Kamis, 20 Januari 2022

DENGARKANLAH SUARA PERINGATAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6916331531772187/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 21 Januari 2022


*DENGARKANLAH SUARA PERINGATAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 81:11-12 (TB) : Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencanaya sendiri!


Psalm 81:11-12 (KJV) : But my people would not hearken to my voice; and Israel would none of me. So I gave them up unto their own hearts' lust: and they walked in their own counsels!


Allah yang tanpa hentinya terus menolong, menuntun, melindungi, serta memberkati bangsa Israel merasa dikhianati dan dikecewakan oleh umat Israel pilihan-Nya itu. Mereka tidak mendengarkan Firman-Nya bahkan memberontak terhadap Allah dengan menyembah allah-allah lain termasuk allah-allah duniawi yang dibuat oleh tangan manusia. Tampaknya kegeraman Allah sudah hampir mendekati batas kesabaran-Nya sehingga Dia akan membiarkan umat-Nya itu dalam kedegilan hati mereka, membiarkan berjalan mengikuti rencana mereka sendiri. Kedegilan hati umat-Nya terjadi karena mereka menutup pintu hati dan menulikan telinganya untuk mendengarkan dan melakukan Firman kebenaran Allah. Memang bangsa Israel yang dijuluki tegar tengkuk itu di sepanjang sejarah Alkitab selalu berulang-ulang melakukan penolakan terhadap seruan Allah. Dalam konteks itulah sang pemazmur menyerukan umat Israel mendengar suara Allah untuk masuk ke dalam ketetapan Allah dan menghayati perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Allah menuntut umat-Nya untuk mendengarkan perintah-Nya, yakni setia untuk tidak menyembah allah lain dan hidup menurut jalan-Nya. Pada hakikatnya seruan peringatan Allah ini merefleksikan kepedulian kasih-Nya dan keprihatinan-Nya terhadap umat perjanjian-Nya itu. Allah tidak menginginkan mereka terus-menerus terjerumus dalam perbuatan dosa yang semakin menyesatkan. Dalam klimaks kemarahan-Nya, Allah menarik pemeliharaan dan anugerah-Nya atas umat-Nya itu. Bisa dibayangkan berjalan dengan rancangan manusia sendiri tanpa penyertaan Allah sama sekali akan berujung kepada maut dan kematian kekal.


Fenomena di atas juga merupakan cerminan dari perilaku umat manusia zaman ini. Bisa jadi Allah juga merasakan hal yang sama ketika sikap hidup kita yang tidak atau kurang mendengarkan suara-Nya. Sebagai contoh kecil, bukankah tak jarang kita jumpai saat ibadah berlangsung tidak sedikit orang Kristen yang kurang memberikan perhatian yang sungguh-sungguh ketika mendengarkan firman Tuhan:  mendengarkan khotbah sambil mengobrol, main hp/gadget, ada pula yang justru tertidur. Itulah mungkin salah satu sebabnya banyak yang tidak mengalami pertumbuhan rohani secara normal, dalam artian kualitas kerohanian tetap saja jalan di tempat. Kecenderungan yang ironis termasuk perilaku menyembah atau mempertuhankan uang/materi, jabatan/kekuasaan dan kesenangan duaniawi lainnya, yang untuk mendapatkannya menghalalkan segala cara yang tidak Alkitabiah. Kemungkinan ada pula sosok-sosok munafik seperti halnya orang Farisi dan Saduki dalam zaman PB. Intinya, Allah kecewa melihat ketidaktaatan dan ketidaksetiaan kita kepada-Nya. Berkali-kali ia menegur dan memperingatkan kita, namun berkali-kali pula kita melanggar firman-Nya. Berkali-kali kita datang pada Tuhan dengan penyesalan, namun berkali-kali pula kita melakukan lagi pelanggaran serupa. Undangan pertobatan bisa dijadikan dalih atau senjata untuk bolak-balik melakukan dosa yang sama. Kita perlu menyadari bahwa waktu mengembara kita di dunia ini terbatas, kita tidak pernah tahu kapan tiba batas waktunya. Karena ketika saat itu tiba, semuanya serba terlambat, yaitu terlambat untuk membuahkan yang baik, dan terlambat untuk bertobat! 


Sahabat yang baik,  ada baiknya kita melakukan kontemplasi diri, sudahkah kita dengan sukacita dalam kesetiaan dan ketaatan mendengarkan serta menjalankan Firman Tuhan, berikut peringatan dan perintah-Nya sebagaimana harapan Tuhan? Suara Tuhan yang akan menuntun kita kepada suatu langkah yang penuh kuasa dan berkemenangan setiap hari dalam menapaki kehidupan ini. Mari kita jalani dengan setia dan penuh sukacita sekalipun itu tidak gampang! Hidup kita yang masih tersisa adalah karunia Tuhan yang seyogyanya kita pergunakan sebagai suatu kesempatan berharga untuk memuliakan Tuhan. Kesempatan mendengarkan Firman dan perintah-Nya, agar kiranya Tuhan tidak akan membiarkan kita hidup dalam kedegilan hati kita seperti halnya diharapkan Tuhan dari bangsa Israel itu. Kita harus hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan melangkah bersama-Nya. Karena Allah berjanji, sekiranya mereka umat Israel pada zaman itu dan termasuk kita orang percaya pada zaman kini mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukan perintah-Nya, maka Tuhan akan menyertai dan membela kita dari musuh kita. Dia akan memberkati,  memelihara, memberi dan mengenyangkan kita semua dengan makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu yang berkelimpahan pada waktu-Nya. Untuk itu kita mohonkanlah tuntunan dan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita senantiasa taat dan setia menyembah, memuji serta memuliakan Allah di dalam iman yang semakin teguh kepada Yesus Kristus. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Penulis: TEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...