegar tengkuk. Maka Tuhan pun mendatangkan hukuman dengan pembuangan Babel. Selama 70 tahun Tuhan mereka mengalami pembuangan dan di dalam pembuangan itulah Tuhan membentuk dan memurnikan mereka kembali sebagai umat Allah yang taat. Istilah memurnikan dipakai dengan kata "pentahiran". Melalui pentahiran itu mereka menjadi umat yang diperbaharui. Istilah yang dipakai nabi Yehezkiel dalam renungan hari ini adalah "pembaharuan". Allah memperbaharyi umatnya dengan Roh Yang Baru: mengubah dari hati keras kepada hati lembut. Pentahiran itu berdampak dalam hati manusia. Hati manusia yang keras dan tidak taat kan diperbaharui menjadi hati yang lembut yang bersedia dan taat melakukan kehendak Allah. Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Bagaimana Tuhan menempa hati umatNya. Seperti membentuk emas murni dalam tuangan baru; emas harus dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, segala kerak yang melekat akan terkelupas dan meninggalkan emas murni kemudian di tuang dalam tuangan baru. Demikian Allah memurnikan umatnya melalui pembuangan Babel. Jadi pembuangan merupakan bahagian dalam rencana Allah, tahapan pembuangan adalah bahagian dari penempaan hati yang diperbaharui oleh Tuhan. Dengan pemahaman pembaharuan ini, nabi Yehezkiel memberikan pencerahan bahwa pembuangan bukanlah akhir sejarah umat Allah, namun bahagian dari penempaan mereka agar memiliki hati yang diperbaharui. Allah yang mengumpulkan dan mempersatukan, Allah yang memulihkan dan Allah sendiri yang membentuk mereka menjadi umat yang taat kepada perintah dan ketetapan Allah. Rencana ini menumbuhkan pengharapan, tak perluh berputus asa dan terus menerus meratapi keadaan yang pahit. Dulu memang mereja jaya dan bangga menjadi umat Allah namun, semuanya sirna dengan hancurnya Yerusalem dan diangkutnya seluruh umat Allah ke pembuangan. Ketidak berdayaan mereka dalam pembuangan, bukan berarti kehilangan segala-galanya; namun Yehezkiel sendiri menubuatkan bahwa Allah sendiri yang memiliki prakarsa untuk memulihkan keadaan umatNya. Tuhan akan memperbaharui hati dan bathin mereka. Jika zaman Musa Perintah Allah itu dituliskan dalam dua log batu, tetapi rencana Allah pada umat yang diperbaharui itu adalah dengan menuliskannya dalam hati mereka. Umat yang diperbaharui ini akan menjadi orang yang taat kepada perintah Allah. Roh Allah akan diam di dalam hati dan menjadikan mereka taat melakukan kehendak Allah. Sahabat yang baik hati! Semua orang percaya telah diselamatkan oleh Yesus Kristus sesungguhnya kita telah menerima Roh Kudus di dalam hati dan bathin kita. Roh Kudus itu bekerja di dalam diri kita untuk mengingatkan dosa, mengingatkan panggilan keselamatan dan nurani kita untuk senantiasa melakukan kehendak Allah serta menghasilkan buah-buah Roh. Marilah berikan hati kita dipimpin oleh RohaAllah agar hidup kita diperbaharui. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 12 Januari 2020

JANGAN TAKUT, AKU TELAH MENEBUS ENGKAU

JANGAN TAKUT, AKU TELAH MENEBUS ENGKAU! Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 13/01/2020 Yesaya 43:1 (TB) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Isaiah 43:1 (RWV) But now thus saith the LORD that created thee, O Jacob, and he that formed thee, O Israel, Fear not: for I have redeemed thee, I have called thee by thy name; thou art mine. Yehuda yang terbuang ke Babel meratap sedih. Seolah sirnah semua kebanggaan mereka, yang tinggal hanya duka dan air mata. Jangankan tegak berdiri, tertunduk saja sudah terlalu berat. Jangankan memupuk asa bertahan saja sudah tak sanggup. Apa mungkin ada masa depan bagi anak-anak Yakub? Dalam keadaan demikian nabi Yesaya hadir meneguhkan dan menghibur umat Israel dalam pembuangan. Yesaya menegaskan agar mereka tidak takut, sesungguhnya Allah sendiri yang membentuk dan menebus umatNya dari pembuangan Babel. Allah Mahakuasa melakukan tanda ajaib untuk membebaskan umatNya. Jika Musa membawa Israel keluar dari Mesir dengan berbagai tulah dan ajaib, hal yang sama Tuhan akan menebus dan membebaskan umat Allah dari pembuangan Babel. Israel sendiri menjadi saksi sejarah atas