Kamis, 16 November 2017

KEMATIAN BERMARTABAT

KEMATIAN BERMARTABAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 17/11/2017

Wahyu 14:13 (TB)  Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Revelation 14:13 (RSV)  And I heard a voice from heaven saying, "Write this: Blessed are the dead who die in the Lord henceforth." "Blessed indeed," says the Spirit, "that they may rest from their labors, for their deeds follow them!"

Pada umumnya orang menganggap kematian adalah kesuraman, kesedihan, hitam dan gelap. Kematian ibarat orang memasuki lorong gelap dimana tidak tahu apa-apa karena tak satupun yang memberitakan fakta dibalik kematian. Itulah sebabnya kematian sangat ditakuti dan menakutkan. Pandangan lain,  kematian meninggalkan masalah karena oleh kematian telah menimpa kemalangan bagi orang disekitarnya: dapat kita bayangkan selama ini bercakap-cakap dan bersandau gurau dengabn keluarga namun oleh kematian semua itu diputus. Dapat juga kita bayangkan dalam suatu keluarga muda, sang ayah pencari nafkah utama dalam keluarga, oleh kematian telah meninggalkan masalah akan beban hidup yang memberatkan bagi anggota keluarga. Itulah ngerinya kematian.

Namun di samping kengerian tentang kematian, ada juga hal menarik yaitu konsep keadilan. Khususnya pemahaman bahwa dibalik kematian ada kehidupan setelah kematian. Sehingga setiap orang hidup harus mempersiapkan kematiannya. Sekalipun hidup yang kita jalani ini tidak adil namun kematian akan memperbaikinya.  Ini yang digali dan diajarkan oleh agama-agama bahwa setiap orang akan mendapatkan upahnya pada kehidupan setelah kematian.  Setiap orang akan mempertanggungjawabkan hidupnya dalam penghakiman kelak. Bagi mereka yang setia di dalam imannya akan memperoleh keselamatan dalam kehidupan sorgawi namun sebaliknya bagi orang yang melakukan kejahatan akan mendapat murka dalam hukuman kekal.

Dalam renungan di pagi hari ini Kitab Wahyu memberikan suatu kepastian bahagia orang yang mati di dalam Tuhan akan memperoleh kebahagiaan karena akan menerima upah memasuki hidup kekal bersama Allah.  Sebagaimana konteks Alkitab, gereja mendapat penghambatan, penganiayaan yang luar biasa. Namun mereka tetap setiap kepada Yesus Kristus. Iman mereka tak luntur, mereka tetap hidup di dalam Tuhan. Mereka yang tetap setia hidup di dalam Tuhan akan memasuki kehidupan kekal. Mereka akan beristirahat dalam kehidupan abadi setelah menjalani kehidupan yang penuh penderitaan oleh iman. Mereka yang hidup di dalam Tuhan sepanjang hidupanya, kehidupan setelah kematiannya memperoleh kebahagiaan yang abadi.

Sahabat yang baik hati! Kitab Wahyu sebagaimana dalam renungan di pagi ini bahwa kematian sebagai tujuan hidup (Sein zum Tod). Namun, bukan sembarang kematian, melainkan kematian yang bermartabat (würdevoller Tod). Maka hidup ini harus mempersiapkan diri memasuki kematian yang bermartabat. Kematian bermartabat adalah mati di dalam Tuhan.

#pdt nekson m sjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...