Rabu, 05 Januari 2022

TUHAN PEMILIK SEGALA SESUATU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6817003855038289/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 6 Januari 2022


*TUHAN PEMILIK SEGALA SESUATU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Tawarikh 29 : 11

Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.


1 Chronicles 29:11

King James Version

11 Thine, O Lord is the greatness, and the power, and the glory, and the victory, and the majesty: for all that is in the heaven and in the earth is thine; thine is the kingdom, O Lord, and thou art exalted as head above all.


Sahabat yang baik hati, latar belakang nas kita hari ini yaitu perencanaan Daud raja Israel yang besar itu untuk membangun bait suci di Yerusalem. Daud sebetulnya punya keinginan yang kuat agar di jamannya dia hidup realisasi pembangunan bait suci segera terwujud. Namun, rencana atau keinginan raja Daud harus tunduk pada rencana Tuhan yang jauh lebih indah. Tuhan Allah kemudian menetapkan pilihannya kepada anak Daud dari Betseba yaitu raja Salomo (...Itu karena Allah telah berkata, “Bukanlah engkau” (1 Taw. 17:4). Pada akhirnya kita melihat hasil yang sangat memuaskan hasil dari kerjasama Ayah dan Anak.


Daud tidak gagal membangun bait suci, dia telah menyusun semua rencana sebaik mungkin, dia telah menyelesaikan bagiannya. Ia merancang perkakasnya. Ia mengumpulkan bahan-bahannya. Ia mengatur segala sesuatu dan dia didukung oleh rakyatnya dengan penuh sukacita (1Taw. 28:11-19). Sahabat yang baik hati, Tanggapan Daud terhadap penolakan Allah patut dipuji. Daud berfokus pada apa yang akan dilakukan Allah dan bukan pada apa yang tidak dapat dilakukannya (ay.16-25). Ia tetap mengucap syukur dan yakin pada Allah yang empunya segalanya. Oleh karena itu Daud tetap melakukan semua yang dapat dilakukannya dan mengerahkan orang-orang yang cakap untuk mendukung Salomo dalam pembangunan Bait Suci (1Taw. 22).


Sahabat yang baik hati, belajar dari Daud, pernahkah kita merasa bahwa Tuhan kurang mampu/sanggup lagi memenuhi keinginan atau rencana-rencana kita yang besar? Hal ini bisa saja terjadi apabila banyak dari rencana kita di tahun 2021 yang lalu tidak terwujud. Mungkin saja banyak pergumulan yang kita rasakan di mana seolah Tuhan yang "maha" itu terlambat memberikan pertolongan. Nah, sahabat yang baik hati, kita mau disegarkan oleh pengakuan pujian iman raja daud, raja yang besar dan masyur itu. Dalam nas kita ini, Daud memujimuji kebesaran Tuhan walaupun sebetulnya banyak dari rencana dia yang tidak terwujud, banyak kepahitan hidup yang dia alami, ancaman pembunuhan dari musuh-musuh, termasuk dari anaknya Absalon. 


Daud adalah raja yg banyak pergumulan sebelum namanya kemudian diberitakan sebagai raja yang besar, namun kita lihat, pujian atas kebaikan dan kebesaran Tuhan tidak pernah surut dari mulut Daud. Sukacita pujian Daud tetap menggema dalam setiap tindakan, karena itulah dia berhasil membangun kekuatan sebagai pondasi yaitu "KESEHATIAN" umat Tuhan untuk membangun bait suciNya. Dia berhasil membuka pola pikir umat Tuhan bahwa apa yang kita miliki tidak patut kita sombongkan, semua itu kepunyaan Tuhan (1 Taw 29 : 5b Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?"). Daud yang besar dan jaya, daud yang punya nama masyur dan agung, akhirnya mengaku bahwa semua yang dia capai adalah milik Tuhan. Sahabat yang baik hati, betapa sering manusia lupa diri atas apa yang dia capai. Manusia kemudian bisa menjadi sombong dan melupakan Tuhan. Sebaliknya juga, banyak orang menggadai iman dan harga diri demi kejayaan atau kekayaan, jabatan atau popularitas (namanya masyur diangungkan). 


Mari belajar dari sikap Daud yang terus memuji kebesaran Tuhan dalam setiap rencana hidupnya, dan mengakui bahwa segala yang kita miliki hanyalah titipan Tuhan sehingga kita mampu semakin bersyukur. Dalam kenyataannya, orang- orang yang mampu bersyukur atas kebaikan Tuhanlah yang mampu berbagi dan mau membantu termasuk dalam kemajuan pelayanan kerajaan Tuhan (Gereja).


Sahabat yang baik hati, Sering juga kita harus dapat menerima bahwa pekerjaan yang sangat ingin kita lakukan dalam pelayanan Kristen ternyata bukan yang paling bisa kita kerjakan, dan bukan juga yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan. Mungkin seperti Daud, kita hanya dipanggil untuk melakukan persiapan untuk sesuatu yang jelas jauh lebih agung.” Marilah setia melakukan apa saja yang dapat kita lakukannya bagi pelayanan Tuhan, Ya bisa  saja hanya sebatas fondasi yang kuat bagi orang lain sebagai penerusnya pekerjaan kita. Tetaplah bersyukur. Kiranya kita juga menerima tugas-tugas yang telah ditetapkan Allah untuk kita lakukan dan melayani-Nya dengan hati yang penuh sukacita. Amin.


Salam dari tim penulis: FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...