Minggu, 30 April 2017

TUKANG PERIUK ATAS TANAH LIAT

TUKANG PERIUK ATAS TANAH LIAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah memgambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 02/05/2017.

Yeremia 18:6 (TB)  "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Jeremiah 18:6 (UKJV)  O house of Israel, cannot I do with you as this potter? says the LORD. Behold, as the clay is in the potter's hand, so are all of you in mine hand, O house of Israel.

Jika anda pernah berkunjung ke pengerajin tembikar, maka sangat mudah memahami teks renungan di pagi hari ini. Tembikar adalah berbagai karya yang terbuat dari tanah liat seperti: periuk,  kendi air,  pot bunga atau vas bunga, dan keperluan lainnya. Tulang tembikar memilih tanah liat, mengolahnya dan membentuknya sesuai dengan keinginan tukang tembikar, jika tidak sesuai dia segerah mememecahkannya da mengulang lagi sampai sesuai dengan yang diinginkannya. Tembikar jadi menurut kehendak pembuatnya. Tidak ada tembikar yang menginginkan bentuknya yang begini dan begitu tetapi sepenuhnya tergantung kepada pembuatnya. Kuasa mutlak atau otoritas sepenuhnya tergantung pada tukangnya.

Demikianlah Yeremia membuat contoh bagi umat Allah dalam pembuangan. Seperti tukang periuk atau tembikar atas tanah liat demikian otoritas Allah membentuk umatNya. Jaman Yeremia hal sangat mudah dicernah, karena alat alat rumah tangga sepeti periuk, gendi air dll masih banyak terbuat dari tanah liat. Semua peralatan ini dibentuk menurut kehendak tukang periuk: mulai dsri pemilihat jenis tanah, menumbuknya sampai halus, membentuk melalui suatu seni khusus hingga pengeringan sehingga  menjadi  brntuk jadi. Menurut Yeremia, demikian Umat Allah  yang tidak setia terus dalam pembentukan. Dengan contoh ini pembentukan Israel menjadi umat Allah dan Allah menjadi Allah mereka terus menerus terjadi, bukan hanya jaman bapak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub, zaman Musa hingga raja-raja sàmpai ke pembuangan masih terus dalam upaya pembentukan umatnya yang sesuai dengan kehendak Allah.

Penjelasan Yeremia hal situasi pembuangan menimbulkan harapan baru, bahwa situasi ini adalah bahagian dari rencana Allah untuk membentuk umatNya seturut dengan kehendakNya. Pembuangan bukanlah penghangusan atas umat Israel. Dengan contoh ini pembuangan bukanlah kisah akhir perjalanan umatNya, tetapi bagian dari tahapan rencana Allah.

Apa yang menarik disini adalah marilah kita menyerahkan diri dibentuk oleh Allah. Allah telah mengasihi kita dan memilih kita menjadi umat pilihan, umat kesayanganNya. Jika kita memasuki situasi situasi baru, marilah kita serahkan sepenuhnya kepada Allah karena itu bahagian dari pembentukan rencana indah Allah.

Jumat, 28 April 2017

DOA UNTUK PEMBERITAAN INJIL

DOA UNTUK PEMBERITAAN INJIL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu, 29/04/2017

Kolose 4:3 (TB)  Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
Colossians 4:3 (UKJV)  Likewise praying also for us, that God would open unto us a door of (o. logos) utterance, to speak the mystery of Christ, for which I am also in bonds:

Satu mistery yang sangat menarik dari hidup Paulus adalah terletak pada prinsipnya dalam pelayanan: Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (baca Fil 1:21). Kedua hal ini ( hidup dan mati) membuat dia orang yang sangat tidak terbeban menjalani hidupnya. Hidup dan mati adalah kebahagiaan. Itulah sebabnya Paulus bekata: karena aku hidup bukan lagi aku sendiri yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam Aku. (Gal 2:20). Jadi apa yang terjadi dalam hidup ini sepenunhnya diperuntukkan untuk Kristus. Hidup demikian menjadikan Paulus sepenuhnya mempersembahakan hidupnya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Bagi Paulus Injil harus di beritakan sampai ke ujung bumi sebelum Kristus datang dalam kemuliaan. Makanya tak ada waktu baginya untuk berlama-lama tinggal di suatu kota, dia berlari dari desa ke deaa dan daru suatu kota ke kota lain agar missinya selesai sebelum kedatangan Kristus. Apapun yang terjadi dalam pemberitaan Injil, Paulus tidak takut dan khawatir terhadap apapun, baik itu pengejaran, penganiayaan, penjara dan disesah dan penderitaan lainnya.  Hal terpenting bagi Paulus adalah Injil harus diberitakan sampai ke ujung dunia. Kalau pun dia mati itu adalah keuntungan karena melalui kematian dia akan dimuliakan: hidup bersama dengan Allah dalam kehidupan kekal.

Atas prinsip hidup demikian; maka inilah permohonannya bagi seluruh jemaat. Berdoalah untuk pelayanan Pemberitaan Injil. Jemaat diharapkan Paulus mendukung pelayanannya melalui doa agar dia diberi kekuatan untuk memberitakan rahasia Kristus sampai ke ujung bumi. Kekuatan doa jemaat sangat berarti bagi tugas pelayanan Paulus. Kesediaan berdoa bagi jemaat untuk pelayanan Paulus tentu sangat penting. Membina hubungan atau komunikasi kepada Allah. Jika jemaat rutin dalam doa tentu hubungannya dengan Allah juga akan baik. Hal ini akan meningkatkan spiritualitas jemaat. Kedua, jika kita berdoa tentu telah memberikan hari dan perhatian ke sana karena dia kita harus kita kerjakan dan kerja kita harus kita doakan. Disini jemaat ambil bahagian dalam pelayanan.

Berdoalah untuk pemberitaan Injil, mendoakan hamba Tuhan dan pelayanannya. Banyak asumsi di kalangan jemaat bahwa hamba Tuhan atau pelayan adalah khususnya untuk melayani dan mendoakan jemaat. Maka doa adalahburisan hamba Tuhan.  Itu benar dan hamba Tuhan pasti telah berdoa untuk jemaat dan pelayannnya. Renungan pagi ini menyapa kita agar jemaat berdoa untuk pelayanan hamba Tuhan, agar mereka diberikan diberi kekuatan seperti Paulus yang mempersembahkan hidupnya sepenuhnya untuk memberitakan Kristus. Di beberapa gereja telah ada tim doa yang mendoakan hama Tuhan dan program gerejanya, hal seperti ini sangat bagus sehingga hamba Tuhan dan setiap pelayanannya dan program gereja benar-benar untuk kemuliaan Allah.

Kamis, 27 April 2017

NEBUKADNEZAR TAKJUB: Daniel dan Tungku Api

NEBUKADNEZAR TAKJUB:
Daniel DKK Tak Terbakar Oleh Api

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat, 28/04/2017

Daniel 3:28 (TB)  Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Daniel 3:28 (UKJV)  Then Nebuchadnezzar spoke, and said, Blessed be the God of Shadrach, Meshach, and Abednego, who has sent his angel, and delivered his servants that trusted in him, and have changed the king's word, and yielded their bodies, that they might not serve nor worship any god, except their own God.

Kisah Daniel dan kawan2 (Sadrak, Mesak dan Abednego) dalam pemerintahan Nebukadnezar menjadi inspirasi yang kuat yang menyalakan motivasi bahwa sehebat apapun tantangan akan ada jalan keluar. Sehebat apapun sikon yang memenjarakan kita tak berkutik,  tetaplah berpengharapan bahwa situasi akan bisa berubah. Jangan larut pada keadaan tetapi tetaplah setia dan beribadah kepada Tuhan. Esok akan ada perubahan.

Kaum Yehuda terbuang ke Babel di bawah pemerintahan Nebukadnezar, selain diperbudak kehidupan mereka sangat tertekan dan menderita. Bukan hanya derita fisik namun juga penderitaan rohani (spiritual) karena pemerintah melarang mereka beribadah dan memaksa untuk sujud pada patung dewa emas. Namun dalam penderitaan itu ada hikmat yang memotivasi bahwa Tuhan tidak membiarkan umatNya mengalami penderitaan itu sendirian, tetapi Dia ada dan hadir, menolong dan membebaskan hambaNya. Sadrak, Mesak dan Abednego: tiga orang Yahudi yang cakap yang lulus seleksi penetapan pegawai istana Nebukadnezaar. Mereka di istana cakap dan pandai, kepintaran mereka melebihi dari rata-rata. Kehidupan religious mereka taat dan setia kepada Allah Israel. Di istana rupanya ada persaingan yang yang melihat titik lemah Daniel dkk: setiap kepada Allah dan tidak mau menyembah dewa yang diagungkan Raja Babel tersebut. Atas hal inilah ide untuk menjebak Daniel dkk sangat mantap dan jitu yaitu dengan menetapkan titah raja agar  sujud dan menyembah patung emas yang dipuja dan disembah raja. Barang siapa yang tidak melakukan titah ini akan dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup di perapian yang menyala-nyala.

Daniel dkk setia kepada Allah Israel dan tak mau sujud pada patung dewa emas buatan tangan itu. Hal ini membuat Nebukadnezar murka terhadap Daniel dkk dan memerintakan untuk di eksekusi.  Maka Daniel dkk pun dieksekusi untuk dibakar hidup-hidup. Mereka digiring dan dicampakkan ke perapian itu, karena sedemikian panasnya api itu orang yang ditugaskan mencampakkan mereka ke perapian mati terbakar namun Daniel dkk tidak terbakar, sehelai rambut pun tak dimakan oleh api. Hal ini membuat Nebukadnezaar takjub dan luar biasa.  Tuhan menjaga mereka dan kejadian  itu disaksikan oleh raja Nebukadnezar sendiri mereka yang tiga orang dicampakkan ke perapian menjadi empat. Tuhan mendampingi dan menemani hambaNya dalam penderitaan.

Atas kejadian itulah Nebukadnezar spontan memuji dan memuliakan Allah Israel: Allah yang disembah Daniel dkk.  Bukan  hanya memuji Allah tetapi Nebukadnezar menerbitkan titah baru yaitu kebebasan beribadah bagi Yahudi di Babelonia. Barang siapa yang menghina Allah yang disembah Daniel dkk akan dipenggal kepalanya dan rumahnya dirobohkan. Itulah hukum yang berat bagi kaum yang melanggar kebebasan beragama di Babilonia. Kaum Yahudi yang selama ini tertekan dan mengalami himpitan kebebasan beribadah akhirnya mendapatkan kebebasan. Daniel dkk mendapat promosi jabatan yang lebih tinggi di Istana Nebukadnezar.

Renungan harian ini menjadi inspirasi bagi kita sehebat apapun kebencian orang yang hendak melihat kejatuhan kita tetaplah setia,  Tuhan tidak membiarkan orang percaya menjalani penderitaan itu sendirian, namun Dia ada dan hadir menolong dan penderitaan itu tak akan menyentuh apapun. Kuasa Tuhan lebih hebat dari kehebatan kejahatan.

Pengalaman Daniel dkk juga menjadi inspirasi bagi kita dalam pengalaman sentimen keagamaan yang marak di Indonesia. Banyak pengalaman alhir-akhir ini yang menyesakkan; sebytan kafir bagi non muslim, di berbagai daerah telah berlaku perda syariah yang tentu bisa berdampak warga non muslim dinomorduakan, rumah ibadah dilarang berdiri dan banyak diantaranya yang ditutup dan dilak hingga saat ini tidak bisa digunakan untuk ibadah padahal rumah ibadah sudah berdiri namun tak dapat digunakan dengan dalih tak ada ijin dll hanya karena kebencian. Kita semua gerah akan hal ini, bergumul dan menjerit. Kisah Daniel dkk menjadi sumber kekuatan dan inspirasi:  tetaplah setia dan menjalani semua ujian itu. Waktunya akan datang, siatuasi pun akan berubah pengujar kebencian waktunya akan mendapat ganjaran. Babelonia saja yang melarang beribadah bagi kaum Yahudi justru terbit titah baru untuk menjamin kebebasan beribadah dan hukum berat terhadap pelaku ujaran kebencian dan penghinaan kepada Allah yang disembah Daniel dkk. Indonesia belum separah pembuangan Babelonia bukan? Setialah dan tetaplah berpengharapan, perubahan akan datang. Tuhan memguatkan dan memberkati kita semua dan Dia setia nerjalan bersama kita dalam sengsara dan pergumulan yang kita hadapi.

Rabu, 26 April 2017

MULANYA KECIL

MULANYA KECIL;
Makna Perumpamaan Biji Sesawi

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Kamis, 27/04/2017

Lukas 13:19 (TB)  Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."

Lukas 13:19 (UKJV)  It is like a grain of mustard seed, which a man took, and cast into his garden; and it grew, and waxed a great tree; and the fowls of the air lodged in the branches of it.

Biji sesawi tidak sama dengannsesawi yang kita kenal dengan sayur sawi. Di Palestina sesawi (mustard) adalah tanaman bumbu yang bisa tumbuh hingga tiga meter. Memang bijinya kecil sama seperri biji sawi yang kita kenal dengan sayuran di Indonesia. Mustard seed sangat kecil yang ditaburkan oleh petani, namun bisa bertumbuh hingga besar hingga burung dapat berteduh, berlindung dan membuat sangkarnya pada tanaman ini.

Yesus sangat kaya akan inspirasi dalam mengajar. Apa yang dilihat-Nya dapat dibuat menjadi contoh untuk mengajar para murid. Biji sesawi menjadi perumpamaan yang digambarkan oleh Yesus mengenai hal kerajaan Allah. Kecil pada mulanya namun Tuhan akan memberikan pertumbuhan, bukan hanya pertumbuhan pada dirinya sendiri namun pertumbuhannya dapat berguna bagi yang lain. Biji sesawi sangat kecil namun  jangan  anggap remeh hal-hal kecil karena Kerajaan Allah dimulai dari hal kecil. Bukankah Yesus mulanya hanya memanggil dua belas murid, tapi lihatlah kekristenan telah mengubah dunia?

Perumpamaan biji sesawi ini memiliki kekayaan makna; baik dalam sikap, usaha dll. Dalam sikap misalnya perubahan kecil di dalam diri seseorang dapat berdampak besar. Bagai mana bisa menjadi berpikir besar mengubah kehidupan orang lain kalau tidak dimulai dengan perubahan diri sendiri? Perubahan itu tidak selalu dimulai dari perubahan besar atau revolusioner, namun gerakan revolusioner bisa dimulai dari gerakan yang kecil.

Dalam dunia usaha (enterprenership) dari berbagai contoh buku-buku yang dituliskan mengenai kisah orang sukses; mereka tidak langsung besar dan millioner dadakan namun umumnya mereka memulainya dengan usaha kecil bahkan penolakan2 dan disertai kegagalan. Artinya berangkat dari nol namun berikutnya angka satu setelah itu akan bertambah nol dibelakangnya hingga milliyard. Mulanya kecil namun akhirnya menjadi besar. Kisah dari zero ke hero dapat kita lihat dalam pengalaman2 sukses.

Yesus dalam renungan ini mengajarkan kepada kita bahwa kerajaan sorga seumpama biji sesawi, biji yang terkecil dari seluruh tanaman berbiji namun bertumbuh hingga burung dapat berlindung. Beberapa kisah Alkitab sangat inspiratif dalam hal ini? Bukankah Daud orang yang terkecil dari antara suadaranya anak-anak Isai? Bukankah kota Bethlehem kota terkecil di Yehuda? Jangan berkecil hati karena dianggap kecil, berikanlah hati dan diri kita ditempa oleh Tuhan, berakar dan bertumbuh di dalam Dia. Tuhan akan memberkati akan berguna bagi orang lain dan menjadi berkat bagi orang banyak.

Mari mulai dengan hal-hal kecil baik dalam perubahan sikap, baik dalam bidang pekerjaan dan usaha. Semuanya kita ditempa dalam proses di dalam kerajaanNya. Kalaupun peran sekarang dianggap kecil tetaplah bertumbuh Tuhan akan memberikan pertumbuhan.

Selasa, 25 April 2017

TUHAN DAN PENDERITAAN

TUHAN DAN PENDERITAAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas. Rabu 26/04/2017

Mazmur 71:20 (TB)  Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.

Psalms 71:20 (UKJV)  You, which have showed me great and sore troubles, shall restore life in me again, and shall bring me up again from the depths of the earth.

God is Pain, Allah itu adalah penderitaan demikian tulisan Kosuke Koyama seorang Theolog Asia dalam memahami penderitaan atau theologi krusis di Asia. Penderitaan adalah bahagian dari kehidupan orang beriman. Allah turut hadir dalam penderitaan manusia, Dia ada penderitaan umat manusia dan penderitaan itu adalah Allah sendiri. Puncak kehadiran Allah dalam penderitaan itu ada pada peristiwa salib. Dia menderita bahkan hingga mati di kayu salib. Allah tidak membiarkan manusia mengalami sendiri penderitaannya, tetapi Allah telah memasuki pengalaman sejarah manusia dan  menjadi penderitaan itu untuk menyelamatkan manusia kepahitan hidup kepada kehidupan. Pandangan jni di gali dari makna yang terdalam dari teoligi kitab Keliaran: Aku telah memperhatikan dengan sungguh-sungguh kesengsaraan umatKu (Kel 3:4). Allah sendiri akan menuntun umatnya keluar dari kesengsaraan.

Mengapa penting memaknai penderitaan? Sebagaimana dalam mazmur ini bahwa Tuhan sendiri telah memperlihatkan banyak kesulitan dan malapetaka dalam hidupnya. Allah seolah membiarkan itu semua terjadi dalam pengalaman hidup orang beriman, namun penderitaan itu tidak akan menenggelamkan hidup orang beriman namun Tuhan sendiri akan mengangkatnya. Allah tidak tinggal diam, tetapi Dia ada bersama kita dalam berbagai kesengsaraan. Allah tidak bekerja dalam kebahagaiaan saja, tetapi dalam segala keadaan bahagia dan derita sama-sama diciptakan untuk menempa kehidupan orang beriman. Pesan ini sangat penting agar manusia dapat menhalani masa-masa sulit dengan penuh kesetiaan.

Penderitaan adalah bahagian dari kehidupan yang harus dialami beriman. Paulus sendiri memaknai penderitaan itu adalah bahagian dari proses penempaan karakter orang beriman hingga tahan uji.  Roma 5:3-4 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Apa makna dari renungan hari ini? Penderitaan adalah bahagian dari kehidupan ini. Semakin besar penderitaan, kesengsaraan dan mala petaka yang kita alami semakin besar pula kita mengalami Kuasa Tuhan yang menolong dan mengangkat kehidupan kita.

Senin, 24 April 2017

AKULAH PINTU

AKULAH PINTU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Selasa 25/04/2017

Yohanes 10:9 (TB)  Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
John 10:9 (UKJV)  I am the door: by me if any man enter in, he shall be saved, and shall go in and out, and find pasture.

Pintu adalah satu-satunya jalan  masuk atau keluar  ke/dari dalam rumah, bangunan atau suatu lokasi tertentu seperti kandang kawanan domba. Dalam rumah atau bangunan kunci pintu ada pada pemiliknya, maka terbuka atau tertutupnya pintu tentu ditentukan oleh sang pemilik rumah. Adalah tidak lazim jika seseorang masuk bukan melalui pintu,  itu adalah pencuri atau orang yang bermaksud jahat. Jadi satu-satunya jalan masuk resmi adalah melalui pintu.

Akulah pintu. Tuhan Yesus menyampaikan nats ini mengajarkan kepada murid akan penjelasan mengenai hubungan dengan konteks gembala. Seorang gembala yang baik akan masuk melalui pintu. Gembala yang baik akan membuka pintu dan menuntun domba-domba gembalaannya ke padang rumput hijau. Suara gembala akan dikenal oleh domba-dombanya. Setelah kenyang akan dituntun kembali ke kandang dan masuk melalui pintu. Sang gembala yang baik akan mengunci pintu dengan baik agar seluruh domba gembalaannya aman dalam kandang. Seluruh kawanan domba dipastikan aman dari gangguan binatang buas yang siap memangsa. Gembala yang baik akan masuk lewat pintu, jika ada yang memasuki kandang kawanan domba bukan melalui pintu itu adalah pencuri yang hendak menghabisi domba-domba.

Akulah Pintu. Perkataan Yesus ini menjelaskan  kepada kita bahwa Yesuslah satu-satunya jalan masuk ke dalam ke Kerajaan Allah. (Band Yoh 14:6). Di dalam Yesus Kristus ada keselamatan, Dia akan menuntun kita ke dalam kesejahteraan dan kehidupan kekal. Tidak ada jalan lain memasuki Kerajaan Allah selain dari pada Yesus Kristus karena kepadanya diserahkan kunci Kerajaan  Sorga. Yesus sebagai pintu akan tahu siapa domba-dombanya, karena Dia adalah gembala yang baik.

Akulah pintu suatu perkataan yang memiliki makna yang dalam. Bisa kita ambil dalam hidup ini, masuk dan keluar suatu aktifitas kehidupan kita seturut dengan kehendak Yesus Kristus. Dialah yang membuka pintu untuk kita dan menuntun kita ke ladang pekerjaan kita masing-masing. Jika sudah senja akan tiba waktunya untuk memanggil kita masuk melalui pintu menikmati kebahagiaan kekal di dalam Kerajaan Sorga.  Jika Yesus berkata Akulah pintu, melalui pintu itulah kita memperoleh jaminan keselamatan karena kita memiliki pintu masuk kepada kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati. Ini adalah rahasia kebahagiaan orang percaya yang mengetahui dan mengenal pintu memasuki kebahagiaan kekal. Alangkah bahagianya kita yang diberikan jaminan dan garansi keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus. Firman ini menguatkan kita untuk selalu percaya dan beriman kepada Yesus Kristus, pintu yang ditentukan oleh Allah dalam memasuki kerajaanNya.

Minggu, 23 April 2017

MUSUH MALU TERDIAM

MUSUH MALU TERDIAM

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 24/04/2017

Mazmur 40:15 (TB)  (40-16) Biarlah terdiam karena malu mereka yang mengatai aku: "Syukur, syukur!"
Psalms 40:15 (UKJV)  Let them be desolate for a reward of their shame that say unto me, Aha, aha.

Mungkin semua kita mengenal kisah Bawang Putih dan Bawang Merah, cerita rakyat yang memberikan pelajaran motal yang sangat berharga di mana kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan. Dalam kisah ini diceritakan pertarungan orang yang baik hati dan orang yang jahat. Bawang putih orang yang baik hati, tulus dan berbhakti sebaliknya bawang merah selalu merencanakan kejahatan dan mencelakai bawang merah. Bawang merah menderita atas berbagai usaha yang melihat kecelakaan yang menimpanya oleh bawang merah, lelah, cape dan kadang harus berderai air mata. Namun semuanya dapat berlalu. Dalamnya pendidikan moral dalam cerita bawang putih dan bawah merah telah digarap lewat sinetron.

Cerita rakyat ini mengingatkan kita akan realitas dunia sekitar kita, dimana hidup ini adalah perlawanan keduanya si baik hati versus orang fasik. Orang fasik selalu menginginkan kejatuhan orang yang baik hati; berbagai propaganda dan provokasi dilakukan untuk mencelakai dan menjatuhkan orang yang berhati baik. Namun apapun ceritanya kebaikan akan selalu menang. Cepat atau lambat kebaikan selalu akan menang melawan kejahatan.

Daud dalam Mazmur 40 ini menyampaikan doa dan syukur atas segala perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Doa orang yang menaruh pengharapan akan Tuhan atas segala kejahatan yang mengelilinginya. Marilah kita penggalan doa ini:

Mazmur 40:14-17 (TB)  (40-15) Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka semua yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku!
(40-16) Biarlah terdiam karena malu mereka yang mengatai aku: "Syukur, syukur!"
(40-17) Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!"
(40-18) Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!

Ibarat seorang seorang yang telah di kepung, tidak ada jalan untuk menyelamatkan diri demikian dia terperangkap dalam jebakan musuh. Didepan sudah di tunggu, dari belakang dikejar dan dari samping kiri kanan sudah terjaga ketat. Musuh-musuhnya akan segera bersuka cita karena celaka yang menimpanya. Namun apakah yang terjadi? Pengalaman Daud dalam berbagai pengejaran Saul membuktikan selalu ada pertolongan Tuhan yang luar biasa menyelamatkan hidupnya. Tuhan tidak membiarkan musuhnya bersoraksorai karena atas celaka yang menimpa orang benar, namun sebaliknya akan terdiam dan tersungkur malu karena keselamatan selalu menjagai orang yang menaruh pengharapan kepada Tuhan.

Hidup Daud menjadi kesaksian yang menguatkan kita bahwa orang yang baik hati dan yang selalu menaruh pengharapan kepada Tuhan akan menang dalam pergumulan hidupnya. Jangan berputus asa jika semuanya harus dijalani dan disekitar kita hmhanya menginginkan kita jatuh. Tetaplah berdoa dan bersyukur atas segala keadaan Tuhan akan menolong dan takkan membiarkan kita jatuh dan musuh-musuh yang menginginkan kejatuhannkita. Namun harus kita sadari bahwa pertolongan Tuhan bukan seperti tindakan super hero sebagaimana dalam film dan fiksi-fiksi. Butuh proses, kadang harus menderita dan berderai air mata, bergumul namun akhir perjalanannya akan meraih kemenangan.

Jumat, 21 April 2017

MEMIKUL KEMARAHAN TUHAN

MEMIKUL KEMARAHAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita pada hari ini Sabtu 22/04/2017

Mikha 7:9 (TB)  Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.
Micah 7:9 (UKJV)  I will bear the indignation of the LORD, because I have sinned against him, until he plead my cause, and execute judgment for me: he will bring me forth to the light, and I shall behold his righteousness.

Satu kritik nabi Mikha terhadap umat Allah adalah bagaimana kita menuntut Tuhan melakukan keadilan bagi kita, padahal kita sendiri meninggalkanNya? Mikha yang hidup di jaman Hizkia memiliki pandangan yang sama dengan nabi Amos dan Yesaya bahwa Tuhan akan memakai bangsa asing untuk menghukum unat Allah. Sekalipun Mikha adalah orang Desa namun sangat paham akan keadaan umat Allah dalam pemerintahan Hizkia, korupsi dan kealpaan pemimpin sebagai gembala. Baik imam dan raja bukan lagi sebagai gembala yang membawa kesejahteraan, perlindungan dan keamanan umat Allah. Atas realitas sosial inilah Nabi Mikha menyampaikan bahwa Tuhan akan memghukum Yehuda melalui bangsa asing? Hukuman inilah yang disebut mika dengan: memikul kemarahan Tuhan.

Seperti orang tua yang mengajari anaknya, marah atas perbuatan dan sikap yang tidak baik dari anak dapat diberi hukuman lewat berbagai cara: tidak memberi jajan atau mungkin harus kerja ekstra. Semua itu dilakukan agar anaknya menyadari kesalahannya da tak berbuat kesalahan yang sama ke depan. Demikian Tuhan membimbing umatnya. Marah atas semua dosa dan pelanggaran umat. Inilah yang disebut Mikha: umat Allah akan memikul kemarahan Tuhan.

Memikul kemarahan Tuhan. Kita tahu Allah itu maha baik dan bahkan amat baik, pengasih dan penyayang. Tuhan tidak membalaskan kejahatan kita, namun panjang sabar dan menunggu berbalik. Namun Tuhan itu juga adalah pemarah. Dia akan murka atas sikap dan perbuatan setiap orang yang loba dan melupakan Tuhan.  Tidak ada yang sanggup berdiri menghadapi kemarahan Tuhan. Kemarahannya seperti api yang menghanguskan dan sekejap mengubahnya me jadi debu.

Desakan bangsa asing sudah semakin terasa, Samaria telah jatuh ke tangan Assyur, Yehuda akan segera menyusul. Babelonia menjadi ancaman yang menakutkan? Dari mana akan datang pertolongan? Mengharapkan Tuhan menegakkan keadilan dan kebenaran wajar saja namun bagi nabi Mikha pertolongan Tuhan akan datang, keadilan akan ditegakkan atas musuh-musuhnya namun setelah menanggung kemarahan Tuhan. Umat akan menanggung kemarahan Tuhan lewat pembuangan Babel. Namun pembuangan bukan akhir dari segalanya. Kasihnya akan datang untik memulihkan namun umat harus merasakan pelajaran dan ganjaran atas pelanggaran selama ini. Kasih Allah lebih besar dari amarahNya.

Inilah yang sangat perlu kita refleksikan dalam hidup ini. Bagaimana kita menikmati anugerah dan pengampunan dan mengabaikan hukuman atas pelanggaran. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa Tuhan akan murka atas setiap dosa dan pelanggaran. Namun pengampunan selalu terbuka di hadapan Allah. AmarahNya akan dosa dan pelanggaran hal ini mendorong kita agar semakin takut akan Tuhan.

Kamis, 20 April 2017

DITINDAS NAMUN TAK DITINGGALKAN SENDIRIAN

DITINDAS NAMUN TAK DITINGGALKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat 21/04/2017

2 Korintus 4:9 (TB)  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
2 Corinthians 4:9 (UKJV)  Persecuted, but not forsaken; cast down, but not destroyed;

Anda masih ingat cerita Daniel dilemparkan ke tungku api yang menyala-nyala bukan? Mereka yang dicampakkan itu tiga orang: Sadrak, Mesak dan Abednego namun mereka tidak terbakar. Orang yang mencampakkan merrka ke tungku api sudah mati terbakarnkarena panasnya namun mereka tak sehelai rambut pun terbakar dan anehnya menurut penglihatan raja Nebukadnezar mereka menjadi empat orang. Bukankah mereka dicampakkan tiga namun mengapa mereka jadi empat?  Tuhan menyertai mereka dalam penganiayaan. Tuhan tidak membiarkan hambaNya sendirian dalam menjalani semua penganiayaan.

Hal serupa yang dirasakan oleh Paulus dan rekan sekerjanya dalam memberitakan Injil. Begitu banyak tantangan yang mereka hadapi seolah kesusahan dan penderitaan saja. Dikejar-kejar dianiaya penguasa, sering ditangkap dan dipenjarakan. Mereka menghadapi propoganda dari kalangan orang yang tidak menghendaki Injil diberitakan, dibenci kalangan Yahudi dan banyak lagi sungut-sungut dan permasalahan dari jemaat hasil PI. Lain lagi taruhan nyawa dalam perjalanan: binatang yang ganas, perompak dan badai yang menghantam perahu mereka ketika berlayar dan terdampar ditempat yang tidak mereka ketahui. Namun dalam semua itu Paulus merasakan pertolongan Tuhan. Bahkan dalam setiap kuslitan Paulus berkesempatan berbuat baik bagi orang lain. Tuhan tidak membiarkan sendiri, Tuhan itu ada setiap saat menolong mereka dari berbagai penderitaan.

2 Korintus 4:8-10 (TB)  Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

Rencana Tuhan memang selalu di luar pikiran manusia. Dalam semua pengalaman yang dialami sendiri menjadi kekayaan bagi Paulus memberitakan Injil. Semua yang dialaminya menjadi kesaksian berharga membuat orang semakin percaya kepada Injil yang diberitakan oleh Paulus dimana dia melayani. Allah menjadikan tantangan bukan mempersulit Paulus namun melatihnya untuk mempermudah orang yakin karena kesaksian dari pengalaman hidupnya langsung.

Banyak kisah para pemberinta Injil yang menghadapi penderitaan, bahkan telah mati martyr namun hidup mereka pastilah tidak sia-sia bahkan menjadi benih kebaikan seperti ungkapan Bapak gereja Tertulianus: darah orang martyr adalah benih gereja. Di tanah Batak misalnya penginjil Munson dan Lyman harus mati martyr namun tak membuat missionaris takut datang ke tanah Batak.  Nommensen dkk datang memberitakan Injil dan banyak orang Batak percaya kepada Injil Yesus Kristus. Demikian dengan daerah-daerah lainnya. Kesulitan yang mereka hadapi bukanlah menjadi penghalang dalam PI tetapi pengalaman menghadapi kesulitan dan berhasil keluar atas penyertaan dan pertolongan Tuhan menjadi kesaksian berharga. Sehingga setiap orang yang mendengarkan kesaksian hidup missionaries menjadi bukti nyata.

Anda pernah menonton film Air Force One? Kisah ini adalah pesawat kepresidenan USA yang dibajak perompak. Penjahatnya sangat sadis dan menekan Presiden USA membebaskan pemimpin mereka. Namun sang presiden yang terlatih selalu ada ide untuk meloloskan diri dari sergapan, ancaman kematian bahkan satu persatu perompak dia hajar dan akhirnya berhasil mengatasi segala kesulitan dengan susah payah sekalipun beberapa stafnya harus mati ditembak perompak. Pengalaman sulit ini dan taruhan nyawa sang presiden dan keluarga dan bangsanya menjadi kesaksian. Dia bersyukur dan masyarakat USA pun bersyukur setelah berhasil lolos dari usaha pembajak Air Force One. Manfaatnya ganda, Mr Presiden semakin mendapat dukungan dalam periode kedua. Keberhasilan menghadapi kesulitan memuluskannya dalam melangkah berikutnya.

Benar firman ini, Tuhan tak membiarkan kita sendirian menghadapi kesusahan, bahkan jika seolah Tuhan membiarkan  segala kesusahan itu kita jalani yakinlah Tuhan tidak membiarkan kita sendirian. Dia ada dan melindungi kita dari setiap usaha orang menjatuhkan kita. Kesulitan menempa kita menjadi orang yang sabar, tekun dan tahan uji. Karakter demikian akan memuluskan jalan kita ke depan.

Rabu, 19 April 2017

BERBALIKLAH, TUHAN AKAN MELEPASKANMU!

BERBALIKLAH, TUHAN AKAN MELEPASKANMU!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan bagi kita di pagi hari ini Kamis 20/04/2017.

1 Samuel 7:3 (TB)  Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."
1 Samuel 7:3 (UKJV)  And Samuel spoke unto all the house of Israel, saying, If all of you do return unto the LORD with all your hearts, then put away the strange gods and Ashtaroth from among you, and prepare your hearts unto the LORD, and serve him only: and he will deliver you out of the hand of the Philistines.

Keadaan buruk sering membuat orang sadar dari kesalahannya. Sebagai contoh kebiasaan makan yang tidak teratur, setelah mengeluh sakit mag baru menyadari pentingnya makan teratur dan menjaga kesehatan. Ini contoh sederhana dalam hidup kita, keadaan buruk atas jalan hidup yang salah akan merindukan indahnya jalan kehidupan yang baik.

Demikianlah kehidupan umat Allah dalam renungan hari ini. Setelah mereka menetap di Kanaan, Tuhan selalu menjaga kehidupan mereka. Tuhan memberkati mereka dengan  hasil panen dan ternak yang berkelimpahan. Tuhan melindungi mereka ketika musuh datang menekan. Tuhan selalu mengirimkan Hakim sang pemimpin yang membebaskan mereka dari bangsa asing yang hendak merampas dan merompak mereka. Namun, Ancaman kali ini datang dari Filistin, musuh bebuyutan bani Israel setelah menetap di Kanaan. Mereka khawatir sekali karena ancaman kali ini sangat berarti. Mereka pun mengeluh berseru-seru kepada Tuhan.

Ketika aman dan menikmati kesejahteraan mereka melupakan Tuhan. Mereka berbalik dari Allah menyembah baal dan dewa kesuburan yang disebut dengan Asytoret. Dewi yang dianggap dapat memberikan kemakmuran dan kesuburan tanah. Ini suatu pelanggaran umat Allah yang tidak setia kepada Tuhan. Namun ketika terancam baru mereka menyadari pentingnya pertolongan Tuhan. Samuel pun bangkit dan menjawab umatnya: jika mereka berbalik, meninggalkan allah lain dan beribadah hanya kepada Tuhan. Tuhan akan melepaskan mereka. Dewi Asytoret bukanlah pemberi kemakmuran dan kesuburan, berkat hanya ada pada Tuhan semesta alam yang menciptakan langit dan bumi.

Disinilah kelebihan Samuel sebagai imam dan pemimpin atas mereka. Dia sangat berwibawa menasihatkan dan menegor kesalahan umatNya. Jalan satu-satunya melepaskanndiro dari ancaman Filistin adalah bertobat. Samuel mengumpulkan seluruh umat Israel dan mengajak agar meninggalkan ilah lain. Mereka pun mendengarkan Samuel, mereka berbalik kepada Allah dan beribadah kepada Allah. Dalam kisah berikutnya diceritakan Israel berhasil berhasil memukul dan mengalahkan Filistin. Mereka pun menikmati kehidupan yang aman dari musuh dan menikmati kesejahteraan di tanah Perjanjian.

Tuhan setia pada janjiNya, kitalah yang sering ingkar kepadaNya. Tuhan tetap bersabar dan berkenan melepaskan kita dari dampak buruk kehidupan kita yang meninggalkan Tuhan.  Bertobat dan berbaliklah kepadaNya, Tuhan akan melepaskan kita dari beban dan pergumulan berat.

Selasa, 18 April 2017

SPIRIT KEBANGKITAN KRISTUS

SPIRIT KEBANGKITAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Rabu 19/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Kolose 3:1 (TB)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
Colossians 3:1 (UKJV)  If all of you then be risen with Christ, seek those things which are above, where Christ sits on the right hand of God.

Apakah itu spirit kebangkitan? Spirit kebangkitan adalah semangat baru para murid yang menerima berita kebangkitan Kristus. Jika kita membaca berita Injil murid-murid berlari memberitakan bahwa kubur telah kosong, Kristus telah bangkit. Bukan hanya itu Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, orang banyak bahwa Dia sungguh bangkit sebagaimana dikatakanNya. Kebangkitan Kristus sungguh-sungguh membuktikan kebenaran bahwa apa yang dikatakan oleh Yesus benar adanya.

