Minggu, 26 September 2021

BERMEGAH ATAS KELEMAHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6223507757721238/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 27 September 2021 


*BERMEGAH ATAS KELEMAHAN*


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati,marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca,dan merenungkan Firman Tuhan 


2 Korintus 11:30 (TB): Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

2 Corinthians 11:30(NJKV): If I must boast,I will boast in the things which concern my infirmity. 


Ada satu nyanyian pujian liriknya berkata: Yang lemah dikuatkan/yang miskin diperkaya/yang buta pun melihat/semua Dia buat bagiku.

Ref. Hosana,hosana,Yesus mati bagiku/Hosana,hosana,Dia bangkit bagiku.


Dalam lirik lagu itu ada dua kata yang berlawanan dari yang bermakna negatif menjadi positif; demikian juga ayat Firman Tuhan sebagai pernyataan iman rasul Paulus bahwa jikalaupun dia harus bermegah maka akan bermegah atas kelemahannya.


Nas Firman Tuhan diatas dipertegas lagi atas penglihatan dan peryataan Paulus  pada 2 Korintus 11 ayat 9 berkata: Tetapi jawab Tuhan kepadaku:"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna". Sebab itu lebih suka aku bermegah atas kelemahanku,supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.


Alkitab PB mencatat bagaimana Paulus yang punya latar belakang sebagai seorang yang memburu dan menganiaya orang yang percaya Tuhan Yesus berbalik seratus delapan puluh derajat menjadi pengikut Tuhan Yesus, lalu memberitakan Injil kepada orang Yahudi dan sampai ke penjuru Yunani dan Asia Kecil (termasuk ke jemaat di Korintus) melewati bermacam rintangan/hambatan yang secara logika manusia tidak masuk akal dilakukannya, tetapi dengan penyertaan dan kuasa Tuhan dapat dijalaninya.  Di Israel dia dihukum atas pemberitaan Injil dan atas kehendaknya dia memohon banding kepada kaisar Romawi, namun vonis yang dijatuhkan kaisar Nero kepadanya bahwa dia dijatuhi hukuman mati sama seperti rasul Petrus dihukum mati sekitar tahun 67/68 M.


Bagaimanakah dari kehidupan rasul Kristus ini kita sebagai umat percaya dapat mengambil suatu makna bahwa Paulus punya keberanian mempertaruhkan nyawanya guna pekabaran Injil. Berbeda dengan manusia biasa yang menghitung untung-rugi termasuk tidak mau ambil risiko bahkan sering berusaha mengatasi masalah yang dihadapi dengan mengandalkan kekuatan atau kemampuannya,padahal manusia memiliki kemampuan yang amat terbatas. Suatu saat saya pernah bertemu teman sekerja menceritakan kepada saya bagaimana dia bisa selamat atas musibah tenggelamnya kapal penumpang KMP Tampomas-2 di perairan Masa lembo-laut Jawa pada tanggal 27 Januari 1981 yang membawa ribuan penumpang dan ratusan kendaraan mobil dan sepeda motor rute Tanjung Priok-Jakarta menuju Ujung Pandang, dimana salah seorang penumpangnya ialah rekan saya itu. Beliau bercerita bahwa karena kecerdasan otaknya dan insting bertindak cepat dapat selamat atas musibah itu. Sambil saya menyimak ceritanya yang panjang-lebar dalam hati saya terbersit betapa sombong dan angkuhnya orang ini sebab bagaimana mungkin manusia pada saat kritis ditengah lautan bebas dengan api membara diatas kapal sambil diayun gelombang laut dapat berpikir cerdas-rasional dan tidak panik, tentu kalau bukan karena pertolongan tangan Tuhan menyelamatkannya atas musibah itu.


Situasi hampir mirip cerita ini dialami murid-murid Yesus pada saat berlayar di danau Galilea dan oleh taufan yang mengamuk perahu mereka kemasukan air dan mereka dalam bahaya. Untung Yesus bersama mereka dalam perahu lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu lalu reda dan danau itupun menjadi teduh. Melalui peristiwa itu murid-murid berkata siapakah gerangan orang ini sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air   dan taat kepadaNya (Luk.8:22-25). Gambaran yang bisa kita peroleh dari kejadian tersebut diatas ialah bahwa dalam situasi yang amat sulit dihadapi manusia diperlukan suatu kekuatan supra natural yaitu kuasa Allah yang merubah keadaan dari hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan itu dinamakan Mujizat sebagai  suatu hal diluar kemampuan logika berpikir manusia. 


Demikian halnya rasul Paulus dalam memberitakan Injil sungguh banyak mengalami kelemahan bahkan penderitaan sebagaimana pernyataannya bahwa dia lebih sering didalam penjara dan kerap kali dalam bahaya maut,lima kali disesah orang Yahudi,tiga kali mengalami karam kapal serta sehari-semalam terkatung-katung ditengah laut,dalam perjalanan sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun,lapar dan dahaga,kedinginan dan tanpa pakaian(2 Kor.11:23-27).Walau amat perih penderitaan jasmani yang dialaminya namun tidak menyurutkan misinya untuk memberitakan Injil Kristus sebab dia memperoleh kekuatan dari Tuhan hingga dia menulis Firman Tuhan pada 2 Korintus 5 ayat 7 berkata: sebab hidup kami ini adalah hidup  karena percaya,bukan karena melihat; bahkan Paulus menulis Firman Tuhan kepada jemaat di Filipi bunyinya: Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan(Fil.1:21).


Kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dalam memberitakan Injil ketika mereka saling berjauhan dimana Paulus saat itu berada di Makedonia sedangkan Timotius sebagai wakil rasuli melayani jemaat di Efesus berkirim surat penggembalaan seakan merupakan pernyataan terakhir menjelang kematiannya yang makin mendekat berkata:  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman(2 Tim.4:7).


Sesungguhnya Paulus sadar bahwa Tuhan memakai dia untuk suatu tujuan yaitu membawa jiwa-jiwa pengenalan akan Kristus Yesus lewat Injil Keselamatan,sehingga apa yang dahulu merupakan keuntungan baginya sekarang dianggap rugi karena Kristus bahkan dianggap sampah sebab baginya pengenalan akan Kristus Yesus jauh lebih dari semuanya itu(Fil.3:7-8).

Di era kemajuan sekarang ini dalam segala aspek kehidupan manusia sering kita diperhadapkan dengan situasi yang membuat kita lemah,takut,kuatir,bimbang dan ragu baik menyangkut kehidupan sehari-hari yang kadang terasa makin sulit,berkecamuknya penyakit yg mengancam hidup oleh pandemi covid-19 dan penyakit lainnya,masa depan generasi berikutnya yang tampak samar-samar,hujat-menghujat hal keyakinan atau agama,pertentangan kelompok mayoritas dengan minoritas dan berbagai hal lainnya.


Dalam situasi demikian maka kekuatan Roh Tuhan lah yang menopang kita sehingga dapat melewati masalah,goncangan sebesar apapun sebab kita percaya bahwa Roh Allah yang diam dalam diri kita lebih besar dari pada roh yang ada didalam dunia ini(1 Yoh.4:4b).


Demikian juga karena Allah yang kita percayai didalam Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah Immanen(hadir di tempat dimana kita berada),Omnipresent(hadir disegala tempat),Imanuel (hadir selalu menyertai kita),Transenden(diam di tempat yang Maha Tinggi).


Sahabatku ! Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara... Amin. 


Salam dari Tim Penulis : LLT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...