Jumat, 30 September 2022

ALLAH YANG ABADI TEMPAT PERLINDUNGAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0JxzpPYUtvDbFMkx33kssci5YoSyndVFugofuKQpvvXCmjvP6aNRJ7ndo8E41t595l&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspurasi dan Motivasi

Sabtu, 1 Oktober 2022


*ALLAH YANG ABADI PERLINDUNGANMU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baiknhati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ulangan 33:27 (TB)  Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!


Deuteronomy 33:27 (UKJV)  The eternal God is your refuge, and underneath are the everlasting arms: and he shall thrust out the enemy from before you; and shall say, Destroy them. 


Setiap orang membutuhkan rasa aman, aman dari gangguan dan ancaman yang membahayakan. Tidak sedikit orang membangun rumah dengan tembok yang tinggi dan tebal, dikawal oleh satpam ditambah lagi binatang penjaga yang terlatih serta dikelilingi cctv pengawas. Tentu masih banyak lagi alat dan sarana yang dibutihkan untuk menciptakan rasa aman, sekalipun itu mahal orang mau melakukannya agar tercipta rasa aman.  Namun Alkitab memberikan pelajaran berharga bahwa sehabat apapun penjaga kota jika bukan Tuhan yang menjagainya itu akan siasia. Hal ini disampaikan dalam Mazmur 127:1 (TB)  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 


Penjagaan manusia sangatlah terbatas, baik tenaga, kekuatan dan kemampuan. Musuh bisa saja lebih kuat, lebih taktis dalam memporakporandakan benteng pertahanan atau benteng perlindungan.  Rasa aman yang paling aman adalah ada pada perlindungan Tuhan. CCTV tercanggih sekalioun masih bisa dirusak dan tak berfungsi. 


Hal inilah yang diyakinkan, dalam renungan hari ini. Sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan, Musa mengumpulkan seluruh suku-suku Israel, bahkan pasal 32 ini.merupakan nasihat terakhir Musa sebelum dipanggil Tuhan. Dalam pidato ini Musa meyakinkan mereka bahwa Tuhan yang abadi adalah perlindungan yang paling aman. 

Bangsa Israel sebentar lagi akan segera memasuki Kanaan dan mereka akan berhadapan dengan suku bangsa lain yang telah lebih dahulu mendiami Kanaan. Peradaban mereka lebih maju, peralatan mereka lebih canggih dan bahkan disebutkan orang-orang yang lebih kuat dari mereka. Ulangan 7:1 (TB)  "Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, 


Musa meyakinkan bahwa mereka akan berjalan dan aman dalam perlindungan Tuhan. Perlindungan Tuhan tidak hanya sesaat atau bersifat sementara, tetapi perlindungannya abadi sampai selama-lamanya. Tuhan akan berjalan di depan dan akan menahlukkan musuh-musuh yang menghambat mereka memaauki tanah Kanaan. 


Apa yang dikatakan Musa ini benar adanya, ketika Yosia memimpin pendudukan Kanaan, satu-persatu suku bangsa yang ada ditahlukkan. Mereka menahlukkan bukan karena kekuatan pasukanmperang dan peralatan senjata yang mereka miliki, sama.sekali tidak. Mereka menang dan dapat menduduki tanah Kanaan karena Tuhan berjalan di depan dan Tuhan sendiri pelindung bagi mereka.  


Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita yakini dalam hidup ini. Tuhan adalah tempat perlindungan kita. Seberat apapun tantangan yang kita hadapi, selihai dan secerdik apapun musuh dan orang-orang yang ingin menjatuhkan kita percaya Tuhan sendiri akan bertindak dan bernuat. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: NMS

Kamis, 29 September 2022

RAHMAT TUHAN BAGI YANG TAKUT AKAN DIA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02aTFR42dwVGJFZsazUce3derxjYyyVBFrT3LW4HVmka7GBmcznHuG88Y1Y7brUZ1Fl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 30 September 2022


*RAHMAT TUHAN BAGI ORANG YANG TAKUT AKAN DIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 1:50

Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 


Luke 1:50

And His mercy is on those who fear Him From generation to generation.


Semua orang menginginkan hidup yang senantiasa diberkati oleh Tuhan, hidup yang dirahmati oleh Tuhan. Bagaimanakah hidup yang senantiasa berlimpah rahmat Tuhan? Beberapa pandangan tentang hidup yang dianugrahi dengan rahmat Tuhan, misalnya berlimpah berkat secara materi. Tentu ini tidaklah salah asalkan tidak menjadi diperbudak oleh materi tersebut dan jatuh pada roh materialism. Sebab jika sampai pandangan ini yang dianut seseorang maka segala cara akan dilakukan hanya untuk mendapatkan harta, mendapatkan materi yang akhirnya adalah dosa semakin mengakar dalam kehidupannya. Kemudian ada pandangan bahwa hidup yang dianugrahi dengan rahmat Tuhan adalah hidup yang penuh dengan damai sejahtra, jauh dari kekuatiran dan senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup. Pandangan ini tentu adalah baik sebab senantiasa mengandalkan Tuhan apapun yang terjadi di dalam kehidupannya. 

Rahmat Allah bukan hanya berupa anugerah materi bagi manusia, tapi juga anugerah keselamatan, kebahagiaan dan jaminan kehidupan kekal bersama Allah. Siapa yang akan boleh mendapatkan rahmat Allah? Firman Tuhan mengungkapkan bahwa yang akan mewarisi Rahmat Allah ialah mereka yang takut akan Tuhan. Demikian firman Tuhan hari ini. "Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia". Jadi, orang yang takut akan Allah pasti menerima rahmat Allah. Itulah kata kuncinya: "takut akan Tuhan" .

Takut akan Tuhan berarti setia, taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Takut akan Tuhan berarti rajin membaca firman dan melakukan segala kehendak Allah serta selalu melakukan kebenaran dan tidak berkompromi dengan kejahatan atau dosa.  Takut akan Tuhan juga berarti mengasihi sesama tanpa batas, tanpa pilih kasih, siap berkorban, bukan mengorbankan sesama. Takut akan Tuhan juga berarti rajin bersekutu, tekun melayani dan giat bersaksi.  


Sahabat yang diberkati Tuhan, tentu kita menginginkan rahmat Tuhan senantiasa tercurah atas kehidupan kita. firman Tuhan hari ini memberikan kunci untuk senantiasa menerima curahan rahmat Tuhan yaitu memiliki karakter takut akan Tuhan. Kita juga menghendaki hidup keturunan kita senantiasa menerima rahmat Tuhan. Maka, takut akan Tuhan haruslah diajarkan terus menerus dan tiada putus-putusnya. Takut akan Tuhan dihidupi, dilakukan, diajarkan baik secara lisan maupun secara tulisan. Teladan hidup takut akan Tuhan menjadi cara terbaik untuk mengajarkan kepada generasi selanjutnya. 


Ayat ini merupakan bagian dari pujian Maria, dimana dia memuji dan memuliakan Allah atas rahmat yang dianugrahkan kepadanya sebagai seorang gadis perawan dan melaluinya Yesus lahir ke dunia sebagai manusia. Bagaimanapun pandangan orang, tetapi Maria tetap menerimanya sebagai rahmat Tuhan. Terkadang kita merasa tidak melakukan apa-apa bagi Tuhan dan hanya karena kasihNya saja maka kita menerima rahmatNya dan cara hidup yang diajarkan oleh orangtua, kita lakukan dengan ketulusan dan sukacita itulah menjadi cara Tuhan menganugrahkan rahmatNya bagi orang yang takut akan Dia. Berbahagialah kita jika orangtua kita mengajarkan dan meneladankan hidup yang takut akan Tuhan, dan itu merupakan tanggung jawab bagi kita untuk senantiasa hidup takut akan Tuhan dengan ketulusan dan sukacita. Apabila kita tidak mendapatkan pengajaran yang demikian dari orangtua, maka banyak cara Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana hidup takut akan Tuhan. 

Rahmat Tuhan selalu tercurah atas hidup orang yang takut akan Tuhan dari generasi ke generasi dan semua itu adalah karena kasih Allah bagi umatNya. Kiranya kasih dan rahmat Tuhan senantiasa melimpah dalam kehidupan kita yang selalu dan setiap waktu menunjukkan karakter takut akan Dia, mengasihi dan menghormati Allah, taat sepenuhnya kepada Allah serta mengasihi sesama. Amin.  


Salam dari Tim 12: MP

Rabu, 28 September 2022

TUHAN ADA DIANTARA ORANG MISKIN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02oki5kSSoeoxpY8XgD5Hxdp3ZfD8bYkmt1JcshtMYhf5uBLH3zpsCdiE9qq8wpwJvl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 29 September 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak 

dipagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

Merenungkan Firman Tuhan


*TUHAN ADA DI ANTARA ORANG MISKIN*


Amsal 14 : 31 (TB) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.

Proverbs 14:31 (KJV) He that oppresseth the poor reproacheth his Maker: but he that honoureth him hath mercy on the poor.


Sahabat yang baik hati, setiap orang pasti memiliki kemampuan atau talenta. Seseorang memiliki pikiran yang cerdas, memiliki bakat bernyanyi, pandai bermain musik, pandai memimpin organisasi, bisa menjadi orator yang menggerakkan massa,  pemerhati, cekatan,  dan cepat bertindak, relasi sosialnya sangatlah baik,  dan kemampuan atau talenta lainnya. Karena Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna. Tetapi sering sekali sadar atau tidak, sengaja atau tidak kelebihan dalam diri seseorang menjadi alat untuk meremehkan oranglain. Kemampuan yang ada pada dirinya sering mendukakan hati oranglain,  bahkan bisa sampai menindas orang lain karena kekuatannya. Tentu hal tersebut tidaklah disenangi oleh Tuhan. 


Sahabat yang baik hati, melalui Firman Tuhan hari ini, kita diingatkan untuk memakai talenta atau kemampuan kita adalah untuk membantu orang lain, bukan untuk menindas. Karena dengan menghina orang yang lebih lemah dari kita sekalipun tidak akan membuat kita lebih kuat, kita tidak akan semakin pintar dengan membodohi oranglain, kita tidak akan semakin cepat kaya ketika kita tidak mau memberi kepada orang yang membutuhkan. Sebagai pengikut Kristus yang sudah bertobat dan mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus, sama sekali tidak boleh menindas,  tetapi kita harus mengasihi orang yang lemah dari kita,  mengasihi sesama kita tanpa membedakan status sosial, keadaan, atau perbedaan lainnya seperti yang tertulis dalam Matius 22 : 39 "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".Jika kita tidak melakukan hal tersebut sama saja kita menghina Tuhan. Karena memang sejak semula kita adalah segambar dengan Allah. Di ahir kalimat nas hari ini dikatakan siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.


Mengapa dengan memberi belaskasihan kepada orang miskin maka kita memuliakan Dia? Karena memang itulah yang diinginkan oleh Tuhan.  Dia ingin agar kita saling mengasihi satu samalain sama,  karena Allah adalah kasih yang mengasihi kita sepanjang waktu. Dalam Matius 25 : 40 Allah mengatakan "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".

Sahabat yang baik hati,  sekali lagi marilah kita saling menghargai satu samalain, dalam perbedaan kekurangan dan kelebihan masingmasing. Jangan sesekali menghina orang yang lemah, karena sama saja dengan menghina Tuhan. Apakah kekuatan kita untuk menghina sang pencipta? Tetapi kasih Kristus yang ada pada kita, kita pakai untuk emngasihi sesama kita sehingga Tuhan akan dimuliakan. 

"Cara kita memperlakukan manusia menunjukkan sikap kita kepada Tuhan"


Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: BP

Senin, 26 September 2022

ALLAH BERKUASA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02T3WHybCNzfFnjKdfwqFE2ESef5jRMR1ZzXRaCtFPvRpQAScRUbamRXhrY85zZ6XSl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 27 September 2022


*ALLAH BERKUASA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 45:7

 (TB) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.


(KJV) Isaiah 45:7

I from the light, and create darkness: I make peace, and create evil: I the Lord do all these things. 


