Jumat, 03 November 2017

HATI BAIK MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK

HATI BAIK MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 04/11/2017

 Lukas 6:45 (TB)  Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Luke 6:45 (RSV)  The good man out of the good treasure of his heart produces good, and the evil man out of his evil treasure produces evil; for out of the abundance of the heart his mouth speaks.

Pengajaran Yesus akan kebaikan sangat sederhana. Yesus mengambil contoh seperti pohon: dari buahnyalah pohon itu dikenal.  Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Tak mungkin disebut pohon baik jika dia menghasilkan buah yang asam. Jawaban Yesus ini sangat mengena karena bukankah terlalu sering orang beragama larut dalam mendiskusikan formalisme agama? Larut pada perdebatan ajaran, doktrin yang hebat-hebat: paling benar dan tiada banding? Bagi Yesus sederhana: hasilkan kebaikan.

Menarik juga menyimak kritik Mahadma Gandhi di India, ketika missionaris Inggris mengajak Gandi untuk menjadi Kristen. Namun Gandi menjawab, Injil itu agung dan ajaran kasihNya tiada banding. Gandi kagum pada Injil namun tak tertarik melihat kehidupan orang yang mengikutinya jaman itu di India. Hal ini perlu dicatat: protes India terhadap Inggris adalah eksploitasi atas penduduk lokal India. Kritik Gandi ini berlaku untuk semua agama: ajaran agama adalah mulia namun apakah penganut agama itu telah dijadikan nilai dan pengajaran agama sebagai gaya hidup?  Apakah nilai yang mulia dan ajaran yang agung itu telah menjadi dasar obagi para pengikutnya menghasilkan kebaikan? Inilah tugas kita dalam renungan di pagi ini. Dalam berbagai analisis bahwa Gandhi sendiri berjuang melawan kolonialisme Inggris melalui gerakan Ahimsa (tanpa kekerasan) adalah didasari kasih.

Sahabat yang baik hati! Bagaimanakah menghasilkan kebaikan?  Manusia adalah apa yang dikerjakan. Hal ini dapat kita terima karena tidak jarang orang digelari dari pekerjaannya. Apa yang dilakukan dan apa yang diperbuat seseorang adalah produk hati. Apa yang ada dalam perbendaharaan hati manusia itulah yang keluar lewat gagasan (ide), perkataan dan perbuatan. Inilah yang disebutkan oleh Yesus: "perbendaharaan hati". Jika seseorang mengisi hatinya dengan hal-hal baik dan positip, makan perbuatannya akan menghasilkan buah-buah yang baik dan ppsitio. Sebaliknya, jika hati seseorang diisi dengan perbendaharaan yang negatif, curiga dan kebencian? Bagaimana hatinya memproduksikan kebaikan? Maka tugas orang beriman adalah mengisi hati kita dengan perbendaharaan yang baik, yang utama dan yang mulia agar hidup kita meproduksikan yang baik,  yang utama dan yang mulia.

Tarohlah contoh seperti teko di rumah. Jika anda mengisi air putih kedalam teko, maka teko itu akan dapat mengisi gelas-gelas kosong dengan air putih: tak mungkin teko itu mengeluarkan kopi atau kopi susu. Jika anda mengisi kopi susu, tak mungkin teko itu mengeluarkan air putih. Teko itu netral, apa yang diisi ke dalamnya itulah yang dikeluarkannya. Demikian dengan hati manusia jika ingin menghasilkan hal-hal baik dan positip isilah hati dengan hal-hal baik dan positip.

Isilah hati kita dengan segala perbuatan dan kebiasaan baik agar hidup kita mengahasilkan sikap dan perbuatan baik. Tuhan memberkati!

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...