https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6126854544053227/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Jumat, 10 September 2021
*TUHAN YANG MENYELAMATKAN BUKAN MEMBINASAKAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yohanes 12:47
“Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”
John 12:47
“If anyone hears my words but does not keep them, I do not judge that person. For I did not come to judge the world, but to save the world
Sahabat yang baik hati! Ketika anda berbuat dosa, siapakah Tuhan bagi anda pribadi? Bagaimanakah karakter Tuhan menurut anda dibalik keberdosaanmu? Pasti kita akan memberikan jawaban yang berbeda-beda, yang tentunya sesuai dengan pengalaman beriman kita masing-masing kepada Tuhan. Ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan itu adalah pengampun, penuh belas kasih kepada umatNya. Ada juga orang yang menganggap bahwa Tuhan itu sebagai Sosok yang “kejam dan seram,” penghukum bagi orang-orang yang berbuat dosa kepadaNya. Bahkan ada juga orang yang menganggap Tuhan itu sebagai Sosok yang jauh dan tidak dikenalnya.
Namun satu hal yang harus kita ketahui berdasarkan ayat renungan hari ini, bahwa Tuhan itu adalah sosok yang penuh kasih.
Allah itu adalah kasih dan Ia bukan Allah yang jauh, tetapi Allah yang menampakkan diri sama seperti manusia, yaitu di dalam Yesus Kristus, Allah yang telah menjadi daging (manusia). Allah mengutus Yesus ke dunia ini untuk menyelamatkan manusia, dan memulihkan hubungannya dengan Allah yang telah terputus sejak manusia pertama jatuh dalam dosa. Jadi jelas Allah menghadirkan Yesus ke dunia ini berdasarkan kasih. Ia tahu bahwa manusia memang berdosa, tetapi dengan kasihNya, Ia mengambil inisiatif untuk memulihkan hubunganNya dengan manusia yang telah terputus itu. Maka, Yesus datang ke dunia ini bukan untuk menghakimi, mencari kesalahan kita, dan lalu menghukumnya. Tetapi Yesus datang untuk menawarkan keselamatan bagi kita. Seberdosa apa pun kita; separah apa pun tindakan kita yang menolak firmanNya, Yesus tetap menawarkan keselamatan bagi kita, bukan untuk menghakimi bahkan membinasakan kita, sekalipun penghakiman itu tetap ada.
Sahabat yang baik hati! Sangat jelas dikatakan dalam ayat renungan hari ini menekankan kepada kita bagaimana sikap Yesus akan penghakiman. Ia berkata, “Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, tetapi untuk menyelamatkannya.” Hal ini berarti bahwa tugas utama Yesus bukanlah sebagai hakim atas dunia melainkan untuk menyelamatkan dunia. Yesus sendiri telah mengatakan bahwa yang menjadi hakim dan berhak menghakimi dunia adalah Bapa-Nya yang di Surga. Allah sendiri sebagai hakim atas dunia pun tidak ingin umatNya dihakimi. Karena itu, Ia mengutus AnakNya ke dunia sebagai terang untuk menerangi jalan hidup manusia menuju kehidupan yang kekal dan terhindar dari penghakiman. Dan itulah yang disebut dengan keselamatan. Perutusan Yesus ini kemudian dilanjutkan oleh para murid-Nya, sebagaimana sebagai murid-muridNya dan juga dilanjutkan kepada orang percaya saat ini.
Oleh karena itu, sebagai orang beriman yang percaya kepada Yesus Kristus, kita pun dipanggil untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusan-Nya. Di mana, kita dipanggil dan diutus untuk menjadi pembawa terang keselamatan kepada dunia yang penuh dengan kegelepan dan keberdosaan. Namun ingat kita dipanggil bukan untuk menghakimi dunia, namun untuk menyembuhkan dunia ini. Jangan jadi hakim atas keberdosaan orang lain, tetapi sembuhkanlah dia supaya meninggalkan perbuatan dosa itu. Walaupun harus diakui bahwa dalam menjalankan tugas perutusan ini, bukanlah hal yang mudah. Sebab, sebagai utusan Kristus terkadang kita pun ditolak dan dihina oleh dunia ini. Percayalah bahwa melalui terang Kristus, kita sebagai pengikutNya pun dapat menjadi terang bagi dunia dan bukan menjadi hakim bagi dunia. Amin.
Salam dari tim penulis: FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar