https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7441014812637187/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Rabu, 04 Mei 2022
*TUHAN KESELAMATAN DAN PENGHARAPAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:
2 Korintus 1:10
Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,
2 Corinthians 1:10
He has delivered us from such a deadly peril, and he will deliver us again. On him we have set our hope that he will continue to deliver us,
Sahabat yang baik hati pernahkah kita mengalami sesuatu peristiwa atau penderitaan yang kita rasakan sudah jauh melebihi kekuatan kita? Dalam situasi sulit demikian kita sudah merasa tidak bisa berbuat banyak setelah mengakui atau mengenal kemampuan diri kita. Dalam konteks Paulus memberikan suratnya yaitu nas kita pagi ini, Jemaat Tuhan diperhadapkan kepada situasi sulit untuk mempertahankan kebenaran salib Kristus yaitu kematian dan kebangkitanNya. Bagi Paulus apa yang terjadi pada Kristus adalah sebuah penghiburan yang patut disyukuri meskipun dia harus menderita untuk memberitakan kesaksian itu. Penghiburan yang jelas diterima Paulus adalah bahwa kematian bukan akhir dari segalanya. Setiap orang akan mengalami kematian, tapi akan mempunyai tujuan akhir yang berbeda dengan orang yang berpengharapan di dalam Kristus. Maka dari itu, yang harus kita ketahui bahwa Allah yang kita percayai adalah Allah yang hidup, Allah yang turut bekerja, Allah yang akan menyelamatkan kita oleh kasih karunia-Nya. Allah akan melindungi kita bagaikan kelopak mata kita melindungi biji mata, yang melindungi kita bagaikan induk ayam menaungi anak-anaknya dalam naungan sayapnya.
Sahabat yang baik hati, dalam nas kita, Paulus sendiri mengakui dalam nas ini bahwa kematian itu sangat ngeri, secara umum dalam Kitab Suci, kematian adalah peralihan status “hidup” kepada status “tidak hidup”, tidak dipandang sebagai pemisahan jiwa dari badan melainkan sebagai hilangnya vitalitas : hidup berhenti, tetapi bayang-bayang manusia masih hidup dalam Syeol (dunia bawah tanah). Orang percaya yang paling saleh dan teguh sekalipun bisa saja tetap merasakan ketakutan akan kematian. Wajar jika seseorang ingin menghindari kematian. Apalagi, kematian memang bukan rencana semula Allah terhadap ciptaan-Nya. Kita dibuat untuk menjadi utuh dan kudus, hidup di surga dalam persekutuan dengan-Nya. Kematian adalah akibat dari masuknya dosa ke dalam dunia. Sedikit dari kita yang mengetahui bagaimana kita akan mati. Apakah kematian kita akan berlangsung dengan cepat dan tanpa rasa sakit? Apakah kita akan mati pada saat kita tidur? apakah kita mati setelah mengalami sakit-penyakit yang berkepanjangan? Misteri dari kematian itu sendiri, ketidakmampuan untuk mempersiapkan diri, bisa sangat menakutkan. Bahkan jika kita memang sudah mengetahuinya, misalnya kita telah didiagnosa dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, kematian tetap akan terasa menakutkan.
Sahabat yang baik hati, firman Tuhan hari ini menjelaskan kepada kita tentang kepastian pengharapan. Pengharapan itu tidak akan sia-sia karena diletakkan dalam Yesus Kristus. Oleh karena Kristus bangkit (dengan keseluruhan diri-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya) maka setiap orang percaya juga akan dibangkitkan. Ini merupakan suatu kepastian. Seandainya benar, tidak ada kebangkitan, yang berarti Kristus juga tidak bangkit, maka manusia masih hidup dalam dosa dan di bawah bayang-bayang kebinasaan. Tetapi itu ditepis oleh rasul Paulus. Buktinya, sebagai orang percaya, hati kita dapat merasakan bagaimana kekuatiran akan upah dosa dan kecemasan terhadap kebinasaan bisa dihapuskan dari dalam diri kita. Tanpa kebangkitan Kristus, hal itu tidak akan dapat terjadi. Bagi orang percaya, berani katakan: Kematian bukan akhir dari segalanya.
Sahabat yang baik hati, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam tim 12: FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar