Sabtu, 04 November 2017

TUHAN GEMBALA UMATNYA DAN MENEGAKKAN KEADILAN

TUHAN GEMBALA UMATNYA DAN MENEGAKKAN KEADILAN
(Mikha 3:5-12)


Selamat hari minggu buat semua sahabat yang baik hati! Kotbsh minggu ini merupakan Kritik Mikha yang sangat pedas bagi seluruh abdi Allah dan umatNya. Dalam PL ada tiga abdi Allah yang diangkat dan ditetapkan sebagai gembala yang melayani umatNya. Pertama imam, mereka adalah kaum lewi yang bertugas dalam rumah ibadah untuk membawa korban persembahan umat kepada Allah dan perantara Allah menyampaikan berkat bagi umatNya. Kedua adalah Raja, ini ditetapkan mengakhiri masa hakim-hakim. Samuel adalah hakim terakhir dan yang melantik Saul menjadi raja bagi bangsa Israel.  Raja adalah aparat Tuhan menggembalakan dan memimpin bangsa Israel melindungi umat Allah, memimpin bangsa Israel menjadi bangsa yang makmur seturut dengan kehendak Allah. Raja dan aparatusnya menerima kuasa dari Allah untuk membawa umat kepada kesejahteraan. Dan ketiga adalah nabi, nabi yang menyuarakan dan menyampaikan kehendak Allah. Namun ketiga Abdi Allah ini mendapat sorotan keras dari Mikha karena tidak memaknai jabatan sebagai abdi Allah namun telah menjadi abdi uang:

1. Kealpaan Abdi Allah
Lihatlah kritik tajam nabi Mikha dalam kotbah minggu ini: ketiganya imam, raja dan nabi tak satupun yang berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya (bahasa Batak Lia, tak satupun). Nabi tidak menyuarakan laginkrhendak Allah, namun bernubuat karena ada keuntungan, ada yang dimakan. Suara kenabiannya adalah karena makanan yang dikuyahnya. Mulut nabi tidak lagi sebagai mulut Allah, tetapi mulut yang memberinya makanan (Ayat 5). Inilah nabi-nabi istana yang menyuarakan damai, padahal sudah dalam keadaan kritis. Aman dan tidak ada masalah kebijakan-kebijakan raja sudah sangat jauh menyimpang dan penuh ketidak adilan. Nabi bernubuat karena banyaran (ay 11)

Raja dan para pemimpin tidak berjalan lagi dalam kebenaran dan hukum. Keputusan pengadilan hanya berdasarkan order dan titipan suap ( (ayat 9). Para pemimpin telah membengkokkan segala yang lurus dan tangan mereka penuh dengan darah.
Bangsa ini semakin parah, imam yang seharusnya menjadi pendoa, dan imam yang seharusnya menjadi pengajar moral dan panutan di tengah umat telah berubah menjadi mengajar karena upah atau banyaran ( Ayat 11). Imam yang seharus berdoa membawa kurban persembahan bagi Allah dan memberikan hak-hak Allah atas setiap kurban yang dipersembahankan telah mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Kurban persembahan untuk Tuhan dan perbendaharaan Bait Allah telah dirampas dan dikeruk habis.

2. Apakah dampaknya kealpaan pemimpin? Umat Allah tercecer, tersesat dan tercerai berai. Mereka tidak lagi menemukan kebenaran dan sinar terang menunutun kehiduoan. Namun mereka tersesat dalam kegelapan. Bagaimana bisa berjalan di tengah malam gelap tanpa penglihatan (ayat 6-7) demikianlah bangsa itu tersesat, sengsara tak bergembala. Jika pemimpin tidak bijak dan tidak ada lagi wahyu maka liarlah bangsa Amsal 29:18 (TB)  Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Dampak semua itu, TuhanTuhan sendiri akan mendatangkan hukuman. Sion kota Daud dan pusat pemerintahan kebanggaan bangsa Israel akan dibajak seperti ladang. Yerusalem sebagai pusat peribadahan dan kota kudus  akan menjadi timbunan puing. Bait Suci simbol kehadiran Allah akan menjadi bukit berhutan. Inilah keadaan yang akan dialami oleh umat Allah karena ketidak adilan dosa dan pelanggaran mereka.

3. Tuhan Gembala umatNya; menegakkan keadilan.
Dalam kealpaan para nabi masih ada nabi Mikha yang menyuarakan kebenaran dan kehendak Allah. Dia bersuara dengan keras untuk kebenaran dan kehendak Allah. Nabi Mikha berani membongkar segala kebobrokan dan kemerosotan moral para pemimpin dan perilaku umatNya:
"Tetapi Aku ini, dengan kekuatan, dengan Roh Tuhan, dengan keadilan dan keperkasaan untuk memberitakan kepada Yakub pelanggara nnya dan kepada Israel akan dosanya." (Ayat 8)
Tuhan tidak akan tinggal diam, Dia akan menggembalakan umatNya dan menegakkan keadilan. Memberikan hukuman bagi orang yang membengkokkan hukum dan pelaku penindasan.

Adakah kesempatan untuk menerima keselamtan? Mikha menyuarakan pertobatan. Jika mereka mau berobat dan berbalik kepada Tuhan dan berkata: "Mari kita naik ke gunung Tuhan..! (4:2). Tuhan sendiri akan mendatangkan keselamatan bagi Sion. Mikha menubuatkan akan lahir Mesias Yuruselamat di Bethlehem.
Sahabat yang baik hati! Suara Mikha minggu ini membuka perenungan kita yang mendalam akan peran kita sebagai umat pilihan Allah. Jika dunia ini telah gelap mata,ditelah roha kerakusan dan roh jaman yang materialistik melakukan segala tugas dan pengabdiannya karena keuntungan material dan kebenaran hanya milik mereka yang berani memberi suap. Kotbah ini bersuara bagi kita: NO SUAP tetapi berdiri kokoh dalam prinsip demi Tuhan dan Demi Kebenaran.

Mungkin hal inilah yang mendorong Amerika menuliskan kalimat pendek yang sangat menyentuh dalam mata uang US Dollar: IN GOD WE TRUST. Uang itu netral, namun motivasi dan tujuan orang mendapatkan dan mempergunakan uang siapa tahu??? Hanya suara Tuhan di dalam hati manusia yang mampu menggerakkan orang untuk melakukan kebenaran.
Ingatlah Lukas 6:45 "orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik." Suara hati yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik. Hati yang diisi dengan berbagainkebaikan akan membentuk dan menghasilkan perbuatan baik pula.

Mari berdiri dalam barisan nabi Mikha ini menyampaikan suara kenabian benar tanpa terkontaminasi. Bebas dari korupsi dan suap. Sikap seperti itu akan melahirkan perubahan seperti reformasi M.Luther dengan prinsip kokoh M.Luter: HERE I STAND,  I CAN DO NO OTHER. GOD HELP ME

Tuhan menolong kita semua melakukan firmanNya!


#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...