Apakah makna kebangkitan itu? Paulus dalam Renungan hari ini memberikan suatu pencerahan bahwa  kebangkitan Kristus merupakan kebangkitan kita juga. Kristus buah sulung dari kebangkitan, maka sama seperti Kristus kita akan dibangkitkan pula. Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya bagi manusia, sekalipun kita harus mati karena tubuh jasmani namun tubuh jasmani ini akan dibangkitkan dalam tubuh rohani mewarisi kehidupan kekal. Kematian Kristus telah menyeberangkan kita kepada kehidupan kekal.

Kebangkitan Kristus menjadi garansi (jaminan) bagi kita memperoleh kehidupan kekal. Maka spirit kebangkitan adalah pencerahan budi. Pencerahan dimaksud adalah menjadi orang yang memikirkan perkara diatas. Apa itu perkara diatas, yaitu Yesus Kristus yang bangkit, naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Memikirkan perkara diatas adalah memikirkan kehendak Allah dan mewujudkannya dalam kehidupan kini. Sebagaimana doa yang diajarkan Tuhan Yesus: jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga. Kehendak Allah yang di  sorga diturunkan dalam aktifitas kita, kehendak Allah yang sorgawi membumi dalam perkataan, perbuatan dan tindakan orang-orang percaya. Inilah misi baru dalam Spirit kebangkitan Kristus bahwa orang percaya membumikan Kehendak Allah, yaitu: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh (Rom 14:17).

Memikirkan perkara diatas bukanlah seperti paham pietisme yang mebenci dunia dan meninghalkan dunia. Pietisme seolah kepala di sorga namun kaki dan tangannya di bumi. Pietisme cenderung menjauhi dunia dan hendak meninggalkan dunia. Paulus dalam renungan di pagi ini memikirkan perkara diatas adalah membumikan kehendak Allah dalam aktifitas kita sehari-hari yang penuh kebenaran, damai sejahtera dan suka cita.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan bagi kita melakukan firmanNya.

Senin, 17 April 2017

DALAM MUJUR DAN MALANG INGAT TUHAN

DALAM MUJUR DAN MALANG INGAT TUHAN

Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini 18/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Pengkhotbah 7:14 (TB)  Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
Ecclesiastes 7:14 (UKJV)  In the day of prosperity be joyful, but in the day of adversity consider: God also has set the one opposite to the other, to the end that man should find nothing after him.

Setiap orang pasti menghendaki kemujuran dan bahagia dalam hidupnya. Namun siapa sangka dalam berharap kebaikan justru malang yang terjadi? Bahagia adalah pemberian Tuhan dan malang pun adalah ketentuanNya. Jika keduanya merupakan ketentuan Tuhan maka tak selamanya keadaan buruk menjadi duka yang harus disesali. Ada kalanya keadaan duka menghantarkan kita kepada nikmatnya karunia Tuhan. Jika malang tiba jangan berputus, bukankahbdari batu padas dapatbkeluarvair yang memuaskan dahaga? Tuhan lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Dalam kemujuran dan kemalangan keduanya mengingatkan kita kepada Tuhan. Keduanya adalah bahagian hidup yang harus dijalani. Tidak ada kejadian apapun dalam hidup ini yang tidak diketahui Tuhan, semuanya terjadi atas kehendak Allah.

Ini kelebihan Kitab Pengkotbah bahwa keadaan mujur dan malang bukanlah kehendak manusia, tetapi merupakan kehendakNya. Manusia hanya merencanakan dan menjalani hidupnya namun masa depan adalah merupakan ketentuan Tuhan. Kita sukai atau tidak keadaan yang menimpa hidup ini merupakan realitas yang harus dijalani. Baik dalam suka maupun dalam duka, mujur dan malang, bahagia dan menderita adalah keadaan yang ditentukan Allah. Maka baik ketika mujur maupun ketika duka tetaplah mengingat Tuhan. Manusia hanya menjalani hidupnya, masa depan ditentukan oleh Tuhan.

Renungan ini mengingatkan saya akan kisah berikut. Konon ada seorang raja yang suka berburu namun jempol tangannya luka maka dia pergi ke tabib yang terkenal berharap akan menyembuhkan lukanya. Namun tabib hanya menjawab: Good or Bad Who Knows (baik dan buruk siapa yang tahu). Raja kembali dan berharap jempolnya bisa sembuh. Hari-hari pun berlalu jempolnya makin parah dan sakit luar biasa. Raja pun kembali menjumpai sang tabib. Dia memberikan jawaban yang sama. Jempolnya tak sembuh akhirnya harus diamputasi. Maka raja ituoun kehilangan jari jempolnya. Raja pun murka dan memenjarakan sang tabib. Ketika sudah pulih, dia berburu ke hutan sebagaimana kebiasaannya dan kali ini dia terperangkap oleh suku pedalaman yang mencari kurban yang harus diserahkan kepada dewa. Raja itu pun diusung dan diikat untuk segera dikurbankan. Namun setelah diperiksa raja bukanlah kurban yang tepat karena tubuhnya tak sempurna, dia tak punya jempol. Raja pun dilepas dan kembali ke istananya. Segera setelah itu dia meminta maaf kepada sang tabib dan melepaskannya. Tabib pun bertanya mengapa raja meminta maaf, saya juga bersyukur di penjara, seandainya ikut mendampingi raja berburu sebagaimana biasanya mungkin sudah saya yang dikurbankan sahutnya.

Good or bad atau mujur dan malang siapa yang tahu? Tuhanlah yang menentukan keduanya dalam hidup ini. Bersyukur di hari mujur, selalu setia dan memohon petunjuk kepada Tuhan di hari-hari kemalangan. Tuhan menentukan keduanya dalam hidup manusia dan tak seorang pun yang dapat menentukan dari keduanya baginya. Ada orang yang menghabiskan waktu, tenaga dan pikirannya sekuat tenaga untuk mendatangkan kemujuran baginya jika Tuhan memberkati bahagialah dia. Namun jika pun malang tiba tetaplah mengingat Tuhan karena itupun bahagian kehidupan yang kita jalani seturut kehendakNya.

Masa depan adalah ketentuan Tuhan! Tugas kita adalah merencanakan apa yang baik, keputusannya ada padaNya. Itulah sebabnya firman berkata: manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan.

Kamis, 13 April 2017

HENTIKAN KEKERASAN:Refleksi Jumat Agung

Selamat Merayakan Jumat Agung!
Mengapa disebut perayaan apa tudak lebih baik peringatan? Bukankah peryaaan itu pesta meriah atau syukuran? Bukankah ini suatu hal yang terbalik apalagi mengenang sengsara Yesus. Yesus yang mengalami duka dan penderitaan terpahit hingga mati di Kayu Salib kita rayakan? Ini bukan hanya peringatan namun perayaan karena kita merayakan sejarah keselamatan melalui peristiwa salib.

Peristiwa Jumat Agung memang memiliki dialektika disatu sisi kita berkabung atas perlakuan kekerasan, geram melihat siasat kaum ulama Yahudi yang membawa kasus Yesus dalam penistaan Agama dan hukum Pilatus yang mendakwa mati orang yang bersalah ditambah beberapa perlakuan sadis dari khalayak ramai yang memikul, mencambuk, meludahi hingga mengolok-olokan Yesus. Tiga tahap sengsara Yesus di Junat Agung: Gababatha (peradilan), Via Dolo Rosa (jalan sengsara memikul salib) dan Giolgatha (penyaliban). Melihat semua itu tentu kita berkabung dan menghukum diri atas korban yang tak berdosa oleh kekerasan dunia. Namun di sisi lain korban kekerasan dunia bukanlah hanya aspek penderitaan ansih, namun pengorbanan Yesus di kayu salib adalah jalan yang disediakan oleh Allah untuk menyelamatkan dunia. Disinilah orang beriman melihat sisi lain dari yang dilihat dunia. Bagi anti Yesus tentu peristiwa Jumat Agung menjadi kemenangan mereka yang menghentikan pelayanan Yesus dalam hidupNya. Namun bagi orang beriman melihat salib sebagai pemenuhan Allah menyelamatakan dunia.

Jumat Agung adalah peristiwa dalam sejarah dunia. Hari ini seluruh dunia mencatat libur untuk mengenang peristiwa salib. Bagi saya peristiwa jumat Agung ini membawa kita pada refleksi:

1. Hentikan kekerasan!
Ajakan Jumat Agung ini bagi seluruh umat adalah menghentikan kekerasan. Mungkin  anda seperti saya: sejak memasuki passion telah banyak menerima pesan lewat medsos gambar dan vidioshoot ttg penderitaan Yesus yang berlumuran darah. Tak tahan kita melihatnya karena sadisnya dan kejamnya kekerasan yang dibebankan pada Yesus. Inilah kekerasan kekajaman dunia ini. Yesus tekah menjadi korbannkekerasan, kerelaannya menjadi korban kekerasan hendaknya semua orang mengelus dada dan berniat untuk tak melakukan kekerasan dan mengorbankan orang lain dalam hidup ini. Arus berpikir mencapai tujuan sendiri dengan mengorbankan orang lain harus kita hentikan, justru jumat Agung ini mengajak kita untuk berkorban agar dapat mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain. Dunia ini akan penuh damai jika semua pribadi meneladani  pengorbanan Yesus Kristus.

2. Dunia menawarkan Anggur Asam. Yesus adalah air hidup, memberikan air hidup yang sejuk dan memuaskan dahaga setiap orang, namun apa yang diterimanya? Di Golgatha Yesus disuguhi anggur asam. Inikah balasan dan seluruh kebaikannya selama ini? Tangan Yesus selama ini memberkati dan menyembuhkan banyak orang namun apa yang diterimanya hari ini adalah menerima pukulan dari tangan orang yang dipenuhi kebencian, tubuhnya harus menerima cambukkan dari tangan-tangan algojo yang haus darah. Bukankah dari mulut Yesus keluar kotbah yang menyejukkan, berkat dan pengajaran akan hal-hal kerajaan sorga, mendidik dan menginspirasi mereka memaknai hidup? Namun hari ini dari mulut orang2 yang dipenuhi kebencian, keluar kata mengumpat, kutukan dan kekerasan verbal. Tuhan Yesus memberikan kebaikan namun dunia membalasnya dengan anggur asam.

3. Peran apa anda dalam peristiwa salib? Banyak tokoh yang terlibat dalam peristiwa salub: Latus yang lebih mengutamakan jabatan dari kebenaran. Para ulama yang pintar memainkan ayat-ayat suci hingga Yesus didakwa penghasut Agama Yahudi. Parjurit yang keji yang haus darah dan bahagia rasanya menyiksa orang, orang banyak dengan seruan-seruan sinis serta murid-murid yang ketakutan bahkan diantaranya tega membuat kesaksian tak mengenal guruNya. Inilah tokoh2 menjadi saksi sejarah Jumat Agung. Dalam perayaan jumat kini figuran mana yang kita perankan dalam hidup ini? Realitas yang terjadi dalam kehidupan di sekitar kita masih banyak korban ketidak adilan, kekerasan, duka dan air mata oleh ulah dan perbuatan sesama.

Semoga kita bukan hanya orang yang termenung melihat semua drama kekerasan ini. Tetapi bersyukur atas keselamatan yang diberikan oleh Allah melalui salib dan beranjak mengambil peran untuk membawa damai bagi setiap orang.

Refleksi kotbah minggu ini dari
Markus 15:22-41

Salam Jumat Agung:
pdt nekson m simanjuntak

Rabu, 12 April 2017

PENGORBANAN ANAK DOMBA ALLAH

PENGORBANAN ANAK DOMBA ALLAH

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Kamis 13/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Yohanes 1:29 (TB)  Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
John 1:29 (UKJV)  The next day John sees Jesus coming unto him, and says, Behold the Lamb of God, which takes away the sin of the world.

Yohanes pembaptis adalah tokoh yang fenomenal yang menyuarakan pertobatan. Dia adalah suara nyaring yang berseru-seru di padang gurun agar setiap orang bertobat dari perbuatannya karena Kerajaan Allah telah datang. Kehadirannya menghentakkan semua orang, karena dia berterus terang menyuarakan pertobatan termasuk kritis terhadap Herodes. Seruan pertobatan Yohanes menjadi gerakan moral bagi setiap orang untuk memperbaharui diri dan berkenan dibaptis sebagai tanda pertobatan menyongosong Yesus.  Dia bukanlah Mesias, namun sebagai pendahulu yang mempersiapkan setiap orang menyambut Mesias. Setuao orang harus siap sedia menyambut Mesias.

Lihat Anak Domba Allah telah datang yang menghapus dosa dunia. Istilah anak domba Allah mengingatkan kita kepada kelepasan orang Israel dari Mesir. Tulah demi tulah disampaikan untuk menghajar Firaun agar berkenan membebaskan Israel. Namun tak bergeming, akhirnya pada tulah kesepuluh seluruh rumah berkabung karena kematian anak-anak sulung di setiap keluarga orang  Mesir. Namun rumah umat Allah tidak mengalaminya karena sehari sebelumnya telah diperintahkan Musa untuk mengurbankan anak domba, dan mengoleskan darah anak domba itu ke tiang pintu rumah. Mesir berkabung dan penuh ratap tangis kematian, namun Israel lewat dsri duka kematuan dan terluputkan dari tulah kematian abak sulung karena darah anak domba. Mengenang pertistiwa itulah Israel merayakan Paskah. Allah meluputkan mereka dari kematian karena kuasa darah anak domba.

Yohanes dalam renungan pagi ini menyampaikan bahwa Anak domba Allah telah datang yang menghapus dosa dunia. Dia melihat dan menyaksikan sendiri kehadiran Yesus. Ketika Yesus dibaptis di sunga Yordan, Yohanes telah mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Allah, kepadanya Tuhan  berkenan. Kehadiran Yesus bagi Yohanes pembaptis sangat jelas menghapus dosa dunia. Upah dosa adalah maut dan kematian. Dosa telah memperbudak kita sama seperti orang Israel yang diperbudak di Mesir. Mereka tak sanggup keluar karena kuasa Firaun yang kuat. Namun Tuhan melepaskan umatNya oleh kuasa dara domba. Demikian Anak domba Allah akan menghapus dosa dunia, yang selama memperbudak kita hingga berujung pada kematian. Kuasa darah Yesus Kristus yang tercurah di Golgata akan menghapus dosa dunia. Darah-Nya menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan yang kekal.

Di Kamis terakhir sehari sebelum pengorbanan Yesus di kayu salib, renungan ini mengingatkan dan mengarahkan kita kepada pengorbanan Yesus Kristus. Dia mempersembahkan dirinya untuk tebusan dunia. Maka sungguh indah syair lagu Pujian KJ No 35:1 berikut yang dapat kita nyanyikan bersama:

Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata.
Yang mau berobat di tebus terhapus dosanya
Terhapus dosanya, terhapus dosanya.
Yang mau bertobat ditebus, terhapus dosanya.

Mari memandang salib, dimana Yesus sang Anak Domba Allah telah berkorban untuk menebus dosa dunia. PengorbananNya hendaknya mengubah hati kita untuk pertobatan. Mari perbaharui diri, Dia telah berkorban untuk kita.

Selasa, 11 April 2017

TANDUK KEKUATANKU DITINGGIKAN TUHAN

TANDUK KEKUATANKU DITINGGIKAN TUHAN
Nyanyian kemenangan Hana

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Rabu 12/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

1 Samuel 2:1 (TB)  Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
1 Samuel 2:1 (UKJV)  And Hannah prayed, and said, My heart rejoices in the LORD, mine horn is exalted in the LORD: my mouth is enlarged over mine enemies; because I rejoice in your salvation.

Kisah Hana dapat menjadi kisah inspiratif bagi kita yang merasakan seolah kalah dalam kehidupan ini. Jangan kecil dan tawar hati tetaplah berdoa, anda bukan orang kecil dan hina yang selalu kalah dalam hidup ini serta tidak bisa berbuat apa-apa untuk membahagiakan keluarga. Kita tentu bisa seperti Hana yang akhirnya mendapatkan apa yang dimintanya kepada Tuhan. Bagaimana Hana memenangkan pergumulannya hingga dia bermazmur dihadapan Tuhan dan mengatakan Tuhan telah meninggikan tandukku?

Nats renungan ini merupakan doa syukur dan pujian Hana kepada Tuhan karena telah menjawab doanya. Setelah berbagai pengalaman pahit yang dialaminya dalam masalah keluarga. Elkana suaminya memiliki dua isteri Hana dan Penina. Di dalam  keluarga Hana selalu dicemoh oleh Penina. Penina meninggikan diri karena dia merasakan dapat memberikan kebahagiaan bagi suaminya dengan buah rahimnya yang melahirkan anak. Berbeda dengan Hana rahimnya telah tertutup. Hana terus mendapat perlakuan yang menyakitkan bukan hanya di rumah bahkan dalam rumah doa pun Hana pun seolah dikucilkan. Terkesan Penina menunjukkan kelebihannya dibanding Hana. Dalam setiap memberikan kurban Hana hanya mendapat satu bahagian, sementara Penina dan anak-anaknya seolah mendapat lebih. Namun Hana tidak berputus asa, dalam pergumulannya yang berat dia yang terus berurai air mata datang memohon kepada Tuhan agar  memberkatinya dan membuka rahimnya. Dia pun bernazar jika Tuhan membuka rahimnya dan memberikan anak, maka Hana akan mempersembahkannya menjadi hamba Tuhan. Imam Eli yang melihat Hana berdoa; mulutnya komat kamit namun suaranya tidak kekuar. Eli hampir saja menganggapnya gila dan menyuruh pulang, namun Hana terus berdoa sebelum mendapat berkat dari Tuhan. Imam Eli pun memberkatinya. Waktu pun berjalan, Doa Hana dikabulkan. Hana mengandung dan  melahirkan seorang anak bagi Elkana bernama Samuel. Tuhan pun mendengarkan doanya.

Atas hal inilah Hana menyampaikan Mazmur bagi Tuhan. Dari pujian ini Hana menyampaikan sukacitanya yang besar. Tuhan telah meninggikan tanduknya dan mengalahkan musuh-musuhnya. Tanduk kemenangan adalah istilah yang sangat menarik, karena tanduk adalah simbol kekuatan dan mahkota. Hal itu dapat kita lihat pada binatang bertanduk seperti: domba, rusa, kerbau, jerapah dll. Kekuatan mereka ada pada tanduk. Jika berhadapan dengan musuh maka tanduk siapa yang lebih kuat dialah pemenang. Tanduk kemenangan menjadi ungkapan akan kekuatan yang sering diungkapkan dalam lagu dan pujian.

Tuhan meninggikan tanduk Hanna, yang memberkati telah memberkati rahimnya dan memberikan anak baginya. Selama ini Hana dianggap tak berguna dan tak mampu memberikan kebahagiaan bagi rumah Elkana berakhir sudah. Hana wanita yang berharga dan rahimnya diberkati Tuhan untuk melahirkan tokoh besar dalam sejarah perjalanan bangsa Israel. Dalam kisah selanjutnya Samuel dipersembahkan menjadi hamba Tuhan dalam asuhan imam Eli.

Renungan harian ini, tentu menjadi inspirasi bagi kita agar jangan menghukum diri tidak berguna dan seolah Tuhan telah menutup telinga atas jeritan batin kita. Jangan patah arang jika dalam berbagai kompetisi dalam hidup ini berakhir dalam kekalahan. Pupuklah percaya diri dan tetaplah berdoa. Tuhan akan menjawabnya tepat pada waktunya. Tuhan tidak pernah menutup telinga atas doa yang kita sampaikan bahkan Dia memberikan lebih dari apa yang kita minta. Namun ketika Tuhan menjawab doamu jangan lupa akan Dia; sampaikan syukur dan tak lupa membanyar nazar.

Senin, 10 April 2017

MENGHADAPI FITNAH DAN UJARAN KEBENCIAN

MENGHADAPI FITNAH ATAU UJARAN KEBENCIAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Selasa 11/04/2017 sebagai sumber inspirasi dan kekuatan bagi kita dalam melakukan aktifitas.

Kisah Para Rasul 2:13 (TB)  Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
Acts 2:13 (UKJV)  Others mocking said, These men are full of new wine.

Jika anda pernah dibully atau difitnah, pasti anda setuju dengan ungkapan ini: fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Mengapa demikian karena ulah semacam itu akan membunuh karakter. Menjelaskan fitnah, bisa saja menjadi semakin lebar, membiarkannya perasaan pasti tidak enak karena terus mengganggu pikiran dan perasaan. Jadi jangan sekali kali menyebarkan fitnah. Apalagi undang-undang IT sekarang ini semakin ketat hukum terhadap orang yang melakukan bully dan ujaran kebencian.

Bagaimana mengahadi hasutan, fitnah fan ujaran kebencian? Pengalaman rasul-rasul dalam renungan hari ini menjadi inspirasi yang baik bagi kita.

Ketika para murid menerima Roh Kudus turun akan mereka sebagaimana janji Yesus Kristus sebelum naik ke Sorga bahwa Roh Kudus akan turun atas murid-murid yang akan menghibur, mengajar, menolong dan memberikan kekuatan bagi mereka menjadi saksi Kristus. Peristiwa itu benar-benar terjadi ketika para rasul berkumpul, mereka dihinggapi berupa nyala api yang menyala-nyala dan masing-masing mereka berkata-kata dalam bahasa roh. Dari sekian banyak suku bangsa yang hadir dari bawah kolong langit mereka mengucapkan kata-kata menurut bahasa daerah masing-masing, namun dapat dimengerti yang satu dengan yang lain. Ini suatu mujizat yang sangat besar dan sejarah dunia. Bagaimana bahasa yang berbeda dimengerti oleh orang lain. Peristiwa ini menjadi viral di kalangan masyarakat.  Melihat kejadian itu dari kalangan Yahudi yang selalu membwnci kekristenan menyampaikan hasutan dengan berkata:  mereka  ini orang yang mabuk dan penuh anggur, these men are of full wine. Itulah tuduhan singkat dan menohok para murid-murid. Fitnah atau ujaran kebencian ini menjadi viral dikalangan Yahudi dan sampai kepada orang-orang di sekitar. Yang namanya kebencian yang baik disalahkan, dan kadang tanpa logis membenarkan kesalahan. Di kalangan Yahudi tentu minum anggur baik, namun jika mabuk anggur sangat keterlaluan. Bagaimana mungkin orang percaya kepada kata-kata orang yang mabuk wine?

Namun murid-murid tenang menghadapinya, mereka tidak panik dan tidak terlalu memikirkan fitnahan dan tuduhan semacam itu. Petrus sangat bijak dan tampil menjelaskan apa adanya bahwa peristiwa turunnya Roh Kudus benar adanya. Mereka berbahasa roh, sekian yerdiri dsri berbagai bangsa yang hadir namun mereka bisa mengerti seorang terhadap yang lain. Hal yang paling mendasar jika mereka mabuk anggur sebagaimana tuduhan dan fitnahan kalangan Yahudi itu terjadi karena perstiwa itu masih jam 09.00. Jadi itu adalah fitnah.  Tak mungkin ada orang yang mabuk anggur di pagi hari. Hasutan ini menjadi kesempatan bagi Petrus untuk menjelaskan Yesus Kristus kepada orang banyak dan ketika itu orang percaya lebih dari 3.000 orang.

Atas peristiwa ini hasutan dan fitnah menjadi kesempatan untuk memberitakan kebenaran. Para Rasul difitnah dan dibully dengan mabuk anggur, namun moment ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan missi mereka yang lebih luas: memberitakan Injil Yesus Kristus. Fitnah dan bully tidak membuat mereka ciut dan semakin tersisih namun telah menjadi moment untuk memberitakan Injil kepada halayak luas.

Sahabat yang baik hati jangan ciut jika dibully dan difitnah dalam hidup ini. Hadapi dengan tenang dan jelaskan apa adanya dengan jujur. Cerita yang benar akan mengalahkan sejuta provokasi. Orang benar tak akan tenggelam oleh kejahatan. Siapa tahu semakin dibully dan difitnah akan semakin memperkenalkan pribadi anda dan menempa pribadi yang semakin teliti, termat dan teruji.

Minggu, 09 April 2017

MENIADAKAN MAUT, MENYEDIAKAN HIDUP

MENIADAKAN MAUT,  MENYEDIAKAN HIDUP

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Senin 10/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita

Yesaya 25:8 (TB)  Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.
Isaiah 25:8 (UKJV)  He will swallow up death in victory; and the Lord GOD will wipe away tears from off all faces; and the rebuke of his people shall he take away from off all the earth: for the LORD has spoken it.

Ada tiga hal yang menjadi jaminan hidup yang disampaikan oleh nabi Yesaya dalam renungan ini, yaitu meniadakan maut dan menyediakan hidupan, menghapuskan air mata dan memberikan penghiburan dan menjauhkan aib dan membuka lebar-lebar pengampunan.  Ketiga hal ini merupakan nubuatan Yesaya akan keselamatan bangsa-bangsa di Sion. Sion adalah pusat peribadahan umat Allah, namun keselamatan dari Sion bukanlah eksklusif semata untuk umatNya tetapi keselamatan universal yang meliputi bangsa-bangsa.

Tuhan meniadakan maut dan memberikan kehidupan kekal. Maut atau Kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh manusia. Sehebat apapun manusia di dunia ini akan berakhir di dalam kematian dan tak seorang pun yang dapat menghindarinya. Kematian tidak memandang usia, dia datang dalam kehidupan manusia kapanpun dan tak seorang pun manusia yang tahu kematiann itu datang menjemputnya. Kematian itu  menghentikan harapan, dapat kita bayangkan bagaimana seseorang merancang kebahagiaan dalam hidup kita, ingin panjang umur melihat anak-cucunya hidup dan bahagia namun jika kematian tiba semuanya berhenti. Kematian membuat orang berduka, karena membuat kita berpisah dengan orang-orang yang kita kasihi. Kematian salah sesuatu kekuatan yang menarik kita dari ini. Kematian itu membuktikan bahwa hidup ini bukanlah milik manusia tetapi pemberian Allah. Iman mengubah pemahaman kita akan kematian. Alkitab mengajarkan bahwa kematian konsekwensi dosa, sebab upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Tuhan sendiri meniadakan maut melalui Yesus Kristus yang mati dan turun ke dalam kerajaan maut untuk mengalahkan kematian itu sendiri. Dalam pengertian inilah Alkitab mengajarkan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Apa yang paling ditakuti oleh manusia telah ditiadakan oleh Tuhan dengan menyediakan kehidupan kekal.

Hal kedua Tuhan menghapuskan air mata dan memberikan penghiburan. Ini adalah penghiburan di masa-masa tersulit dalam hidup ini adalah air mata kesedihan. Manusia bisa merancang apa yang mendatangkan kebahagiaan bagi hidupnya namun realitas berbeda. Air mata kesedihan bisa datang kapan saja. Dalam kesedihan kita mengharapkan dokungan orang, doa dan penguatan agar mampu kita menjalani masa-masa sulit dalam hidup ini. Di atas semua itu Tuhan menghapuskan air mata dari dari muka bumi ini bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.

Hal yang membuat kita sulit datang kepada Tuhan adalah, sering manusia menghukum dirinya sendiri karena manusia berdosa yang tidak layak di hadapan Tuhan. Benar bahwa Tuhan tidak menghendaki dosa. Tuhan murka atas kedurjanaan manusia. Namun dibalik kemurkaan Tuhan atas dosa ada pengampunan. Tuhan tidak langsung menghukum manusia menurut perbuatannya namun Tuhan bersabar menunggu pertobatan, insaf akan khilaf dan dosa. Sekotor apapun diri kita dan merasa tak layak dihadapanNya pengampunan selalu terbuka di hadapanNya. Kasih Tuhan lebih besar dari murkaNya. Ketidak taatan kita ditutupi oleh kesetiaan kasihNya.

Maut telah ditiadakan membuat kita memhami kematian adalah keuntungan. Ketika kita berduka dan berurai air mata Tuhan akan menghibur dan menghapuskan air mata. Jangan menjauh dari jalanNya sebesar apapun dosa kita atau sebesar apapun aib dari perbuatan kita, datanglah mengaku salah dan memohon maaf, pengampunan selalu terbuka di hadapan Tuhan.

Sabtu, 08 April 2017

TUHAN MENOLONG AKU

Selamat Hari Minggu dan selamat memasuki minggu Palmarum! Sungguh indah berharga sekali nats kotbah minggu ini bagi kita yang tertulis dalam Yesaya 50:4-9. Firman ini mengajarkan kita kepada ketaatan Hamba Tuhan yang menderita dalam melaksanakan pengutusan. Beberapa pelajaran berharga dari kotbah ini, antara lain:

1. Lidah seorang murid. Jika anda masuk di kampus STT HKBP Pematangsiantar, salah satu tulisan yang di Aula kampus favorit ini di dinding dalam sebelang kanan tertulis satu kalimat barbahasa Yunani dari Yesaya 50:4. Menurut penuturan Pdt  Dr BH Situmorang (+) nata ini merupakan salah satu nats terindah dalam sayembara nats Alkitab untuk hal pengajaran. Maklum karena kampus adalah tempat belajar.  Nata itu dilukis dengan indah dan menarik mata. Tentu tulisan ini hendak berpeaan agar setiap orang yang duduk di aula tersebut ketika ibadah, seminar, mendengar ceramah dan aktifitas lainnya nats ini terus mengingatkan hal lidah seorang murid.

Mengapa harus lidah seorang murid, mengapa bukan lidah seorang guru yang cakep mengajar misalnya? Lidah seorang murid adalah kesediaan dan kesungguhan untuk belajar; rajin, kerja keras, displin dan memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan, pandangan dan falsafah kehidupan sebagai bekal dalam pelayanan. Dalam hal ini pendidikan untuk memberikan semangat baru dan kelegaan bagi yang letih lesu.

Kebutuhan lidah seorang murid dilengkapi dengan telinga yang tajam untuk mendengar. Seperti Samuel, yang senantiasa tajam mendengar ketikan Tuhan memanggilnya. Sekalipun tidur lelap namun telinganya tajam mendengarkan ketika Tuhan bersabda. Dalam tidur yang lelap pun dia berseru: berbicaralah Tuhan sebab hambamu telah siap untuk mendengar.  Pendengaran seorang murid adalah tajam untuk mendengarkan Firman Tuhan.

Mendengar bukan saja hanya mendengar ansih sepeti mendengarjab mata pelajaran namun mendengar dalam arti luas yaitu peka dan peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. Mau mendengar adalah keualitas pribadi yang unggul karena bukan hendar didengar tetapi mendengar dan memahami orang lain. Sadar akan konteks sehingga kita terpanggil untuk melakukan sesuatu menurut kehendak Allah.

2. Rela Berkorban. Nubuatan Yesaya ini akan hamba yang menderita persis seperti yang dialami oleh Yesus di jalan sengsara. Memberi punggungnya dipukul, pipinya untuk ditampar dan tak menghindar dari segala kebencian yang dituduhkan padanya. Dia rela menjalani semua kesengsaraan ini untuk menyelamatkan dunia dari kebencian, kekejaman, kekerasan dan kematian agar memasuki suatu era baru dalam damai sejahtera dan kehidupan.

Rela berkorban ini mengingatkan kita akan makna kehadiran Yesus di Yerusalem. Dia dieluelukan oleh orang banyak: meletakkan daun palma di jalan-jalan menyambut mesiasnya dan berseru: hosanna! hosanna Pekik deru yang bergemuruh untuk apa menyambut Yesus. Namun pujian dan sambutan hormat ini tak lama, segera sesudah itu suasana berubah berseru: salibkan Dia, salibkan Dia!  Yesus sudah tahu bahwa waktunya sudah tiba bahwa Anak Manusia menjalani jalan sengsara untuk menyelamatkan manusia. Sebagaimana nubuatan firman ini Yesus menjalani semua missi menurut kehendak Allah serta taat menjalani: proses hukum yang lalim, vonnis hutang nyawa bagi terdakwa yang tak bersalah karena Pilatus lebih takut kehilangan jabatan sekalipun dia berkata atas penyelidikan tidak ada kesalahan. Yesus menjalaninya via dolorosa yang penuh sengsara hingga Golgata pengorbanan diri untuk menebus dosa.

3. Tuhan menolong aku. Dari semua penderitaan dan kesengsaraan yang dijalani, hamba Allah yang menderita tak ada niat untuk memohon grasi atau permohonan keringanan hukuman atau usaha lainnya dari penguasa atau dari sekeliling orang-orang yang mengerumuni kesengsaraannya. Namun semuanya dijalaninya dan hanya berpengharapan pada Tuhan. Hanya Tuhanlah yang menolongnya dalam semua derita ini. Tuhan sendiri penolong yang setia dan pertolongannya tepat pada waktunya.

Penguasa dunia ini bisa saja merencanakan apapun dalam kekuasaannya, seperti Pilatus dalam peradilan lalim; melakukan penindasan sehingga orang-orang yang tidak bersalah akan mengalami kesengsaraan. Namun ayat 9 ini mengingatkan kita bahwa kekuasaan seperti itu akan memburuk dan waktunya akan cepat berlalu karena ngengat akan memakannya. Maka jika diperlakukan tidak adil dan seolah waktu ini membiarkan kita menjalani masa-masa sulit jalanilah dalam pengharapan. Penderitaan atas kekejaman dunia akan segera berlalu namun pertolongan Tuhan menghantarkan kita pada kebahagiaan yang akan abadi.

Selamat hari minggu palmarum bagi kita semua

Pdt Nekson M Simanjuntak

SELALU ADA JALAN: Kisah Daniel

Kisah Daniel: Selalu Ada Jalan

Bacaan pagi ini dari Daniel 1,1-21 tentang Daniel dkk dididik di istana Nebukadnezar. Kitab Daniel memiliki banyak pesan yang sangat berharga dari perjuangan orang beriman tetap setia dalam iman, dan pada saat yang sama meyakinkan pembaca akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan bagi orang yang tetap setia. Tuhan tidak meninggalkan orang yang dikasihinya, Dia hadir menyertai dan memberikan jalan keluar dari ancaman dan setiap kesulitan.

Pada bacaan ini empat orang Yahudi ikut terseleksi dalam program Istana. Sesungguhnya Israel masih berkabung atas jatuhnya Yerusalem di tangan Babel. Mereka diangkut ke Tanah Sinear memasuki memasuki masa pembuangan yang menyakitkan. Mereka meratapi Tanah leluhur Tanah perjanjian yang mereka cintai. Terlebih meratapi Bait Suci di Yerusalem yang diruntuhkan dan tak satupun batu bertindih, semuanya rata dengan Tanah. Jerusalem yang dulu ramai berubah menjadi sunyi. Pusat kejayaan menjadi pusat ratapan. Bagi orang Yahudi ini adalah pukulan bukan saja secara politik tetapi secara iman.  Dalam menjalani pembuangan tak sedikit tantangan.  Bagi orang yang rapuh akan terpukul dan hancur, tetapi bagi orang yang setia akan ada jalan keluar dan masa depan. Demikian kisah Daniel dan kawan-kawannya yang ikut terseleksi pihak istana menjalani pembuangan. Pihak istana mendidiknya selama 3 tahun secara khusus (semacam Akademi) dengan seleksi khusus dan setelah lulus akan dipekerjakan pihak istana. Dalam program khusus ini empat orang dari Yahudi ikut terseleksi. Daniel 1:6  Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

Pada awal pendidikan ini Daniel sudah menunjukkan bahwa dia sangat cerdas dan antisipatip. Sebelum dia ikut program istana dia sudah mengajukan suatu jln agar dia bisa ikut program istana tanpa meninggalkan iman dengan mengajukan menu makanan yang sehat atau halal menurut Yahudi. Tindakan antisipatip ini tak mengecewakan Setelah ujicoba selama10 Hari dengan menu vegetarian, justru meyakinkan bahwa alternatip yg diajukan Daniel dengan menu sehat menunjukkan hasil yg luarbiasa, mereka tampak lebih sehat dan bersahaja. Atas Hal ini Daniel dkk tetap dlm program tanpa harus meningalkan iman khususnya mengenai makanan. Para pihak istana ini menjadi pelajaran baru yg menguntungkan.

Daniel dkk yang menerima pendidikan istana, mereka tetap setia dan ditemukan bahwa mereka 10 kali lebih cerdas dari yang lainnya.

Ini adalah salah satu contoh kehidupan beriman, dalam banyak tantangan tak setia dlm iman, tapi jadi kompromi dengan keadaan. Dalam banyak hal sikap kompromi dengan keadaan akan terbawa arus dan tercabut dari akar iman. Kisah Daniel dkk menunjukkan ada selalu ada jln bagi orang yg tetap setia.

Jumat, 07 April 2017

HILANGNYA KEPEDULIAN DARI KALANGAN MAPAN

HILANGNYA KEPEDULIAN DARI KALANGAN MAPAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Sabtu, 08/04/2017 dari

Amos 6:6 (TB)  yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
Amos 6:6 (UKJV)  That drink wine in bowls, and anoint themselves with the chief ointments: but they are not grieved for the affliction of Joseph.

Ada ungkapan dalam bahasa Batak tentang peringatan penyesalan: "tinallik bulung siupi pinarsaung bulung siala, unang sumolsol di pudi sipasingot na soada." Inti ungkapan dimaksud adalah: Jangan menyesali keadaan kelak, karena berbagai nasihat dan peringatan sudah disampaikan. Ungkapan ini sejajar dengan ungkapan dalam bahasa Indonesia: menyesal tua tiada guna. Ungkapan ini tentu ditujukan bagi setiap orang agar tidak menyesali perbuatannya. Siapa yang tidak kesal sudah ada peringatan namun tak diindahkan, jika hal buruk terjadi janganlah menyesali keadaan, sudah berulang kali diberi peringatan dan nasihat namun tak diindahkan. Gambaran seperti inilah yang disampaikan oleh nabi Amos yang hidup pada masa-masa akhir Kerajaan Israel Utara. Dia menyampaikan berbagai peringatan dan hukuman yang hendak menimpa umat Israel, namun tak diindahkan dan digubris oleh pemangku kebijakan dan umat itu sendiri. Telinga terhadap peringatan dan kotbah2 nabi Amos tertutup tak bergeming. Inilah kejengkelan nabi Amos yang disampaikan dalam pasal 6 berisi hukuman.

Untuk mengetahui isi hukuman itu bacalah keseluruhan pasal 6 ini, kita akan menemukan bagaimana pedasnya kritik nabi Amos kepada orang-orang yang hidup dalam kemapanan atau zona nyaman. Kritik pertama adalah bagi mereka yang hidup dalam zona nyaman dan kemapanan nampaknya tidak mengindahkan dampak dari ketidak adilsan sosial. Kotbah dan penglihatan Amos diabaikan, mereka menyebut aman dan damai, tidak ada bahaya dan negeri aman-aman saja padahal ancaman diatas kepala. Seperti awan hitam dan berat pertanda hujannsegera turun namun mereka mengabaikan hujan takkan turun.  Mereka terus menikmati keadaan mapan dari istana, raja menetapkan pajak terlalu tinggi sehingga memberatkan rakyat dan semakin sengsara, mereka yang memiliki rumah dari beton tidak peduli akan realitas kemiskinan di sekitarnya. Dalam pikiran mereka hanya menikmati anggur kebahagiaannya dan fasilitas jabatannya tanpa pedulu nasib rakyat yang makan atau dirundung duka.

Sasaran kritik Amos adalah mereka di lingkaran kekuasaan; yaitu "yang minum anggur dari bokor" (semacam cawan) atau piala. Yang memiliki tempat minuman seperti itu tentu mereka yang hidupnya makmur. Istilah kedua adalah Mereka yang "berurap dengan minyak" adalah para pemangku kekuasaan, pejabat yang dilantik untuk jabatan2 disekitar istana. Apa kesalahan mereka-mereka ini? Mereka tidak mementingkan bangsa, mereka tidak peduli kesengsaraan masyarakat dan mereka tidak peduli akan hancurnya keturunan Yusuf. Yusuf adalah anak Yakub, dia memiliki dua anak yaitu: Manasye dan Efraim (Kej 48:1). Manasye dan Efraim memiliki sejarah khusus di kalangan suku-suku Israel, terlibat dalam mendukung Daud menggulirkan Saul, namun akhirnya juga bergabung dengan Israel Utara melawan Rehabeam. Pada zaman nabi Amos menyebutkan Kehancuran keturunan Yusuf mengkin merujuk pada ancaman Assyur yang telah menangkap Manasye. Baca 2 Tawarikh 33:11 (TB)  Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel.

Siapa yang peduli? Sungguh tidak ada solidaritas dan kepedulian. Orang2 yang berada di lingkungan kemapanan hanya mementingkan diri sendiri tak peduli lagi dengan anak-anak bangsa yang sengsara mereka tidak berduka atas kesengsaraan saudaranya sendiri. Namun bukan hanya Manasye menjadi korban, tahun 720 Israel Utara ditawan Assyur, mereka diangkunle pembuangan jajahan Assyur hingga kehilangan identitasnya sebagai umat Allah. Israel Utara tinggal kenangan akhirnya mereka disebut dengan Samaria. Dalam jajahan Assyur mereka kemudian kawin campur dan dianggap hidup synkrites serta kehilangan identitas.  Ini alasan Yahudi sangat membenci Samaria, tentu ditambah dengan persinggungan sejarah yang kurang baik pula.

Apa yang disampaikan oleh Amos adalah siapa yang lebih sakit, mereka yang mapan dan hidup dilingkaran kemakmuran setelah ditawan oleh Assyur? Tiada pwsta yang tidak berakhir. Pesta mereka telah berakhir,  musik gambusnya telah berhenti. Mereka yang menikmati kemapanan dan kemakmuran selama ini akan menjadi pemimpin barisan dalam tawanan dalam pembuangan bangsa asing.  Sungguh pahit.

Renungan di pagi ini menyapa kita: apapun keadaan kita; hidup sederhana atau hidup berkecukupan, menikmati anggur atau kopi teh, berjabatan atau tidak tetaplah peduli sesama, emphati merasakan penderitaan orang lain dan rendah hati. Jabatan adalah amanah mari lakukan dengan penuh tanggung jawab.

Kamis, 06 April 2017

BERTAMBAH-TAMBAH DAN BERKELIMPAHAN DALAM KASIH

BERTAMBAH-TAMBAH DAN BERKELIMPAHAN DALAM KASIH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Jumat 07/03/2017 dari

 1 Tesalonika 3:12 (TB)  Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
1 Thessalonians 3:12 (UKJV)  And the Lord make you to increase and abound in love (o. agape) one toward another, and toward all men, even as we do toward you:

Kasih bukanlah benda yang indah, berharga dan menarik dipandang mata, ibarat berlian atau permata atau giok yang mahal sekalipun. Jika dia benda kasih hanyalah sebagai obyek, pasif dan tak mampu berbuat apa-apa. Kasih adalah power atau kekuatan yang mampu menggerakkan seseorang untuk berbuat dan melakukan sesuatu. Semakin besar cintanya semakin kuat pula dorongan untuk menggerakkan hati berbuat sesuatu. Itulah kekuatan cinta atau The power of love. Kekuatan cinta itu hendaknya bukan statis namun berkembang, bertambah-tambah bahkan berkelimpahan (aboundance).

Paulus dalam renungan hari ini juga menceritakan hal kasih yang harus bertambah-tambah dan berkelimpahan. Kasih yang bertumbuh di kalangan jemaat haruslah bertambah-tambah dan berkelimpahan demikian juga dalam setiap pribadi jemaat, dalam rumah tangga, dalam pekerjaan dan tanggungjawab yang diemban. Semakin bertambah hari semakin bertambah pula cinta kasih, bukan sebaliknya semakin berkurang hingga habis dan gersang dan kosong. Atas hal ini jadi ingat kisah keluarga miskin yang menjadi kaya. Sepasang suami istri saling mengasihi, suami kuli bangunan dan istrinya di rumah. Karena semakin terhimpit ekonomi isterinya mencoba berdagang, suaminya sekalisekali mendampingi berjalan kaki ke pasar pagi. Puji Tuhan, ekonomi mereka membaik suminya berhenti kuli dan mendampingi isterinya berdagang hingga mereka mampu beli beca dorong. Suminya rajin mendampingi isterinya berdagang dan mereka berbagi dalam hal segala hal sampai orang semakin suka melihat kasih mereka yang bertambah-tambah dan makin banyak pula dagangan mereka yang terjual karena semua orang senang atas pribadi mereka. Ekonomi pun bertumbuh dan kekompakan mereka pun bertumbuh. Isterinya kasihan melihat suaminya terus mendorong gerobak becak hingga mereka beli sepeda motor. Suaminya semakin bahagia atas perhatian istrinya dan dia pun semakin rajin mendampingi istrinya berdagang. Demikianlah hari hari berlalu tak terasa dan sudah beberapa tahun. Akhirnya mereka pun mampu membeli mobil. Semuanya berkat Tuhan atas kasih yang berumbuh di kalangan mereka. Suaminya makin rajin mengantarkan isterinya ke pasar. Setelah diantar suaminya kembali dan mencoba bisnis lain, berusaha buat janji dan alasan meeting sana sini. Kemajuan yang laur biasa, namun sayang suaminya jadi sering tak pulang ke rumah bahkan paling mengejutkan bahwa yang sering dibawa dalam mobil bukanlah isterinya namun wanita lain. Istrinya sangat shock dan tak berterima akan hal ini cinta yang begitu besar selama ini; bersakit-sakit, berbagi dalam segala hal namun harus begini. Isterinya menyesali diri dan berkata dalam hatinya: lebih baik kembali miskin. Cinta yang bertambah-tamba ternodai oleh godaan. Mereka saling bertengkar dan berakhir dalam perceraian. Ini contoh cinta yang bertumbuh pada awalnya namun akhirnya berkurang dan saling menyakiti. Kasih yang bertumbuh harus setia dalam segala hal dimulai dari rumah tangga. Bagaimana kita keluar memancarkan kasih padahal dalam rumah tangga sendiri belum berbuahkan kasih.

Cinta yang bertumbuh, bertambah-tambah dan berkelimpahan harus diikuti dengan kesetiaan. Setia dalam hal suka dan duka serta setia dalam pertumbuhan. Ada banyak dinamika dalam hidup semakin besar peran kita dalam pekerjaan semakin besar pula tanggungjawab dan tantangannya.

Kembali kepada pemahaman akan kasih haruslah bertumbuh (cresendo) jangan berkurang (decresendo). Jika semakin berkurang maka akan semakin kerdil dan kering. Kasih kita harus semakin bertambah-tamba dan berkelimpahan karena Yesus melimpahkan kita dengan kasihNya.  Kasih bagi orang percaya adalah kuasa untuk berbuat baik bagi sesama dan orang lain. Kasih itu tidak membatas diri pada komunitas sendiri, tetapi juga bagi sesama dan orang lain. Kasih itu universal menembus tembok pemisah yang tinggi. Yesus sendiri mengajarkan bukan hanya mengasihi sesama bahkan musuh bahkan yang membenci kita harus kita kasihi. Yesus telah memberi teladan dalam kasih hingga pengorbananNya di kayu salib. Demikian dengan rasul yang berjerih dan berjuang mengabdikan diri demi pelayanan. Teladan itu menjadi contoh bagi orang percaya untuk tetap berbuat kasih. Kasih yang tulus tanpa mengharapkan balas. Tuhan selalu menganugerahkan sesuatu pada kita sehingga kita bisa berbuat sesuatu bagi orang lain.

Tuhan memberkati kita untuk bertumbuh, bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih.

Rabu, 05 April 2017

MELAWAN LUPA

MELAWAN LUPA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Kamis 06/04/2017 sebagai sumber  kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Yeremia 5:24 (TB)  Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen.
Jeremiah 5:24 (UKJV)  Neither say they in their heart, Let us now fear the LORD our God, that gives rain, both the former and the latter, in his season: he reserves unto us the appointed weeks of the harvest.

Apakah yang tidak dilakukan oleh Allah kepada umatNya? Semuanya yang terbaik telah Tuhan lakukan kepada umatNya karena cinta dan kasihNya kepada umat pilihanNya. Allah memilih mereka menjadi umat pilihan dari sekian banyak suku bangsa di bumi ini. Allah menempatkan mereka di tanah yang subur yaitu tanah perjanjian, tanah Kanaan yang penuh susu dan madu. Serta keistimewaan lainnya dimana melalui sejarah yang panjang. Umat Allah adalah umat yang teristimewa dalam sejarah keselamatan.  Tetapi mengapa mereka melupakan Tuhan? Inilah yang dituntut oleh nabi Yeremia dalam pasal 5 ini. Yeremia membeberkan segala pelanggaran dan sikap umat Allah yang berbalik dari Allah dan meninggalkan Allah.

Sesungguhnya tidak ada alasan untuk melupakan apalagi meninggalkan Tuhan karena hidup yang kita hidupi sehari hari adalah kasih dan rahmatNya. Yeremia mengulas sikap umatNya yang melupakan Tuhan bahwa tidak ada lagi niatan atau ingatan yang membuat mereka takut akan Tuhan.  Kita hidup dan boleh menghirup udara itu karena rahmatNya. Petani pergi ke ladang, benih yang ditaburkannya bisa tumbuh karena Tuhan yang memberikan kehidupan. Tuhan mendatangkan hujan dan matahari pada waktunya mengatur musim hingga petani dapat memetik hasil panennya semata-mata oleh karuniaNya. Dan bukan hanya itu seorang petani tidak akan bisa melepaskan seluruh lahannya dari hama penyakit jika bukan Tuhan yang berkehendak.  Dari aktifitas yang nyata sehari-hari sesungguhnya kita tidak bisa melupakan Tuhan. Justru dengan apa yang kita terima dalam hidup ini menjadikan kita semakin takut akan Tuhan. Seorang petani tidak dapat menikmati hasil panennya jika bukan karena rahmat Tuhan. Tak berhenti musim menanam dan menuai, segala kebutuhan kita disediakan oleh Tuhan asa kita mau bekerja. Tuhan akan melindungi umatNya dari segala ancaman dan tantangan asal mereka tetap percaya kepadaNya.  Namun umatNya Israel (Yehuda) melupakannya karena itu mereka akan menerima konsekwensinya yaitu mereka akan dirampas dari kotanya dan akan hidup dalam pembuangan.

Melawan lupa, itulah pesan bermakna dari firman Tuhan di pagi hari ini. Jangan sekali-kali melupakan Tuhan. Dia mengasihi dan memberkati kita senantiasa. Kita harus mengakui dihadapanNya bahwa  segala apa yang kita peroleh dan raih dalam hidup ini sesungguhnya merupakan  pemberian dan rahmatNya. Hanya kacang yang lupa akan kulitnya. Umat Tuhan tidak akan pernah melupakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya.

Selasa, 04 April 2017

MURID SETIA DALAM SUKA DAN DUKA

TETAP  BERSAMA YESUS

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan dinpagibhari ini, rabu 05/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Lukas 22:28 (TB)  Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Luke 22:28 (UKJV)  All of you are they which have continued with me in my temptations.

Ayat ini merupakan salah satu dari pesan yang disampaikan oleh Yesus ketika Perjamuan malam terakhir. Saat itu ada situasi rawan di antara murid karena mereka bertengkar hebat tentang siapa yang terbesar diantara mereka. Yesus menasihatkan murid bahwa Kerajaan Sorga tidak seperti pemerintahan dunia ini. Siapa yang terbesar itulah yang menjadi pelayan sesamanya. Pemimpin yang melayani. Selanjutnya Yesus menyampaikan pesan ini bahwa setia dalam suka dan duka; bersama Yesus dalam berbagai pencobaan menjadi penting untuk ikut bersama-sama dengan Yesus menikmati Kerajaan Sorga. Kesetiaan itu sangat menentukan tujuan akhir yaitu bersama-sama dengan Yesus untuk duduk menikmati makan dan minum dalam jamuan dalam Kerajaan Allah. Siapa yang setia dialah yang bersama-sama dengan Yesus  memerintah dan menghakimi keduabelas suku Israel.

Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku. Disini Yesus menyampaikan harapan kepada murid-muridNya. Hal itu ini disampaikan karena saatNya akan segera tiba bahwa Anak Manusia akan diserahkan. Ini adalah perjamuan malam terakhir bersama murid. Pesan terakhir dari seorang sahabat tentu sangat penting untuk dilaksanakan. Yesus berharap kepada kedua belas murid untuk setia mengikuti Yesus dalam pencobaan yang segera dimasukinya. Karena saatnya sudah tiba.

Apa yang terjadi? Seperti ungkapan orang Batak: dongan mengkel do godang, dongan tangis soada (banyak teman berbagi suka, namun tiada teman berbagi dalam duka). Mengenang minggu sengsara hal ini sangat mengundang pilu. Harapan Yesus kepada murid-murid seolah sia-sia. Mulai dari peristiwa Getsemane, peradilan Pilatus, via dolo rosa hingga peristiwa salib di Golgata, siapakah di antara murid yang bertahan? Ketika Yesus berdoa di Getsemane mereka tidur terlelap tak tahan melawan rasa kantuk. Ketika Yesus ditangkap memang Petrus mencoba menghunus pedang melawan prajurit yang menangkap Yesus membuktikan kesetiaannya. Yesus memerintahkan agar menyarungkan pedangnya karena barang siapa yang mengandalkan pedang akan binasa oleh pedang. Semangat Petrus hanya sampai disitu sebelum ayam berkokok tiga kali dia sudah menyangkal Yesus. Murid-murid menjauh satu persatu ketika Yesus disidang, disesah hingga di kayu salib.

Rumus kebahagiaan adalah kesetiaan. Rumah tangga yang bahagia tentu adalah rumah tangga yang bertahan dalam suka dan duka. Bersama melewati kesusahan dan kesukaran hingga bisa tertawa dan bahagia dalam berbagai berkat dan karunia. Hal itu juga berlaku dalam iman setia dan bertahan bersama-sama dengan Yesus menjadi janji setia orang beriman.

Tentu, Yesus hingga saat ini menyampaikan harapan itu kepada murid-muridnya saat ini. Murid-murid itu adalah kita pengikut Yesus. Yesus mengharapkan kita tinggal bersama Yesus di dalam suka dan duka. Apapun yang terjadi dalam susah dan senang tetaplah setia mengikut Yesus. Yesus telah berjanji berjalan dan mendampingi kita hingga akhir jaman, Jangan tinggalkan Yesus. Dia mengharaokan kita setia sampai kesudahannya. Tetaplah percaya dan memelihara iman yang teguh hingga kedatanganNya. Maranatha!

Senin, 03 April 2017

DALLAM GELAP ATAU TERANG: TUHAN TAHU

DALAM GELAP ATAU TERANG; TUHAN MAHA TAHU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan amerenungkan firman Tuhan di pagi hari ini, Selasa 04/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Mazmur 139:11-12 (TB)  Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
Psalms 139:11-12 (UKJV)  If I say, Surely the darkness shall cover me; even the night shall be light about me.
Yea, the darkness hides not from you; but the night shines as the day: the darkness and the light are both alike to you.

Tuhan maha tahu, tiada yang tersembunyi dihadapannya. Segala yang terjadi diketahuinya dan rahasia yang paling tersembunyi pun diketahuinya. Judul Mazmur 139 ini menurut LAI disebut dengan Doa Di Hadapan Tuhan Yang Maha Tahu. Dari uraian-uraian syair yang disebutkan menunjukkan kemahatahuan Tuhan. Tidak ada kejadian atau peristiwa yang terjadi di bawahnkolongnlangit ini tanpa sepengetahuan Allah. Dalam rahasia yang sulit sekalipun Tuhan pun tahu bahkan dalam gelap sekalipun bagi Tuhan semuanya terang benderang.

Dalam ayat ini nampaknya Pemazmur hendak meyakinkan bahwa tidak ada pilihan kita menghindar dari Tuhan. Karena baik hidup di dalam terang maupun gelap sama saja di hadapan Tuhan. Tuhan maha tahu dan semuanya bergantung padaNya. Seandainya ada masalah yang membuat kita gelap hati, hidup ini sesak dan seolah berjalan di dalam kegelapan yang tak tentu arah. Seakan beban terus menimpa dan  frustasi selama berjalan di jalan Tuhan; cape, letih dan berlelah serta hendak meninggalkan jalanNya dan hendak memasuki jalan gelap. Tiada gunanya karena tak seorang pun dapat menghindar dari Tuhan. Semuanya hidup kita dibawah naunganNya baik di dalam terang maupun di dalam gelap. Demikian dengan niat dan perlakuan manusia di hadapan Allah. Sehebat apapun manusia menyembunyikan rencana jahat atau kegelapan  semuanya terang di hadapan Tuhan. Semuanya diketahui Tuhan dan harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.  Sehebat apapun rencana atau strategi untuk menghindar dari Allah dengan memasuki dunia kegelapan, manusia tidak dapat keluar dari pengawasan Allah. Karena baik malam maupun siang atau baik gelap maupun terang sama saja di hadapan Tuhan.

Apa yang mau disampaikan pada kita? Dalam menghadapi situasi sulit, tiada gunanya memasuki dunia gelap atau lari dari tanggungjawab dengan menyiksa diri dan mengutuki diri menghadapi situasi sulit. Seberat apapun beban yang kita jalani, dimana kita tidak tahu jalan dan seolah memasuki lorong kegelapan tetaplah berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Mahatahu. Apapun terjad, kenyataan pahit dan manis hiduplah di dalam Terang Tuhan.

Minggu, 02 April 2017

MAKANAN YANG SECUKUPNYA

MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini Senin 03/04/2017 sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita.

Lukas 11:3 (TB)  Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
Luke 11:3 (UKJV)  Give us day by day our daily bread.

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Manusia bekerja dan berlelah setiap hari untuk mencari nafkah atau kebutuhan sehari-hari. Hidup manusia membutuhkan makanan; gizi yang cukup dan energi yang cukup agar hidup sehat menjalani hari-hari yang Tuhan berikan bagi kita. Semuanya telah disediakan Tuhan bagi kita. Sekalipun demikian Yesus tetap mengajarkan dalam doa Bapa Kami sebagai salah satu permohonan yang disampaikan kepada Bapa. Permohonan ini sangat penting karena didalamnya kita memahami;

1. Tuhan yang memelihara hidupn kita dengan menyediakan segala bekal bagi setiap mahluk hidup. Manusia tidak perlu khawatir akan hidupnya karena Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan bagi hidup ini. Yesus pernah mengajar murid-murid agar tidak khawatir akan hidup ini: lihatlah burung-burung di udara mereka tidak menanam, tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung tapi Tuhan mencukupkan bekal bagi mereka (Mat 6:26). Demikian dengan umat Allah yang berjalan di Gurun Pasir; mereka tidak perlu khawatir di perjalanan karena Tuhan telah menyediakan manna bagi umatnya di perjalanan. Mereka tidak perlu untuk mengambil manna terlalu banyak untuk esok karena itu akan busuk dan tak berguna. Mereka diajari untuk mengambil apa yang dibutuhkan hari ini. Makanan cukup sehari. Tak usah dikumpulkan untuk esok karena Tuhan telah menyediakannya untuk hari esok.

Permohonan ini mengajarkan kita bahwa Tuhanlah yang menyediakan kebutuhan pokok kita sehari-hari. Kita tidak perlu khawatir asal kita percaya dan memohon kepadanya sebagai sumber kehidupan dan pemelihara kehidupan.

2. Makanan kami yang secukupnya. Yesus mengajari kita untuk tidak serakah, namun diberi penjelasan agar setiap orang mencari dan mengambil sesuai kebutuhannya. Krisis pangan  dunia menjadi ancaman terbesar bagi umat manusia penduduk bumi. Sebahagian penduduk bumi kelaparan bukan mereka tidak mau bekerja namun karena krisis alam telah membuat berbagai negara di Afrika kekurangan kebutuhan makanan. Demikian dengan sebahagian masyarakat miskin di Eropa dan Asia bukan tidak mau bekerja namun karena sistem ekonomi yang tidak adil yang melegitimasi orang dapat meraih keuntungan ekonomi sebanyak-banyaknya sementara sebahagaian orang terlantarkan dan tak punya akses ekonomi. Yesus memandang jauh akan permohonan ini agar manusia menyadari untuk hidup sesuai dengan kebutuhannya. Maka jika kita berdoa memohon kepada Tuhan berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya, mengingatkan kita akan sikap terhadap hidup ini agar tidak serakah apalagi mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya bagin diri sendiri tanpa memperhitungkan orang lain. Berdoa agar sistem ekonomi yang berkeadilan dan kesejahteraan yang lebih merata bagi setiap insan. Doa ini juga mengingatkan akan tanggung jawab setiap manusia memikirkan orang lain. Kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi memikirkan kehidupan orang lain.

Ibarat dalam kehidupan di dalam satu asrama: juru dapur telah mempersiapkan makanan secukupnya bagi seluruh penghuni asrama, namun karena sebahagian orang mengambil terlalu banyak, maka dampaknya adalah akan  ada orang yang kelaparan dan tidak mendapat makan. Maka agar tidak terjadi demikian maka butuh kesadaran agar masing-masing orang untuk mengambil kebutuhan yang secukupnya. Jangan serakah apalagi untuk mengambil bahagian orang lain. Terimalah apa yang diberikan Tuhan kepada kita melalui pekerjaan dan karya kita.

3. Jika ia tidak bekerja janganlah ia makan (2 Tes 3:10). Tidak usah khawatir akan apa yang hendak kita makan dan kebutuhan kita tentang hari esok karwna Tuhan telah menyediakan dan mencukupkan kebutuhan kita namun kita harus bekerja. Bekerja adalah rahmat yang diberikan Tuhan bagi untuk untuk memenuhi kebutuhan pokok kita. Jika ada menjadi kaya itu adalah pemberian Tuhan (Amsal 10:22). Hiduo kita bukanlah untuk menjadi kaya namun untuk bekerja dan berkarya. Jika Tuhan memberikan kekayaan itu adalah tanggungjawab sebagai tangan-tangan Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Mengubah orientasi kita, seorang pengusaha yang memiliki perusahaan dan memiliki banyak pekerja. Maka pekerja bukanlah sebagai obyek untuk meraih keuntungan yang lebih banyak namun sebagai tanggungnjawab untuk memperkerjakan dan memberi kebutuhan orang lebih banyak.

Renungan hari ini mengajarkan kepada kita agar kita lebih yakin dan percaya kepada Tuhan yang menyediakan segala kebutuhan dalam hidup kita. Dialah yang menyediakan dan memelihara hidup kita.

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...