Jumat, 03 September 2021

TETAPLAH BERJUANG DAN AWMANGAT DI DALAM TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6095076627231019/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu , 4 September 2021


*TETAPLAH BERJUANG DAN SEMANGAT DALAM TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


I Timoteus 4: 10 “Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.


I Timoteus 4:10 For therefore we both labour and suffer reproach, because we trust in the living God, who is the Saviour of all men, specially of those that believe. 


Sahabat yang baik hati, ada ungkapan yang menyebutkan “tidak ada keberhasilan atau kesuksesan tanpa adanya perjuangan". Itulah realita kehidupan, bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya tetapi melalui suatu proses. Seperti dikatakan oleh kitab Ayub 7:1. ’’Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?’’. Artinya, setiap hari kita dihadapkan pada pergumulan demi pergumulan yang tidak ringan. Untuk itu dibutuhkan kerja keras dan perjuangan. Tidak ada keberhasilan atau kesuksesan yang datang secara tiba-tiba turun dari langit. Bagi mereka yang memiliki cita-cita atau impian besar, mustahil dapat meraihnya jika hanya bermalas-malasan atau berpangku tangan saja. 


Salah satu contoh adalah  Thomas Alpha Edison penemu terbesar di dunia. Ketika menemukan Bola lampu dia harus berulang-ulang sampai seribu kali melakukan eksperimen. Atas kegigihannya pada akhirnya Thomas Alpha Edison  berhasil. Dia sebagai penemu yang paling produktif dalam sejarah kehidupan manusia. Ia menyatakan, kunci keberhasilan bukan semata-mata ditentukan oleh tingkat kecerdasan atau kejeniusan seseorang. Tapi faktor terbesar yang menunjang keberhasilan seseorang adalah kerja keras dan tidak berhenti berjuang.


Sahabat yang baik hati, Rasul Paulus menasehati Timotius, anak rohaninya yang masih muda. Sebagaimana tertulis dalam surat 1 Timotius 4:10. "Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup. Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya."Demikian juga tentunya bagi kita semua. Jangan pernah berhenti berjuang. Sebab itu adalah kehendak Allah, ada saatnya kita akan meraih keberhasilan, ada saatnya kita menang, kita akan melihat pelangi sehabis hujan, keindahan setelah proses penderitaan yang kita lalui. 


Sahabat yang baik hati. Lalu, kita harus berjuang dalam hal apa? Berjuanglah menghadapi masalah atau penderitaan yang sedang kita hadapi dalam kehidupan ini. Selama kaki kita masih berpijak di atas muka bumi ini, selama nafas masih di badan, selama matahari masih terbit kita harus berjuang. Sampai kapan pun kita tidak dapat menghindarkan diri dari masalah, kesukaran atau penderitaan hidup, persoalan bisa kapan saja datang, dalam bentuk apa saja, dan kita tidak tau berapa besar, berapa sulit peroalan itu menghapiri kita dan orang-orang yang kita cintai. Meski demikian, kita tidak perlu berkecil hati dan berputus asa. Karena kita punya Tuhan yang sangat peduli dan mengerti. Tuhan berjanji tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita sendiri.  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Bahkan sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu." (Yesaya 46:4a). 


Sahabat yang baik hati! Banyak orang tidak dapat menerima keadaan yang tidak menyenangkan dalam hidupnya.  Mereka mulai mengomel, memberontak dan menyalahkan Tuhan atas apa yang dialami.  Hal ini berlanjut pada tindakan dan tekad keluar dari permasalahan yang ada, apa pun caranya, tidak peduli apakah jalan yang ditempuhnya nanti berujung pada kesia-siaan, seperti tertulis:  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).  Mereka mengira bahwa jalan yang ditempuhnya itu sudah benar dan pasti akan memberikan jalan keluar.  Alkitab menegaskan,  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!"  (Yeremia 17:5).  Sekuat dan sehebat apa pun manusia, kemampuan dan kekuatannya ada batasnya.  Tapi jika kita mau menyikapi setiap permasalahan yang ada dengan tetap berharap pada kuasa Tuhan, tidak ada yang perlu diragukan lagi seperti pengakuan Daud,  "Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."  (Mazmur 121:2).


Penderitaan dan hal-hal yang tidak mengenakkan diibaratkan orang yang sedang sakit bersalin dan menantikan bayinya segera lahir;  harus ada perjuangan dan ketekunan dalam menanti sesuatu yang kita harapkan itu, sebab jika kita tekun iman kita akan kuat dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh keadaan apa pun, sehingga pengharapan kita di dalam Tuhan tidak mengecewakan.  Seringkali ketika pergumulan terasa berat dan sepertinya tidak ada jalan keluar kita mulai membuat perhitungan dengan Tuhan.  Kita berkata,  "Aku sudah mengikut Tuhan selama bertahun-tahun;  aku sudah terlibat dalam pelayanan dan banyak berkorban harta untuk membantu pekerjaan Tuhan, tapi mengapa Tuhan seakan tidak adil padaku?"


Setiap kita pasti selalu berharap bahwa perjalanan hidup kita baik-baik saja tanpa hambatan yang merintangi.  Demikian pun Tuhan selalu ingin kita menjadi kuat seperti rajawali, yang meskipun harus melewati badai tetap mampu terbang tinggi.


Tuhan tidak pernah membiarkan kita bergumul seorang diri, Dia sangat peduli dan sanggup memberikan pengharapan yang pasti dan tidak pernah mengecewakan! ’Tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan, karena itu jalanilah hidup dengan iman dan jangan pernah berhenti berjuang!


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari tim penulis: RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...