APA YANG ENGKAU KERJAKAN?
Selamat Hari Minggu! Menghindar dari masalah atau bersembunyi dibalik pergumulan yang kita hadapi bukanlah hal yang dikehendaki Tuhan dari umatNya. Allah memanggil umatNya untuk bangkit berdiri menghadapinya, Tuhan itu ada, Dia Allah yang hidup memberikan kekuatan bagi kita.
Demikianlah Firman Tuhan Minggu ini dari 1 Raja-raja 19:1-18, Elia melarikan diri dan bersembunyi dari pengajaran Izebeel. Elia sangat takut karena Izebel memburu nyawanya. Dalam persembunyiannya Tuhan menyapa dan memanggil Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Pertanyaan ini menghentakkan Elia dan sekaligus menyampaikan uneg-uneg yang sangat berat di hatinya. Apakah upah yang diterima Elia, bekerja segiat-giatnya melalukan perintah Tuhan, menegakkan kebenaran, memusnahkana berhala malah diancam dan hendak dibunuh. Atas ancaman dari Izabel ini Elia lebih baik rasanya mati saja meluapkan keluhannya kepada Tuhan. Tuhan menyapa dan memanggil Elia agar keluar dari persembunyiannya. Elia diperintahkan untuk bangkit berdiri dan melakukan kehendak Allah. Jangan takut dan gentar. Tuhan menjaga dan memelihara dan penuh kuasa melindungi hambaNya.
Adapun Izebel adalah perempuan yang sangat jahat di mata Tuhan. Dia isteri raja Ahab yang telah membawa malapetaka bagi Israel. Ahab raja yang takhluk kepada isterinya Izebel penyembah berhala. Dia meninggalkan Tuhan dan membangun mezbah untuk Baal. Kuasa Izebel atas raja Ahab sangat kuat dan banyak kebijakan raja diambil alih oleh Izebel; salah satunya adalah kasus Nabot yang sangat terkenal (baca 1 Raj 21). Sosok Izabel menjadi tragedi peran isteri yang merendahkan suami. Sebelum nats kotbah ini telah terjadi peetarungan besar antara Elia dan nabi-nabi Baal. Itulah peristiwa bukit Karmel (1 Raj 18). Nabi-nabi baal mempersembahkan korban dan mengundang dewa baal untuk memakan kurban yang disajikan, namun tak ada tanda apapun, sekalipun mereka sudah berdoa dan berjingkrak-jingkrak memohon baal untuk menunjukkan diri, namun tak ada gerakan apapun. Itu membuktikan bahwa baal adalah benda mati. Sebaliknya ketika Elia mempersembahkan kurban, dia berdoa dan nyala api pun menyambar korban yang dipersembahkan Elia. Ini membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa. Konsekwensi kekalahan baal dan nabi-nabi baal suruhan Izebel itu, Elia menangkap dan memusnahkan 450 nabi-nabi baal di sungai Kison.
Atas kekalahan baal, Izebel tak puas, semakin bangkit amarahnya menghendaki darah Elia. Izebel bangkit memerintahkan untuk membunuh Elia. Disinilah pergumulan Elia dalam kotbah minggu ini: Elia menghindar dari amarah Izebel dengan pergi dan bersembunyi ke Bersyeba (bahagian dari Wilayah Kerajaan Yehuda). Dengan demikian tidak ada lagi kuasa Izebel menangkap Elia di negeri Yehuda karena batas kekuasaan Israel Utara. Disini Elia bersembunyi menghindar dari pengetaran Izebel. Namun Tuhan bertanya pada Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Elia pun menjawab dan menyampaikan isi hatinya; lebih dia mati. Bukan kah Elia melakukan apa yang Tuhan kehendaki dan membuktikan kebenaran, tapi apa yang didapatkan Elia justru ancaman, intimidasi da pengejaran Izebel.
Menghindar dari masalah dan menyembunyikan diri dari masalah yang dihadap merupakan hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan memanggil Elia keluar dari persembunyiannya untuk bangkit, tegar menghadapinya serta diutus untuk melakukan perintah Allah.
Marilah kita ambil beberapa point pelajaran yang sangat berharga dari kotbah minggu ini:
1. Bangkitlah dan makanlah!
Ketika menghindar dari masalah, Elia tak berdaya, mengeluh dan berkeluh atas semua yang dihadapinya. Inilah konsekwensi orang yang melakukan kebenaran, dikejar dan diancam. Malaikat menyediakan makanan bagi Elia membuktikan Tuhan memperhatikan dan menjamin hidupnya. Tuhan menyediakan energy bagi hambaNya melakukan tugas-tugasnya.
2. Bangkitlah, pergilah menghadap Tuhan
Jangan menghindar dan bersembunyi, tapi bangkitlah pergi menghadap Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan menjadi kekuatan bagi setiap orang yang mengalami beban berat. Seperti seruan Yesus: datanglah kepada-Ku, hai yang letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Di dalam Tuhan ada kelegaan, di dalam Tuhan kekuatanndan semangat kita dipulihkan.
3. Bangkitlah lakukanlah pengutusanNya
Perjumpaan dengan Tuhan memulihkan semangat, semangat demikian memampukan kita melakukan kehendakNya. Ada tiga perintah yang diamanatkan oleh Allah kepada Elia: mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, mengurapi Omri menjadi Raja atas Israel dan mengurapi Elisa menggantikannya sebagai abdi Allah (1 Raj 19:16-17).
Selamat hari minggu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar