https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6089561637782518/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 03 September 2021
*AKU HENDAK MENANTI-NANTIKAN TUHAN DAN HENDAK MENGHARAPKAN DIA*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yesaya 8: 17 (TB) “Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.”
Isaiah 8: 17 (KJV) And I will wait upon the LORD, that hideth his face from the house of Jacob, and I will look for him.
Sahabat yang baik hati.
Kata Menantikan sama dengan menunggu. Menantikan atau menunggu tentulah suatu pekerjaan yang membosankan dan menjenuhkan. Misalnya ketika kita hendak mengurus SIM atau KTP, lalu kita disuruh untuk menantikan atau menunggu, maka kita akan merasa jenuh dan bosan apalagi kalau harus menunggu antrian sampai berjam-jam. Sekalipun harus mengorbankan waktu berjam-jam menantikan atau menunggu, ada sesuatu yang kita harapkan yaitu KTP dan SIM akan segera kita terima. Kita rela bersabar, menanti atau menunggu berjam-jam untuk memperoleh apa yang kita harapkan segera kita terima yaitu KTP dan SIM ada ditangan kita. Lalu, bagaimana cara mengatasi kebosanan atau kejenuhan dalam menantikan atau menunggu? Dalam hal ini tentulah kita harus mengatasi kebosanan atau kejenuhan itu dengan bermain HP atau Gadget, baca buku atau koran, berkenalan atau bertegur sapa dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, dan mungkin bisa ke kantin untuk sekedar minum kopi, dan lain sebagainya. Artinya, dalam menantikan atau menunggu, kita harus kreatif mengatasi kejenuhan atau kebosanan itu. Lakukanlah tindakan atau perbuatan atau pekerjaan yang bisa mengatasi rasa jenuh dan bosan dengan sesuatu yang membangkitkan semangat. Dan sekaligus tetap mawas diri agar tidak kehilangan momentum ketika yang dinantikan telah tiba. Artinya jangan terlelap dengan kegiatan itu.
Sahabat yang baik hati.
Renungan hari ini merupakan bagian dari pergumulan iman nabi Yesaya yang mengharapkan pertolongan dan tindakan Tuhan atas ketidak adilan dan kelaliman yang sedang terjadi pada zamannya. Yesaya gelisah karena kejahatan, kecurangan, manipulasi, tirani atau kesewenang-wenangan yang merajalela, yang berdampak pada kekeringan rohani pada umat Tuhan.
Yesaya tahu bahwa Tuhan akan segera datang untuk menolong umat dan dirinya. Ia berharap kepada Tuhan yang adil dan benar yang akan menyelamatkan mereka. Yesaya menanti-nantikan serta mengharapkan Tuhan, walaupun pada saat itu perasaan tertindas, susah, tertekan menyelimuti kehidupan umat, seolah-olah Tuhan sedang menyembunyikan wajah-Nya atau meninggalkan mereka. Tetapi Yesaya tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah ceroboh meninggalkan mereka yang dikasihi-Nya.
Sahabatku, mungkin kita pernah mengalami masa-masa sulit, tertekan dan tertindas atau mengalami keterpurukan. Tapi ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Marilah kita tetap berkeyakinan bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan kita. Sebagaimana Yesaya yang menantikan-nantikan Tuhan dan berharap pada-Nya, demikianlah juga penantian dan pengharapan kita akan pertolongan Tuhan. Pertolongan Tuhan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat tetapi tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dalam masa-masa penantian kita kepada-Nya marilah kita mengisi waktu penantian itu dengan kreatif, yaitu melakukan hal-hal yang berkenan di hadapan Tuhan. Menantikan pertolongan Tuhan tidak melulu berpangku tangan atau bersikap pasif, tetapi harus dengan aktif dan sekreatif mungkin untuk melakukan banyak hal bagi diri kita dan juga untuk orang lain. Sahabatku, marilah kita menanti-nantikan Tuhan dan mengharapkan Dia di sepanjang perjalanan hidup kita.
Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam dari Tim Penulis Renungan:JZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar