Rabu, 15 September 2021

TUHAN TIDAK MEMGINGAT LAGI DOSA-DOSAMU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6159921734079841/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan,Inspirasi,dan Motivasi

Kamis,16 September 2021 


*TUHAN TIDAK MENGINGAT LAGI KESALAHAN YANG KITA PERBUAT*


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati,marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca,dan merenungkan Firman Tuhan. 


MAZMUR 130:3(TB):Jika Engkau,ya TUHAN,mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,Tuhan,siapakah yang dapat tahan.

PSALM 130:3(NKJV): If You,LORD,should mark iniquities,O Lord,who could stand. 


Suatu kecenderungan manusia ialah selalu mengingat-ingat kesalahan yang diperbuat orang lain kepadanya, bahkan ada orang yang sulit melupakan kesalahan orang lain untuk jangka lama. Demikianlah ada ungkapan dalam bahasa Batak berkata: "pajumpang di tano na rara" terjemahan bebasnya "tidak berjumpa atau putus hubungan sampai mati" yang bermakna bahwa selama hidup tidak akan ada persesuaian/perjumpaan lagi diantara orang-orang berseteru. Sungguh miris perilaku seperti ini yang biasanya diucapkan keluar dari perasaan yang merasa amat disakiti orang lain pada tingkat emosional yang tinggi. 


Sebagai umat percaya kepada Tuhan Yesus Kristus maka memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain ialah hal mutlak,sebab Tuhan Yesus pada saat di kayu salib berkata: "Ya Bapa,ampunilah mereka,sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk.23:34). inilah suatu bukti bahwa Yesus tidak hanya mengajarkan tentang mengampuni/memaafkan tetapi melakukan sendiri saat Dia disalibkan atas persekongkolan jahat imam-imam Yahudi, kaum Farisi dan Saduki,serta umat yang mengikuti mereka. Demikian juga waktu Petrus sebagai salah seorang murid bertanya kepada Yesus berapa kali harus mengampuni saudaranya yang berbuat dosa,sampai tujuh kali ? dan Yesus berkata kepadanya: Bukan ! Aku berkata kepadamu:Bukan sampai tujuh kali,melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali (Mat.18:21-22). 


Sebagaimana kebiasaan yang berlaku menurut adat istiadat dan aturan orang Yahudi bahwa mata ganti mata,gigi ganti gigi,orang yang berzinah harus dilempari dengan batu,sebagai suatu gambaran bahwa mesti ada kesetaraan(equality) hukuman yang setimpal antara kesalahan dengan sanksi/ganjaran yang diterima. Hal ini bertentangan dengan ajaran Yesus sebagaimana tertulis di Kitab Injil bahwa kehendakNya ialah bagaimana orang bersalah itu meninggalkan dosa-dosanya dan berbalik melakukan kebenaran melalui pertobatan. Kita yang hidup di negara yang menganut sekularisme harus tunduk pada hukum sebagaimana diatur sesuai KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang berlaku bagi setiap warga negara, dimana suatu tindak pidana akan diganjar dengan hukuman penjara atau kurungan sehingga tercipta dan terpelihara keadilan dan ketentraman didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 


Kehadiran ajaran ke-Kristenan kita dalam negara yang berdasarkan Panca Sila dan UUD 1945 dimana Firman Tuhan penting bagi fondasi kita bertindak/berperilaku sehari-hari ditengah kehidupan masyarakat yang pluralis,termasuk hal agama dan kepercayaan dimana  Firman Tuhan juga dengan jelas dan tegas mengajarkan kita agar tunduk kepada pemerintah yang diatasnya,sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,ditetapkan oleh Allah (Rom.13:1). Keimanan kita ialah bahwa Tuhan Yesus telah lebih dulu mengampuni manusia yang berdosa bahkan Dia rela meninggalkan takhta kemuliaanNya menjadi sama dengan manusia untuk misi keselamatan lewat darahNya yang tercurah di kayu salib dan itulah makna hakiki penebusan oleh Tuhan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, sehingga setiap orang yang percaya akan penebusanNya akan diselamatkan dan memperoleh kehidupan kekal di sorga. 


Perbuatan dosa, kesalahan, dan pelanggaran hukum Tuhan oleh manusia akan terus berlangsung sebab inilah yang dikehendaki iblis sebagaimana Firman Tuhan berkata: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran,sebab didalam dia tidak ada kebenaran.Apabila ia berkata dusta,ia berkata atas kehendaknya sendiri,sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta (Yoh.8:44). Memang Tuhan juga bisa murka atas perlakuan/tindakan manusia yang tidak patuh pada ketetapan-ketetapan, hukum, dan kehendakNya sesuai FirmanNya sebagaimana dialami umat Israel yang walaupun mereka sebagai umat pilihan Allah tetapi mereka mengalami penderitaan amat menyedihkan yakni jadi budak Firaun di Mesir selama 430 tahun dan jadi tawanan/budak oleh raja Nebukadnezar selama 70 tahun di kerajaan Babel,semuanya itu boleh terjadi karena ketidak-taatan mereka menuruti perintah Tuhan, walau akhirnya mereka juga diselamatkan lewat kuasa Tuhan yang ajaib sehingga bisa kembali sebagai suatu bangsa yang eksis dan terberkati sampai saat ini. 


Dosa terus membelenggu kehidupan umat manusia di dunia ini bahkan oleh satu orang berbuat dosa yaitu Adam telah menjadikan manusia berdosa,namun oleh satu orang juga yaitu Yesus yang adalah Allah sendiri yang turun ke bumi menjadi sama dengan manusia telah menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Dosa harus kita hindari dimana Firman Tuhan pada Roma 6 ayat 23 mengatakan: Sebab upah dosa ialah maut;t etapi kasih anugerah Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,Tuhan kita. 


Sebagai penutup renungan ini ada nyanyian pujian yang terambil dari Firman Tuhan Mazmur 103 ayat 12 yang liriknya berbunyi: 


Sejauh Timur dari Barat Engkau membuang dosaku/ Tiada Kau ingat lagi pelanggaranku/ Jauh kedalam tubir laut Kau melemparkan dosaku/ Tiada Kau perhitungkan kesalahanku.

Reff...Betapa besar kasih pengampunan-Mu Tuhan/ tak Kau pandang hina hati yang hancur/ 'Ku berterima kasih kepadaMu ya Tuhan/ Pengampunan yang Kau beri pulihkanku. 


Demikianlah juga Tokoh Reformasi Protestan Martin Luther meringkaskan bahwa hidup ke-Kristenan kita ialah: Sola Gratia(hanya karena Kasih-Anugerah), Sola Fide (hanya karena Iman) , dan Sola Scriptura (hanya karena Injil). 


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin!


Salam dari penulis Tim: LLT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...