Sahabat yang baik hati! Sekilas ketika kita membaca ayat ini, tentunya akan muncul sebuah pertanyaan: apakah benar Allah turut menciptakan kegelapan atau nasib malang bagi manusia? Sederhananya, Jika Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu,  apakah juga berarti Allah menciptakan kejahatan? Jika kita memahami teks bacaan ini secara hurufiah (kasat mata), akan muncul pemahaman yang salah yang mengatakan bahwa benar Allah turut menciptakan kejahatan bagi manusia. Namu, bukan demikian penafsirannya. Kita harus menafsirkan ayat ini secara gramatikal dan berdasarkan konteks pembacanya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan: 


Pertama, kata yang diterjemahkan "gelap/nasib malang" berasal dari kata Ibrani yang berarti "kesengsaraan, penderitaan, malapetaka, kesusahan, kesengsaraan." Alkitab bahasa Inggris terjemahan utama lainnya menggunakan kata: "bencana, celaka”. Berdasarkan kata Ibraninya, maka makna kata “gelap/nasib malang” dapat mengacu pada kejahatan moral. Sehingga pernyataan Allah pada Yesaya 45:7 "Aku menciptakan kejahatan/nasib malang" menunjuk pada Allah yang menciptakan kejahatan moral. 


Kedua, konteks Yesaya 45:7 adalah Tuhan Allah yang memberikan hadiah atau ganjaran pada Israel atas ketaatan mereka dan yang menghukum Israel karena ketidaktaatan mereka. Tuhan mencurahkan keselamatan dan berkatNya kepada orang-orang yang Ia kasihi. Tuhan menghakimi orang-orang yang terus memberontak melawanNya. Yesaya 45:9 berkata, "Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kau buat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Terhadap orang-orang yang demikianlah Tuhan membawa “kejahatan” atau bencana. Dengan demikian Jadi, Yesaya 45:7 tidak mengatakan  bahwa Allah menciptakan "kejahatan moral," melainkan menyajikan sebuah tema umum Alkitab bahwa Allah membawa bencana atau hukuman kepada orang-orang yang terus-menerus melakukan pemberontakan keras melawanNya.


Sahabat yang baik hati! Berdasarkan tafsiran di atas kita menemukan sebuah pemahaman bahwa ternyata Allah kita adalah Tuhan yang Demokratis. Allah mengatur dinamika kehidupan manusia, dan tidak menciptakan hidup manusia secara tetap (statis) tetapi berdinamika/bergerak berdasakan perbuatan dan kesetiaan manusia itu kepada Allah. Maka karakter Allah yang demikian seharusnya kita pahami dalam kehidupan beriman kita. Bahwa Allah berkuasa atas keberlangsungan hidup kita. Allah mempunyai kedaulatan penuh atas hidup manusia. Maka dari itu, seharusnya kita sebagai ciptaan Allah, satu-satunya yang harus kita lakukan di bawah kedaulatan Allah adalah hidup di dalam kasih Allah dan manjauhkan diri dari perbuatan dosa. Karena sejatinya Allah tidak menginginkan hukuman atau bencana bagi manusia, tetapi itu bisa saja terjadi ketika kita berkompromi terhadap dosa. Firman ini menunjukkan bahwa keputusan Allah akan terjadi dan segala kehendakNya akan terlaksana. Apapun yang terjadi adalah dengan sepengetahuanNya. Maka sepatutnya kita berserah dan tunduk kepadaNya. Amin.


Salam dari tim 12: FS

Minggu, 25 September 2022

BANGKIT DAN MENYAKSIKAN YESUS

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Qbrq3Vfb4UteMVfzYFc2N5FFVNcdM53XDFrV6s7nxzuxQcYDyvQAhYXtQVkibjtXl&id=100063523332048

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 26 September 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


*BANGKIT DAN MENYAKSIKAN YESUS*


2 Korintus 4:14 (TB) Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.

2 Corinthians 4:14 (UKJV) Knowing that he which raised up the Lord Jesus shall raise up us also by Jesus, and shall present us with you.


Apakah saudara percaya kepada Yesus Kristus? Tentu sebagai umat Kristen atau pengikut Yesus Kristus kita akan berkata: Ya, saya percaya. Lalu, apakah bukti bahwa kamu percaya kepada Yesus Kristus? Buktinya adalah bahwa kita menyaksikan Ketritunggalan Allah dengan berkata: “Aku percaya kepada Allah Bapa, AnakNya Yesus Kristu dan Roh Kudus”. Kepercayaan dan kesaksian ini bukanlah hanya sebatas ucapan semata atau lip service saja. Sebagai Kristen, tentu kita memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menyaksikan apa yang kita percayai. Mempercayai kesaksian dan menyaksikan apa yang kita percayai itu adalah tanggungjawab utama para pengikut Kristus. Oleh sebab itu, Marturia (bersaksi) merupakan salah satu tugas dari Tri Tugas panggilan gereja, disamping Koinonia (bersekutu) dan Diakonia (melayani). Gereja yang benar-benar hidup adalah gereja yang bersekutu, bersaksi dan melayani. 


Dalam nas renungan hari ini, rasul Paulus bersaksi kepada jemaat mula-mula yang berada di Korintus tentang Yesus Kristus yang telah bangkit dari kematianNya dan pada akhirnya setiap orang percaya kepadaNya, kelak akan dibangkitkan bersama-sama dengan Yesus. Sungguh hal ini merupakan kabar sukacita kepada jemaat Korintus yang pada saat itu sedang menghadapi berbagai tantangan hidup di tengah kehidupan jemaat dan kehidupan sehari-hari. Mereka sedang diperhadapkan kepada tantangan perpecahan, ajaran-ajaran sesat juga berbagai tantangan ekonomi kehidupan masyarakat dan jemaat. Di tengah-tengah situasi sulit ini, Paulus ingin mengarahkan kehidupan mereka agar senantiasa setia dalam pengharapannya kepada Yesus Kristus. Iman mereka harus semakin teguh, meskipun kehidupan penuh berbagai tantangan. Iman adalah dasar yang kuat sebagai pondasi kehidupan berjemaat dan kehidupan rohani masing-masing umat Kristen. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). 


Paulus sendiri pernah berkata: Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Kor.12:10). Dengan demikian, ini merupakan kesaksian Paulus sendiri tentang pengharapannya yang teguh di dalam iman kepada Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus merupakan kabar sukacita yang sangat luar biasa yang dapat merubah pola pikir kita dan semakin meneguhkan iman kepadaNya. Jika kematian Yesus tanpa kebangkitan, tentu kita akan menjadi ragu-ragu atas kuasa dan firmanNya yang pernah diucapkanNya kepada para muridNya semasa hidupNya bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga. Namun, Yesus tidak pernah ingkar janji. Ia menepatinya, dan sungguh Yesus yang mati di kayu salib itu ternyata bangkit pada hari yang ketiga dan naik ke sorga setelah empat puluh hari lamanya menampakkan diri atas kebangkitanNya di bumi ini. Bukankah hal tersebut merupakan sesuatu pekerjaan Allah yang luar biasa? Siapakah yang telah membangkitkan Yesus? Tentu Allah Bapa Sang Pencipta langit dan bumi beserta isinya. Hal ini membuktikan bahwa Allah berkuasa melakukan segala sesuatu seturut dengan kehendakNya. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen kita harus mengetahui dan mempercayai bahwa bukan hanya Yesus yang dibangkitkan dari kematianNya, tetapi kelak kita yang percaya kepadaNya akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia pada hari kedatanganNya. Ingatlah, tidak ada yang mustahil bagi Allah (Luk.1:37). Jadi, tidak perlu ragu, takut dan bimbang lagi akan kuasa Tuhan kita. Jika kita menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan dalam hidup ini karena percaya kepada Kristus, ingatlah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita, Dia sendiri telah melakukan berbagai hal di bumi ini. Kuasa Tuhan melebihi segala kerajaan, kuasa dan kekuatan di muka bumi ini. 


Oleh karena itu, melalui nas renungan hari ini kita dipanggil untuk:


1. Percaya

Percayalah bahwa Yesus adalah Sang Juru Selamat yang telah dan akan menyelamatkan orang berdosa yang mau percaya dan kembali kepada jalan kebenaran Tuhan. Percayalah bahwa Yesus telah mati, bangkit pada hari ketiga dan naik ke sorga untuk menyediakan tempat terindah bagi setiap orang percaya di firdaus Allah. Percayalah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita di dalam keterpurukan, sekalipun Ia dapat melakukannya tetapi Ia tidak mau meninggalkan manusia. Justru Allah datang ke dunia di dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang dikasihiNya.

2. Bangkit dan Bersaksi

Umat Kristen harus bangkit dan bersaksi di tengah-tengah dunia ini. Apakah yang harus disaksikan? Tentu iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus yang telah bangkit dan menyelamatkan umat manusia dari hukuman akibat dosanya. Semua itu dilakukanNya karena kasihNya yang begitu besar akan dunia ini dan manusia yang berdosa. Sola Gratia! Semua hanya oleh karena anugerah Allah semata. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Efesus 3:8). Oleh karena itu kita harus bangkit dari keterpurukan, dosa dan masa lalu kepada masa depan yang telah disediakan oleh Allah. Marilah kita bangkit dan bersaksi pada dunia bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang sejati. Amin.


Salam dari tim 12: RN

Sabtu, 24 September 2022

IBADAH DISERTAI DENGAN RASA CUKUP

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02MBXtzynfTi4Neujtog6F2T14vX55cPcdUJZ8tCW6zV8tAqDKkYDDi6ojKLQGeY4dl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 25 September 2022

Nas: 1 Timotius 6:6-9


*IBADAH DISERTAI RASA CUKUP*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Dalam kisah penciptaan Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah homo laboran (manusia pekerja), homo economicus (manusia yang bertindak mendatangkan kesejahteraan) dan homo religio atau manusia yang beribadah.  Dalam kotbah ini kita diajak untuk mendalami makna manusia religio, manusia yang beribadah. Sebagaimana ditelankan oleh Paulus bahwa ibadah sangat besar manfaatnya. 


Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah menerima mandat untuk bekerja dan mengelola alam ciptaan dan Allah menghendaki manusia beristirahat pada hari Sabath untuk istirahat dan beribadah. Perintah beritirahat dan beribadah diteyaokan Tuhan dalam perintah keempat yang wajib dilakukan oleh manusia. Namun ada saja manusia yang mengabaikannya  dia hanya bekerja dan bekerja tanpa memikirkan kehidupan rohaninya. Sungguh alangkah malangnya kita jika kita memiliki dunia namun kehilangan nayawa. Kehilangan nyawa karena kehilangan kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Yesus bersabda: Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?


Beribadah adalah respon kita terhadap perbuatan Allah. Beribadah itu banyak manfaatnya, secara fisik manusia yang bekerja membutuhkan istirahat atau relaksasi untuk menghimpun energi yang terkuras oleh berbagai pekerjaan dan aktifitas. Jadi dari segi kebugaran fisik ibadah sangat berguna.


Baiklah kita dalami kotbah minggu ini dengan beberapa pokok penekanan:


*1. Manusia beribadah*

Kita adalah homo religio, manusia beribadah, taat dan setia kepada Tuhan. Homo religio adalah manusia yang menyadari keberadaannya dihadapan Tuhan dan secara sadar sujud kepada Tuhan. 


1 Timotius 6:6 (TB)  Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. 


Menurut Paulus ibadah disertai dengan rasa cukup memberi keuntungan besar. Rasa cukup dalam Bahasa Batak disebut: sabam ni roha. Artinya ada ketekunan, kesabaran dan tetap berpengharapan. Beribadah berarti memuji Tuhan, mendengarkan sabda dan menyampaikan permohonan. 


Lebih jauh lagi, ada toga istilah yang dapat kita kembangkan memaknai ibadah, yaitu:

- Latreia istilah ini dalam konteks imam melayani umatnya atau hasil pelayanan. Ibadah formil dimanan imam melayani doa dan persembahan umatnya.

- Leitourgia istilah pengabdian yang tanpa banyar, pengorbanan yang tulus. Lebih jauh kata leiturgia ini diterjemahkan menjadi pelayanan. Aktifitas dan pengorbanan yang sukarela.

- Abodah, adalah abdi, kita secara rela taat dan mengabdi kepada pemilik. Ibarat seorang hamba mengabdikan diri sepenuhnya kepada kepada sang pemilik.


Ketiga pengertian ini sama-sama.menunjukkan bahwa ibadah bukan hany merujuk kepada pertemuan formil dalam jemaat atau persekutuan, tetapi lebih pada pengabdian daan pelayanan yang berguna bagi orang lain. 


Mendukung pemahaman ibadah dalam perjanjian baru ini Paulus berkata: Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 

Kemudian Paulus berkata: Yakobus 1:27 (TB)  Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.


Artinya ibadah adalah pengabdian dan pengorbanan diri bagi orang lain. Ibadah yang demikian besar manfaatnya karena telah meneladani Kristus. Kristus telah mempersembahkan hidupnya menjadi roti bagi semua orang. 


