Rabu, 16 Agustus 2017

DIMERDEKAKAN UNTUK MELAYANI SESAMA

DIMERDEKAAN UNTUK MELAYANI SESAMA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 17/08/2019
Galatia 5:13 (TB)  Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Galatia 5:13 (TOBA)  (II.) Tu haluaon i hamu dijou, angka dongan; asal unang haluaon i gabe parbonsiran di sibuk; sandok marhitehite haholongon i ma hamu masioloan!

Dirgahayu Negaraku dan selamat merayakan HUT kemerdekaan bagi kita semua warga negara Republik Indonesia. Sudah 72 tahun NKRI telah diproklamirkan merdeka untuk membentuk suatu masyarakat mewujudkan citacita bersama yakni masyarakat adil dan makmur. Moment 17 Agustus ini penting untuk kita renungan bersama sebagai warga negara yang baik kita harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Warga gereja adalah asset bangsa yang harus kita abdi bhaktikan untuk pembangunan nasional. Inilah panggilan kita sebagai warga gereja menjadi berkat bagi bangsa, negara dan masyarakat karena kita dimerdekakan Kristus agar bebas melayani sesama.

Sahabat yang baik hati, tentu kita masih ingat kalimat mukadimah UUD 45 yang menyebutkan: "bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa." Kalimat ini sama dengan pandangan Alkitab yang menekankan bahwa setiap manusia telah dimerdekakan Kristus. Kristus telah membebaskan kita dari segala bentuk penindasan, kolonialisasi dan eksploitasi. Kematian Kristus yang turun ke dalam kerajaan maut, membebaskan manusia dari cengkeraman maut. Kita memahami bahwa upah dosa adalah maut. Namun agar kita sungguh-sungguh merdeka Kristus telah memerdekakan kita. Baca Galatia 5:1 (TB)  Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Pertanyaan kalau kita telah dimerdekakan Kristus dari dosa dan segala bentuk penindasan. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kemerdekaan kita itu harus diabdikan menjadi pengabdian dan pelayanan terhadap sesama. Dimerdekakan agar menjadi saluran berkat dengan menolong dan mensejahterakan orang lain. Semua orang merdeka harus menjaga dan memelihara kemerdekaannya agar tidak menjadi penindas bagi orang lain, atau membentuk koloni perbudakan melalui idiologi mayoritas. Atau atas nama kehendak rakyat namun telah menjadi tiran yang menindas orang lain. Kemerdekaan adalah hak azasi setiap orang merasakan kebebasan, jaminan atas hidup yang aman dan nyaman; bebas dari diskriminasi dan idiologi lainnya yang memarginalkan orang lain.
Sahabat yang baik hati! kita dipanggil untuk merdeka, kemerdekaan kita itu kita abdikan untuk melayani sesama, kemerdekaan itu untuk mengabdi demi kesejahteraan orang lain.

Renungan pagi ini sekaligus mengingatkan kita akan makna kemerdekaan RI ke 72 ini. Sudah sejauh mana kemerdekaan yang kita rayakan? Apakah kemerdekaan untuk kesejahteraan sendiri? Apakah kemerdekaan yang kita miliki telah kita bhaktikan secara optimal untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur?  Atau mungkin banyak yang belum merasakan kemerdekaan karena berbagai sikap diskriminasi, primordialisme dan kepentingan sempit dari para tokoh dan pemimpin publik. Alkitab mengingatkan kita dengan keras. Kemerdekaan itu jangan disalah gunakan, namun harus dipastikan bahwa kemerdekaan untuk mensejahterakan sesama.

Dirgahayu RI ke 72: Salam Indonesia Hebat...MERDEKA!


#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...