Sabtu, 25 November 2017

YESUS ADA DIANTARA ORANG MISKIN

YESUS ADA DIANTARA ORANG MISKIN
(Matius 25:31-46)

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini memiliki makna yang mendalan akan makna spiritualitas orang beriman. Sikap kini menentukan kehidupan mendatang. Inilah spiritualitas orang percaya dalam hidup ini agar peduli terhadap orang miskin. Sikap dan perbuatan kepada mereka akan menjadi pentuan kelak pada  penghakiman akhir.  Dari kotbah ini marilah kita kembangkan beberapa hal yang kita refleksikan:

1. Yesus ada di tengah-tengah orang Miskin.
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini , kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat 25: 40). Ayat ini merupakan pernyataan Yesus bahwa dia ada bersama orang miskin. Siapa yang perduli dan memberi hati kepada Yesus adalah melakukannya bagi orang-orang miskin, papa dan hina. Hal ini penting,  spiritulitas sering kita identikkan dengan  kualitas hubungan pribadi dengan Tuhan melalui doa dan formalisme agama tetapi nats kotbah ini Yesus mengajarkan
spiritualitas orang beriman dibuktikan dengan sikap dan perbuatan terhadap sesama khususnya orang yang terabaikan dan dianggap hina serta lemah di tengah-tengah masyarakat.

Yesus bersama-sama dengan orang miskin, maka berjumpa dengan Yesus hidup peduli dan berbagi dengan mereka. Kepedulian yang dimaksud bukan sekedar tindakan karitatif semata namun sebagai praksis hidup yang peduli, empati dan mendarma bhaktikan hidupnya bagi mereka yang mengalami kesusahan. Itulah sebabnya kehidupan gereja selalu identik dengan perbuatan bagi orang miskin.

2. Persiapan diri untuk penghakiman kelak. Dari kotbah ini kita diingatkan bahwa manusia akan berdiri dihadapan Allah memberikan laporan pertangungjawaban semasa hidupnya. Jika hidup ini adalah pemberian Tuhan, maka kita harus mempertanghungjawabkannya kelak kepada Tuhan. Sama seperti seseorang yang menerima tugas dan tanggung jawab, kelak dia akan sertijab dan membuat laporan pertanggungjawaban. Demikianlah hidup orang percaya, kita akan berdiri di hadapan Tuhan mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat dalam hidup ini. Semuanya direkam Tuhan, tidak ada yang tersembunyi sedetikpun perjalanan hidup kita. Semuanya terbuka dihadapan Tuhan. Hal ini mendorong kita agar melatih diri menjadi manusia yang bertanggung jawab, anak-anak terang.

Dalam penghakiman akhir hanya dua konsekwensi menerima anugerah dalam kehidupan kekal atau hukuman kekal.

A. Pewaris Kerajaan Sorga:
Matius 25:34 (TB)  Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Mereka yang masuk dalam kerajaan Allah adalah mereka yang peduli, memberikan hati dan berbagi dengan orang miskin. Mereka melakukannya bukan karena pencitraan, atau agar disebut menjadi orang baik. Semua itu dilakukan karena karena kualitas rohani yang dimilikinya. Secara tulus mengunjungi mereka yang sakit, memberi makan bagi haus, memberi minum orang yang lapar, memberi pakaian ketika telanjang, mengunjungi orang dalam tahanan dan memberi tumpangan bagi musafir. Semua ini adalah aktifitas sehari-hari yang hidup di tengah masyarakat yang peduli terhadap sesamanya.

B. Hukuman Kekal
Sebaliknya lihatlah mereka yang mengabaikan orang miskin dalam penghakiman mereka diberi hukuman. Matius 25:41 (TB)  Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Coba anda bayangkan contoh kecil bagaimana sedihnya anda jika anda menelepon sahabat anda, namun dari HPnya menjawab, maaf dari siapa ya? Anda mungkin merasa dekat dan bisa terkoneksi secara khusus namun apa yang terjadi, maaf kami tidak mengenal anda.
Yesus juga pernah mengajarkan hal ini bahwa dalam hal beriman tidak semua yg merasa dekat dengan Tuhan dan mereka yang berseru Tuhan!Tuhan! masuk dalam Kerajaan Sorga, tetapi mereka yang beriman dan menghasilkan buah bagi sahabat-sahabat Yesus

Yesus mengajarkan dan mengingatkan hal ini kepada murid-muridnya. Matius 7:22-23 (TB)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

3. Mati di dalam Tuhan
Dalam minggu peringatan orang meninggal hari ini, kita diingatkan akan kepastian bahwa mereka yang mati di dalam Tuhan telah  bersama-sama dengan Tuhan dalam kehidupan kekal. Jika kita mengenang orang meninggal hal ini mengingatkan kita akan akhir hidup kita. Kita percaya bahwa kita ditetapkan bukan untuk dihukum tetapi untuk memperoleh kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus (1 Tes 5:9)
Tidak ada yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih karunia Tuhan baik oleh apapun itu asalkan iman kita tetap teguh dan kokoh sampai maranatha. Roma 8:38-39 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Demikianlah orang yang telah meninggal  dunia di dalam Tuhan, mereka telah mendapat kasih karunia dan bersama-sama dengan Allah dalam kehidupan yang kekal.


#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...