*2. Lahir dan mati tak membawa apa-apa dari dunia ini.*

Memaknai hidup ini penting juga merenungkan kisah hidup Alexander Agung, dia seorang ahli strategi perang yang hebat. Pemikirannya dalam militer hingga kini diakui. Dia seorang pemimpin dunia yang hebat yang menyatukan wilayah Makedonia. Dia menjadi enderal besar dalam usia relatif muda. Namun entah apa yang terjadi di usia 32 tahun dia harus meninggal karena demam dan sakit perut yang menimpanya. 


Menurut ceritanya, sebelum dia meninggal di berpesan tiga hal kepada jenderal kepercayaannya sebelum meninggal, yakni: a) yang mengusung peti matinya adalah dokter terbaik di negeri Makedonia, b) dalam prosesi ke penguburan uang yang menjadi miliknya tidak diwariskan tetapi diberikan kepada orang miskin dan c) peti matinya dirancang agar tangannya bisa keluar. Alexander pun meninggal dimakamkan sesuai dengan pesannya dan semua orang menyadari bahwa ketiga pesan ini sangat bermakna dalam hidup. Dokter sehebat apapun tidak akan dapat memperpanjang hidup, harta kekayaan akan ditinggalkan di dunia ini dan tak ada yang dapat dibawa itu dibuktikan dengan tangannya yang kosong tak membawa apa-apa ketika memasuki liang kubur. 


Kisah yang sama dari tokoh Indonesia yaitu: Prof Dr BJ Habibie mantan presiden Republik Indonesia.  Kesaksian BJ Habibie ketika ditinggal isterinya? Dia merasa kesepian, dia mengakui punya harta kekayaan, jabatan terbaik, punya anak-anaknya sudah bekerja dan hebat-hebat, dia punya cucu yang lucu-lucu namun waktu baginya tak cukup untuk bermain karena kesibukannya. Sepeninggal isterinya dia merasa kesepian: kekayaan, jabatan dan prestasi terbaik apapun tak dapat menemani hidupnya. Seolah dia ditinggal sendirian, apa yang dia miliki tak akan mengisi kesendirian dalam kehidupannya yang semakin ujur. Kala ujur sudah tiba seolah satu persatu meninggalkannya tak ada yang dapat mendampingi sampai ke gerbang sorga. Hanya iman dan pengharapan. 


Sahabat yang baik hati! Pengalaman realistis demikianlah yang diingatkan oleh Paulus kepada Timotius bahwa 1 Timotius 6:7 (TB)  Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. 


*3. Tempa diri memiliki rasa cukup*

Bagian ketiga dari kotbah ini, menekankan bagaimana memiliki rasa cukup.  1 Timotius 6:8 (TB)  Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 


Bangsa Israel di tempat selama 50 tahun dipadang gurum untuk memiliki rasa cukup. Tuhan telah menyediakan manna sebagai bekal bagi mereka di perjalanan. Manna itu boleh diambil dan cukup untuk sehari. Tidak usah mengambil banyak untuk disimpan esok lusa karena itu akan busuk. Setiap mereka mengambil cukup sehari. 


Etika hidup demikian telah ditempa menjadi karakter umat Allah. Percaya kepada Tuhan yangnakan mencukupkan apa yang kita butuhlan dalam hidup ini.  


Hal yang sama Yesus juga mengajarkan murid-muridNya agar memiliki rasa cukup. Sebagaimana salah satu permintaan doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid: "berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya."


Menempa diri memiliki rasa cukup adalah cerminan iman. Memiliki rasa cukup akan mampu mengelola yang ada, bersukacita dan bersyukur atas apa yangbada. Rasa cukup akan menjauhkan kita dari hidup yang bersungut-sungut. Orang yang selalu merasa kurang-dan kurang akan selalu bersungut-sungut, karena apa yang ada padanya tidak ada puasnya.


Menempa diri dengan rasa cukup bukanlah mematikan motivasi kerja, sama sekali tidak. orang percaya harus tetap memiliki etos kerja yang baik, bekerja keras dan terus melakukan usaha. Setiap hasil dari usaha yang dilakukan harus disyukuri karena hasil itu adalah seturut kehendak Allah. Disinilah bedanya oramg percaya berusaha dengan orang yang berusaha untuk memenuhi kepuasan diri. Orang percaya bekerja dan berusaha dan apapun hasilnya akan disyukuri sebagai pemberian Allah. Sebaliknya orang yang berambisi dan diikuti oleh nafsu untuk kaya, dia bekerja keras dan hasil kerja kerasnya dianggap sebagai jerihnya sendiri. Amsal 10:22 (TB)  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. 


Sahabat yang baik, marilah memelihara diri sebagai mahluk religio - manusia yang beribadah kepada Tuhan karena eribadah sangat besar manfaatnya. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 23 September 2022

SIAP SEDIA MELAKUKAN PERINTAHNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 22 September 2022


SIAP SEDIA MELAKUKAN PANGGILAN DAN PERINTAH TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yeremia 1:7

Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

 

Jeremiah 1:7 (NKJV)

But the Lord said to me: “Do not say, ‘I am a youth,’ For you shall go to all to whom I send you, And whatever I command you, you shall speak.


“Ya” terhadap semua perintah merupakan hal yang sulit sebab kita menerima perintah melalui pendengaran kemudian kita cerna di dalam pikiran dan selanjutnya kita respon menurut pikiran dan kemampuan yang ada pada kita. Terlebih jika itu perintah dari sesama, kemungkinan-kemungkinan untuk menolak karena menganggap diri kurang mampu. Jika itu perintah dari atasan, mungkin berbeda lagi cara kita meresponnya. Tetapi bagaimana jika itu adalah perintah dari Tuhan? perintah-Nya adalah sesuatu yang harus kita taati dengan penuh rasa hormat dan karena kita mengasihi Dia. Walau terkadang perintah itu sangat sulit untuk dilakukan. Dan bahkan tidak sedikit yang menolak panggilan Tuhan dengan berbagai alasan. Misalnya seperti Yeremia yang mengatakan bahwa dia seorang yang tidak pandai berbicara karena usianya masih muda. Hambatan dari dalam diri sendiri yang kita putuskan sendiri tidak menjadi motivasi bagi kita dalam menerima panggilan. Karena bisa saja menurut pemikiran Yeremia bagaimana dia seorang yang masih muda menyampaikan pesan dan firman Tuhan kepada para raja dan juga orang yang lebih tua dari dia. Merespon hanya dari diri sendiri dan memandang segala tantangan-tantangannya tanpa mengingat penyertaan Tuhan hanya akan mendatangkan penolakan terhadap panggilan tersebut. 


Seringkali manusia bergumul dengan tantangan-tantangan baru karena mereka kurang percaya diri, merasa bahwa mereka memiliki kemampuan, latihan, atau pengalaman yang tidak memadai. Yeremia menganggap dirinya “masih muda” dan tidak berpengalaman untuk menjadi nabi Allah bagi bangsa-bangsa. Tetapi Allah berjanji untuk menyertainya. Kita hendaknya tidak membiarkan perasaan-perasaan diri kurang cakap menghalangi kita dari menaati Allah. Allah akan senantiasa menyertai kita. jika Allah memberi kita suatu pekerjaan untuk dilakukan, Dia akan menyediakan semua yang kita perlukan untuk mengerjakannya. 


Sahabat yang diberkati Tuhan, panggilan yang diberikan Tuhan kepada Yeremia tentu karena Allah membentuk dan merencanakan Yeremia serta memperlengkapi Yeremia untuk melakukannya. Ketika alasan untuk menolak panggilan itu datang dari Yeremia maka Tuhan meneguhkan hatinya supaya Yeremia tidak takut dan percaya kepada penyertaan Tuhan serta Allah sendiri yang meletakkan di mulut Yeremia perkataan-perkataan yang akan disampaikan olehnya. Usia muda bukan menjadi alasan menolak panggilan. Usia muda tidak menjadi penghalang untuk menyampaikan kebenaran kepada para pemimpin maupun orang disekitar. Keberadaan kita sebagai manusia yang dianugrahi akal berpikir dan menyadarkan kita sebagai mahluk terbatas kita pakai untuk berserah kepada penyertaan Tuhan dan percaya Allah menuntun kita menemukan solusi dalam setiap tantangan dan hambatan untuk melakukan tugas panggilan kita. 


Saudaraku, apapun panggilan kita masing-masing tentu memiliki tantangan dan hambatan. Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kita tidak menjadi penghalang dan penghambat untuk bersedia melakukan tugas panggilan kita. Semua itu kita pergunakan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon tuntunan dari Tuhan supaya kita dimampukan melakukan tugas panggilan kita serta menemukan solusi dari setiap tantangan dan hambatan yang ada. Tantangan dan hambatan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri tidak akan dapat kita selesaikan dengan akal pikiran kita sendiri. Campur tangan Allah dan kuasa Allah menolong kita untuk menghadapi dan menyelesaikannya. 


Percayalah kepada penyertaan Tuhan, percayalah jika Tuhan memilih, menyuruh dan mengutus kita dalam satu tugas panggilan maka Dia juga akan menyertai dan memperlengkapi kita untuk melaksanakannya. Kiranya kasih Kristus senantiasa memenuhi kehidupan kita dan bersiap sedialah selalu melakukan perintah Tuhan. Dialah Allah yang senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman.  Amin


Salam dari Tim 12: MP

DIAMPUNI DAN DISUCIKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 23 September 2022


*DIAMPUNI DAN DISUCIKAN*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Yohanes 1:9 (TB) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


1 John 1:9 (KJV) If we confess our sins, he is faithful and just to forgive us our sins, and to cleanse us from all unrighteousness.


Sahabat yang baik hati! Hal yang paling membahagiakan kita orang percaya adalah ketika Tuhan mau mengampuni segala dosa dan kejahatan kita. Dengan kehadiran AnakNya Yesus Kristus, kita yang harusnya menerima hukuman mati, diubahkan menjadi menerima anugerah kehidupan kekal. Diampuni dan disucikan itulah Firman Tuhan bagi kita pada hari ini.


Sejak jatuhnya manusia kedalam dosa, maka keinginan dan tabiat manusia itu tidak bisa lepas dari keberdosaan dan kejahatan. Keinginan duniawi karena kedegilan hati, keserakahan, hawa nafsu dan berbagai perbuatan jahat lainnya, telah membuat manusia terjerat dan jatuh dalam dosa disetiap harinya. Tapi syukurlah kepada Allah, oleh kasih karuniaNya, Dia mengaruniakan AnakNya Yang Tunggal, Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagai Penebus yang telah dikorbankan nyawaNya untuk keampunan dosa dan keselamatan kita.


Itulah kasih karunia terbesar Allah dalam hidup kita. Kita yang harusnya dihukum karena dosa, justeru mendapat belas kasihan dari Sang Khalik. Namun, kita akan memperoleh kasih karunia tak terhingga itu, jika kita mau bertobat. Setiap umat yang percaya kepada Tuhan Yesus yang mau bertobat dan mengaku dosa di hadapan-Nya, akan mendapatkan pengampunan dari Sang Juruselamat dunia. Sebab, Dia setia dan adil. Dia akan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Demikian firman Tuhan hari ini.


Semua orang percaya yang bertobat, pasti diampuni. Inilah janji selamat Kristus bagi kita. Mengapa, karena Dia setia, adil dan penuh kasih. Jika kita mengaku dosa dengan tulus, Tuhan Yesus berjanji akan mengampuni segala dosa kita. Bahkan Dia juga akan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Semua jenis dosa, diampuni-Nya. Dosa sebanyak apapun, seberat dan sebesar apapun, diampuni-Nya dan disucikan-Nya.


Asal kita mengaku dosa dengan tulus dan murni, memohon pengampunan dalam kerendahan hati, sudahlah pasti kita diampuni dan disucikan-Nya. Itulah keadilan dan kesetiaan Allah. Keadilan dan kesetiaan Kristus bagi kita adalah berdasarkan cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan tak terbatas, yang sudah Dia ajarkan dan teladankan bagi kita, seperti yang diungkapkan Rasul Yohanes. Tiada Tuhan seperti Yesus, yang rela berkorban demi umat-Nya. Tiada Tuhan seperti Dia yang rela menyerahkan nyawa-Nya demi kita.


Dia tidak minta pembelaan kita kepadaNya, tapi Dialah yang menjadi Pembela kita yang sejati dalam segala gumul dan juang hidup kita. Itulah kesempurnaan kasih Allah kita di dalam Tuhan Yesus. Tiada taraNya. Sebab kasihNya sempurna atas kita. Dia hanya butuh ketulusan hati kita, mengaku dosa dan komitme kesetiaan kita untuk mengikuti Dia. Maka, tiada guna menutupi dosa dan kesalahan kita, tiada guna membenarkan diri, dalam kerendahan hati mari kita mengaku dosa kita dan berkomitmen untuk hidup setia dijalan terang Kristus. Selamat bertobat! Amin. 


Salam dari Penulis: (PS)

BERKAT ATAU KUTUK

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0Lv2UgBsjE8a5xSZ915EsU19qcD7s2R687HehqeiMkSGcbPeYLzJWz5kwp25fA7gul&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 24 September 2022


*BERKAT ATAU KUTUK*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hagi, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Ulangan 11:26 (TB)  Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: 


Deuteronomy 11:26 (UKJV)  Behold, I set before you this day a blessing and a curse; 


Kitab Ulangan merupakan kitab yang sangat penting bagi Israel sebelum memasuki tanah Kanaan. Kitab ini berisi perintah Tuhan atau yang sering disebut dengan Taurat. Beberapa bagian dari apa yang dituliskan di kitab ulangan ini telah ada juga dicatat dalam kitab sebelumnya: Keluaran, Bilangan dan Imamat. Seperti contoh Sepuluh Perintah Tuhan dalam Ulangan 5, tertulis dalam kitab Keluaran 20.  


Maka pertanyaan mengapa ini disebut ulangan. Ulangan atau "deuteonomium", dari sisi pengertiannya: "ulangan" berarti apa yang disampaikan dahulu diulangi kembali. Ibarat seorang guru yang mengajar, sekalipun sudah diajarkan tetapi diukang-ulangi lagi agar muridnya paham betul dan bisa melakukannya. Atau ibarat seorang tutor mengingatkan kembali petunjuk yang akan dilakukan oleh orang yang dilatihnya. 


Mengapa diulangi, tentu agar tidak lupa. Apalagi mereka sebentar lagi akan memasuki tanah Kanaan. Maka Musa sebagai pemimpin mengulangi perintah Allah kepada mereka. Tujuan Musa mengulangi perintah Tuhan kepada Umat Allah agar mereka setia, menjadi umat yang taat karena ketaatan akan mendatangkan berkat. Ulangan 11:13-14 (TB)  Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 

maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, 


Disini sangat jelas pesan bahwa ketaatan dan kesetiaan akan menentukan kelangsungan hidup mereka. Apalagi jika mereka memasuki tanah Kanaan, tanah yang penuh susu dan madu. Tanah sumur nan makmur, jangan sampai kemakmuran yang akan mereka nikmati membuat mereka lupa dan tidak setia kepada Tuhan.


Lebih tegas lagi dalam renungan hari ini, bahwa ada dua konsekwensi, berkat atau kutuk. Jika mereka taat dan setia maka Tuhan kan mendatangkan berkat bagi umatnya. Tetapi sebaliknya jika mereka tidak setia melakukan perintah Tuhan maka akan mendapat murka atau hukuman. Ulangan 11:26-28 (TB)  Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: 

berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;  dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.


Tuhan menghendaki kesetiaan, mereka telah dijadikan sebagai umat kesayangan, umat pilihan. Sebagai umat pilihan Allah menghendaki mereka setia memelihara perintahnya. Kesetiaan dan ketaatan mendatangkan berkat, namun pelanggaran dan ketidak setiaan mereka akan mendatangkan murkan. Ada saja orang memilih berkat namun tidak mau hidup setia. 


Sahabat yang baik hati! Pilihan berkat atau kutuk ini diperhadapkan juga bagi kita saat ini. Apa yang dipilih? Tentu pasti semua menghendaki  berkat. Konslwensi memilih berkat adalah hidup setia memelihara perintah Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam dari tim penulis: NMS

Selasa, 20 September 2022

MENJADI TELADAN BAGI SEMUA ORANG

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02NFzvnjJFHosGtJm3Sv8MxK4gPzBE6zraXKJCF4CJqeCvq3Tj4odcXZRRJs14y6K9l&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 21 September 2022


*JADILAH TELADAN BAGI ORANG PERCAYA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Timotius 4:12 (TB): ”Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah akumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”


1 Timothy (KJV) "Let no man despise thy youth; but be thou an example of the believers, in word, in conversation, in charity, in spirit, in faith, in purity.”


Sosok seorang muda yang sudah lama dengan setia melayani di suatu Gereja sebagai guru Sekolah Minggu dan pelayanan lainnya, ketika diusulkan menjadi calon Penatua wilayah, yang bersangkutan ditolak oleh Jemaat yang akan dilayaninya sekalipun ia berpendidikan tinggi. Alasannya, akh…dia kan masih terlalu muda! Hal yang sama terjadi pada banyak orang muda yang cakap untuk menduduki jabatan atau kepemimpinan tertentu di kantor-kantor pemerintahan di negri tercinta ini, yang tersisihkan hanya karena alasan usianya masih muda. Kecenderungannya, jabatan diprioritaskan kepada orang yang lebih tua dengan berdasarkan pola pikir tradisional "giliran urut tangga." Bahkan, potret itu merupakan kebijakan umum. Artinya, sosok-sosok berusia lebih muda kurang diperhitungkan dan kurang dipercaya walau yang bersangkutan secara substansi lebih cakap dan lebih mampu pada posisi jabatan dimaksud. Termasuk dalam kepemimpinan Gereja, sekalipun itu tidak sepenuhnya salah, karena pengalaman atau jam terbang memang sangat diperlukan dalam kepemimpinan. Makanya ada istilah: "aah…dia belum cocok, kan masih muda dan masih bau kencur." Ada keraguan untuk  memberi kepercayaan kepada orang yang lebih muda.


Berbeda dengan pola pikir Rasul Paulus sekitar 2000 tahun lalu, yang memberi kepercayaan kepada Timotius muda untuk menjadi pemberita Injil Kristus dengan membekalinya nasihat, membina serta mendampinginya lewat surat-suratnya dalam mengemban misi pelayanan pastoralnya di Gereja Efesus. Timotius menghadapi ragam jemaat termasuk orang tua dan guru-guru palsu yang potensial mencemoohkannya. Untuk itu Paulus menasihatkan agar Timotius menjadikan dirinya "sosok teladan" melalui perkataan, tingkah laku, kasih dan kesetiaannya sehingga tidak ada alasan bagi orang lain untuk meremehkan dan memandangnya rendah karena dirinya masih muda. Suatu pemikiran apresiatif yang revolusioner dari Paulus terhadap orang muda! Ini sejalan dengan prinsip "The right  man/woman on the right place", yang berorientasi kepada hasil (output) dan manfaat (outcome)!


Teladan berarti model, pola, suatu gambar ideal perilaku kehidupan yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan karakter dan spiritual kehidupan orang percaya di segala aspek kehidupan. Apakah dalam kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan kantor tempat bekerja atau bisnis, apalagi di dalam komunitas Gereja. Seorang teladan dalam pelayanan di Gereja berarti menjadi sosok contoh panutan dalam kesetiaan, ketulusan, kekudusan, dan kesalehan, serta kasih kepedulian dalam kerendahan hati terhadap sesama. Artinya, mencontohkan perilaku dalam berfikir, bersikap, berbicara termasuk bahasa tubuh, dan berbuat, yang mengarah kepada perbuatan baik untuk dipraktikkan dalam keseharian demi sukacita sesama dan kemuliaan bagi Tuhan. Seorang teladan juga harus berdedikasi tinggi, memiliki integritas moral, serta mampu bersikap profesional dalam pelayanannya. Satu teladan lebih baik dari seribu nasihat yang sekadar berupa ucapan bibir belaka tanpa tindakan nyata yang dapat dirasakan banyak orang. Yesus Kristus adalah sosok teladan yang sempurna yang seharusnya ditiru oleh semua orang yang mengaku dirinya percaya kepada-Nya. Namun untuk menjadi sosok teladan tidaklah mudah karena memerlukan komitmen moral yang tinggi dengan proses waktu yang panjang, serta dibarengi banyak tantangan dan kendala, termasuk harus siap dibenci dan dibulying orang. Apalagi bagi seorang hamba Tuhan di tengah kehidupan Jemaat yang berkembang secara dinamis seiring perkembangan zaman yang cenderung semakin materialistik dan hedonistik serta pola pikir pragmatis  yang ingin meraih sesuatu dengan gampang dan serba instan. 


Sahabat yang baik! Nas hari ini mendorong kita umat percaya baik muda apalagi tua, bahkan lansia untuk menjadi sosok-sosok teladan lewat pemikiran, perkataan, dan karya serta perbuatan. Artinya, menjadi pribadi yang berintegritas, setia melakukan Firman Allah dan menjadi saluran berkat bagi sesama dalam menapaki sisa kehidupan ini. Buah keteladanan itu hendaknya dapat dirasakan orang lain dimanapun berada di seluruh penjuru dunia lewat teknologi komunikasi dan informasi, karena dunia kini tanpa batas/borderless. Hanya dengan satu ketukan jari saja, maka dalam beberapa detik kita sudah saling terhubung untuk bisa berbagi kebaikan.


Perlu disadari bahwa Tuhan menghendaki agar kita menjadi teladan dalam berbuat baik. Artinya, berbuat baik merupakan suatu kewajiban bagi umat percaya, apakah orang tua, pemuda maupun hamba, baik laki-laki ataupun perempuan seperti tertera dalam Titus 2:1-10. Yaitu supaya kita: hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dan beribadah, jangan memfitnah serta menjadi hamba anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik, hidup suci, peduli kepada keluarga, menguasai diri, jujur, tidak curang, tulus, setia serta memuliakan ajaran Allah dalam segala hal. Untuk itu pengendalian diri kita hendaknya sampai ke tingkatan dimana kita secara otomatis memiliki perasaan bersalah (guilty feeling) ketika melakukan hal-hal yang tidak selaras dengan Firman dan kehendak Allah. Tentu saja itu tidaklah gampang, memerlukan komitmen dan keteguhan iman serta pertolongan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita. Kuncinya hanyalah dengan tetap berpaut kepada Yesus Kristus Sang Pokok Anggur! Amin.


Salam dari Tim Renungan 12: TEM

Sabtu, 17 September 2022

PUJILAH TUHAN PENOLONG YANG LEMAH

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0T775rgKtzEgGMZTrmPgxBdNpH63DWNU6zsGFrb4ND4xYq1nprR9sPKBzFEAS2FHfl&id=100063523332048

Korbah Minggu XIV Setelah Trinitatis

Minggu, 18 September 2022

Nas: Mazmur 113:1-9


*PUJILAH TUHAN PENOLONG BAGI YANG LEMAH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, pada umumnya setiap orang memiliki rasa peduli pada orang karwna manusia diciptakan memiliki hati. Jika kita mendorong orang lain ikut terlibat dalam aksi hal yang pertama ditanamkan adalah rasa kepedulian pada diri seseorang. Jika rasa kepedulian itu belum tertanam maka sulit melibatkan orang lain untuk ikut ambil bagian dalam aksi.


Kotbah minggu menjelaskan kepada kita bahwa Allah yang maha tinggi, Dialah penolong dan yang mengangkat orang-orang yang dianggap hina. Allah tidak membiarkan siapapun untuk dihina dan direndahkan. Allah akan bertindak menolong: orang miskin dari kesusahannya, meninggikan orang yang direndahkan, memuliakan orang yang dihina serta menempatkan orang yang dipinggirkan duduk bersama satu meja dengan bangsawan. Allah membuat manusia setara, tidak ada kelas, diakriminasi dan determinasi. Yang rendah ditinggikan, yang miskin diangkat dari lumpur dan yang hina ditinggikan.


Karya-karya Allah yang besar ini dialami oleh umat Allah dalam pengalaman sejarah. Siapakah bangsa Israel jika dibandingkan dengan suku bangsa lainnya? Mereka adalah budak di Mesir, namun Allah mendengarkan jeritan umatNya dan membebaskan mereka dari perbudakan dan penindasan Mesir. Siapakah Daud, yang dihina oleh Goliat manusia raksasa, tapi oleh kuasa Tuhan menumbangkan Goliat. Siapakah nabi Elia yang harus berhadapan dengan Raja Ahab dan Isterinya Isebell. Nabin Elia menunjukkan kuasa Tuhan


Allah itu adalah Allah yang maha tinggi dan peduli, Dia yang berada di tempat yang maha tinggi namun tetap bersama-sama dengan manusia. Perbuatan Allah mewajibkan kita memuji Tuhan


*1. Ajakan Memuji Tuhan*

Mazmur 113:1 (TB)  Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! 


Semua orang wajib memuji Tuhan

Mengapa hamba Tuhan saja yang diajak untuk memuji Tuhan? Hamba Tuhan umumnya sebutan bagi para pelayan atau pekerja gereja atau yang terlibat dalam pelayanan. 


Ajakan pertama ini memang ditujukan kepada hamba Tuhan, yaitu imam dan orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umatNya. Peran hamba Tuhan ini sangat penting untuk mengajak semua orang untuk memuji Tuhan.


Istilah hamba Tuhan disini dapat juga menunjukkan kepada seluruh umat, kita semua adalah hamba Tuhan. Hamba itu adalah istilah perbudakan. Seorang hamba terikat dengan tuannya. Jika hamba ditebus oleh orang lain maka siapa yang menebusnya dialah menjadi tuannya yang baru. Sejak manusia jatuh dalam dosa manusia, manusia berada dalam kuk perhambaan. Manusia tidak bisa bebas dirinya perhambaan dosa dan upah dosa adalah maut. Namun syukurlah kepada Allah, kita semua telah ditebus melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Sehingga kita semua bebas hamba dosa dan menjadi milik Kristus. 


Jadi siapakah yang diajak untuk memuji Tuhan? Kita semua yang ditebus oleh Kristus, semua yang menerima kasih karunia Allah. Kita semua hamba-hambaNya yang mempersembahkan hidupnya dalam pelayanan dari pelayan berada dipodium, altar hingga jemaat yang duduk dibangku ruangan gereja wajib memuji Tuhan. Dari imam, pendeta, penatua dan seluruh jemaat dari semua lapisan warga diajak untuk memuji dan memuliakan Tuhan.


*2. Memuji di segala waktu dan tempat*

Mazmur 113:2-3 (TB)  Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. 


Ayat 2-3 ini menunjukkan waktu dimana segala waktu diisi dengan pujian dan kemuliaan bagi nama Tuhan.  Yahudi sangat menghargai waktu. Ada jadwal doa harian: doa-doa ini disebut doa pagi ( shacharit), doa sore ( minchah ) dan doa malam ( arvith atau maariv ). Orang Yahudi sangat taat pada Ibadah Sabath, peringatan tahun Sabbath (tujuh tahun), tujuh kali tahun sabbath ( Yom Kiffur), tahun pembebasan atau yang sering kita sebut dengan Tahun Yobel. Waktu-waktu itu berharga dan dalam semua waktu itu semuanya memuji Tuhan.


Sekalipun waktu-waktu yang telah disebut diatas  menjadi jadwal doa dan ibadah dalam Yahudi itu bukan berarti hanya pada waktu itu mereka memuji Tuhan sama sekali tidak. Dari terbitnya mata hari hingga terbenam adalah waktu yang dipergunakan untuk memuji dan memiliakan Tuhan. Artinya aktifitas yang dilakukan dalam semua waktu yang ada semuanya bertujuan kepada memiliakan Tuhan. Setiap orang yang memulai pekerjaan di pagi hingga malam hari semuanya adalah waktu yang kita bisa dengan pujian dan memuliakan Tuhan. 


Demikian halnya tempat, Yahudi memang menetapkan pusat-pusat beribadah baik sebelum didirikannya Bait Allah, ada tempat-tempat yang ditentukan sebagai pusat beribadah.  Bagi mereka yang berada di diaspora mereka mendirikan synagoge, di synagogelah mereka beribadah, menerima pengajaran dan menyampaikan doa dan syukur. Namun pemahaman Yahudi bahwa memuji Allah itu dapat dilakukan dimana-mana. Memuji Tuhan bukan hanya ibadah, tetapi melakukan apa yang mendatangkan pujian dan kemuliaan nama Tuhan. 


Rumah ibadah adalah tempat khusus bagi orang percaya untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Kerinduan untuk hadir dalam rumah ibadah memuji dan memuliakan Tuhan adalah bahagian dari kehidupan orang percaya. Sejalan dengan orang percaya melalui pekerjaannya dimanapun itu berada dan dalam posisi apapun itu seluruh aktifitasnya hendak memuliakan nama Tuhan. 


*3. Allah peduli dan penolong*

Bagian ketiga ini merupakan alasan kongkrit aras karya dan perbuatan Tuhan dalam hidup umatNya. Allah yang maha tinggi, adalah Allah yang peduli. Jika diperhatikan ayat 5-9 ada empat tindakan Allah yang membangun dan memajukan kehidupan. 


Dia tidak tinggal dalam singgah sanaNya, tetapi turun dan menjangkau yang rendah untuk ditinggikan, memulihkan yang hina menjadi menjadi mulia, manusia yang dibatasi menjadi sejajar dengan bangsawan dan permpuan mandul diberkatinya menjadi ibu bagi banyak anak-anak.


Manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah, manusia itu agung dan mulia karwna Allah menciptakannya sempurna. Makna kesegambaran manusia dengan rupa Allah membuat manusia dapat memancarkan kemuliaan Allah. Namun dosa telah membuat manusia jatuh dari kemuliaannya, diusir dari firdaus dan terasing, terancam dan hidup dalam keluh. Allah tidak membiarkan manusia itu hina, Allah memulihkan dan menjadikan manhsia baru di dalam Yesus Kristus. 

Tindakan Kristus yang membebaskan membuat manusia setara. Allah mengangkat manusia menjadi sejajar (Bad Gal 3:28). 


Mazmur 113:7-8 (TB)  Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 

untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. 


Injil adalah pembebasan manusia dari segala pembatasan (determination), pembedaan (diskriminasi), penindasan dan pemisahan (apharteid). Di dalam sosial ada saja strata sosial yang membuat orang memiliki hak istimewa dibanding dengan orang lain. Pembedaan hak sipil antara kulit hitam dan lulit putih, apartheid di Afsel, status ningrat dan jelata dll. 


Sebelum kekristenan datang di tanah Batak ada juga pembedaan ada keluarga partangga gonop dan ada partangga ganjil. Namun setelah kehadiran Injil itu semua diruntuhkan dan membentuk suatu persekutuan di dalam Tuhan. Saling menerima, sejajar dan setara dengan yang lain. Memiliki hak dan tanghung jawab yang sama di dalam peran di tengah-tengah masyarakat. 


Kotbah minggu ini juga menyapa dan mengangkat harkat perempuan yang mandul. Di satu sisi seorang ibu yang mandul sering merasa tak bahagia karena tidak dapat memberikan keturunan. Penilaian yang sama dari masyarakat sering dianghapmkurang sempurna karena tidak dapat memberikan keturunan bagi suaminya. Contohn itu dapat kita lihat dalam 2 Samuel 1:1dy. Hana di kalangan keluarga Elkana mendapat perlakuan yang tidak baik dari Penina. Sikap-sikap seperti itulahnyangbharua di rubah, karena perempuan mandul pun dapat dipakai Tuhan untuk pekerjaannyang mulia.


Alkitab adalah sumber kebahagiaan bagi ibu yang mandul. Allah pro kepada ibu yang tidak pernah melahirkan. Yesus berkata: Lukas 23:29 (TB)  Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.


Perkataan Yesus ini sangat mendalam dan dapat mengangkat harkat dan maryabat perempuan yang mandul. Pertama, rahim adalah anugerah Allah pada seorang perempuan. Tidak semua rahim yang diberi anugerah untuk mengandung dan melahirkan anak dan keturunan, itu adalah otoritas Allah. Kedua, dihadapan Allah semua sama tidak lebih mulia seorangnibu yang melahirkan dari pada seorang yang yang tidak dapat melahirkan. Kemuliaan mereka terletak pada saat.mana mereka melakukan tanggungjawabnya sebagai ibu. Ketiga, ibu tidak hanya identik dengan melahirkan anak, ibu adalah pengasuh, pengasih dan pemelihara kehidupan ini. 

Mazmur 113:9 (TB)  Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya! 


Sahabat yang baik hati! Mari puji dan muliakan Tuhan dalam hidup kita. Percaya dannberhatap padaNya karena Dialah penolong kita. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 15 September 2022

YANG JAUH MENJADI DEKAT KARENA KRISTUS

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02WDxN1NMDR8r9pEvBsE9mt4VDsephQzPfjdwwk7JuK8ZwVBGdCF5H9g64B7v8SpxTl&id=1350091128&sfnsn=wiwspmo


FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 16 September 2022


*YANG JAUH MENJADI DEKAT KARENA KRISTUS*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Efesus 2:13 (TB)  Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 

Ephesians 2:13 (UKJV)  But now in Christ Jesus all of you who sometimes were far off are made nigh by the blood of Christ. 

 

Jarak nampaknya bukan lagi masalah bagi manusia di era globalisasi ini. Melalui komunikasi sekarang seseorang telah dapat berkomunikasi kepada siapapun di belahan dunia ini. Apa yang terjadi di sekitar kita bisa langsung diketahui oleh seluruh penjuru dunia melalui "siaran langsung" oleh media maupun medsos yang ada di ponsel kita masing-masing dan sebaliknya apa yang terjadi belahan dunia lain dapat kita ketahui dengan cepat. Ini adalah suatu keberhasilan manusia di bidang tehnologi informasi. Namun kita menyadari ada sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya jika manusia telah berhasil menghubungkan manusia yang nun jauh, namun pada saat yang sama telah memisahkan kita yang dekat. Kala kita kumpul di rumah, makan bersama di restoran atau kumpul dalam satu ruangan lihatlah masing-masing akan asyik dengan gadget masing-masing sehingga kita yang dekat sesungguhnya menjadi jauh. Ini suatu tantangan yang perlu direnungkan yang jauh kita perhatikan namun yang dekat disekitar kita. 


Renungan hari ini juga berbicara tentang karya Allah di dalam Yesus Kristus yang menjadikan yang jauh menjadi dekat. Yesus Kristus menjadikan yang jauh dan dekat disatukan hidup dalam kasih karunia Tuhan. Siapakah yang dimaksudkan yang jauh dan yang dekat? Mereka "yang jauh" suatu sebutan yang diergunakan Paulus kepada orang yang tidak mengenal Allah (non Yahudi). Bagi kaum Yahudi mereka menyebut ini "bangsa-bangsa" atau istilah lain "bangsa yang tidak bersunat". Yang jauh juga dipakai untuk menjelaskan orang yang telah meninggalkan Tuhan, pergi menuruti keinginannya sendiri dan tidak peduli dengan kehidupan rohaninya. Mereka yang jauh sebutan kepada manusia berdosa atau 'adam' yang jatuh dalam dosa yang diusir dari Taman Eden sehingga di luar kasih karunia. Sementara mereka yang "dekat" adalah bangsa Israel sendiri, yang disebut dengan umat Allah, umat pilihan dan bangsa yang diberkati. Mereka memelihara kesalehan dan mengganggap diri dekat kepada Tuhan yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. 


Yang jauh dan dekat sudah pasti beda, beda sikap, beda perilaku dan beda cita-cita hidup. Namun Kristus telah menjadikannya dekat dan mengupulkannya hidup dalam damai sejahtera. Tak ada yang merasa lebih suci dari yang lain dan sebaliknya orang jauh merasa inferior kepada mereka yang dianggap lebih dekat kepada Tuhan karena mereka lebih soleh dan Kudus. Hidup di dalam Kristus membuat kita memasuki kehidupan yang damai. Yesus telah meninggalkan damai sejahtera bagi kita dan damai itu akan disambut oleh orang yang berkenan kepada Allah. 


Dahulu jauh kini telah menjadi dekat, dahulu hiduo dalam dosa kini hidup dalam damai sejahtera Allah.  Itu bukanlah karena jeri payah atau hasil usaha kita tetapi karena kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Semua itu karena anugerah Allah. Efesus 2:8-9, 14 (TB)  Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.  Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan Sahabat yang baik hati! Marilah kita sambut damai sejahtera Allah bagi kita yang dulu jauh tetapi kini dekat karena penebusan darah Yesus Kristus. Jangan biarkan hidup kita digoda dan dipengaruhi oleh apapun yang membuat kita jauh dari Tuhan. Mari kita bawa damai sejahtera bagi mereka agar mereka berubah dan bertobat, meninggalkan perbuatannya menuju kehidupan yang dekat kepada Tuhan. 


Sahabatku! Tuhan memberkati saudara engan melimpahkan rahmat-Nya segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin! 


Salam dari tim 12: NMS

Rabu, 14 September 2022

ALLAH SETIA MENEPATI JANJINYA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid033pVz2uAMcwH7tAJmYq7BhZwDiDX1pKxmHmHQbr95T7ugGhcF6LQn1h7hEbEDbgbnl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motifasi

Kamis, 15 September 2022


*ALLAH SETIA DAN MENEPATI JANJINYA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah  menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yesaya 46:10 (TB) Yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.

Isaiah 46:10 (UKJV) Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure.


Setiap orang tentunya akan menghadapi dan mengalami banyak hal dalam hidupnya seperti sukacita, dukacita, kesehatan, penyakit, kesusksesan, kegagalan, kepuasan, kekecewaan dan masih banyak hal lainnya. Apakah yang kamu rasakan ketika kamu memperoleh segala yang kamu inginkan dalam hidup ini? Mungkin kamu akan berkata: Puji Tuhan, Allah berpihak kepadaku, Allah senantiasa memberkati aku dan aku mau memuji namaNya sampai selama-lamanya. Namun, bagaimana pula perasaanmu ketika kamu tidak menerima apa yang kamu inginkan dalam hidup ini? Maka kamu akan berkata: Tuhan telah meninggalkan aku, Dia tidak berpihak kepadaku, Dia sedang menghukum aku dan aku tidak percaya kepada Allah lagi. Ketika menerima berbagai sukacita, kita memuji Allah, itu adalah hal yang biasa. Tetapi, ketika kita mengalami berbagai dukacita dan ujian, namun kita mampu memuji Allah, itu adalah hal yang luar biasa. Pertanyaannya: “Apakah saudara masih percaya kepada pertolongan Allah”? Sebagai orang percaya dan yang menyaksikan dirinya sebagai Kristen/pengikut Kristus, hendaknya kita senantiasa percaya kepada Allah. Dialah Allah yang telah menciptakan dunia ini beserta isinya dan Dia berkuasa atas segala ciptaanNya.


Dalam nas renungan hari ini Yesaya 46:10, Allah melalui Yesaya, nabi-Nya menyatakan diri-Nya sebagai Allah dan Tuhan bagi umat yang dikasihiNya tersebut. Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan (Yes.46:9-10). Allah menyatakan firmanNya tersebut kepada umatNya saat mereka sedang berada dalam pembuangan Babel. Yesaya Pasal 40-55 adalah masa Deutro-Yesaya, pada saat bangsa Israel sedang berada di dalam pembuangan Babel. Mereka harus mengalami pembuangan sebagai hukuman atas dosa dan ketidaktaatan mereka kepada Allah. Namun, meskipun orang Israel harus mengalami pembuangan Babel selama 70 tahun (Yer.25:11), tetapi Allah telah memiliki rancangan terindah dalam kehidupan mereka usai mereka keluar dari pembuangan tersebut. Allah telah berjanji akan menyelamatkan mereka dari tawanan kerajaan Babel, Allah akan memulihkan dan menjamin kelanjutan hidup umat yang dikasihiNya tersebut. Bahkan sampai pada masa tua mereka, Allah akan tetap menggendong, menanggung, memikul, dan menyelamatkan mereka (Yes.46:4). 

Allah sendiri telah menyatakan diriNya kepada umat Israel yang dikasihiNya tersebut. Dia adalah Allah Sang Pencipta, yang bukan hanya menciptakan bumi dan beserta isinya saja, tetapi juga akan memelihara kehidupan semua ciptaanNya. Allah sangat jauh berbeda dengan dewa Bel dan dewa Nebo yang disembah oleh orang-orang Babel saat itu. Pada saat di Babel, umat Israel melihat bagaimana praktek kehidupan beragama dari orang Babel, yaitu menyembah dewa Bel dan Nebo. Sesungguhnya, Allah sangat membenci penyembahan berhala. Hanya Allah saja yang patut dipuji dan disembah. Allah berkata: Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu (Kel.20:2-3). Ini merupakan implementasi dari hukum Taurat 1 dan 2. 

Allah itu berkuasa atas segala ciptaanNya, sementara allah-allah, ilah-ilah dan dewa-dewa buatan tangan manusia itu tidak mampu melakukan apa-apa, bahkan hal terkecilpun tidak dapat dilakukannya. Dewa-dewa itu adalah allah yang tidak bisa bergerak dari tempatnya dan tidak dapat menjawab seruan orang-orang yang berdoa kepadanya. Lalu, apakah yang kita harapkan dari allah seperti itu? Bukankah percaya kepada berhala dan sejenisnya adalah kesia-siaan semata? Oleh sebab itu, Allah berseru melalui Yesaya agar umat yang dikasihiNya tersebut segera sadar dan bertobat dari lumpur dosa. Allah menginginkan agar mereka bertobat dan kembali kepada jalan kebenaran Allah. Sebab, hanya pada Allah saja kita akan memperoleh keselamatan yang sejati seperti arti nama Yesaya: Tuhan adalah Penyelamat, Tuhan adalah Juru Selamat. Dari nama Yesaya inilah, nama Yesus berasal yang berarti: Allah adalah keselematan. Jadi, sungguh Allah adalah Penyelamat kita. Dia telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa, supaya kita memperoleh mahkota kehidupan yang kekal. 

Melalui nas renungan hari ini, kita dipanggil untuk menghidupi firman Tuhan dengan melakukan:


*1. Komitmen*

Sebagai orang percaya, kita harus memiliki komitmen yang teguh dalam mempercayai dan mengikut Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus berkomitmen senantiasa setia menyembah Allah saja. Meskipun banyak tantangan yang harus kita hadapi, kita harus tetap memiliki komitmen kesetiaan mengikut Yesus. Di zaman yang semakin maju ini, begitu banyaknya tantangan zaman yang dapat menarik hati dan pikiran kita. Jika kita tidak setia terhadap komitmen kita, maka dengan mudahnya kita akan meninggalkan Allah dan berpaling kepada berhala, hedonisme, konsumerisme, narsisme dan sebagainya. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa zaman ini adalah: “zaman edan, dunia terbalik”, yang berarti banyak hal yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Jika kita tidak mampu menghadapi zaman yang semakin edan/gila, maka kita akan terbawa arus zaman dan akhirnya meninggalkan Allah. Jadi, marilah kita membangun komitmen kesetiaan di hadapan Allah kita.


*2. Ketaatan*

Ketaatan adalah buah iman dan kepercayaan. Kita taat bukan karena takut dihukum, tetapi kita taat karena kesadaran diri sendiri dan menyaksikan bahwa keataatan itu adalah tanda iman kepercayaan kita kepada Allah yang kita percayai. Ketaatan itu sangat perlu agar kita tidak mudah berpaling dari Allah yang harus kita puji dan sembah.


*3. Keteladanan*

Hidup orang percaya harus menjadi teladan bagi sesama. Seperti umat Israel di hadapan bangsa-bangsa kafir yang belum mengenal Allah, demikian pula kehidupan orang Kristen di tengah-tengah duni ini, terpanggil dan bertanggungjawab menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian (1 Tim.4:12). Amin.


Salam dari tim 12: RN

Selasa, 13 September 2022

PEMGETAHUAN YANG BENAR

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0EFk93J4Zfp2o5PhLHu1Upha2zN6KUGL6SWsr4SM2ZjRo6rCnihPUXtJuDycuGAnHl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 14 September 2022


*PENGETAHUAN AKAN KEBENARAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Timotius 2:4 (TB)  yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. 


1 Timothy 2:4 (UKJV)  Who will have all men to be saved, and to come unto the knowledge of the truth. 


Ajaran Kekristenanan adalah ajaran kasih sebagaimana diajarkan oleh Tuhan Yesus. Yesus mengajarkan untuk mengasihi semua orang, berdoa dan memberkati orang yang membenci kita bahkan mengasihi musuh. Ajaran ini jugalah yang diteruskan oleh rasul dan gereja mula-mula sebagaimana diajarakan oleh Paulus dalam renungan hari ini.


Paulus mengajarkan kepada Timotius agar orang percaya berdoa syafaat bagi pemerintah dan pembesar. 1 Timotius 2:1-2 (TB)  Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, 

untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.


Pertanyaan, bukankah pemerintah di jaman itu anti kekristenan? Gereja mula-mula mendapat tekanan dan penganiayaan yang luar biasa dari pembesar di jaman itu. Setiap ada pertemuan jemaat saat itu juga akan terjadi persekusi dan penganiayaan. Tetapi sekalipun demikian, nyatanya orang yang percaya kepada Yesus Kristus.  Sekalipun dikejar namun Injil.semakin memyebar dan sekalipun dianiaya mereka tidak berputus asa, kebencian tidak dibalas dengan kebencian para rasul mengajarkan agar mereka tetap berdoa syafaat bagi mereka. 


Pengalaman gereja yang demikian membuktikan bahwa ajaran Alkitab adalah bersumber dari pengetahuan akan kebenaran. Kebenaran yang relevan sepanjang jaman. Sungguh suatu ajaran yang sangat mulia, umumnya orang membalaskan benci dengan kebencian, sakit hati balas dengan luka hati. Sikap seperti itu hanyalah sikap picik yang salah dan pengetahuan yang sempit dan tidak benar. Bagi Paulus pengetahuan yang benar tentang ajaran kekristenan yang mengajarkan kasih. Kasih adalah sumber pengetahuan yang benar. Kasih mengajarkan pengorbanan Kristus untuk menyelamatkan semua orang dan orang percaya tetap berdoa bagi mereka yang membenci dan memusuhi Injil. 


Sahabat yang baik hati, itulah ajaran Alkitab yang sangat mulia berdasarkan pengetahuan  yang benar dan berlaku di segala jaman. Gereja telah berkembang di seluruh dunia, dan berada di berbagai pengalaman dimana ada pemerintah yang menghambat kekristenan dan yang mendukung bahkan mempelopori kegiaran gerejawi. Ajaran yang benar bahwa semua orang diselamatkan dan kewajiban orang percaya mengasihi semua orang, berdoa dan memberkati orang yang membenci kita serta mengasihi musuh. Gereja tidak hidup di dalam satu jaman atau di suatu pengalaman wilayah tertentu, tetapi gereja hidup dan berjalan hingga akhir jaman. 

Nilai-nilai alkitab tetap relevan dan kontekstual di segala jaman. 


Sahabatku, mari terus mencintai dan menggali kebenaran Alkitab sebagai sumber kehidupan, kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita menjalani kehidupan ini. 


Salam dari tim: NMS

Minggu, 11 September 2022

ALLAH MENGHENDAKI PERTOBATAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0Kh2p2DnQg6AtWdaZT4kjo9B3obTMjGxAo1Bfm3C7o36EwjAytQfqVETzYr6yCMpel&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS

Nas: Lukas 15:1-10

Minggu, 11 September 2022


*ALLAH MENGHENDAKI PERTOBATAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini merupakan respon Yesus terhadap Farisi. Farisi atau kaum agamawan itu memgkritik Yesus yang dekat dengan pemungut cukai dan orang yang dianggap berdosa oleh masyarakat.  Kaum Farisi biasanya menganggap diri kudus dan rohani sehingga menjauhkan diri dari mereka yang dianggap berdosa atau yang dinilai 'hilang' oleh masyarakat. Akhirnya Yesus memberi pelajaran bahwa Yesus datang untuk mencari yang hilang. Yesus mengajar melalui perumpamaan tentang domba yang hilang (15:2-10) dan anak yang hilang (Lukas  15:11 dst)


Apabila kita membaca Kitab Injil bahwa Tuhan Yesus dalam mengajar sangat sering menggunakan perumpamaan. Pengajaran dengan perumpamaan bertujuan agar pembaca dapat lebih mudah memahami maksud dan tujuan pengajaran Tuhan Yesus. Lihatlah: Seorang penabur (Mat 13:3,18; Luk 8:5,11), Benih lalang Mat 13:24-30,36-43, Sebiji sesawi (Mat 13:31,32; Luk 13:19), Ragi. (Mat 13:33), Harta yang terpendam di ladang (Mat 13:44),  Mutiara yang sangat berharga (Mat 13:45,46),  Pukat yang dilabuhkan di laut (Mat 13:47-50), Makanan yang tidak menajiskan (Mat 15:10-15). Seorang hamba yang tidak mengasihi kawannya. (Mat 18:23-35), Orang-orang upahan di kebun anggur (Mat 20:1-16) dll. Pengajaran Yesus bentuk perumpamaan membuat para pendengarnya sangat tertarik dan mudah memahaminya. Kemana Yesus pergi ke situ orang banyak berdatangan. 


Khusus dalam Lukas 15 ini berisi pengajaran bahwa Yesus sangat mengasihi orang-orang berdosa. Yesus tidak menjauh dari mereka. Justru Yesus sendiri mencari mereka dan ingin dekat dengan mereka. Sikap Yesus yang demikian dapat kita lihat dari perumpamaan domba yang hilang, perumpamaan dirham yang hilang dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Dengan tiga perikop ini Yesus berfokus pada satu kata yaitu " hilang " suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh siapapun juga. 


*1. Yesus dengan metode 3M: mencari, menyelamatkan dan mencegah.*


Menemukan kembali yang domba yang hilang suatu  sukacita besar bagi seorang gembala. Bagaimanakah seorang gembala menemukan dombanya yang hilang tentu dengan jalan mencarinya bahkan dengan memanggilnya dan domba yang mengenal gembalanya akan menyahutnya sebagaimana kebiasaan ternak peliharaan yang menggambarkan adanya relasi yang baik antara gembala dengan kawanan ternaknya (Yoh.10:4). 


Siapakah gembala yang dimaksud dalam perumpamaan firman tersebut ialah Yesus sendiri yang telah turun dari takhta kemuliaanNya di sorga datang ke dunia dan menjadi sama dengan manusia untuk melakukan karya keselamatan yang diutus oleh Bapa, dan domba-domba itu ialah manusia yang hidupnya tersesat karena dosa-dosa yang dilakukannya yang perlu diselamatkan. Rasul Yohanes menulisnya bahwa Yesuslah Gembala yang baik dan Gembala yang baik memberikan nyawanya  bagi domba-dombanya (Yoh.10:3). Oleh karenanya Yesus sebagai Gembala Agung kita. Dia rela memberikan nyawaNya tergantung di kayu salib dan darahNya mengucur-tubuhNya terkoyak sebagai ganti dosa yang diperbuat manusia, dan hanya lewat pengorbanan sebagai korban darah Anak Domba Allah manusia terselamatkan, sebab firman Tuhan berkata bahwa upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita  (Rom.6:23). 


Yesus sebagai Gembala yang baik melakukan tindakannyangbdapatbditeladani dalam missi pelayanan di masa kita. Gereja harus mencari mereka yang hilang, menemani mereka yang terasing bahkan diasingkan dan datang untuk menyelamatkan yang hilang serta mencegah mereka agar tidak tersesat kembali.


*2. Jauhkan sikap memusuhi*


Yesus bersahabat dengan pemungut cukai, dia membela perempuan yang ketahuan berzinah. Yesus mau menjamah dan mentahirkan orang yang sakit kusta. Yesus juga berdialog dengan orang Samaria yang sangat dibencin oleh orang Yahudi. Artinya dalam kesehariannya Yesus dekat dengan mereka yang mungkin dijauhi oleh orang pada umumnya. Kedekatan Yesus dengan mereka yang dianggap 'hilang' atau dinilai negatip oleh masyarakat menjadi sahabat Yesus dengan tujuan menyelamatkan mereka. Bahkan lebih tegas Yesus berkata: Lukas 5:31-32 (TB)  Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."


Kedekatan Yesus dengan pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap berdosa adalah pendekatan yang baru yang berbeda dengan pendekatan Farisi dan rohaniawan Yahudi. Dekat bukan berarti memaklumi kesalahan atau kompromi dengan kesalahan mereka. Yesus dekat dengan mereka, karena mereka adalah milik Allah yang ingin mengikuti kehendak Allah. Sebagai contoh kesediaan Yesus berkunjung ke Zakheus berdampak baik bagi Zakheus. Selama ini orang berpikir negatip padanya tetapi lihatlah oengakuan Zakheus itu menunjukkannpribadi hang sangat mulia, sehingga di bebas dari stigma negatif dari masyarakat umum.  


Dari sikap Yesus yang dekat dengan pemungut cukai dan orang-orang yang dianggap berdosa kiga menemukan pelajaran berharga, yakni:  

a. Yesus hendak memberi pelajaran stikma dan penilaian yang negatip pada orang lain belum tentu benar, seperti Zakheus. 

b. Yesus menunjukkan siapapun layak menerima anugerah dari Tuhan bukan hanya mereka yang berjubah agama tetapi semua orang. Orang kusta yang dikucilkan dalam masyarakat ditahirkan oleh Yesus.  Anugerah dan Jika mereka pernah melakukan kesalahan, bukan berarti kesalahan menjadi hukuman selamanya. Jika mereka menyadari kesalahan dan mau berubah mereka adalah pewaris anugerah Allah. 

c. Yesus dekat dengan mereka bertujuan untuk menyelamatkan dan pencegahan. Sebagaimana Yesus sampaikan kepada seorang perempuan yang ketahuan berzinah, Yesus berkata: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11)


*3. Sukacita Sorgawi menyambut pertobatan*

Lukas 15:7 (TB)  Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."


Sebagai murid Kristus terpanggil Tuhan untuk ikut mencari dan membawa pertobatan. Apakah itu berupa pelayanan khusus menjadi pemberita Injil (pelayan) atau secara umum seperti menasihati, menegor, mengajak dan membawa orang berbalik dari jalannya yang salah kepada kehendak Tuhan. Harus kita sadari bahwa pertobatan adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus. Usaha apapun yang kita lakukan untuk mempengaruhi orang lain agar bertobat itu adalah pekerjaan Roh Kudus. 

Dan yang paling bersukacita jika seseorang bertobat bukanlah pelayannya tetapi Allah di Sorga dan penghuni sorgawi yang telah lama menunggu dan menantikan pertobatannya. 


Sahabat yang baik hati! Apa yang dilakukan Yesus dalam kotbah ini patut kita teladani. Jangan ikut-ikutan mengambil sikap negatip yang dinilak negatplip karena belum tentu demikian adanya. Jikapun ada yanb kita nilai kurang baik, jangan dibiarkan siapa tahu kita diijinkan Tuhan melihat yang kurang untuk memperbaikinya. Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

DISELAMATKAN OLEH KASIH KARUNIA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid08nhwtUncvxUSQpArqxXvaMYGEas35p32CS3bXZPKsh78DjVzajh1yFKJG7NKSziyl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Senin, 12 September 2022


*DISELAMATKAN OLEH KASIH KARUNIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


2 Timotius 1 : 9 (TB) Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.


2 Timothy 1 : 9 (NIV) Who hath saved us, and called us with an holy calling, not according to our works, but according to his own purpose and grace, which was given us in Christ Jesus before the world began,


Sahabat yang baik hati, didalam kekristenan tidak ada pengajaran yang mengajarkan/menjamin bahwa umat Allah akan terbebas dari penderitaan. Tetapi kekristenan mengajarkan bahwa kita memiliki kekuatan sebagai anak-anak Allah untuk menanggung penderitaan atau kesulitan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Dalam 2 Timotius ini Paulus mengawali suratnya yang kedua ini Paulus pertama sekali menyampaikan salam kasihnya kepada Timotius. Paulus menyampaikan kehendak Allah  yang telah menjadikannya sebagai pemberita janji tentang hidup didalam Kristus Yesus. Kesadaran akan kehendak Allah memampukan Paulus untuk mengucap syukur kepadaNya karena keberadaan Paulus dalam pelayanannya. Paulus tahu bahwa pelayanan Timotius tidak mudah, dengan usia yang masih muda, dan persoalan yang diakibatkan oleh pengajar-pengajar sesat yang menyusup ke tengah-tengah Jemaat Efesus, tentu tidak mudah menghadapinya, dengan melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi Timotius, Paulus menguatkannya.

Penguatan Paulus yang pertama ialah Paulus mengingatkan bahwa karena kasih karunia Allah saja maka Timotius beroleh keselamatan dan panggilan pelayanannya, Allah jugalah yang menyelamatkannya dan juga yang memberikan kekuatan kepadanya. Berdasarkan anugerah dan kekuatan yang diberikan Allah kepadanya, Paulus menasehatkan Timotius agar tidak malu bersaksi dan tidak takut untuk menderita. 


Sahabat yang baik hati, nas hari ini menjelaskan bahwa pilihan Allah tidak didasarkan pada perbuatan manusia, karena jika demikian tidak akan ada satupun yang pantas untuk dipilih. Panggilan dan keselamatan bukan berdasarkan perbuatan kita juga merupakan kotbah paulus kepada guru-guru palsu yang memiliki sebuah pemikiran perbuatan kebenaran, atau pemikiran mereka selamat karena perbuatan mereka sendiri. Padahal dalam kalimat terahir nas ini mengatakan hal itu dikarunikan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman. Injil bukan rencana kedua Allah, tetapi memang sudah ada sejak semula. Maka keselamatan dan pemanggilan yang terjadi didalam kehidupan kita adalah untuk tujuan misi Allah. Kita yang telah dipanggil dan diselamatkan harus menyampaikan berita besar kepada mereka yang mungkin belum mengenal Allah, supaya mereka beroleh kehidupan yang kekal. Tentu hal ini tidak mudah kita lakukan ditengah masyarakat yang memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda-beda. Bukan tidak mungkin kita akan menghadapi tantangan dan kesulitan. Tetapi Paulus berkata bahwa Allah akan memberikan kekuatan sehingga kita siap menderita ketika sudah tiba waktunya.


Sahabat yang baik hati, ketika keselamatan hanyalah anugerah Allah, adakah jalan bagi kita untuk menyombongkan diri? Adakah kita harus takut untuk melanjutkan misi Allah? apakah yang harus kita perbuat selain melaksanakan perintah Allah? untuk itu marilah bersamasama merespon Anugerah Allah dengan memberitakan perbuatan Allah itu. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim 12:BP

Jumat, 09 September 2022

PERINTAH MENGHORMATI ORANGTUA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0nmoPTxVmaCtVwB76fGK5c51EfHcaTfnRiiXU5hxYus9ezupBiNxJzdTLRbg5n9cPl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 10 September 2022


*PERINTAH MENGHORMATI ORANGTUA*


Sahabat yang baik hati ! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini  untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Keluaran 20 : 12  “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

Exoudus 20:12 Honour thy father and thy mother: that thy days may be long upon the land which the LORD thy God giveth thee. 


Sahabat yang baik Tuhan sangat memperhatikan sikap hormat kepada orang tua ini, hingga hal ini termasuk ke dalam 10 Perintah Allah yang diberikan melalui Musa. Kita harus menghormati orang tua kita, karena merekalah yang telah membesarkan, merawat serta menanamkan nilai kehidupan dalam diri kita. Tuhan berkata, jika kita mau memiliki kehidupan yang bahagia dan umur panjang, maka kita patut menghormati orang tua kita (Efesus 6:3). 


Mungkin saat ini ada di antara kita yang tanpa sadar telah kehilangan rasa hormat pada orang tua karena hubungan yang kurang baik atau hal lainnya. Firman Tuhan dengan jelas berbicara pada kita semua hari ini. Selagi kesempatan itu masih ada, segeralah datang kepada orang tua Anda, berilah penghormatan kepada mereka dan berterima kasihlah untuk semua pengorbanan mereka selama ini. Bagi Anda yang telah kehilangan kedua orang tua kandung, Anda bisa mengungkapkan penghormatan dan penghargaan kepada orang-orang yang telah turut berjasa menolong dan merawat anda selama ini.


Sahabat yang baik hati, siapakah orangtua sehingga ada perintah untuk dihormati? Ada ungkapan orangtua adalah Allah yang kita lihat.  Kita perlu memahami siapakah orang tua menurut Alkitab bukanlah Allah atau sederajat dengan Allah. Orang tua  adalah salah satu otoritas yang diberikan Allah kepada manusia. Dalam Titah/aturan yang diberikan Allah kepada Israel melalui Musa dalam Keluaran 20 secara keselurahan Allah berfirman kepada umat Israel untuk menghormati orang tua. Menariknya, kalau kita memperhatikan sepuluh perintah Allah, perintah kelima yaitu ayat 12 merupakan perintah pertama dari relasi antar sesama manusia dan perintah pertama dari relasi antar sesama manusia ini hanya dijelaskan di 1 ayat, sedangkan menyembah Allah dijelaskan mulai dari perintah 1-4 (ay. 3-11). Ini merupakan indikasi bahwa di dalam memberi perintah-Nya, Ia menempatkan diri-Nya sebagai yang terutama, baru setelah itu manusia dalam hal ini orang tua. Manusia yang disebut pertama kali oleh Allah adalah orang tua. Ini berarti Allah memberi otoritas kepada orang tua untuk dihormati. Apa artinya? artinya bahwa orang tua adalah alat Allah. Sebagai alat Allah, orang tua harus memimpin anak-anak mereka bukan untuk menyembah dan mengasihi orang tua, tetapi menyembah dan mengasihi Allah (Ul. 6:4-5). Di dalam pemahaman Rasul Paulus, juga mengajar konsep yang sama yaitu anak-anak harus menaati orang tua “di dalam Tuhan” (Ef. 6:1).


Sahabat yang baik hati. Karena orang tua bukan Allah, maka konsekuensi logisnya adalah orang tua merupakan manusia berdosa yang bisa salah baik dalam berkata maupun bertindak. Kesalahan ini bisa terjadi karena mereka mungkin kurang taat pada firman Allah. Oleh karena itu, berhentilah menjadi orang tua yang selalu melabeli anaknya “suka membantah” ketika anak berbeda pendapat dengan orang tua. Membantah tidak sama dengan berbeda pendapat. Anak dapat disebut membantah orang tua ketika orang tua memberi nasihat yang bijaksana, Alkitabiah, benar, dan logis, kemudian anaknya tidak peduli dengan nasihat tersebut bahkan sengaja melakukan apa yang bertentangan dengan nasihat tersebut tanpa alasan yang logis. Namun ketika orang tua memberi nasihat kepada anaknya tentang sesuatu entah dengan alasan maupun tanpa alasan dan anaknya tidak menyetujui nasihat itu dengan alasan yang logis (lebih logis dari alasan orang tua), maka ketidaksetujuan si anak tidak dapat dikategorikan sebagai “membantah,” tetapi tidak setuju. Meskipun bisa bersalah dalam berkata maupun bertindak, Alkitab menjelaskan bahwa orang tua diberi mandat oleh Allah sebagai hamba sekaligus wakil-Nya. Apa artinya? Di Mazmur 127:3, Firman Tuhan mengajar kita bahwa anak adalah pemberian Allah dan otomatis milik-Nya. Karena anak adalah milik Allah, maka konsekuensi logisnya adalah orang tua adalah hamba Allah dan anak adalah titipan Allah kepada orang tua. Meskipun anak hanyalah tiitpan atau bukan milik kekal dari orang tua, Allah mempercayakan otoritas kepada orang tua sebagai alat atau wakil-Nya yang mempertanggungjawabkan milik-Nya. 

Dengan demikian patutlah anak menghormati orang tua, sebab orang tua adalah wakil Allah di dunia ini. 


Bagaimana cara orang tua menjadi wakil Allah? 

1. Pertama, orang tua berperan sebagai perantara yang “membawa anak-anak kepada Allah” yaitu memimpin anak-anak untuk menyembah dan mengasihi Allah  (Ul. 6:4-7) 

2. Orang tua juga memimpin anak-anak untuk menggenapkan rencana Allah di dalam kehidupan anak-anak. 

3. Setiap orang tua diutus untuk melakukan kehendak Allah dalam kehidupan anak-anak mereka. Artinya, dalam bentuk nyata, mengasuh bukan apa yang kita inginkan bagi dan dari anak-anak kita, tetapi apa yang Allah rencanakan dalam anugerah melalui kita kepada anak-anak kita”

4. Dengan kata lain, orang tua diberi mandat oleh Allah untuk mendidik anak-anak mereka untuk percaya kepada Allah, mengasihi-Nya, dan menggenapkan panggilan dan kehendak-Nya (bukan kehendak orang tua) di dalam kehidupan anak-anak.


Sahabat yang baik hati, dengan pemahaman yang benar sebagai orang tua, patutlah anak menghormati, menghargai dan mengikuti setiap ajar dan peran yang diberikan oleh orang tua. Tidak ada satupun orang tua yang menginginkan anaknya binasa di masa depan, demikian Allah sangat mengasihi kita, dia menginginkan kita hidup sejahtera, kuat dan taat.


Selamat mengikuti ajaran Allah melalui orang tua yang mengenal Allah. Tuhan memberkati saudara. Amin


Salam dari tim 12: RS

Rabu, 07 September 2022

MENABUR DENGAN KEADILAN, MENUAI DENGAN KASIH

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02EtsWF6eyAdgopFjqLFs7Nzzx2fkhgphEG7GwxkKZXeCExP7mfq76cdSu5eGzJtXsl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 8 September 2022


*MENABUR DENGAN KEADILAN, MENUAI DENGAN KASIH*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunalan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Hosea 10:12 (TB)  Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. 


Hosea 10:12 (UKJV)  Sow to yourselves in righteousness, reap in mercy; break up your fallow ground: for it is time to seek the LORD, till he comes and rain righteousness upon you. 


Hosea 10 ini berisi tentang keadilan Tuhan dan hukuman terhadap Israel termasuk juga Yehuda. Hukumannitu seolah tidak dapat lagi ditunda karena ketidak setiaan umat Allah.  Menurut Hosea ketidak setiaan umat Allah dijelaskan ibarat perselingkuhan umat, mereka.meninggal Tuban dan berbalik kepada Ilah lain. Fakta inilah hang diangkat oleh nabis Hosea, dimana Yehuda dan Israel telah berbalik dari Tuhan kepada ilah lain. Reaksi keras dari Tuhan atas perilaku umatNya yang berbalik dari Allah kepada Ilah lain adalah Lho Amy dan Lho Ruhama. Kedua istilah ini muncul satu-satunya di kitab Hosea. Lho Amy: Bukan UmatKu, Lho Ruhama. Artinya Aku tidak mengasihi-Mu. Suatu sikap dan respon dari Tuhan atas ketidak setiaan umat Tuhan. Sekalipun sedemikian kerasnya, namun Hosea membuka suatu ruang untuk belas kasihan bahwa Allah tetap setia pada perjanjianNya; Allah mengikat perjanjian. Disinilah kemurkahan Allah atas ketidak setiaan umat, namun tetap didalam rahim kasih karunia karena terikat dengan perjanjian. 


Hosea menyampaikan rencana Tuhan untuk memberikan pelajaran umat Yehuda dan Israel berupa hukuman atas ketidaksetiaa mereka. Ketidak setiaan mereka telah membawa mereka pada penderitaan dan perbudakan. Bagi Hosea nampaknya Allah memakai bangsa-bangsa untuk memberikan pelajaran (hukuman yang bersifat edukatif) kepada umatNya. Mereka akan mengalami bagaimana jerih payah agar mereka menyadari kesalahan yang mereka perbuat. Bagi Hosea bukan berarti Tuhan aman membiarkan umatNya sengsara, namun hukuman dan ganjaran yang akan menimpa menjadi cara yang digunakan Allah agar mereka menyadari pelanggaran dan ketidak setiaannya. 


Pelajaran ini penting, agar mereka insyaf. Apa yang mereka jalani adalah merupakan buah dari apa yang mereka taburkan. Maka hukum tabur tuai adalah nyata dalam kehidupan. Bukan berarti kasih Allah tak nampak, sama sekali bukan. Hal yang dibongkar oleh Hosea adalah, kejahatan, pelanggaran dan ketidak setiaan kita tidak berlindung dibalik ajaran Tuhan yang maha kasih. Allah adalah maha kasih, Dia setia dengan janjinya dan penuh kasih karunia, namun benci kepada kejahatan dan takkan membiarkan umatNya berperilaku tidak setia. Hukuman tidak tertunda lagi, satusatunya cara adalah bertobat. Berbalik dari jalannya yang salah kepada kehendak Tuhan.


Hosea 10:12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.


Menabur dengan keadilan dan menuai dengan kasih suatu ajkan pertobatan. Menabur dengan keadilan ibarat petani yang ingin menuai hasil panen tentu harus terlebih menaburkan benih yang baik, kemudian merawat tanaman tersebut. Jika hal iru dilakukan tentu pada waktunya sang petani akan panen. Bagaimana mungkin tuaian baik jika tidak menabur dengan baik? Hal inilah yang dikritik oleh Hosea, jangan ada tuaian panen dari hasil pemerasan dan kekerasan, jangan memperoleh sesuatu dengan merampas dan marampok. Menabur dengan keadilan dan menuai dengan kasih suatu ajakan agar mereka memeriksa perilaku kehidupan mereka. 


Bagi Nabi Hosea, bertahan dalam ketidak setiaan mereka hanya tinggal menunggu  hari penghakiman. Namun jika mereka memulai pertobatan berusaha menaburlan keadilan atas seluruh umat manusia, menghormati kehodupan orang merima dam 


Sahabat yanh baik hati! Hidup tabur tuai adalah sesuatu yang harus disadari oleh setiap orang percaya. Bahkan menaburkan kebaikan saja belum tentu hasilnya baik pula. Tuhan mengajar kita untuk berbalik padaNya, menaburkan keadilan dan akan menuai kasih setia. Amin


Salam dari tim: NMS

Selasa, 06 September 2022

MENJAWAB KEKUATIRAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 31 Agustus 2022


MENJAWAB KEKUATIRAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 6:27 (TB)  Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?


Matthew 6:27 (ASV)  And which of you by being anxious can add one cubit unto the measure of his life?


Sahabat yang baik hati! Siapun kita, rasa kuatir akan sealalunada, namun jika kuatir telah menjadi penyakit itu lain persoalan.  Anxiety adalah satu istilah psikologi untuk menggambarkan gangguan kejiwaan. Setiap orang dapat merasa cemas ketika hendak menghadapi atau sedang berada dalam situasi yang dirasakan mengancam atau menakutkan. Beberapa contoh situasi tersebut adalah pindah sekolah, memulai pekerjaan baru, akan menjalani operasi, menghadapi ujian, mengalami musibah, atau menunggu istri yang akan melahirkan. Munculnya rasa cemas karena harus berhadapan dengan situasi atau keadaan yang dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal. Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala-gejala berikut ini: gugup, gelisah, dan tegang, detak jantung cepat, Napas cepat, gemetaran, sulit atau bahkan tidak bisa tidur, banyak berkeringat, tubuh terasa lemas, sulit konsentrasi, adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya. 

Artinya kecemasan berlebihan adalah penyakit kejiwaan yang membuat seseorang dipenjarakan oleh ketakutan yang seharusnya tidak perlu ditakutkan karena apa yang ditakuti itu belum terjadi. 


Bagaimana mengusir ketakutan? Yesus sebagai guru yang baik pertama sekali memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para murid. Mereka belum sanggup memasuki situasi baru khususnya setelah Yesus menempuh via dolorosa dan salib. Sekalipun Yesus telah memberitahukan mereka tentang penderitaan yang akan dijalani, itu tidak masuk akal mereka. Dalam keadaan demimianlah Yesus hadir memberikan nasihat kepada murid-muridNya agar tidak takut dan cemas. Kesemasan hanya membuat sesorang tidak berani memasuki sesuatu situasi baru, mereka sukir keluar dari zona nyaman mereka.


Kekuatiran adalah buah dari ketakutan dan ketidak percayaan. Dalam berbagai pagelaran Sirkus, kita sering menyaksikan bahwa seseorang dapat berjalan diatas tali. Bagaimana itu bisa mungkin? Sebelum menjalaninya itu sesuatu yang mustahil, tapi setelah dialami dan berlatih berkali-kali akhirnya fasih dan mahir. Demikianlah hidup ini, sebelum dialami dan dijalani kita tidak perlu kuatir.


Demikianlah renungan hari ini. Yesus memberikan pengajaran khusus  kepada murid-muridNya agar mereka ridak perlu kuatir dan mencemaskan akan hidup mereka.  Tidak ada seorang oun oleh karena kekuatirannya dapat menambah umurnya atau memperpanjang hari-hari yang akan dilalui. Wakgu adalah milik Tuhan dan segala sesuatu yang terjadi adalah seturut kehendakNya. Apa yang kita cemaskan jika Tuhan tidak menghendaki itu tidak akan terjadi dan sebalikNya. Maka hal yang sangat penting adalah percaya dan serahkan kepada Tuhan  


Yesus telah menjamin para.murid-muridNya. Pemeliharaan Tuhan pasti dan amin. Apalagi jika itu hanya hal makan dan minum. Yesus berkata dalam Matius 6:25-26 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?


Dalam.perjalanan hidup, manusia pasti berhitung dan melakukan perkiraan dalam hidup ini namun kuatir berlebihan hingga menjadi gangguan kejiwaan sangatlah ditentang oleh Yesus sang Guru Agung. Yesus menghendaki murid-muridnya, kuat dan tangguh, percaya pada kekuatan Tuhan dan melawan segala kecemasan yang berlebihan.  


Yesus berpesan kepada murid-muridNya tidak perlu kuatir akan hidup mereka, akan apa yang hendak mereka makan. Sedangkan burung di udara diberi makan. Percayalah, Tuhan telah menyediakan semua itu. Murid tidak usah kuatir akan ancaman  dari orang lain karena sebutir rambut pun telah dihitungNya. Tugas utama kita adalah percaya dan mengikut Yesus tanpa syarat. Filipi 4:6 (TB)  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Amin


Salam dari tim: NMS

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...