https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7431795630225772/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 02 Mei 2022
*“ALLAH MENYELAMATKAN ORANG PERCAYA”*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:
1 Korintus 1:21 (TB) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1 Corinthians 1:21 (UKJV) For after that in the wisdom of God the world by wisdom knew not God, it pleased God by the foolishness of preaching to save them that believe.
Apakah kamu percaya kepada Allah? Mungkin sebagian besar umat Kristen akan berkata: Ya, saya percaya dan inilah yang ia saksikan dalam hidupnya bahwa ia percaya kepada Allah Bapa, AnakNya Yesus Kristus dan Roh Kudus. Menyaksikan apa yang kita percayai itu merupakan sesuatu yang sangat mudah, tetapi mempercayai apa yang kita saksikan itu yang sulit. Dengan mudah kita dapat berkata bahwa kita sungguh-sungguh mempercayai Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Tetapi, dalam realitanya sering sekali kita sulit melakukannya.
Manusia sangat rentan jatuh ke dalam kesombongan, merasa lebih pintar, cerdas dan mengetahui banyak hal sehingga ia menjadi angkuh. Manusia dapat jatuh dalam perilaku membandingkan pikirannya yang kecil dengan kemahakuasaan Allah. Manusia berusaha memahami kuasa Allah dengan akal pikiran atau rasio nya saja. Sehingga apa yang tidak masuk akal baginya mengenai Allah, membuatnya tidak percaya. Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (ay. 18). Bagi orang yang tidak percaya, tentu saja salib adalah kebodohan baginya, karena ia mengandalkan hikmatnya sendiri. Baginya, tidak mungkin Yesus, Anak Allah yang penuh kuasa itu mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia. Sama seperti orang-orang yang mengolok-olokkan Yesus ketika Ia disalibkan dengan ucapan: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak dapat Ia selamatkan” (Markus 15:31). Orang yang mengatakan hal itu adalah mereka yang mengandalkan akal pikirannya semata. Bagi mereka, tidak masuk akal Yesus tidak dapat menyelamatkan dirinya dari penyaliban tersebut.
Tetapi firman Tuhan dalam Amsal 3:5 berkata: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”. Seorang Kristen atau pengikut Kristus, harus senantiasa mempercayai Yesus dengan segenap hatinya, tidak boleh ragu akan kuasa Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Seorang Kristen sejati, dilarang untuk bersandar kepada pengertiannya sendiri, karena tentunya pengertian manusia itu terbatas. Pengertian dan hikmat Allah jauh melampau pengertian dan hikmat dari manusia itu sendiri, karena Allahlah yan menciptakan manusia di tengah-tengah dunia ini. Hikmat Allah tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini. Dengan hikmatNya, Allah berkenan menyelamatkan setiap orang yang percaya kepadaNya dan yang percaya kepada pemberitaan Injil yang dianggap sebagai kebodohan oleh orang-orang yang tidak percaya. 1 Korintus 1:21 “Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil”
Mengapa pemberitaan Injil dianggap sebagai kebodohan bagi sekelompok orang? Karena sejak awal memang mereka tidak percaya, mereka hanya menerima segala sesuatu yang masuk akal pikiran, dengan keangkuhan dan kesombbongan mereka menolak pemberitaan Injil tentang Yesus Juru Selamat. Sesungguhnya, kita tidak dapat mengenal Tuhan dengan mengandalkan pikiran sendiri. Kita tidak dapat mengetahui rahasia hikmat Allah. Kita tidak dapat memahami salib tanpa iman. “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (1 Kor1:18). Rasul Paulus mengingatkan bahwa pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang tidak percaya dan yang akan binasa. Namun, tidak demikian halnya bagi kita dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kita orang percaya, salib adalah keselamatan, Yesus Kristus mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Jadi, sungguh salib bukanlah kebodohan, melainkan hikmat Allah yang memberikan sukacita dan damai sejahtera atas keselamatan setiap orang-orang yang percaya kepadaNya.
Oleh karena itu, sebagai orang yang telah diselamatkan oleh salib Kristus, kita terpanggil dan bertanggungjawab untuk:
a. Mempercayai salib adalah jalan keselamatan.
Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh.14:6). Itu berarti di dalam Yesus, kita menerima keselamatan. Cara menerima keselamatan itu adalah dengan mempercayai bahwa salib adalah anugerah bagi orang-orang yang berdosa yang mau kembali dan percaya kepadaNya.
b. Mensyukuri pengampunan dosa.
Pengampunan dosa adalah bukti kasih setia Allah kepada setiap manusia berdosa. Oleh sebab itu, kita harus mensyukuri pengampunan dosa yang diberikan Allah. Sesungguhnya kita tidak layak menerima pengampunan dosa itu, tetapi kita dilayakkan oleh Allah Sang Maha kasih. Tak berkesudahan kasih Allah yang senantiasa mengampuni segala dosa-dosa kita dan bersedia menerima kedatangan orang berdosa. Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup (Yeh.33:11).
c. Memperbaharui hidup
Sebagai orang yang telah menerima pengampunan dosa dan keselamatan, setiap orang percaya terpanggil untuk memperbaharui hidupnya ke arah yang lebih baik. Hidupnya harus senantiasa berpedoman pada hikmat Allah. Oleh karena itu, marilah kita menjalani hidup bersama Allah, Sang sumber hikmat itu. Amin.
Salam dari tim 12: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar