IA MENYAYANGI DENGAN KASIH SETIA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 21/08/2017
Ratapan 3:31-32 (TB) Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Lamentations 3:31-32 (UKJV) For the LORD will not cast off for ever:
But though he cause grief, yet will he have compassion according to the multitude of his mercies.
Kitab Ratapan merupakan isi duka dan kabung yang mendalam dari nabi Yeremia meratapi kejatuhan Yerusalem dan pembuangan Babel. Yeremia telah berulang kali menyampaikan nubuatkan agar bangsa itu berbalik kepada Allah, namun apa yang terjadi justru Yeremia dibenci, diancam, dimasukkan dalam sumur dan berbagai penderitaan lainnya. Justru mereka nabi palsulah yang mereka dengarkan. Apa yang disampaikan oleh Yeremia benar, Babel bangkit dan menahlukkan Yerusalem, kota kebanggaan mereka telah menjadi puing dan Bait Allah yang begitu megah, yang diyakini sebagai symbol kehadiran Allah telah telah hancur dan tak satu pun batu bertindih. Jalan-jalan dan lorong - lorong dulu orang tua dan anak-anak berubah menjadi sepi. Yeremia dan umat itu meratapi dan menangisi Yerusalem! Meraka semua meratap dan mengaku Tuhan telah menghukum kami.
Pertanyaan, apakah selamanya akan demikian? Mungkinkan kota ini akan pulih kembali? Banyak dari antara mereka begitu terpukul tidaldapat Yeremia dalam ratapan ini memberikan motivasi dan penguatan bahwa tak selamanya Tuhan mengucilkan. Walaupun Tuhan membiarkan mereka dalam kesusahan, Tuhan tidak meninggalkan mereka. Hal yang harus di ingat bahwa Tuhan setia pada janjinya. Allah turut menderita. Kasihnya lebih besar dari beban yang menimpa hidup kita. Ia menyanyangi kita dengan kasih setianya yang besar.
Inilah kelebihan orang beriman, seberat apapun beban yang menimpa kita; janganlah berputus seolah semuanya sudah berakhir. Renungan pagi ini menguatkan kita dan memberi harapan: tak selamanya Tuhan mengucilkan kita, kesusahan ini akan berlalu dan suka cita akan datang.
#pdt nekson m sjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar