Sabtu, 26 Agustus 2017

TUHAN PENYELAMAT YANG KWKAL

TUHAN PENYELAMAT YANG KEKAL

Selamat hari minggu! Tentu bukanlah pekerjaan mudah meyakinkan orang, apalagi jika suasana hati yang penuh beban. Tidak semudah seorang marketing mempromosikan produknya. Sebagaimana kita tahu seorang marketing harus berusaha meyakinkan konsumen dengan mempromosikan produknya, baik melalui tutur bahasa yang menarik, pandai menjelaskan mutu dan kwalitas, tahu menjelaskan manfaatnya pada konsumen dan meyakinkan orang bahwa produknya menjawab kebutuhan dan keahlian lainnya. Tidak jarang korporasi mengalokasikan anggaran yang lumayan untuk promosi dan marketing.

Pekerjaan meyakinkan ini jugalah yang digumuli oleh nabi Yesaya dalam pembuangan sebagaimana nats Kotbah Minggu ini dari Yesaya 51:1-8.  Orang yang diyakinkannya adalah umat Allah yang telah berjuang keras hidup menderita di pembuangan Babel: mengalami pergumulan batin dan tidak sedikit dari antara mereka yang sudah berputus asa menantikan keselamatan. Namun ada pula yang sangat giat mencari Tuhan dan hidup dalam kebenaran, yaitu sisa-sisa Israel yang selalu bertekun menantikan keselamatan dari Allah. Menantikan Mesias yang akan memulihkan Sion dan Yerusalem. 
Jika tidak semua dapat diyakinkan, setidaknya sisa-sisa ini masih dapat mendengarkannya. Itulah sebabnya Yesaya fokus pada orang yang mencari Tuhan yaitu: sisa-sisa Israel. Ungkapan: "hai kamu yang mengejar kebenaran" dan "hai kamu yang mencari Tuhan" adalah komunitas yang masih memiliki pengharapan dan menantikan  keselamatan dari Tuhan. Penantian mereka tidak akan sia-sia, pencarian mereka tidaklah usaha menjaring angin. Mereka akan menemukan apa yang mereka cari yaitu keselamatan dari Tuhan. Tuhan penyelamat yang kekal.

Untuk meyakinkan hal ini Yesaya menunjukkan contoh tindakan Allah dalam sejarah Israel dengan mengarahkan: Pandanglah...

1. Abraham dan Sarah
Ketika dipanggil dia hanya sendiri namun ditempa dan dijadikan Tuhan menjadi bangsa yang besar. Tuhan memberkati ra Allah bekerja sehingga orang yang sebatang kara pun dapat dijadikan menjadi bangsa yang besar. Mengapa bisa demikian karena janji Allah. Allah telah mengikat perjanjian kepada Abraham. Janji Tuhan tidak akan berubah, seperti fajar yang selalu menyingsing di pagi hari demikian janji Tuhan akan konsisten dan digenapi.

2. Tuhan akan membangun reruntuhan Sion. Sejak ditahlukkan Babelonia, Sion telah menjadi sepi, Yerusalem tinggal puing korban perang. Lorong-lorongnya menjadi senyap dan jalan-jalan utamanya sepi; tidak ada orang tua berjalan dan tak ada anak-anak bermain. Yerusalem telah menjadi reruntuhan yangbselalu diratapi. Tuhan akan memulihkannya, Tuhan akan membangun kota Allah kembali. Bagaimana itu mungkin? Tuhan itu maha kuasa, Dia bisa mengubah padang gurun menjadi taman Eden dan tanah gersang menjadi taman Tuhan. Tidak ada yang mustahil baginya. Semuanya dapat diubahnya sesuai dengan kehendakNya. Sejarah perjalanan Israel keluar dari perbudakan Mesir hingga tuntunan Tuhan sampai ke Tanah Kanaan semuanya telah dilihat dan disaksikan oleh bangsa Israel. Sehingga menetapkan kredo atau pengakuan iman. Pengakuan iman ini terus diulang-ulang dan diajarkan dari generasi ke generasi. Allah itu maha kuasa, tiada kemustahilan bagi Allah. Sekali dia berfirman jadilah maka segala sesuatu akan jadi. Sion yang hanya tinggal puing akan dipulihkan. Itu bukanlah hanya janji, Tuhan sendiri telah memakai Raja Kores (Raja Persia)  memulangkan Yehuda darinpembuangan babel dan membekali mereka membangun kembali tembok Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah dibawah kepemimpinan Esra dan Nehemia. 

Jika demikian halnya tak ada alasan untuk meragukan janji Kleselamatan Allah. Percayalah pada Tuhan, keselamatan akan datang.  Sekali Dia berjanji, Tuhan akan menggenapi janjinya.

3. Yesaya mengajak agar bangsa itu memandang sekelilingnya, semua itu akan berlalu: langit, bumi dan segala kemegahannya akan berlalu. Namun keselamatan dari Tuhan akan abadi.
Yesaya 51:6 (TB)  Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Sungguh apa yang kita pandang baik, kuat dan megah akan berakhir dan berlalu. Langit akan lenyap seperti asap dan bumi memburuk sepeti pakaian usang dan akan ditinggal. Yang abadi adalah Firman Tuhan dan janjiNya tetap untuk selama-lamanya. Karena itu tetaplah berpegang pada janji kedelamatanNya.

Yang menjadi permasalahn adalah: apa yang kita lakukan selama penantian? Apa yang hendak kita perbuat sampai pemenuhan janji? 

Yesaya dalam kotbah Minggu ini berungkali menyebutkan beberapa hal:
A. Perhatikanlah
B. Pandanglah
C. Arahkanlah
D. Dengarkanlah

Semuanya itu adalah bentuk imperatif yang betujuan kepada Allah.
Perhatikanlah, pandanglah,  arahkanlah dan dengarkanlah...! Semuanya ini ajakan dan bahkan membuat perbandingan, jika ada pilihan-pilihan yang ditawarkan dunia ini, ingatkahbitu sementara semua akan berlalu. Jika banyak nasihat, banyak petuah dan sumbang saran. Bisa saja orang dalam pembuangan telah mencari jalan alternatif di luar kehendak Allah. Yesaya mengajak agar mereka kembali kepada arah yang Tuhan tunjukkan. Jika masukan dan sumbang saran itu tidak bersumber dari Allah abaikanlah dan  kembalilah mendengarkan firman Tuhan.  Lihatlah dan perhatikan hidup mereka yang telah mengikuti panggilan Allah seperti Abraham, pengalaman mereka akan menjadi kekayaan rohani bagi kita; menguatkan dan menginspirasi kita mengikuti jejak sukses mereka.


#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...