Jumat, 07 Januari 2022

PADA TUHAN ADA PENGAMPUNAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6827617280643613/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 08 Januari 2022


*PADA TUHAN ADA PENGAMPUNAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 130:4 (TB) :"Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang."


Psalm 130:4 (KJV) :"But there is forgiveness with thee, that thou mayest be feared ." 


Dalam nas hari ini Daud sang pemazmur yang tengah berada dalam jurang penderitaan dan keputusasaan berseru-seru ke hadirat Tuhan untuk mengakui dosa kesalahannya sekaligus memohon kemurahan pengampunan-Nya. Dia yakin bahwa Tuhan panjang sabar serta tidak pernah langsung membuang umat-Nya sekalipun terjatuh ke dalam dosa. Sebaliknya, Tuhan menghendaki orang berdosa bertobat dan berbalik kembali kepada-Nya! Dalam kondisi itu Daud sadar bahwa mungkin saja penderitaan yang dialaminya sebagai akibat dosa pelanggarannya.  Itulah sebabnya ia memohon ampun kepada Tuhan, dan ia berkata, "...pada-Mu ada pengampunan. Lalu, bagaimana dengan kita umat pilihan-Nya saat ini, ketika kita diperhadapkan dalam situasi seperti yang dialami pemazmur, seberapa tulus kita menghampiri Tuhan di dalam kerendahan hati? Apakah kita berdoa dengan kegentaran dan rasa hormat untuk memohon belas kasihan akan pertolongan dan pengampunan yang Ia sediakan bagi umat-Nya? 


Tak bisa dipungkiri bahwa ketika kita jatuh terperosok ke jurang kesusahan dan penderitaan akibat kesalahan atau dosa kita yang kerap membawa kita kepada kekecewaan, kehilangan harapan bahkan putus asa sehingga tidak mampu  keluar dengan  kekuatan sendiri. Dalam keadaan seperti  itu, kita harus segera datang kepada Tuhan memohon pengampunan serta belas kasih pertolongan-Nya guna pemulihan diri kita. Karena Tuhan adalah Maha Pengampun yang tidak pernah menolak orang yang menghampiri-Nya. Hendaklah kita berdoa dengan iman dalam pengharapan. Doa merupakan sarana komunikasi yang terus terbuka bagi umat-Nya di dalam Kristus Yesus. Firman-Nya berkata bahwa jika kita mengaku dosa kita, Ia setia dan adil, Ia akan mengampuni serta membebaskan kita dari segala dosa kita. Kesabaran dan ketekunan dalam menanti-nantikan jawaban Tuhan dalam iman yang teguh merupahan rahasia membuahkan hasil yang mendatangkan berkat. 


Pengampunan bisa menyambung kembali tali kasih yang putus antara kita dengan Allah, atau antar sesama kita, memperbaiki hubungan yang rusak, bahkan sanggup membebaskan seseorang dari sesuatu hukuman. Secara medis pun untuk mendapat pemulihan batin yang dipenuhi rasa amarah, kebencian, dendam, kepahitan, dan semua perasaan negatif yang kita simpan terhadap sesama hanyalah melalui pintu pengampunan. Dan kita sendiripun sudah memperoleh kasih pengampunan Allah demi keselamatan kita dengan harga tak ternilai yang telah dikorbankan Yesus Kristus di Kalvari. Sejalan dengan itulah, kita juga dituntut untuk memberi pengampunan terhadap sesama yang bersalah kepada kita. Seperti kita ikrarkan di setiap menaikkan "Doa Bapa Kami": "….Ampunilah kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami…." Artinya, memberi pengampunan kepada sesama merupakan janji dan keharusan bagi kristiani sejati. Itupun belumlah cukup. Harus pula membalas kejahatannya dengan kebaikan, serta mengasihi bahkan berdoa untuk mereka sekaligus memberkati orang yang menganiaya dan menyakiti kita. Namun dalam kenyataannya memang tidak gampang memaafkan dan mengampuni dengan tulus seseorang yang telah menyakiti hati apalagi menyengsarakan hidup kita. Sekalipun itu sahabat kita, famili kita, rekan kerja kita, atau lainnya. Namun landasan pegangan kita berkenaan dengan pengampunan, Matius 18:21-22 mengatakan: "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?  Sampai tujuh kali? "  Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Artinya, itu berarti tanpa batas! Bahkan Alkitab dengan tegas mengatakan konsekuensi jika tak menjalankannya: "Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Mark.11:26). 


Sahabat yang baik! mari belajar dari apa yang telah Pemazmur lakukan ketika ia berada dalam jurang masalah, tidak larut tenggelam dalam ratapan kesia-siaan dan keputusasaan. Dia bangkit berseru kepada Tuhan dalam doa serta bertobat mengakui kesalahan dengan kerendahan hati dalam harap. Ia sabar menantikan datangnya belas kasihan akan pertolongan Tuhan yang berkuasa memulihkan keadaan dari ragam persoalan yang melanda kehidupan umat-Nya. Kasih karunia pengampunan yang kita terima dari Allah sangat mahal harganya yang harus kita syukuri! Kita juga harus rela dengan tulus memaafkan dan memberi belas kasih serta kemurahan kepada sesama yang bersalah kepada kita sebagai cerminan kerendahan hati kita. Itu hanya bisa kita lakukan dengan digerakkan oleh kekuatan kasih yang bersumber dari Allah semata.  Oleh karena itu mintalah pengampunan dari Allah seraya lepaskanlah pengampunan kepada sesama seperti yang Tuhan perintahkan, maka mata rohani kita akan terbuka kembali karena firman Tuhan adalah pelita yang menerangi jalan kita. Janganlah bermimpi untuk membalaskan kesalahan sesama, karena pembalasan itu adalah hak Tuhan semata (Rom 12:19 b).


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin.


Salam dari tim penulis: TEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...