Jumat, 10 September 2021

JANGAN BIARKAN ORANG LAIN BERDOSA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6132448646827150/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 11 September 2021 


*JANGAN BIARKAN ORANG LAIN BERDOSA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yakobus 5: 19-20 (TB)

Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.


James 5: 19-20 (NIV)

My brothers and sisters, if one of you should wander from the truth and someone should bring that person back, remember this: Whoever turns a  sinner from the error of their way will save them from death and cover over a multitude of sins.


Sahabat yang baik, dalam kehidupan sosial, biasanya orang sangat cepat menghakimi, memandang rendah bahkan mengucilkan orang yang berbuat jahat/dosa (menyimpang dari kebenaran). Sementara itu, justru tidak banyak dari kita yang merasa memiliki tanggungjawab untuk merubah orang jahat tersebut menjadi lebih baik dan meninggalkan kejahatannya. Kita cenderung lebih suka menghakimi orang berdosa daripada menegur dan menasehatinya agar berubah.

Mengapa demikian? Karena kita tidak mau susah dan direpotkan, kita juga tidak mau mengambil resiko ketika orang yang ditegur itu malah berbalik menjahati kita. 


Sahabat yang baik, sebagai orang Kristen seringkali kita berfikir bahwa tugas kita hanyalah menjaga diri sendiri agar selalu hidup kudus di hadapan Allah dengan rajin beribadah, berdoa, memberi persembahan dan melakukan kebaikan kepada sesama. Kita selalu fokus pada pertumbuhan spiritualitas diri sendiri dan tidak peduli pada kehidupan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan seringkali kita berkata: "yang penting saya hidup takut akan Tuhan, berlaku baik dan tidak melakukan dosa, kalau orang lain mau berdosa itu urusannya sama Tuhan, yang penting saya tidak seperti mereka". Apakah benar hal itu bukan urusan kita?


Sebagai orang Kristen, ternyata tugas kita bukan hanya memikirkan keselamatan diri sendiri, tetapi juga harus memikirkan keselamatan orang lain di sekitar kita. Yakobus dalam suratnya ini mengingatkan orang-orang Kristen pada waktu itu untuk tidak egois, yang hanya memikirkan keselamatannya sendiri dan tidak peduli dengan keselamatan orang lain. Orang Kristen harusnya hidup tidak hanya memikirkan kekudusan hidupnya sendiri, tetapi juga harus mengajak orang lain untuk hidup kudus di dalam Tuhan agar semuanya beroleh keselamatan. Hidup kudus artinya hidup tidak menyimpang dari kebenaran dan kehendak Tuhan serta menjauhi segala kejahatan. Artinya, orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk menjaga prilaku hidupnya benar dan juga orang-orang di sekitarnya. Kita  tidak boleh membiarkan orang lain hidup bahkan mati dalam dosanya. Jika kita melihat orang lain berbuat tidak benar, kita harus menegur dan menasehatinya untuk berubah. Dalam Yeheskiel 3: 18 Allah pernah mengingatkan demikian: "Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! --dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu". Di sini jelas ditekankan bahwa orang percaya memiliki tanggungjawab untuk memperingatkan orang yang ia dapati berbuat jahat dan bukan membiarkannya hidup dalam kejahatannya. 


Sahabat yang baik, pertanyaan kemudian adalah sejauh mana kita bertanggungjawab untuk tidak membiarkan orang lain berdosa? Dalam Yeheskiel 3: 19 Allah mengingatkan: "Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu". Artinya, setiap orang percaya tidak boleh membiarkan begitu saja orang berdosa melakukan kejahatannya, tetapi kita bertanggungjawab memperingatkannya dengan cara menegur dan menasehatinya. Tetapi jika orang berdosa tersebut tidak mau mendengar dan berubah dari perbuatannya yang jahat itu, maka ia akan mati di dalam dosanya, tetapi kita yang telah memperingatkannya telah melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai orang percaya/orang Kristen. 


Sahabat yang baik, di ayat 20 Yakobus berkata: "barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa". Di ayat ini Yakobus dengan jelas menekankan bahkan  betapa berpengaruhnya sikap hidup orang benar yang tidak membiarkan orang lain berdosa karena peduli akan keselamatan orang berdosa itu. Seberapa besar pengaruhnya?

1. Dengan tidak membiarkan orang lain hidup dalam dosanya, ternyata setiap kita telah menyelamatkan jiwa orang itu. Kita telah membuka peluang baginya untuk ikut serta mendapatkan kehidupan kekal dan menjadi pewaris kerjaaan sorga.

2. Dengan tidak membiarkan orang lain hidup dalam dosanya, kita juga telah menutupi banyak dosa. Artinya, semakin banyak orang berdosa yang berbalik karena kita tegur dan nasehati, maka kita telah mengurangi jumlah kejahatan dan dosa di dunia ini. Semakin banyak orang berdosa yang berbalik kepada Allah, maka akan semakin berkurang jumlah orang jahat di muka bumi. Semakin banyaknya orang yang berbalik kepada Allah, maka akan semakin banyak orang benar yang hidup seturut kehendak Allah. Semakin banyak orang benar yang hidup seturut kehendak Allah maka bumi ini akan dipenuhi damai sejahtera Allah. 


Salam dari Tim penulis: MHS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...