JANGAN BERDALIH, DATANGLAH!
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 08/08/2017
Lukas 14:22-23 (TB) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Luke 14:22-23 (UKJV) And the servant said, Lord, it is done as you have commanded, and yet there is room.
And the lord said unto the servant, Go out into the highways and hedges, and compel them to come in, that my house may be filled.
Apa jadinya jika seorang mengadakan pesta besar namun para tamu yang diundang tidak hadir; semua mereka beralasan sana sini yang tidak jelas? Kemana semua makanan yang dipersiapkan? Apakah pestanya batal? Dari contoh pesta ini, Yesus memakai satu perumpamaan untuk menggambarkan penolakan Yahudi atas undangan Allah. Mereka adalah umat pilihan Allah dan dipersiapkan dan diundang dalam jamuan Allah (Band Yes 55). Namun apa yang terjadi semua mereka berdalih, mereka yang tidak datang ke pesta itu dan mereka tak akan menikmati jamuan khusus. Sekalipun para undangan tidak hadir bukan berarti pesta dibatalkan, sama sekali tidak! Tuan rumah menyuruh hambanya pergi ke jalan dan lintasan mengundang siapa saja orang yang mereka temui untuk bersuka cita bersama tuannya dalam jamuan yang dipersiapkan. Penolakan orang yang diundang menjadi berkat bagi orang di jalanan.
Perumpamaan ini sangat tepat menggambarkan penolakan Yahudi akan undangan Tuhan Yesus. Mereka menolak Yesus sekalipun mereka telah menyaksikan mujizat, mereka menolak Yesus dengan berbagai alasan. Menolak Yesus bukan berari missi dan rencana Allah gagal, sama sekali tidak justru penolakan mereka menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menerima perjamuan dalam Kerajaan Allah. Allah tidak memandang muka, semua suku bangsa diundangnya untuk masuk dalam kerajaan Allah. Kisah Para Rasul 10:34-35 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
Keselamatan itu universal, terbuka bagi setiap orang. Tuhan tidak membedakan mereka yang kulit putih, mata cipit, kulit hitam, coklat dll. Semuanya diundang oleh Tuhan Yesus untuk menerima jamuan dalam Kerajaan Allah. Jangan sia-siakan undangan berharga ini (Baca Mat 11:28). Jangan berpikir tak ada tempat bagimu? Sungguh masih ada tempat, sajian lezat pun telah tersedia secara gratis. Tuhan menunggu kita semua.
Sahabat yang baik hati. Di beberapa gereja di Tapanuli, konon Missionaris memperlengkapi gereja dengan lonceng gereja. Lonceng ini dibunyikan setiap hari pukul 06.00 Pagi untuk membangunkan warga dan agar kembali beraktifitas, kemudian pukul 06.00 sore agar mereka memastikan diri untuk kembali dari ladang mereka. Yang tidak kalah pentingnya setiap minggu lonceng ini dibunyikan untuk memanggil orang beribadah. Setiap warga mendengar lonceng gereja, warga diingatkan akan undangan Allah mengikuti ibadah menikmati makanan rohani.
Saat ini tentu tidak semua lonceng gereja kita dengar mengingatkan kita memenuhi undangan Allah menghadap hadiratNya di BaitNya. Namun lonceng panggilan Tuhan selalu berbunyi di hati kita. Undangan Tuhan untuk kita bukanlah dicetak dalam undangan mahal seperti undangan VIP dalam suatu pesta atau konser. Tuhan mengundang kita setiap saat melalui nurani kita. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita menggerakkan dan memotivasi kita melakukan kehendakNya. Jangan abaikan apalagi berdalih menolaknya. Roh Kudus senantiasa mengajak kita untuk melakukan perintahNya. Dibalik kesediaan kita melakukan perintahNya, Tuhan mempersiapkan jamuan yang terbaik dan terlezat bagi kita.
#pdt nekson m sjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar