https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7460211517384183/?sfnsn=wiwspmo
Kotbah Minggu, Jubilate 8 Mei 2022
Nas: Kisah Para Rasul 9:36-42
*TABITA, BANGKITLAH!*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, baru-baru ini ada berita viral dan diupload di YouTube bahwa seorang pendeta di Afrika bernama Alph Lukau bisa 'menghidupkan' orang mati jadi kontroversi. Pendeta di Afrika Selatan (Afsel) itu membuat geger publik. Awalnya, klaim Lukau bisa menghidupkan orang mati bikin heboh media sosial. Banyak netizen yang membuat parodi atas video aksi Lukau menghidupkan orang mati. Namun Otoritas berwenang di Afsel menyatakan aksi tersebut rekayasa yang dibuat demi kepentingan mendapatkan uang.
"Tidak ada mukjizat seperti itu," tegas Komisi Kemajuan dan Perlindungan Komunitas Budaya, Keagamaan dan Linguistik (Komisi HAM CRL) kepada televisi nasional Afsel dan dilansir BBC. (Baca artikel detiknews, "Geger Terkuaknya Kebohongan Pendeta Hidupkan Orang Mati" selengkapnya. https://news.detik.com/internasional/d-4447285/geger-terkuaknya-kebohongan-pendeta-hidupkan-orang-mati.)
Berbagai analisis pun muncul, dari mana orang yang mati tersebut siapa saksi bahwa dia benar-benar mati. Analisis pun semakin berkembang melihat pribadi sang pendeta rupanya sang pendeta seorang tokoh yang sangat dikagumi di Afrika, sering memamerkan hidup mewah, kekayaan, mobil-mobil mewah dan memiliki jet pribadi. Dalam kenyataan telah banyak upaya komersialisasi agama, agama menjadi magnet kuat untuk mengumpulkan harta atas nama perpuluhan, persembahan, donasi, sumbangan dan lainnya telah menjadi bagian janji sorgawi kelak Tuhan memberikannya berlipat ganda.
Mujizat bagkitnya Tabita atau Dorkas dalam kotbah minggu ini merupakan fakta. Bangkitnya Hidupnya Tabita disertai lengkap dengan bukti historis dengan disebutkan beberapa nama, tempat peristiwa terjadi dan pelaku-pelaku sejarah dan saksi mata atas kejadian ini. Dorkas seorang yang baik hati, tiba-tiba sakit dan mati. Jemaat meminta Petrus datang untuk memberikan penghiburan, namun lebih dari penghiburan Petrus melakukan mujizat yaitu membangkitkan Tabita.
Apa yang terjadi dengan Dorkas sering menjadi pertanyaan mengapa orang baik sering mendapat ujian? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat sulit saya jawab selama 24 tahun menjadi pendeta. Pertanyaan ini semakin menggugah karena kebetulan kami duduk bersama berduka mengenang kebaikan almarhum yang masing tergolong muda, dikenal baik, memberikan perhatian kepada pelayanan gereja. Ada kejadian yang membuat duka dan kepedihan hati.
Sehubungan dengan itu kita harus memahami bahwa kematian dan kehidupan adalah milik Tuhan, di dalam keduanya Allah bekerja dan menunjukkan kehendaknya. Hal ini ditegaskan oleh Paulus dalam Filipi 1:21 "bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Hidup adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melayani dan mati adalah perkenaan Tuhan bagi kita untuk memasuki kehidupan kekal. Dari pandangan ini mati bukanlah suatu hal yang ditangisi, tetapi perkenaan Tuhan untuk memasuki kehidupan yang kekal. Selanjutnya Paulus dalam Roma 14:8 (TB) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Dorkas yang bangkit, terus melanjutkan kebaikannya dalam berbagai pelayanan.
*1. Pelayanan Tabita (Dorkas)*
Kematian memang menentukan umur kita, namun berbuat baik bukan ditentukan oleh umur. Maka sangat penting direnungkan selagi ada waktu mari berbuah baik karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan akan tiba.
Tabita seorang yang dikenal baik, memberikan sedekah dan amalnya tidak tanggung-tanggung. Pada jaman itu, orang yang mau Kristen masih dari para kalangan yang miskin dan budak, namun Tabita seorang berbeda dia sudah dari kalangan berada dia bersedia mengikut Tuhan Yesus. Tabita mengabdikan dirinya untuk pelayanan jemaat. Kehadiran Tabita di persekutuan sangat membantu banyak orang, bersedekah dan ikut dalam pelayanan kasih. Tabita ahli dalam menjahit dan membagi-bagikan pakaian kepada pra janda (Baca Kis 9:39).
Pengabdian dan pelayanan Tabita sangat perlu kita contoh, apa yang ada padanya dipersembahkan untuk pelayanan. Aktif dalam pelayanan mempersembahkan apa yang ada padanya untuk pengembangan pelayanan. Hidup dan keluarganya dipersembahkan mendukung para rasul menyebarkan Injil.
*2. Emphatic dan peran sahabat Tabita*
Namun seperti disambar petir, jemaat Yope tiba-tiba merasa kehilangan. Tabita yang meninggal nejadi duka yang mendalam. Jemaat Yope kompak mempersiapkan segala sesuatu yang seharusnya dilakukan untuk seorang meninggal. Mereka memandikannya dan meletakkannya di ruang atas gedung. Artinya mereka telah melakukan apa yang seharusnya dipersiapkan untuk orang yang mati.
Istilah memandikan disini dapat juga dijelaskan bahwa ada semacam pemahaman jika seorang meninggal dimandikan dengan air hangat kemungkinan akan hidup kembali. Namun Tabita sudah dimandikan dan ditaruh di ruang atas. Itu suatu penjelasan bahwa segala upaya yang didilakukan untuk orang meninggal sudah lengkap dan menunggu pemakaman.
Berita kematian Tabita cepat tersebar, dan jemaat di Yope memiliki kerjasama yang kompak. Sebahagian mereka yang mengetahui bahwa Rasul Petrus berada di Lida dekat Yope, maka mereka meminta Petrus segera hadir.
Apa yang membuat mereka mendesak Rasul Petrus segera hadir. Yang penting mereka bisa membuatnya datang, setelah itu terserah dia mau berbuat apa. Teman mereka sudah mati, dan sudah terlambat untuk memanggil tabib, tetapi belum begitu terlambat untuk memanggil Petrus.
Pertama Tabita tokoh yang sangat dikenal.oleh Petrus dan mungkin sudah tersiar kebaikan Tabita dikalangan para rasul.
Kedua, kedatangan Petrus segera dibutuhkan untuk memberikan penghiburan. Ketiga ada juga pengharapan bahwa kuasa rasul melakukan mujizat.
*3. Tabita, Bangkitlah!*
Tabita meninggal begitu cepat. Petrus pun hadir entah apapun motivasi memanggil Petrus segera hadir kehadiran Petrua lebih dari pembeei penghiburan dan penguatan tetapi mujizat yang luar biasa.
Petrus pun segera datang dan membesuknya. Petrus memerintahkan agar mereka keluar dan dia berlutut berdoa memohon kepada Tuhan dan berkata: “Tabita, bangkitlah.” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, lalu ia bangun dan duduk. Tabita bangkit oleh kuasa doa Rasul Petrus, suatu karunia yang luar biasa. Kejadian itu membuat seluruh negeri itu tercengang, ratap dan air mata akhirnya berubah menjadi sukacita. Seluruh negeri itu akhirnya percaya kepada Tuhan Yesus. Ada catatan yang menarik dari kisah ini, keteladanan perbuatan baik Tabita memang sudah dikenal dan perbuatannya itu dikenang oleh orang lain pantas harus kita tiru. Namun hal yang sangat menarik dicatat oleh Kitab Kisah Para Rasul ini adalah mujizat yang dialami oleh Tabita yang bangkit dari kematian membuat banyak orang percaya kepada Tuhan Yesus.
Apa yang terjadi pada Tabita mungkin bisa saja terjadi pada kita, kita menimpa kehilangan orang yang kita kasihi atau mungkin pengalaman buruk dan pahit. Jangan bersedih, Tuhan akan menolong. Hal yang harus kita lakukan adalah tetaplah berbuat baik dan teladan dalam iman. Keteladanan iman itu akan menjadi warisan yang berharga kepada anak cucu dan generasi berikutnya.
Bangkitnya Tabita, dapat kita maknai dalam minggu jubilate ini. Jubilate, semua bersukacita dan bersoraksorai bagi Tuhan. Kasih karunia Tuhan tetap menyertai umatNya. Bangkitnya Tabita membuktikan sakit dan kematian tidak dapat menghentikan sukacita orang percaya. Injil akan terus menerangi dan menyemangati kita semua untuk terus melanjutkan pelayanan. Duka sekalipun tidak dapat menghentikan sukacita dan soraksorai jemaat. Mari persembahkan hidup kita dan apa yang ada pada kita untuk mengembangkan pelayanan Kerajaan Tuhan. Tuhan memberkati. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar