ENGKAULAH PERTEDUHAN KAMI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 01/09/2017
Mazmur 90:1-2 (TB) Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Psalms 90:1-2 (RSV) A Prayer of Moses, the man of God. LORD, thou hast been our dwelling place in all generations.
"Rest Area" demikian nama peristirahatan yang dipersiapkan manajemen Jasa Marga kepada pengguna jalan Tol. Tempat ini multi fungsi: mengisi bbm, rest room, rehat kopi bahkan makan dan tempat istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Lebih dari fungsi Rest Area, makna Tempat Perteduhan bagi seseorang yang berjalan di padang gurun sebagaimana disebutkan pada renungan hari ini. Bagi pejalan di gurin pasir Tempat perlindungan adalah satu-satunya tempat berlindung dan keselamatan menghadapi badai pasir. Berjalan di padang gurun tentu penuh dengan tantangan: terik panas, kehabisan air minum, binantang buas dan binatang berbisa yang mematikan serta yang paling mengenaskan adalah badai pasir. Semuanya akan mati tertimbun badai pasir jika tidak ada perteduhan yang aman. Dengan konteks demikian, kita tentu dapat memahami makna penting perteduhan bagi pejalan di gurun pasir: Engkaulah Perteduhan Kami. Perteduhan bukan suatu istirahat semata, tetapi satu-satunya tempat perlindungan.
Mazmur ini disebut doa Musa, kemungkinan ini adalah Mazmur yang tergolong tua jaman Musa yang dituliskan kembali pada zaman kerajaan. Atau kemungkinan kedua adalah hendak menceritakan akan pentingnya tempat perteduhan bagi orang yang berjalan di padang gurun seperti pengalaman Musa dan bangsa Israel. Musa membawa umat Israel keluar dari Mesir dan berjalan di padang gurun. Tidak ada kekuatan yang bisa diandalkan dari kekuatan diri sendiri. Hanya di dalam Tuhan mereka terlindung dari berbagai ancaman maut.
Jika bukit-bukit padas dan gua batu menjadi tempat perlindungan paling aman bagi pejalan di padang gurun, jauh sebelum itu ada Tuhan telah ada. Dialah pencipta dan pemelihara hidup kita, tempat perlindungan yang abadi. Tuhan sebagai tempat perteduhan bukan hanya sekali perjalanan, atau untuk satu generasi. Namun Tuhan itu adalah perteduhan kita dari generasi ke generasi sampai selama-lamanya.
Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini memberikan jaminan bagi kita bahwa Allah adalah tempat perteduhan bagi kita. Dia menjaga, melindungi dan menyediakan apa yang kita butuhkan. Jika kebaikan manusia terbatas untuk memberikan pertolongannya, maka Tuhan berkenan sebagai tempat perteduhan selama-lamanya
#pdt nekson m sjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar