Minggu, 09 Januari 2022

BIBIR YANG BERSIH UNTUK MENYEMBAH ALLAH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6836951649710176/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 10 Januari  2022


*ALLAH MENYUCIKAN PERKATAAN UNTUK MENYEMBAH DIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


 Zefanya 3:9 (TB)  “Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu 

Zephaniah 3:9 (NKJV) “For then I will restore to the peoples a pure language, That they all may call on the name of the Lord,

To serve Him with one accord.


Membiasakan sesuatu yang salah memungkinkan orang menganggapnya menjadi sesuatu yang benar. Sehingga sering terdengar ungkapan “sudah biasa atau songon na somal i ma” sementara kita mengetahui bahwa pada dasarnya kebiasaan itu adalah sesuatu yang salah. Hal ini juga sering terjadi dalam kehidupan beragama atau bergereja, karena sesuatu hal sudah biasa dilakukan atau sudah menjadi tradisi sehingga dianggap menjadi sesuatu yang benar dan menjadi dilestarikan dan dianggap menjadi suatu kebenaran. 


Sahabat yang baik hati, demikianlah yang terjadi saat itu di Yerusalem. Kota Allah itu, dan umat Allah sendiri, sudah menjadi “tercemar” – sama jahatnya dengan tetangga-tetangga mereka yang tidak mengenal Allah. Seolah-olah tidak apa-apa melakukan penyembahan kepada berhala yang disembah oleh bangsa tetangga mereka sekaligus melakukan penyembahan atau beribadah kepada Allah Israel. Bangsa itu pura-pura menyembah dan melayani Allah, tetapi di dalam hati mereka menolak Allah dan terus merasa puas dengan dosa-dosa mereka. 


Ketika mereka diingatkan akan hukuman akibat dosa-dosa mereka, dimana sebelumnya kepada mereka diserukan tentang pertobatan, mereka sulit untuk menerimanya dan tetap melakukan hal yang sudah lebih banyak mencemari mereka yaitu pengaruh dari bangsa di sekitar mereka. Menjadi sulit mendengarkan suara kebenaran ketika kita sudah tidak memiliki kepedulian terhadap kebenaran dan menganggap apa yang biasa dilakukan adalah suatu kebenaran. 


Di tengah keadaan yang demikian, Allah juga menyuarakan kepada umatNya bahwa saatnya akan tiba penghakiman. Allah akan menghakimi semua orang sesuai dengan perbuatan mereka. keadilan akan menang; para pelaku kejahatan akan dihukum; dan orang-orang yang taat akan diberkati. Bukan hanya sekedar penghakiman dan penghukuman yang sedang disuarakan oleh Allah melalui nabiNya, tetapi juga menyuarakan keselamatan dan tindakanNya adalah karena kasihNya terhadap umatNya. Allah akan bertindak yaitu dengan menyucikan perkataan, dengan istilah “Allah akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa yakni bibir yang bersih” artinya Allah yang akan menyucikan setiap perkataan-perkataan dari umatNya yang berasal dari hati yang disucikan oleh Allah sendiri. Dan tujuan dari bibir yang bersih ini adalah untuk sekalian umat Allah memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada Allah dengan bahu-membahu. 

Perkataan yang disucikan oleh Allah dan yang berasal dari hati yang disucikan oleh Allah juga tentunya akan menuntun kita kepada penyembahan kepada Allah dengan hati dan perkataan yang bersih. Jauh dari segala kemunafikan sebagaimana yang ditunjukkan oleh mereka yang kelihatannya begitu saleh beribadah dan melayani Allah tetapi pergi juga menyembah dan melayani allah lain seolah-olah hal tersebut adalah sesuatu yang benar menurut mereka, sementara bagi Allah hal demikian adalah merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah. Sebab Allah tidak menginginkan adanya ilah lain. Allah menginginkan umatNya hanya beribadah dan melayani Dia saja. 


Sahabat yang baik hati, jika Allah menegur kita karena dosa dan kesalahan yang kita lakukan hendaknya kita mau dituntun oleh Allah dan bertobat kembali ke jalan yang benar sesuai dengan kehendak Allah. Hendaknya hati kita terbuka untuk disucikan oleh Allah yang berdampak kepada perkataan yang kita ucapkan adalah perkataan yang disucikan oleh Allah. Ketika saatnya akan tiba, ketika masa penghakiman kelak kita didapati sebagai orang yang perkataannya telah disucikan dan nyata melalui kehidupan beribadah kita kepada Allah dan juga kehidupan kita yang saling bahu-membahu dalam peribadahan dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kehidupan beribadah kita tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Bibir yang bersih atau perkataan yang disucikan oleh Allah serta kehidupan yang bahu-membahu dalam penyembahan kepada Allah juga terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Sahabat yang baik hati, walau keadaan disekitar kita mungkin dicemari oleh kemunafikan tetapi kita percaya Tuhan Allah yang Mahabaik tetap menolong kita untuk setia memperkatakan hal yang benar dan hidup bahu-membahu sebagai wujud hidup peribadahan kita kepada Allah. 

Amin


Salam dari tim penulis: MP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...