mujizat yang dilakukan Tuhan atas umatNya. Semua itu dilakukan Tuhan karena janjiNya. Masalahnya adalah bagaimana mereka mempercayai semua itu? Disinilah nabi Yesaya hadir meneguhkan mereka. Ada beberapa istilah yang dipakai Yesaya meneguhkan dan meyakinkan umat di dalam pembuangan tentang keselamatan Israel dari pembuangan Babel, yaitu: 1. Allah yang menciptakan mereka; Allah adalah pencipta mengingatkan bangsa Israel tentang keuniversalan Allah. Tidak ada sesuatu didunia ini yang tidak diciptakan Allah. Maka sebagai pencipta, Tuhan berdaulat atas segala-galanya. Keadaan apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita harus percaya Tuhan penentu segala-galanya. Jadi tak perlu ada keraguan akan masa depan bangsa Israel dalam pembuangan. Menurut para teolog PL, kisah teologi penciptaan dalam kitab kejadian ditemukan pada pada jaman pembuangan. SesungguhNya Allah menjadikan segala segala sesuatu. Tak ada kejadian yang terjadi pada ciptaanNya yang tidak diketahui oleh Allah pencipta. 2. Allah yang membentuk Yesaya menggambar Tuhan itu seperti tukang Periuk (29:15; 30:14; 45:25). Seperti ahli tembikar hendak menggambarkan bahwa bentuk tembikar bulat, lonjong , opal dll bukankah kehendak tembikar itu sendiri atau semua menurut kehendak tukangnya, membentuk, merusak, menginjak-injaknya dan pada akhirnya sampai pada bentuk jadinya menurut tukang. Dengan gambaran ini Yesaya menjelaskan bahwa pembuangan Babel sebagai pembentukan Israel.l menuju kepada umat Allah yang dikehendaki Tuhan. Pembuangan adalah rencana Alalh untuk menempa dan membentuk. Istilah lain dipakai Yesaya salah seperti emas, maka emas itu akan dilebur dengan perapian. Yesaya 48:10 (TB) "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak." Dengan peleburan itu seluruh kerak besi yang tak murni akan terbuang baru setelah itu akan dimasukkan dalam tuangan yang dibentuk. Allah membentuk umatNya, suatu pengharapan akan masa depan Israel yang baik. Kesusahan dalam pembuangan adalah bahagian dari tindakan dan perbuatan Allah untuk membentuk Israel menjadi umat yang lebih berharga. 3. Allah yang menebus Dalam istilah perbudakan, istilah penebusan ini berarti tindakan seorang tuan yang memberikan uang tebusan bagi hamba. Seorang hamba terikat pada suatu tuan, dia tidak merdeka atau menentukan sendiri atas dirinya namun sepenuhnya terletak pada tuannya. Seorang hamba tak bebas dari dirinya sendiri, dia hanya bebas jika ada orang yang mau menebus dan memberikan uang tebusan. Pembuangan Babel menjadikan umat Allah hamba di di Babelonia, mereka tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan Babelonia. Namun Tuhan akan menebus umatNya dan memulangkan mereka kembali ke Yerusalem sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kehadiran Yesaya yang mewartakan penebusan umat memberikan harapan baru, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan mereka terus dalam.pembuangan Babel. Tuhan segera datang memebaskan dan menebus umatNya. Maka satu hal yang diminta oleh nabi Yesaya agar umat bertahan dan setia menjalani masa pembuangan sampai Tuhan datang menebus umatNya. Sahabat yang baik hari! Marilah kita bersyukur atas penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang telah menebus kita dengan lunas. Jika oleh Adam manusia jatuh dalam dosa dan diperhamba oleh dosa, maka di dalam Kristus kita telah diselamatkan dan ditebus dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Bila masa pahit datang bukanlah berarti Tuhan telah meninggalkan kita. Tetapi bisa saja Tuhan mendidik, membentuk pedan mempersiapkan kita memilki pribadi yang semakin tangguh. Sebab dengan menjalani penderitaan yang kita jalani Tuhan telah membentuk kita menjadi orang yang tekun, ketekunan membentuk pribadi yang tahan uji dan pribadi yang tahan uji membawa kita kepada pengharapan (Band Rom 5:3-5). Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam : Pdt. Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 11 Januari 2020

MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA

Kotbah Minggu I Stlh Ephipanias Minggu, 12 Januari 2020 Nas: Yesaya 42:1-9 HAMBA TUHAN MENJADI TERANG BAGI BANGSA-BANGSA Selamat hari Minggu! Menyemangati orang yang patah hati adalah suatu pekerjaan yang sulit. Dibutuhkan kemampuan, keahlian dan pendekatan yang dapat menolong dan menyemangati orang yang putus asa. Memang, ada orang yang cepat pulih dari duka yang dialami namun ada juga yang sangat sulit menerima kenyataan yang dialami, murung dan mengurung diri. Biasanya cepat lambannya pulih tergantung pada pribadi menerima atau tidaknya keadaan yang diterima. Semakin cepat menyadari dan menerima kenyataan, semakin cepat pulih dari duka yang dialami. Hal yang tidak akalh pentingnya adalah adanya pengharapan, bahwa dibalik semua yang dialami ada rencana Tuhan dalam hidup. Nabi Yesaya dalam Firman Tuhan Minggu ini hadir di tengah-tengah umat Israel yang terpukul karena pembuangan. Bangsa Israel adalah bangsa yang besar, umat pilihan Tuhan, anak Abraham dan umat yang diberkati namun kenyataannya mereka terbuang di negeri asing. Nabi Yesaya menyemangati mereka, mereka adalah umat pilihan Allah yang dijadikan sebagai milik kepunyaan Tuhan. Yesaya 42,1-9 tentang Hamba Allah: orang pilihan yang akan membawa harapan baru bagi umat dalam pembuangan. 01. Mengutus Hamba Tuhan untuk menghibur dan meneguhkan umat pilihan. Dalam pembuangan mereka adalah orang-orang yang hampir kehilangan pengharapan. Mereka bangsa yang tahluk dan tak berdaya terhadap bangsa lain. Tak mungkin lagi bagi mereka sebagai bangsa yang kuat setara dengan bangsa bangsa lain. Ada perasaan imferior terhadap bangsa bangsa yang jaya dalam pertempuran. Namun firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesaya akan ada babakan baru dalam sejarah, Tuhan sendiri menetapkan hambaNya dan akan melaksanakan hukum terhadap bangsa-bangsa. Orang pilihan ini akan dipenuhi oleh Roh Allah dan atas kuasa Roh Allah akan menyatakan hukuman kepada bangsa-bangsa. Yesaya 42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Dalam memberikan penghiburan, Hamba Tuhan yang diutus bekerja atas kuasa dan otoritas Tuhan. Hal ini dikemukakan dengan kamilamt "Aku telah menaruh Roh-Kunke atasNya. Disini Allah sendiri yang berdiam atas hamba Tuhan. Maka hamba Tuhan tidaklah bekerja atas pikiran dan prakarsa sendiri, tetapi atas inisiatip dan otoritas Allah. Pengutusan ini dapat juga kita bandingkan dalam Kis 1:8, sebelum murid-murid diutus, mereka menerima kuasa Roh Kudus. 02. Hamba Tuhan Menjadi Terang Bagi Bangsa-bangsa. Pengutusan Hamba Tuhan ke tengah-tengah pembuangan itu berarti bahwa Tuhan tidak tinggal diam dengan keadaan umat yang terpukul itu. a) Menumbuhkan harapan; Hamba Tuhan hadir untuk memberikan harapan. Mereka ibarat buluh yang patah terkulai, namun Tuhan tak akan membiarkan begitu saja terpuruk tetapi mengutus hambaNya memberikan kekuatan. Mereka hampir padam dan hampa ibarat sumbu yang hampir habis minyak dan akan segera padam, namun Tuhan akan bertindak sehingga tidak padam dan terus menyalakan sehingga menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Yesaya 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. b) Memulihkan dan meneguhkan; Dalam kotbah ini umat pilihan bukan saja menyatakan hukum pada bangsa-bangsa (eksternal) tetapi di dalam umat sendiri dia akan melaksanakan tugasnya untuk memulihkan dan menyambung pengharapan umat. Orang pilihan itu akan memberikan kekuatan bagi tangan yang lemah yang tak mampu mengepalkan tangan dan lutut yang goyah seolah tak mampu berjalan. Orang pilihan itu akan mengokohkan umatnya berdiri teguh sehingga tegak berdiri dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Yesaya 42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, c) Missi pembebasan; Berikutnya orang pilihan itu akan membawa missi pembebasan: Yesaya 42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. (To open the blind eyes, to bring out the prisoners from the prison, and them that sit in darkness out of the prison house.) Missi pembebasan ini lebih lengkap dalam Yesaya 61:1-2 (TB) Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, Nats ini jugalah yang digenapi Yesus ketika berkotbah di Bait Allah, setelah membaca nas ini Yesus berkata dalan Lukas 4:21 (TB) Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Sahabat yang baik hati! Siapakah hamba Tuhan yang meneguhkan sesamanya di jaman now? Tentu hamba Tuhan itu adalah kita semua orang percaya yang mendengar dan menerima Firman ini. Setiap orang percaya adalah hamba Tuhan , anak-anak Tuhan yang memiliki tugas dan panggilan: panggilan natural, panggilan nabiah, panggilan rasuli dan panggilan imamat am yang rajani. Panggilan natural kita sebagai umat ciptaan Tuhan diberi mandat untuk memelihara alam dan ciptaan. Panggilan nabiah, memperbaiki kesalahan dan berbagai praktek ketidakadilan dan penindasan di sekitar kita agar setiap orang bebas dan dapat melakukan kehendak Allah. Panggilan rasuli adalah panggilan umat Kristen untuk menjadi pemberita Injil dan panggilan imamat am yang rajani adalah memelihara kesatuan gereja sebagai persekutuan orang percaya. Sebagai umat pilihan dan hamba Tuhan yang diutus di dunia ini, jadilah pemberi semangat dan penyambung harapan bagi setiap orang yang berputus asa. Biarlah dengan kehadiran kita setiap orang yang lemah menjadi kuat, setiap orang yang menangis bisa tersenyum dan setiap orang yang berbeban berat menjadi ringan. Tuhan menolong dan memberikan kekuatan bagi kita semua. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 10 Januari 2020

TUHAN MEMBERI KEKUATAN DAN MEMBERKATI UMATNYA

TUHAN MEMBERI KEKUATAN DAN MEMBERKATI UMATNYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 11/01/2020 Mazmur 29:11 (TB) TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera! Psalms 29:11 (RWV) The LORD will give strength to his people; the LORD will bless his people with peace. LAI membuat judul Mazmur 29 ini dengan "Kebesaran Allah dalam Badai". Badai identik dengan bahaya, ancaman dan tantangan manusia yang bersumber dari alam seperti: badai badai laut, badai pasir (badai gurun), badai salju, badai angin puting beliung dan tornado. Semua itu menunjukkan mengamuknya alam yang mengancam kehidupan umat manusia dan mahkluk ciptaan lainnya. Badai itu ada yang dapat diprediksi namun banyak pula terjadi badai itu diluar perkiraan. Di beberapa negara Badan yang memperkirakan cuaca sangat penting agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban badai. Namun harus kita akui sehebat apapun analisis dan perkiraan para ahli mereka memiliki keterbatasan masing-masing. Badai kapan saja bisa terjadi diluar perkiraan, termasuk badai kehidupan yang kita tidak tahu latar belakang, sebab musabab namun telah menerpa dan menimpa kita. Badai juga kata yang sering digunakan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi seseorang. Kata yang lazim.disebut badai kehidupan. Bagaimana kita menghadapi Badai? Mazmur 29 ini meneguhkan dan menyaksikan kita serta menjadi nyanyian orang percaya menghadapi badai. Sehebat apapun badai yang memporak-porandakan kehidupan kita, bagi orang percaya kuasa Tuhan jauh lebih berkuasa atas apapun. Mazmur ini meyakinkan setiap orang bahwa orang percaya akan terlindungi oleh kekuasan Tuhan. Jika kita baca 29:2-9 berisi tentang kuasa Suara Tuhan. Suara Tuhan jauh lebih berkuasa atas segala alam dan ciptaan. Suara Tuhan mengatasi air bah, Suara Tuhan menumbangkan pohon dan mematahkan pohon Libanon, Suara Tuhan membuat Padang gurun bergetar, Suara Tuhan menyemburkan api. Semuanya ungkapan ini menunjukkan kuasa Tuhan melebihi dari fenomena alam yang menakutkan dan mengancam manusia. Sama seperti pengalaman murid-murid kala berperahu: kapal mereka diterpa badai dan topan sekoyong-koyong hendak menghempaskan kapal yang ditumpangi murid bersama Tuhan Yesus. Mereka adalah nelayan yang akrab bergaul dengan badai, namun kala badai mengancam murid-murid ketakutan dan takut binasa. Maka mereka pun datang kepada Yesus dan berseru: guru kita binasa! Yesus pun bangkit dan menghardik topan: "diam"! Seketika itu badai dan topan pun diam. Itulah kuasa Yesus yang menghentikan badai sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tujuan. Sahabat yang baik hati! Badai bisa saja menerjang umatNya dan orang-orang yang dikasihi Tuhan. Bisa saja badai itu datang tanpa kita perkirakan dan tak kuasa untuk.menghadapinya. Mazmur 29 ini memberikan inspirasi, jangan berputus asa, tetap tabah, tegar dan bertahan. Percaya kuasa Tuhan jauh lebih berkuasa untuk menenangkan, meneduhkan, melindungi dan menyelamatkan umatNya dari semua badai yang menimpa. Tuhan akan bertindak, akan memberikan kekuatan dan memberkati umatNya dengan sejahtera. Sekali Tuhan mengeluarkan suaraNya, segala sesuatu jadi seturut kehendakNya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 09 Januari 2020

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN AKAN FIRMAN

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN FIRMAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 10/01/2020 Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Romans 10:17 (RWV) So then faith cometh by hearing, and hearing by the word of God. Setiap pasti membuat Almanak; suatu agenda pembacaan ayat harian yang ditetapkan Gereja kepada jemaatnya. Pertanyaan untuk apa orang percaya melakukan aktifitas pembacaan rutin seperti itu? Salah satu rahasia manfaat mendengarkan Firman Tuhan adalah iman. Iman itu timbul dari pendengaran akan Firman. Kita bersyukur, sejak reformasi Marthin Luther setiap warga jemaat didorong untuk memiliki dan membaca Alkitab. Sebelumnya hanya imamlah yang memiliki dan mengetahui isi Alkitab. Umat hanya mendengar Firman dari imam. Alkitab harus dibaca oleh setiap orang percaya agar imannya bertamba dan bertumbuh. Tak heran berbagai lembaga Alkitab di dunia ini selalu menyediakan pendistribusian Alkitab ada yang subsidi dan ada yang gratis agar setiap orang dapat membaca dan mengetahui kebenaran Firman Tuhan. Bagaimana iman orang percaya timbul dan bertumbuh kalau dia tidak mendengarkan Firman? Ayat renungan hari menegaskan bahwa manfaat dari membaca dan mendengarkan Firman adalah pertumbuhan iman kepada Yesus Kristus. 1. Semua orang percaya mengenal keselamatan yang ditentukan Allah melalui Yesus Kristus. Kita percaya tidak ada nama lain yang diberikan Allah dibawah kolong langit ini selain dari pada Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 4:12 (TB) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Keyakinan itu harus terpatri di dalam diri setiap orang yang mengakui orang beriman. 2. Menjadikan iman bertumbuh; Rom 10:17 meyebutkan didasarkan pada pendengaran akan Firman. Firman Tuhann harus dibaca, digali dan diterapkan dalam kehidupan pribadi. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dikandung dalam Alkitab harus menjadi gaya hidup kita. Jika boleh saya analogikan seperti seorang petani dengan benih yang dimiliki. Petani yang memiliki bibit jika hanya di simpan di dalam lumbung maka bibit itu tidak akan tumbuh akan tetap sebagai bibit. Petani harus bekerja, bibit itu ditaburkan dalam persemaian dan di lahan yang dipersiapkan maka bibit itu akan bertumbuh dan menghasilkan buah. Maka demikianlah juga dengan Firman bagi orang percaya. Firman Tuhan yang dituliskan dalam Alkitab, hanya disimpan dalam lemari, hanya disimpan dalam logika berpikir maka firman itu tidak akan menimbulkan pengaruh apa-apa dalam pertumbuhan iman kita. Namun jika Firman itu kita dengarkan, direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan kita, maka Firman itu bermanfaat menumbuhkan iman sampai menghasilkan buah terbaik dalam kehidupan orang percaya. 3. Bacalah 2 Tim 3:16 Firman itu bermanfaat untuk menasihati, menegor kesalahan, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya sempurna dalam segala perbuatan baik. Keberimanan kita bukan hanya pada pengakuan terhadap Yesus Kristus sebagai Yuruselamat, tetapi kuasa Firman yang telah mempengaruhi hidup orang percaya memiliki buah-buah terbaik dalam hidupnya. Sahabatku yang baik hati! Saya sangat senang jika anda terus mengikut pembacaan firman dan renungan setiap hari. Aktifitas itu harus menjadi kebutuhan kita setiap hari. Yakinlah disadari atau tidak firman yang kita baca dan kita renungan itu akan meneguhkan iman kita dan membentuk pribadi kita yang dikehendaki Tuhan. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...