Selasa, 25 Januari 2022

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6950101338395206/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 25 Januari 2022


*IMAN JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 2: 5 (TB) “Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

that your faith should not be in the wisdom of men but in the power of God.


1 Corinthians 2: 5 (KJV) “That your faith should not stand in the wisdom of men, but in the power of God.”


Sahabat yang dikasihi Tuhan.

Dalam pemahaman kita sebagai orang Kristen, Iman adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil (Kabar Baik). Menurut Yesus, iman merupakan suatu tindakan percaya sepenuhnya kepada Allah dengan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai. Seperti yang tertulis dalam Matius 21: 21-22 “Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Oleh karena itu, dapat kita pahami bahwa iman berkaitan dengan gagasan, keyakinan, kepercayaan, dan ketergantungan kepada Allah dan Firman-Nya. Segala sesuatu yang dipikirkan, dikatakan dan yang dilakukan, selama kita berpegang teguh kepada Tuhan dan setia melakukan Firman-Nya, maka semua hal dapat kita lakukan. Setiap perbuatan baik dapat kita lakukan karena Yesus Kristus-lah sumber kekuatan kita. 


Orang yang beriman sejatinya adalah orang yang berhikmat, karena beriman berarti mempercayakan hidup pada Hikmat Tuhan. Salomo mengalami dan merasakan sendiri bagaimana sukacita yang berlimpah berkat karena dia hidup berhikmat. Salamo berdoa kepada Tuhan Allah meminta Hikmat untuk memimpin umat, dan Tuhan pun memberikan hikmat kepadanya, bukan hanya hikmat tetapi Salomo juga diberkati dengan kelimpahan harta, kekayaan, kehormatan, jabatan, kemahsyuran dan popularitas. Karena itu, Salomo memberikan nasihat kepada anak-anak dan semua orang agar memiliki hikmat yang asalnya dari Tuhan, sebab dengan demikian hidup kita terpelihara, dikasihi dan dijaga Sang Pemilik hikmat. Itulah berkat. Jadi berhikmat berarti diberkati. Seperti yang tertulis dalam Amsal 4: 5-7 “Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” Dalam hal ini dapat kita pahami bahwa dasar dari hikmat adalah takut akan Tuhan. Dan berhikmat berarti melaksanakan firman Tuhan secara utuh, baik dan benar dalam ketaatan kepada-Nya. Maka, orang berhikmat, pastilah orang beriman. Orang beriman yang sungguh-sungguh hidup baik dan benar di hadapan Tuhan, adalah orang berhikmat.


Sahabat yang baik hati. 

Renungan hari ini berkaitan dengan Iman dan Hikmat. 1 Korintus 2: 5 “Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” Paulus menjelaskan agar setiap orang Kristen hidup dan berpegang teguh pada Hikmat Allah, jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi bergantunglah pada Tuhan dan percaya akan kebijaksanaan TUHAN yang menata kehidupan kita. Korintus adalah kota Pelabuhan yang memiliki tingkat Pendidikan, budaya dan filsafat yang tinggi. Di Korintus banyak orang-orang pintar dan orang-orang yang dipandang berhikmat. Di Korintus terdapat orang Yunani yang menyukai Filsafat dan juga orang Yahudi yang mengutamakan dan meninggikan Hukum Taurat. 


Banyak orang yang mengandalkan pikiran dan pengetahuan dan logika, dan bahkan ada yang menganggap kalau Salib Kristus adalah suatu kebodohan. Oleh karena itu, Paulus menegaskan dalam 1 Korintus 1: 26-27: “Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,” Paulus mengingatkan bahwa pemberitaan Injil dan keselamatan yang dilakukan oleh Allah melalui Yesus Kristus, itu bukanlah sebuah kebeodohan, tetapi itu adalah hikmat Allah. Hikmat Allah berbeda dengan hikmat manusia. Kalau hikmat manusia mengandalkan logika, pengetahuan dan perasaan, tetapi hikmat Allah adalah iman yang menumbuhkan, diluar dari logika atau akal manusia. Hikmat Allah tak terselami dan tak terpikirkan oleh manusia. Hanya orang yang beriman-lah yang dapat memahami hikmat Allah. 


Sahabat yang baik hati. 

Dalam perjalanan hidup kita di dunia ini, kita akan diperhadapkan dengan berbagai kesulitan dan persoalan hidup. Terkadang kita tidak dapat memikirkannya dan kita Lelah secara fisik dan pikiran. Maka dengan ini, marilah kita mengandalkan iman kita kepada Tuhan dan mintalah hikmat dari Tuhan agar Dia yang menuntun dan mengajari kita untuk melakukan hal yang baik. Janganlah kita mengandalkan hikmat manusia tetapi andalkanlah hikmat dan kekuatan dari Tuhan Allah.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim: JZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...