https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6148817658523582/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 14 September 2021
*“PERCAYALAH KEPADA ALLAH DAN JANGAN TAKUT!”*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:
Mazmur 56:12 (TB) Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Psalms 56:11 (UKJV) In God have I put my trust: I will not be afraid what man can do unto me.
Setiap orang tentu pernah merasa takut dalam hidupnya. Rasa takut merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap orang, terutama ketika nyawanya terancam bahkan ketika kematian telah di depan mata. Kematian adalah sesuatu yang sangat dekat dengan manusia dan setiap saat manusia itu dapat kehilangan nyawanya. Sebagian besar manusia sangat takut jika diperhadapkan dengan kematian.
Rasa takut seperti itu juga dapat menghampiri kehidupan orang beriman, termasuk Daud dalam nas ini. Mazmur 56 merupakan salah satu Miktam dari Daud. Miktam artinya: “Mazmur emas”. Istilah Miktam ini dapat kita temukan dalam Mazmur 56-60. Dalam Mazmur 56 ini, kita dapat menyaksikan doa kepercayaan Daud ketika ia menghadapi musuh yaitu orang Filistin yang hendak menangkapnya dalam pelariannya ke Gat (1 Sam 21:10-15). Keselamatan hidup Daud saat itu terancam. Ia tertekan dan ketakutan. Bagaimana tidak? Setelah Daud terlepas dari kejaran raja Saul, ia ditangkap oleh pegawai-pegawai Akhis, raja kota Gat yang merupakan musuh orang Israel. Ancaman demi ancaman terhadap Daud pun datang silih berganti. Tuhan memberikan hikmat kepada Daud untuk melepaskan dirinya dari tangan raja Akhis saat itu dengan berpura-pura gila di hadapan raja, ia menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya. Akhirnya raja marah terhadap pegawai-pegawainya yang telah membawa Daud ke hadapannya dan membiarkan Daud pergi dan nyawanya selamat.
Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan setiap orang. Demikian pula dari pengalaman yang dialami oleh Daud, dia dapat belajar banyak hal dan dapat menyaksikan kasih karunia Allah yang senantiasa menyelamatkan hidupnya. Mari kita mengingat sejenak bagaimana pengalaman Daud sejak ia terpilih dan diurapi menjadi raja atas Israel untuk menggantikan Saul. Saul sangat marah dan membenci Daud, bahkan ingin membunuhnya. Saul selalu mengejar Daud kemanapun Daud pergi karena ingin membunuhnya. Berulang kali Saul mengejar Daud, berulang kali pula Daud pergi melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya. Ada beberapa tempat pelarian Daud saat itu, yaitu Nob, Gat, gua Adulam, Kehila dan gurun Zif (1 Sam.21-24). Sesungguhnya, Daud memiliki kesempatan yang baik untuk membunuh Saul, namun ia tidak melakukannya. Ia tidak mau membunuh Saul, karena ia sangat menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan (1 Sam.24:7; 11). Berulang kali Saul berusaha membunuh Daud, berulang kali pula Allah menyelamatkankan nyawa Daud. Demikian juga dengan pengalaman Daud ketika di Gat. Ia menyaksikan melalui hikmat yang diberikan oleh Allah kepadaNya, sesungguhnya Allah telah menyelamatkannya. Dengan berpura-pura gila, nyawa Daud diselamatkan oleh Allah. Nas hari ini, Mazmur 56:12 merupakan penggalan dari doa kepercayaan Daud kepada Allah ketika ia dalam kesusahan. Daud berdoa kepada Allah dan memohon keselamatan dariNya. Ia percaya bahwa Allah adalah Penolong yang sejati. Dalam Mazmur 56, Daud beberapa kali mengatakan: aku ini percaya kepadaMu…, kepada Allah aku percaya…. Dua kali Daud menyaksikan hal yang sama dalam perikop ini: Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (ay.5b; 12).
Pernyataan ini timbul dari imannya terhadap Allah Sang Penolong sejati. Ini merupakan kesaksian Daud bahwa hanya kepada Allah saja ia percaya dan ketika ia percaya kepada Allah, ia tidak akan takut lagi.
Melalui pengalaman Daud ini, kita diarahkan untuk:
a. Percaya Allah
Raja Salomo dalam Amsal 3:5 berkata: “Percayalah kepada Allah dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”. Percaya Allah tidak boleh setengah hati, tetapi harus dengan segenap hati. Hal ini berarti dengan mempercayai Allah, setiap orang percaya tidak akan bimbang, takut dan khawatir lagi tentang apapun juga karena Allah sumber pertolongan dan kekuatan kita.
b. Jangan takut!
Meskipun takut adalah hal yang wajar dan biasa dialami oleh manusia, tetapi Yesus sering berkata kepada murid-muridNya dan orang banyak: “Jangan takut”!. Ungkapan tersebut merupakan ajakan untuk berani dan percaya kepada pertolongan Allah saja. Ketakutan hanya akan membuat kita pesimis, mudah menyerah dan khawatir dalam menanggapi sesuatu yang terjadi. Daud menyaksikan jika kita percaya kepada Allah, maka kita tidak akan takut lagi, karena Allah adalah perlindungan kita. Ia akan menyelamatkan kita dari serangan musuh, ia akan mengalahkan kekhawatiran kita dan ia akan menyertai kita. Kita terpanggil untuk senantiasa percaya kepadaNya, karena ia akan meluputkan kita dari ancaman. Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku (Mazmur 50:15).
Setelah Daud menyatakan iman kepercayaannya terhadap Allah, ia menyaksikan bahwa ia tidak akan takut. Ketika dia percaya kepada Allah, lalu dia mempertanyakan: apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? Jawabannya ialah: banyak yang dapat dilakukan oleh sesama kita manusia terhadap diri kita diantaranya: menekan, mengancam, menyakiti, membunuh dan masih banyak hal buruk yang dapat terjadi atas diri kita akibat keinginan orang lain. Namun, ketika kita mempercayakan hidup kita hanya kepada Tuhan, maka kita meyakini tidak seorangpun dapat menyakiti dan mengancam kita karena bersama Tuhan Allah kita dapat melakukan perkara besar. Bersama Tuhan, kita tidak akan takut. Bersama Tuhan, kita akan memperoleh keselamatan. Rasul Paulus berkata: Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31). Allah akan menjadi Pembela dan Penyelamat kita. Jika kita percaya kepada pertolonganNya, kita tidak akan gentar dan tidak akan takut. Tidak seorangpun dapat memusnahkan kita. Marilah kita menyaksikan bahwa Allah saja yang menjadi Penolong bagi kita. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut… (Mazmur 46:2-4). Percayalah dan jangan takut! Amin.
Salam dari tim penulis: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar