Rabu, 01 November 2017

TUJUAN NASEHAT

TUJUAN NASEHAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, matilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 02/11/2017

1 Timotius 1:5 (TB)  Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.

1 Timothy 1:5 (RSV)  whereas the aim of our charge is love that issues from a pure heart and a good conscience and sincere faith.

Apakah anda pernah dinasehati? Pasti pernah bukan? Setiap orang pasti pernah mendapat nasehat diminta atau tidak.  Pada umum orang memberikan nasehat karena ada "kekeliruan" yang kita lakukan yang harua dilurushkan. Semisalnya seorang anak yang bolos sekolah lalu guru menasihatinya agar tidak bolos dan pentingnya arti belajar dalam meraih cita-cita.  Namun ada juga orang meminta nasehat dari orang yang berpengalaman atau yang dianggap piawai dalam tugas tertentu, sehingga seseorang sebelum menjalankan tugas terterntu dia meminta nasehat . Itulah fungsi nasehat agar dapat membimbing orang mengerjakan tugas dan pelayannnya dengan baik.

Dalam pelayanan gereja nasehat sangat penting, apalagi Timoteus seorang yang masih muda namun telah dipercayakan untuk memimpin suatu jemaat. Jemàa yangbdia pimpin juga ada masalah; munculnya pengajaran-pengajaran yang sesat. Bagaimana Timoteus menghadapi ini. Paulus membekali Timoteus agar dapat menasihati jemaat dari pengarauh orang-orang yang mengajarkan pengajaran sesat. Paulus memberikan beberapa saran bagaimana agar Timoteus dapat memenangkan jiwa mereka. Dalam memberikan nasehat ada tiga tujuan nasehat:

a) kasih timbul dari hati yang suci; nasihat itu harus didasari kasih. Seperti seorang yang mengasihi maka dia terdorong untuk memberi nasihat. Nasihat bukan untuk menyatakan atau menunjukkan kesalahan dengan maksud mempermalukan. Bagi Paulus nasihat harus terdorong oleh kasih dari hati yang suci agar seseorang dapat memperbaiki kesalahan. Jadi memberikan nasihat dengan tujuan yang mulia yang didorong oleh kasih.

b) nurani yang murni: nurani sering digunakan Paulus sebagai sumber kebenaran yang berada si dalam hati manusia. Manusia pasti tidak dapat membohongi nurani. Sesorang pasti mengetahui mana yang benar dan salah menurut nurani. Jika ada orang melakukan sesuatu berlawanan dengan nurani maka akan mengalami kegelisaan dan terus dikejar rasa bersalah.  Jadi nasehat harus berdasarkan kebenaran yang bersumber dari hati nurani. Bukankah banyak konsultan atau advokat memberikan nasehat atas dasar kepentingan ini itu? Nats renungan di pagi ni mengedepankan nasihat itu harus didasarkan pada kebenaran hati nurani.

c) dari iman yang tulus: bagi orang beriman dasar dari segala tindakan kita harus berdasarkan iman. Segala sesuatu yang lahir di luar dari iman adalah dosa. Namun sebaliknya segala sesuatu yang didasari oleh iman seseorang akan bekerja tulus, setia dan tekun.  Nasihat yang berdasarkan iman yang tulus akan terwujud dengan baik.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini hendak memberikan pedoman bagi kita dalam memberikan nasehat. Saat ini orang sudah susah menasihati orang lain, takut tersinggung atau dianggap kurang kerjaan padahal sesungguhnya adalah tugas kita bersama. Mari semakin celik mencermati sekitar kita, jangan biarkan orang kain tersesat dijalannya yang salah tanpa ada nasehat. Menasihati orang dengan tujuan kasih, hati nurani yang murni dan tujuan yang tulus pasti akan diterima oleh siapapun. Tuhan memberkati

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...