Senin, 21 Agustus 2017

ANAK-ANAK ABRAHAM PEWARIS JANJI

ANAK-ANAK ABRAHAM PEWARIS JANJI

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 22/08/2017

Galatia 3:29 (TB)  Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Galatians 3:29 (UKJV)  And if all of you be Christ's, then are all of you Abraham's seed, and heirs according to the promise.

Abraham artinya Bapa Orang Percaya. Menurut narasi Alkitab Abraham dipanggil keluar dari negerinya Ur Kasdim ke tanah Perjanjian yang ditunjukkan oleh Allah. Tuhan memberkatinya dan menjadikannya menjadi bangsa yang besar, keturunannya akan memenuhi bumi dan tak terhitung jumlahnya sama seperti pasir di pantai dan bintang di langit. Ketiga agama langit (Yahudi, Kristen dan Islam) sama-sama mengakui Abraham yang dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi dunia. Allah memanggil Abraham untuk mewujudkan rencana keselamatan dunia dan umat manusia. Sekalipun harus diakui perspektif akan narasi keturunan Abraham telah mendatangkan konflik agama yang sulit untuk dituntaskan. Namun Alkitab mencatat bahwa seluruh anak-anak Abraham sama-sama hadir pada kematian dan pemakaman Abraham. (Kejadian 25:9 (TB)  Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,)

Semoga teologi anak-anak Abraham dapat dikembangkan oleh agama-agama pewaris Abraham untuk perdamaian dunia, untuk kerukunan dan kesejahteraan umat manusia. Sesama anak-anak Abraham harus menghargai sesamanya dan sebagai saudara yang rukun dan damai. Sebagaimana dikemukakan Hans Kung (teolog) tidak ada perdamaian dunia tanpa perdamaian agama-agama. Hans Kung dan teolog lainnya mengagas lahirnya karya besar: Global Ethics. Suatu seruan tokoh-tokoh agama dunia untuk turut mendorong peran agama dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan kesejahteraan umat manusia.

Hal ini pula yang ditekankan oleh renungan kita di pagi hari ini, Paulus menjelaskan bahwa di dalam Kristus kita adalah anak-anak Abraham. Keanakan kita bukan karena secara genetis namun karena iman. Jika Abrahama adalah bapak orangboercaya kita adalah anak-anaknya yang percaya kepada Yesus Kristus. Sebagaimana kita tahu Abraham memperoleh kasih karunia karena janji dan iman Abraham telah teruji membuat Tuhan berkenan atas Abraham. Abraham mewarisi janji Allah lewat imannya yang teruji itu. Demikian halnya dengan keselamatan, keselamatan itu bukanlah karena faktor genetis anak-anak Abraham, atau karena kemampuan melakukan hukum Taurat. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah di dalam  Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi anak-anak Abraham karena iman. Iman kepada Yesus Kristus menjadikan kita pewaris janji keselamatan dari Allah. Sebelum ayat ini Paulus telah menjelaskan bahwa di dalam Kristus tidak ada perbedaan: Galatia 3:28 (TB)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

Sahabat yang baik hati, pastikan anda milik Kristus sebagaimana iman Paulus dalam Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Oleh iman di dalam Yesus Kristus kita adalah anak-anak Abraham, pewaris janji, pewaris keselamatan dari Allah Bapa. Seperti seorang anak yang mewarisi wasiat dari bapanya, demikianlah kita anak-anak Allah menjadi pewaris kerajaan kekal yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita melalui pengorbanan Yesus Kristus.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...